BOWEL
SYNDROME
Oleh :
Devi Indah Permatasari (111 2016
2137)
Pembimbing :
dr. Fajar Amansyah, Sp.PD
PENDAHULUAN
Irritable bowel syndrome (IBS) adalah kelainan
fungsional usus kronis berulang dengan nyeri atau rasa
tidak nyaman abdomen yang berkaitan dengan defekasi
atau perubahan kebiasaan buang air besar setidaknya
selama 3 bulan.
Faktor
Diit Genetik Hormon
psikologis
Obat-obatan Malabsorbsi
Pasca infeksi
konvensional Laktosa
PATOMEKANISME
Ketidakseimbangan
Faktor psikososial Infeksi dan inflamasi
neurotransmitter
Kriteria Manning
Gejala yang sering didapat pada penderita IBS yaitu :
Subgrup IBS
Nyeri di fosa iliaka, tidak dapat dengan tegas menunjukkan lokasi sakitnya, nyeri
dirasakan lebih dari 6 bulan, nyeri hilang setelah defekasi, nyeri meningkat jika stress
dan selama menstruasi, nyeri dirasakan persisten jika kambuh terasa lebih sakit
Diare pada pagi hari sering dengan urgensi, biasanya disertai rasa sakit dan hilang
setelah defekasi
IBS predominan konstipasi
Terutama wanita, defekasi tidak lampias, biasanya feses disertai lendir tanpa darah
Pola defekasi yang berubah-ubah : diare dan konstipasi, sering feses keras dibagi
hari diikuti dengan beberapa kali defekasi dan feses menjadi cair pada sore hari
Penunjang
Penyakit
Crohn
atau Kolitis
Ulserosa
(IBD)
Penyakit
Celiac
PENATALAKSANAAN
Non-farmakologi
Psikososial
Farmakologi
Antispasmodik
atau Klidinium 2,5 mg 3x1 tab, Alverine 3x30 mg, Tagaserod 2x6 mg selama
10-12 minggu.
Antidepresan
20mg/hari
Laksatif
Antispasmodik + +
Antidepresan + + +
Bulking agents +
Laksatif +
Probiotik + +
Antidiare +
Antibiotik + +
Aktivatir kanal
+
klorida C-2 selektif
Antagonis reseptor
+ +
5-HT3
PENCEGAHAN
Hindari stress