Anda di halaman 1dari 24

IRRITABLE BOWEL

SYNDROME DISUSUN OLEH KELOMPOK 6 :


1. Jimmy Pieter (1765050337)
2. Yohana adventia Putri (1765050406)
3. Stevani (1765050058)
4. Haryadi (1765050201)
5. Cynthia Monica (1965050043)
6. NeIla Arung Tiku (1965050126)

Dosen Pembimbing :
dr. Tiroy Sari Bumi Simanjuntak, Sp.PD

KEPANITERAAN KLINIK ILMU PENYAKIT DALAM


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS KRISTEN INDONESIA
PERIODE 24 FEBRUARI - 02 MEI 2020
DEFINISI
Kelainan fungsional usus kronik berulang dengan nyeri
atau rasa tidak nyaman pada abdomen yang berkaitan
dengan defekasi atau perubahan kebiasaan buang
air besar setidaknya selama 3 bulan.
Biasanya disertai ciri khas yang terjadi, seperti : rasa
kembung (distensi), dan gangguan defekasi (diare
atau konstipasi)
Tidak ada bukti kelainan organik
ETIOLOGI
PATOFISIOLOGI
Anamnesis
1. Keluhan utama : Nyeri abdomen/rasa tidak
nyaman pada abdomen dan perubahan pola
devekasi .
2. Onset : Kronik (> 3 bulan)
3. Lokasi : Nyeri berpindah - pindah posisi
4. Nyeri Intermitten atau kontinu
5. Biasanya sembuh dengan defekasi atau flatus
Tanda Alarm pada Irritable Bowel Syndrome
(IBS) :
1. Penurunan berat badan yang drastis dan tidak
direncanakan
2. Darah pada feses
3. Disertai anemia pada pasien (penurunann Hb yg
drastis)
4. Diare yang disertai nyeri nokturnal
5. Nyeri abdomen yang disertai demam
6. Massa pada abdomen
7. Terdapat asites
Gejala Lain Pada Irritable Bowel Syndrome
(IBS) :
1. Rasa Kembung
2. Gangguan defekasi : Konstipasi, diare, atau
bergantian
3. Abnormalitas defekasi : diare > 2 minggu
disertai mukus pada feses, defekasi yg
urgensi, dan kadang disertai rasa defekasi
yang tidak tuntas
Kriteria
diagnostik
1. Nyeri abdomen atau rasa tidak nyaman berulang
selama 3 hari dalam sebulan pada 3 bulan terakhir
dengan 2 atau lebih gejala berikut
- Perbaikan dengan defekasi
- Onset terkait dengan perubahan frekuensi BAB
- Onset terkait dengan perubahan bentuk dan tampilan
feses
2. Kriteria diagnostik terpenuhi selama 3 bulan terakhir
dengan
KLASIFIKASI
Menurut Kriteria Roma III yang berdasarkan pada karakteristik feses.
Irritable Bowel Syndrome (IBS) dibagi menjadi :

IBS dengan diare

IBS dengan Konstipasi

IBS dengan Campuran kebiasaan Buang Air Besar (BAB) atau Pola Siklik
IBS dengan diare (IBS-D) IBS dengan Konstipasi (IBS-C)

● Feses lembek/cair ≥25% ● Feses padat/bergumpal


waktu dan feses ≥25% waktu dan feses
padat/bergumpal <25% lembek/cair <25% waktu
waktu ● Ditemukan pada sepertiga
● Ditemukan pada sepertiga kasus
kasus ● Lebih umum ditemui pada
IBS
● dengan
Lebih Campuran kebiasaanpada
umum ditemui Buang Air Besar (BAB) atau Pola Siklik
wanita
laki-laki
● Feses padat/bergumpal dan lembek/cair ≥25% waktu
● Ditemukan pada sepertiga kasus

Catatan : yang dimaksud dengan 25% waktu adalah 3 minggu dalam 3 bulan.
Pemeriksaan Fisik
1. TTV
- Suhu
- Tekanan Darah
- Nadi
- Frekuensi Pernapasan
1. Kepala
2. Thorax
3. Abdomen :
- Palpasi : Nyeri tekan di kuadran kiri bawah (kram) dan distensi abdomen
- Auskultasi : Peristaltik meningkat
1. Eksremitas
Pemeriksaan penunjang

● Pemeriksaan darah rutin (hitung darah lengkap, kimia, fungsi tiroid, parasit feses) :
Hanya jika ditemukan tanda alarm
● Serologi penyakit celiac : Pada IBS-M dan IBS-D
● Tes pernafasan untuk ekslusi intoleransi laktosa : Hanya jika kecurigaan klinis tinggi dan
eklusi diet telah gagal
● Pemeriksaan Mikrobiologi : feses untuk mengetahui parasit penyebab
● Kolonoskopi :
- Jika ditemukan alarm, untuk mengeklusikan penyakit organik
- Pada pasien berusia > 50 tahun dengan gejala IBS tipikal
- Tidak di rekomendasikan bila tidak di temukan tanda alarm pada pasien < 50 tahun
dengan gejala IBS tipikal
- biopsi koloni i rekomendasikan saat kolonoskopi pada IBS-D untuk mengekskluksi colitis
mikroskopik
WORKING DIAGNOSIS
DIAGNOSIS BANDING
WORKING DIAGNOSIS - IBS
Pasien memiliki gejala berupa Anamnesa riwayat penyakit
nyeri abdomen kronis yg (termasuk riwayat medis, operasi,
berhubungan dengan dan pola makan) dan pemeriksaan
konstipati, diare/keduanya fisik (termasuk pemeriksaan colok
dengan atau tanpa rasa dubur)
kembung. Jika Px fisik normal dan
tanpa warning sign pada
hasil anamnesa, gunakan
kriteria diagnosa Rome IV.

Gunakan Bristol Stool Form


Scale untuk mengindentifikasi Diagnosa IBS
subtipe IBS positif
DIAGNOSIS BANDING

Daftar Pertanyaan untuk menyingkirkan


Diagnosis Banding IBS :
1. Lokasi Nyeri
*Pada IBS berpindah - pindah
2. Seberapa sering merasakan nyeri
*Pada IBS tidak tentu
3. Lama nyeri
*Pada IBS sebentar
4. Keadaan nyeri jika pasien BAB atau flatus
*Pada IBS akan lebih nyaman
DIAGNOSIS BANDING

1. Pada IBS Diare ⇒ dapat di diferensial diagnosis dengan Defisiensi Laktase


2. Kanker Kolorektal
3. Divertikulitis
4. Inflammatory Bowel Disease
5. Obstruksi mekanik Usus halus
6. Maldigesti - Malabsorpsi
7. Endometriosis pada pasien yang mengalami nyeri saat menstruasi
TATALAKSANA
TATALAKSANA NON FARMAKOLOGI
1. IBS tipe konstipasi
⇒ diet tinggi serat

2. IBS tipe diare


⇒ membatasi makanan yang mencetuskan
gejala
TATALAKSANA FARMAKOLOGI
● Obat-obatan yang diberikan terutama untuk menghilangkan gejala seperti :
1. Mengatasi nyeri abdomen
2. Mengatasi konstipasi
3. Mengatasi diare

● Untuk mengatasi nyeri abdomen → antispasmodik : Mebeverine 3 x 135 mg,


hiosin N-butilbromida 3x10 mg, Chlordiazepoksid 5mg / klidinium 2,5mg 3x1
tab, alverine 3x30 mg dan obat antispasmodik terbaru dan juga sudah
digunakan di Indonesia otolium bromida.
● Untuk mengatasi konstipasi → laksatif osmotik (laktulosa), magnesium
hidroksida, Agonis reseptor 5-HT4 (prucalopride).
● Untuk mengatasi diare → Loperamid 2-16mg / hari.
Edukasi
- hindari stress
- konsumsi makanan yang banyak mengandung serat
- hindari makanan pemicu (makanan pedas)
- kurangi intake lemak
- kurangi intake shortchain carbohidrat
- kurangi konsumsi alkohol, kafein, dan pemanis buatan
- menjaga kebersihan makanan
Komplikasi
Tidak ada komplikasi yang mengancam jiwa. IBS

hal yang dapat terjadi pada pasien IBS :

- Hemmoroid
- impaksi feses
- kualitas Hidup menurun
Prognosis
Penyakit IBS tidak akan meningkatkan mortalitas, gejala-gejala pasien IBS biasanya akan membaik dan
hilang setelah 12 bullan pasa 50% kasus dan hanya <5% yang akan memburuk dan sisanya dengan
gejala menetap

Anda mungkin juga menyukai