Anda di halaman 1dari 3

Klasifikasi90,91 Dalam sistem penggolongan menurut Kriteria Roma II, dispepsia fungsional diklasifikasikan ke dalam ulcer-like dyspepsia dan

dysmotility-like dyspepsia; apabila tidak dapat masuk ke dalam 2 subklasifi kasi di atas, didiagnosis sebagai dispepsia nonspesifik. Menurut Kriteria Roma III pada tahun 2010 dalam American Journal of Gastroenterology, dispepsia fungsional dibagi menjadi 2 kelompok, yakni postprandial distress syndrome dan epigastric pain syndrome. Postprandial distress syndrome mewakili kelompok dengan perasaan begah setelah makan dan perasaan cepat kenyang, sedangkan epigastric pain syndrome merupakan rasa nyeri yang lebih konstan dirasakan dan tidak begitu terkait dengan makan seperti halnya postprandial distress syndrome. Kriteria Roma II dan Kriteria Roma III adalah seperti di dalam tabel (a) dan tabel (b).

Roma II Dispepsia Fungsional Berlangsung sekurang-kurangnya selama 12 minggu, dalam 12 bulan ditandai dengan: Gejala yang menetap atau berulang (nyeri atau tidak nyaman yang berpusat di abdomen atas) Tidak ada bukti penyakit organik (berdasarkan endoskopi) Tidak ada bukti bahwa dyspepsia berkurang setelah defekasi atau perubahan pola dan bentuk defekasi a. Dispepsia like-ulcer Rasa nyeri terutama dirasakan pada abdomen atas b. Dispepsia like-dysmotility Rasa tidak nyaman terutama dirasakan pada abdomen atas berupa rasa penuh, lekas kenyang, sebah dan mual c. Dispepsia Unspecified (Nonspesific) Gejala yang ditunjukkan tidak memenuhi criteria like-ulcer atau like-dysmotility

Tabel (a): Kriteria Roma II

Roma III Dispepsia Fungsional Kriteria diagnosis* Harus termasuk didalamnya: Satu atau lebih gejala dibawah ini: a. Rasa tidak nyaman setelah makan b. Cepat merasa kenyang c. Nyeri epigastrium d. Rasa terbakar didaerah epigastrium Dan Tidak ada bukti penyakit struktural (berdasarkan endoskopi) yang menyebabkan gejala-gejala tesebut diatas. *Kriteria terpenuhi selama 3 bulan dengan onset gejala sekurang-kurangnya 6 bulan setelah terdiagnosis a. Sindroma distress postprandial Kriteria diagnosis* Harus termasuk salah satu atau keduanya gejala dibawah ini 1. Rasa tidak nyaman setelah memakan makanan sehari-hari sekurang-kurangnya beberapa kali seminggu 2. Rasa cepat merasa kenyang setelah makan sehari-hari sekurang-kurangnya beberapa kali seminggu * Kriteria terpenuhi selama 3 bulan dengan onset gejala sekurang-kurangnya 6 bulan setelah terdiagnosis Kritria supportif 1. Terasa kembung pada perut atas atau mual setelah makan atau sendawa yang berlebihan 2. Bersamaan dengan nyeri epigastrik b. Sindroma Nyeri Epigastrik Kriteria diagnosis* Harus termasuk didalamnya:: Nyeri atau rasa terbakar terlokalisasi di epigastrium derajat sedang sekurang-kurangnya sekali seminggu 1. Nyeri bersifat intermitten 2. Tidak menyebar ke region abdomen lainnya atau ke region dada 3. Tidak berkurang setelah defekasi atau flatus 4. Tidak memenuhi criteria gangguan kandung empedu dan sfinter oddi * Kriteria terpenuhi selama 3 bulan dengan onset gejala sekurang-kurangnya 6 bulan setelah terdiagnosis Kriteria supportif 1. Nyeri dapat terasa seperti terbakar tetapi tanpa nyeri retrosternal 2. Nyeri biasanya dipicu atau dihilangkan dengan makanan tetapi timbul saat puasa 3. Kadang-kadang bersamaan dengan sindroma post prandial.

Tabel (b): Kriteria Roma III

Sumber: 90. Appendix B: Rome III Diagnostic criteria for functional gastrointestinal disorders. Am J Gastroenterol. 2010;105:798801.[Accessed on 25 August 2013].
http://www.romecriteria.org/assets/pdf/20_RomeIII_apB_899-916.pdf

91. Continuing Medical Education, Dispepsia. Murdani Abdullah, Jeffri Gunawan. Divisi Gastroenterologi, Bagian Ilmu Penyakit Dalam Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Jakarta, Indonesia. [Accessed on 25 August 2013]. http://www.kalbemed.com/Portals/6/197_CMEDispepsia.pdf

Anda mungkin juga menyukai