Anda di halaman 1dari 15

I.

Latar Belakang Masalah



Sejak merdeka negara Indonesia tidak luput dari gejolak dan ancaman yang
membahayakan kelangsungan hidup bangsa. Tetapi bangsa Indonesia mampu
mempertahankan kemerdekaan dan kedaulatannya dari agresi Belanda dan mampu
menegakkan wibawa pemerintahan dari gerakan separatis.
Ditinjau dari geopolitik dan geostrategi dengan posisi geografis, sumber daya
alam dan jumlah serta kemampuan penduduk telah menempatkan Indonesia menjadi
ajang persaingan kepentingan dan perebutan pengaruh antar negara besar. Hal ini secara
langsung maupun tidak langsung memberikan dampak negatif terhadap segenap aspek
kehidupan sehingga dapat mempengaruhi dan membahayakan kelangsungan hidup dan
eksitensi NKRI. Untuk itu bangsa Indonesia harus memiliki keuletan dan ketangguhan
yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional sehingga berhasil
mengatasi setiap bentuk tantangan ancaman hambatan dan gangguan dari manapun
datangnya.
Dalam perjuangan mencapai cita-cita/tujuan nasionalnya bangsa Indonesia tidak
terhindar dari berbagai ancaman-ancaman yang kadang-kadang membahayakan
keselamatannya. Cara agar dapat menghadapi ancaman-ancaman tersebut, bangsa
Indonesia harus memiliki kemampuan, keuletan, dan daya tahan yang dinamakan
ketahanan nasional.
Pengertian ketahanan nasional adalah kondisi dinamika, yaitu suatu bangsa yang
berisi keuletan dan ketangguhan yang mampu mengembangkan ketahanan, Kekuatan
nasional dalam menghadapi dan mengatasi segala tantangan, hambatan dan ancaman baik
yang datang dari dalam maupun dari luar. Juga secara langsung ataupun tidak langsung
yang dapat membahayakan integritas, identitas serta kelangsungan hidup bangsa dan
negara.

II. Rumusan Masalah

1. Bagaimanakah perkembangan dari Ketahanan Nasional ?
2. Apakah tujuan dari Ketahanan Nasional ?
3. Bagaimana ancaman bagi negara Indonesia ?
4. Apa saja asas-asas ketahanan nasional ?
5. Bagaimana sifat-sifat ketahanan nasional ?
6. Bagaiman kedudukan dan fungsi ketahanan nasional ?
7. Bagaimana konsepsi ketahanan nasional ?
8. Bagaimanakah perwujudan Ketahanan Nasional dalam Trigtra dan Pancagatra ?

III. Pembahasan
1. Perkembangan Ketahanan Nasional
Lembaga Pertahanan Nasional berdiri pada tanggal 20 Mei 1965 berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1964, dan berada langsung di bawah Presiden.
Pada tahun 1983, lembaga ini berubah nama menjadi Lembaga Ketahanan Nasional,
yang berada di bawah Panglima ABRI. Pada tahun 1994 lembaga ini berada langsung
di bawah Menteri Pertahanan dan Keamanan. Sejak tahun 2001, Lemhannas
merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bertanggung jawab kepada
Presiden.
Sekarang ini istilah ketahanan nasional sudah dikenal diseluruh Indonesia.
Dapat dikatakan bahwa istilah itu telah menjadi milik nasional. Pada permulaan tahun
60 an. Pada saat itu istilah itu belum diberi devenisi tertentu. Disamping itu belum
pula disusun konsepsi yang lengkap menyeluruh tentang ketahanan nasional. Istilah
ketahanan nasional pada waktu itu dipakai dalam rangka pembahasan masalah
pembinaan teritorial atau masalah pertahanan keamanan pada umumnya.
Sejak mulai dengan membahas masalah ketahanan nasional sampai sekarang,
telah dihasilkan tiga konsepsi. Pengertian atau devenisi pertama Lemhanas, yang
disebut dalam konsep 1968 adalah sebagai berikut, Ketahanan nasional adalah
keuletan dan daya tahan kita dalam menghadapi segala kekuatan baik yang datang
dari luar maupun dari dalam yang langsung maupun tidak langsung membahayakan
kelangsungan hidup Negara dan bangsa Indonesia.
Pengertian kedua dari Lemhanas yang disebut dalam ketahanan nasional
konsepsi tahun 1969 merupakan penyempurnaan dari konsepsi pertama yaitu,
Ketahanan nasional adalah keuletan dan daya tahan suatu bangsa yang mengandung
kemampuan untuk memperkembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi segala
ancaman baik yang datang dari luar maupun yang datang dari dalam yang langsung
maupun tidak langsung membahayakan kelangsungan hidup Negara Indonesia.
Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan
dan ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan,
ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari dalam,
yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,identitas ,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar perjuangan
nasional.
Apabila kita bandingkan dengan yang terdahulu, maka akan tampak perbedaan
antara lain seperti berikut :
a. Perumusan 1972 bersifat universal, dalam arti bahwa rumusan tersebut dapat
diterapkan dinegara-negara lain, terutama di Negara-negara yang sedang
berkembang.
b. Tidak lagi diusahakan adanya suatu devenisi, sebagai gantinya dirumuskan apa
yang dimaksud kan dengan istilah ketahanan nasional.
c. Jika dahulu ketahanan nasional di identikkan dengan keuletan dan daya tahan ,
maka ketahanan nasional merupakan suatu kondisi dinamis yang berisikan
keuletan dan ketangguhan, yang berarti bahwa kondisi itu dapat berubah.
d. Secara lengkap dicantumkan tantangan, ancaman , hambatan, serta gangguan.
e. Kelangsungan hidup lebih diperinci menjadi integritas, identitas, dan
kelangsungan hidup.

2. Tujuan Ketahanan Nasional
Tujuan ketahanan nasional pada dasarnya untuk menghadapi ancaman,
tantangan, hambatan, dan gangguan (AHTG)
Jadi semakin kuat ketahanan nasional suatu bangsa semakin dapat menjamin
kelangsungan hidup atau survival hidup suatu bangsa dan Negara. Oleh karena itu,
sekarang yang dibutuhkan adalah bagaimana membangun ketahanan nasional nasional
secara bottom up approach melalui pembinaan tingkat ketahanan dari mulai ketahanan
nasional, ketahanan daerah, ketahanan lingkungan, ketahanan keluarga dan ketahanan
pribadi.
Dengan pembangunan ketahanan nasional melalui pendekatan dari bawah
maka diharapkan dapat tercapai kondisi keamanan nasional yang menjamin
kelangsungan hidup bangsa dan Negara dan sekaligus pelaksanaan pembangunan di
berbagai daerah.
Contoh Bentuk-bentuk ancaman menurut doktrin hankamnas (catur dharma
eka karma) :
a) Ancaman di dalam negeri
Contohnya adalah pemeberontakan dan subversi yang berasal atau terbentuk dari
masyarakat Indonesia.
b) Ancaman dari luar negeri
Contohnya adalah infiltrasi, subversi dan intervensi dari kekuatan kolonialisme
dan imperialisme serta invasi dari darat, udara dan laut oleh musuh dari luar negri.

3. Ancaman bagi Indonesia baik dari Dalam maupun Luar Negeri
Lembaga Pertahanan Nasional berdiri pada tanggal 20 Mei 1965 berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun 1964, dan berada langsung di bawah Presiden.
Pada tahun 1983, lembaga ini berubah nama menjadi Lembaga Ketahanan Nasional,
yang berada di bawah Panglima ABRI. Pada tahun 1994 lembaga ini berada langsung
di bawah Menteri Pertahanan dan Keamanan. Sejak tahun 2001, Lemhannas
merupakan Lembaga Pemerintah Non Departemen yang bertanggung jawab kepada
Presiden.
Beberapa ancaman dalam dan luar negeri telah dapat diatasi bangsa Indonesia
dengan adadnya tekad bersama-sama menggalang kesatuan dan kecintaan bangsa.
Berbagai pemberontakan PKI, RMS (Republik Maluku Selatan), PRRI Permesta dan
juga gerakan sparatis di Timor- Timur yang pernah menyatakan dirinya berintegrasi
dengan Indonesia, meskipun akhirnya kenyataan politik menyebabkan lepasnya
kembali daerah tersebut.
Ancaman sparatis dawasa ini ditunjukan dengan banyaknya wilayah atau
propinsi di Indonesia yang menginginkan dirinya merdeka lepas dari Indonesia seperti
Aceh, Riau, Irian Jaya, dan beberapa daerah lain begitu pila beberapa aksi provokasi
yang mengganggu kestabilan kehidupan sampai terjadinya berbagai kerusuhan yang
diwarnai nuansa etnis dan agama dan gangguan dari luar adalah gangguan dari negara
lain yang ingin menguasai pulau-pulau kecil yang masih berada di didalam wilayah
NKRI namun dekat dengan wilayah negara lain. Bangsa Indonesia telah berusaha
menghadapi semua ini dengan semangat persatuan dan keutuhan, meskipun demikian
gangguan dan ancaman akan terus ada selama perjalanan bangsa, maka diperlukan
kondisi dinamis bangsa yang dapat mengantisipasi keadaan apapun terjadi dinegara.
Ancaman globalisasi membuat sebagian bangsa kita harus siap menghadapi
keduanya, tanpa tawar menawar lebih jauh, sehingga konsepsi pertahanan kita harus
siap siaga untuk menghadapi ancaman baik dari luar maupun dari dalam, karenanya
grand strategy pertahanan keamanan negara kita harus inward looking (ketahanan
nasional) dan serta merta sekaligus outward looking (kekuatan nasional).

4. Asas- Asas Ketahanan Nasional
Asas Ketahanan Nasional Indoneisa adalah tata laku berdasarkan nilai-nilai
Pancasila, UUD 1945, dan Wawasan Nusantara, yang terdiri dari:
a. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Kesejahteraan dan keamanan merupakan asas dalam sistem kehidupan
nasional. Tanpa kesejahteraan dan keamanan, sistem kehidupan nasional tidak
akan dapat berlangsung. keduanya merupakan nilai intrisik yang ada pada sistem
kehidupan nasional itu sendiri. karena tingkat kesejahteraan dan keamanan
nasional yang dicapai merupakan tolok ukur ketahanan Nasional
b. Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
Sistem kehidupan nasional mencakup segenap aspek kehidupan bangsa dalam
bentuk perwujudan persatuan dan perpaduan yang seimbang serasi dan selaras
pada seluruh aspek kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
c. Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
Sistem kehidupan nasional merupakan perpaduan segenap aspek kehidupan
bangsa dan lingkungan sekeliling yang saling berinteraksi.
Mawas ke dalam bertujuan menumbuhkan hakikat, sifat, dan kondisi
kehidupan nasional itu sendiri berdasarkan nilai-nilai kemandirian
proporsional untuk meningkatkan kualitas derajat kemandirian bangsa yan ulet
dan tangguh tapi tak berarti mengandung sikap isolasi atau nasionalisme
sempit,
Mawas ke luar bertujuan untuk dapat mengantisipasi dan berperan serta
mengatasi dampak lingkungan strategis luar negeri dan menerima kenyataan
adanya interaksi dan ketergantungan dengan dunia internasional, dan harus
mampu mengembangkan kekuatan nasional untuk memberikan dampak keluar
dalam bentuk daya tangkal dan daya tawar atau bentuk kerjasama yang saling
menguntungkan.
d. Asas Kekeluargan
Asas ini mengandung keadilan, kearifan, kebersamaan, kesamaan, gotong
royong, tenggang rasa dan tanggung jawab dalam kehidupan bermasyarakat,
berbangasa dan bernegara, serta mengembangkan keserasian dalam perbedaan
dengan hubungan kemitraan.

5. Sifat- Sifat Ketahanan Nasional
Ketahanan Nasioanal memiliki sifat yang terbentuk dari nilai-nilai yang
terkadang dalam landasan dan asas-asanya, yaitu:
1) Mandiri
Ketahanan Nasional percaya pada kemampuan dan kekuatan sendiri serta pada
keuletan dan ketangguhan, yang mengandung prinsip tidak mudah menyerah,
dengan tumpuan pada identitas, integritas dan kepribadian bangsa. Kemandirian
(idenpendency) ini merupakan prasyarat untuk menjalin kerjasama yang saling
menguntungkan dalam perkembangan global (interdependent).
2) Dinamis
Ketahanan Nasional tidaklah tetap. Ia dapat meningkat atau menurun, tergantung
pada situasi dan kondisi bangsa, Negara serta lingkungan strategisnya. Hal ini
sesuai dengan hakikat bahwa segala sesuatu di dunia ini senantiasa berubah dan
perubahan itu senantiasa berubah pula. Karena itu, upaya peningkatan Ketahanan
Nasional harus senantiasa diorientasikan ke masa depan dan dinamikanya
diarahkan untuk pencapaian kondisi kehidupan nasional yang lebih baik.
3) Wibawa
Keberhasilan pembinaan Ketahanan Nasional Indonesia secara lanjut dan
berkesinambungan akan meningkatkan kemampuan dan keseimbangan akan
meningkatkan kemampuan dan kekuatan bangsa. Makin tinggi tingkat Ketahanan
Nasional Indonesia makin tinggi pula nilai kewibawaan dan tingkat daya tangkal
yang dimiliki oleh bangsa dan negara Indonesia.
4) Konsultasi dan Kerjasama
Konsepsi Ketahanan Nasional Indonesia tidak mengutamakan sikap konfrontatif
dan atagonistis, tidak mengandalkan kekuasaan dan kekuata fisik semata, tetapi
lebih mengutamakan sikap konsultatif, kerjasama serta saling menghargai dengan
mengandalkan kekuatan, moral dan kepribadian bangsa.

6. Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
1) Kedudukan :
Ketahanan nasional merupakan suatu ajaran yang diyakini kebenarannya
oleh seluruh bangsa Indonesia serta merupakan cara terbaik yang perlu di
implementasikan secara berlanjut dalam rangka membina kondisi kehidupan
nasional yang ingin diwujudkan, wawasan nusantara dan ketahanan nasional
berkedudukan sebagai landasan konseptual, yang didasari oleh Pancasila sebagai
landasan ideal dan UUD sebagai landasan konstisional dalamparadigma
pembangunan nasional.

2) Fungsi :
Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar
nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap,
pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter
regional (wilayah), inter sektoral maupun multi disiplin. Konsep doktriner ini
perlu supaya tidak ada cara berfikir yang terkotak-kotak (sektoral). Satu alasan
adalah bahwa bila penyimpangan terjadi, maka akan timbul pemborosan waktu,
tenaga dan sarana, yang bahkan berpotensi dalam cita-cita nasional. Ketahanan
nasional juga berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional. Pada
hakikatnya merupakan arah dan pedoman dalam pelaksanaan pembangunman
nasional disegala bidang dan sektor pembangunan secara terpadu, yang
dilaksanakan sesuai dengan rancangan program.

7. Konsepsi Ketahanan Nasional
Ketahanan nasional adalah kondisi dinamis suatu bangsa yang meliputi
segenap kehidupan nasional yang terintegrasi, berisi keuletan dan ketangguhan yang
mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan nasional dalam menghadapi dan
mengatasi segala tantangan, ancaman, hambatan dan gangguan, baik yang datang dari
dalam maupun dari luar, untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup
bangsa dan negar serta perjuangan mencapai tujuan nasional dapat dijelaskan seperti
dibawah ini :
Ketangguhan
Adalah kekuatan yang menyebabkan seseorang atau sesuatu dapat bertahan, kuat
menderita atau dapat menanggulangi beban yang dipikulnya.
Keuletan
Adalah usaha secara giat dengan kemampuan yang keras dalam menggunakan
kemampuan tersebut diatas untuk mencapai tujuan.
Identitas
Yaitu ciri khas suatu bangsa atau negara dilihat secara keseluruhan. Negara dilihat
dalam pengertian sebagai suatu organisasi masyarakat yang dibatasi oleh wilayah
dengan penduduk, sejarah, pemerintahan, dan tujuan nasional serta dengan peran
internasionalnya.
Integritas
Yaitu kesatuan menyeluruh dalam kehidupan nasional suatu bangsa baik unsur
sosial maupun alamiah, baik bersifat potensional maupun fungsional.
Ancaman
Yang dimaksud disini adalah hal/usaha yang bersifat mengubah atau merombak
kebijaksanaan dan usaha ini dilakukan secara konseptual, kriminal dan politis.
Hambatan dan gangguan
Adalah hal atau usaha yang berasal dari luar dan dari diri sendiri yang bersifat dan
bertujuan melemahkan atau menghalangi secara tidak konsepsional.
Ketahanan Nasional (Tannas) adalah konsep bangsa Indonesia, Keselamatan
Nasional (National Security) atau kelangsungan hindup bangsa (national survival).
National security yang sering kita diterjemahkan dengan keamanan nasional, lebih
fokus pada kekuatan militer daripada kekuatan lain yang ada dalam kehidupan suatu
bangsa. Tannas yang juga disebut sebagai comprehensive security, berpendapat
bahwa kelangsungan hidup suatu bangsa atau masyarakat tergantung pada keserasian
aspek kehidupan seperti Ideologi-Politik-Ekonomi-Sosial Budaya-Militer, dimana tiap
aspek saling mempengaruhi.
Tannas lahir di Seskoad (Sekolah Staf & Komanda Angkatan Darat) pada
tahun 1969-1970, yang pada saat itu berusaha mengembangkan doktrin sendiri
tentang national security. Hasilnya menyatakan bahwa kelangsungan hidup suatu
masyarakat tidak hanya ditentukan oleh kekuatan militer saja, tetapi juga tergantung
pada kemampuan aspek kehidupan yang lain. Keadaan ekonomi dan konflik antar
kelompok karena alasan politik, agama dan sumberdaya dapat menghancurkan
kemampuan negara untuk bertahan. Strategi yang mendukung tercapainya Tannas
dalam menghadapi ancaman, terutama ancaman militer atau kekerasan adalah strategi
tidak langsung, konsep Andre Beaufre jendral Prancis. Untuk pertahanan
dikembangkan Sistem Pertahanan Rakyat Semesta dan untuk keamanan dalam negeri
dikembangkan Operasi Keamanan Dalam Negeri, strategi dari keduanya didasarkan
pada strategi tidak langsung. Awalnya konsep Tannas ini diberi nama Pembinaan
Nusantara, yang terdiri dari pembinaan Wilayah (untuk menciptakan kesejahteraan)
dan pembinaan Teritorial (untuk menciptakan keamanan).
Teori lain yang dipakai adalah teori kelangsungan hidup suatu social system
yang dikembangkan oleh Talcot Parson. Parson berpendapat jika suatu sistem sosial
ingin mempertahankan hidupnya dia harus mampu mengembangkan kemampuan: 1.
pattern maintainence; 2. adaptation; 3.goal attainment; 4. integration; 5. goal setting.
Wawasan Nusantara adalah suatu konsep bagaimana bangsa ini melihat dirinya
sendiri yang merupakan negara kepulauan. Hubungan Wawasan Nusantara dengan
Ketahanan Nasional adalah, bahwa Wawasan Nusantara memperkuat dan
mempermudah pengelolaan Ketahanan Nasional. Tetapi masalahnya justru adanya
Wawasan Nusantara orang berpendapat bahwa sebagai negara maritim kita harus
mempunyai kekuatan maritime yang kuat.

8. Perwujudan Ketahanan Nasional dalam Trigatra dan Pancagatra
Trigatra
Untuk memberi gambaran umum tentang Indonesia, marilah kita membahasas
dahulu dar segi aspek-aspek alamiah atau Trigatra dengan mulai meninjau :
a. Aspek lokasi dan posisi Geografis Wilayah Indonesia
Jikalau kita melihat letak geografis wilayah Indonesia dalam peta dunia,
maka akan nampak jelas bahwa wilayah Negara tersebut merupakan suatu
kepulauan. Yang dalam bahasa asing bisa disebut sebagai suatu archipelago
kelvar, kepulauan itu merupakan suatu archipelago yang terletak antara benua
Asia disebelah utara dan benua Australia disebelah selatan serta samudra
Indonesia disebelah barat dan samudra pasifik disebelah timur.
Berhubungan letak geografis antara dua benua dan samudra yang penting
itu, maka dikatakan bahwa Indonesia mempunyai suatu kedudukan geograpis
ditengah tengah jalan lalu lintas silang dunia.
Menurut catatan Indonesia terdiri dari wilayah lautan dengan 13.667 pulau
besar dan kecil, diperkirakan 3.000 pulaudiantaranya yang dialami penduduk.
Luas pulau-pulau diperkirakn 735.000 mil persegi, sedangkn luas
perairannya ditaksir 3 sampai 4 kali luas tanah (pulau-pulau). Jarak antara ujung
barat sampai ujung timur adalah kira-kira 3.200 mil, secara geografis kepulauan
Indonesia dapat dibagi 4 kelompok pulau-pulau ialah :
1) Sunda besar yang terdiri dari pulau sumtra, jawa , kalimntan , dan sulwesi.
2) Sunda kecil yang dikenal sebagai nusa tenggara.
3) Maluku, yang terdiri dari pulau-pulau diantara Sulawesi dan Irian Jaya.
4) Irian jaya.

b. Aspek Keadaan dan Sumber-sumber Kekayaaan Alam
Telah dijelaskan, bahwa sumber-sumber alam terdapat diatmosfir
,dipermukaan bumi temasuk laut di perairan dan didalam bumi. Karena itu sumber-
sumber alam sesungguhnya mempunyai arti yang sangat luas apalagi dimna Indonesia
terkenal sebagai Negara yang mempunyai sumber-sumber alam yang dapat dikatakan
berlimpah-limpah.
Sebagai gambaran umum, disini dibatasi pada sumber-sumber alam termasuk :
sumber-sumber pelican atau mineral : sumber-sumber nabati atau flora dan sumber-
sumber hewani atau fauna.
Untuk memulai dengan sumber-sumber pelican atau mineral dapat diutarakan,
bahwa Indonesia mempunyai sumber-sumber mineral yang meliputi bahan-bahan
galian, biji-bijian maupun bahan-bahan galian industri disamping sumber-sumber
tenaga lain.
Perihal sumber nabati atau flora dapat dikemukakan bahwa di Indonesia telah
ditemukan kira-kira 4000 jenis pohon-pohonan, kira-kira 1500 jenis paku-pakuan, dan
kira-kira 5000 jenis anggrek. Adapula yang mengatakan (van stenis) bahwa disini
terdapat 25000 jenis tumbuh-tumbuhan (angiospermas) dan jenis tumbuh-tumbuhan
paku-pakuan (pteridopit). Diantara tumbuh-tumbuhan itu, yang memang berasal dari
Inodonesia ada, tetapi adapula yang dimasukkan ke Indonesia dari luar.
c. Aspek Penduduk
Sebagai gambaran umum mengenai penduduk di dindonesia akan dijelaskan
soal-soal seperti berikut jumlah serta pembatasan penduduk distribusi secara geografis
diseluruh Indonesia dan sebagai akibat sehubungan dengan pertambangan serta
penyebaran dan komposisi penduduk.
Perihal jumlah serta pertambangan penduduk dapat diutarakan, bahwa
menurut dugaan, wabah-wabah penyakit, kerusakan pohon,jumlah kematian yang
tinggi yang disertai dengan gangguan ketertiban dan keamanan umum, dalam abad
XVIII, telah banyak menekan jumlah dan perkembangan penduduk, sehingga jumlah
penduduk di Jawa-Madura diperkirakan hanya mencapai 5.000.000 jiwa, pada waktu
itu.
Pancagatra
A. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Ideologi adalah sebagai berikut :
a) agar Pancasila dapat dihayati dan diamalkan secara baik maka ditetapkan oleh
MPR RI ketetapan no II/MPR/1983 tanggal 22 Maret 1978 tentang pedoman
penghayatan dan pengamalan pancasila (P4) atau yang kita kenal dengan eka
prasetia pancakarsa yang artinya monoloyalitas/satu kesatuan terhadap lima
kehendak
b) pedoman penghayatan dan pengamalan pancasila tidak merupakan tafsir
pancasila sebagai dasar negara.
c) P4 merupakan penuntun dan pegangan hidup dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara bagi setiap warga negara Indonesia.
d) Pancasila telah diterima dan ditetapkan sebagai dasar negara seperti tercantum
dalam UUD. 1945
e) Untuk memenuhi kewajiban sebagai warga negara dan warga masyarakat.
B. Ketahanan Nasional Dalam Bidang Politik
a) tingkat ketahanan nasional dibidang politik ditentukan oleh kemampuan
sistem politik yang dianut dalam menanggulangi segala bentuk tantangan dan
ancaman yang ditujukan kepada kehidupan politik bangsa Indonesia
b) sistem demokrasi liberal, sistem pemerintahan yang relatif stabil dapat
bertahan selama bertahun-tahun, akan tetapi tidak menghasilkan pemerintahan
yang stabil.
c) dekrit Presiden pada tang 5 Juli 1959 kembali ke UUD 1945 akan tetapi
didalam kenyataannya kita melaksanakan demokrasi terpimpin yang
mendekatkan kediktatoran hal ini bertentangan dengan jiwa pancasila.
d) Pada pemerintahan orde baru (sejak 1966) kita melaksanakan UUD
kenegaraan tahun 1968 Presiden RI menjelaskan tentang demokrasi Pancasila
yang hukum dasar telah diatur dalam UUD 1945.

C. Ketahanan Nasional di Bidang Ekonomi
Dalam melaksanakan kegiatan perekonomian negara kita pernah
Melaksanakan sistem ekonomi liberal dan sistem ekonomi terpimpin dengan
deklarasi ekonomi. Akan tetapi kedua sistem ekonomi tersebut tidak mencapai
sasaran karena kedua-duanya tidak berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Setelah sistem pemerintahan orde baru kita memakai sistem ekonomi
pancasila. Pembangunan ekonomi yang berdasarkan pada demokrasi ekonomi
menentukan bahwa masyarakat harus memegang peranan aktif dalam kegiatan
pembangunan. Pembangunan itu mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:
i. perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas
kekeluargaan.
ii. bcabang-cabang produksi penting bagi negara dan menguasai hajat hidup
orang banyak dikuasai oleh Negara
iii. bumi, air dan kekayaan alam yang terkandung didalamnya dikuasai oleh
negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya bagi kemakmuran rakyat.
iv. Sumber-sumber keuangan dan kekayaan negara digunakan dengan
permufakatn lembaga-lembaga perwakilan rakyat, serta pengawasan
terhadap kebijaksanaan ada pada lembaga lembaga tertentu.
v. Warga negara memiliki kebebasan dalam memilih pekerjaan yang
dikehendaki serta mempunyai hak akan dipekerjakan dan penghidupan
yang layak.
vi. Hak milik perorangan diakui dan pemanfaatannya tidak boleh
bertentangan dengan kepentingan masyarakat.
vii. Fakir miskin dan anak-anak yang terlantar dipelihara oleh Negara

IV. Kesimpulan dan Saran
1. Kesimpulan
a) Ketahanan nasional merupakan kodisi dinamis suatu bangsa, berisi keuletan dan
ketangguahan, yang mengandung kemampuan mengembangkan kekuatan
nasional,didalam menghadapi didalam menghadapi dan mengisi segala tantangan,
ancaman, hambatan, serta gangguan baik yang datang dari luar maupun dari
dalam, yang langsung maupun tidak langsung membahayakan integritas,identitas ,
kelangsungan hidup bangsa dan Negara serta perjuangan mengejar perjuangan
nasional.
b) Tujuan ketahanan nasional pada dasarnya untuk menghadapi ancaman, tantangan,
hambatan, dan gangguan (AHTG)
c) Ancaman- ancaman membuat sebagian bangsa kita harus siap menghadapinya
sehingga konsepsi pertahanan kita harus siap siaga untuk menghadapi ancaman
baik dari luar maupun dari dalam.
d) Asas- Asas Ketahanan Nasional
- Asas Kesejahteraan dan Keamanan
- Asas Komprehensif Integral atau Menyeluruh Terpadu
- Asas Mawas ke Dalam dan Mawas ke Luar
- Asas Kekeluargaan
e) Sifat- Sifat Ketahanan Nasional
- Mandiri
- Dinamis
- Wibawa
- Konsultasi dan Kerjasama
f) Kedudukan dan Fungsi Ketahanan Nasional
Kedudukan Ketahanan Nasional didasari oleh Pancasila sebagai landasan ideal
dan UUD sebagai landasan konstisional dalamparadigma pembangunan nasional.
Fungsi Ketahanan nasional nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar
nasional perlu dipahami untuk menjamin tetap terjadinya pola pikir, pola sikap,
pola tindak dan pola kerja dalam menyatukan langkah bangsa yang bersifat inter
regional (wilayah), inter sektoral maupun multi disiplin.
g) Konsepsi Ketahanan Nasional
Untuk menjamin identitas, integrasi dan kelangsungan hidup bangsa dan negar
serta perjuangan mencapai tujuan nasional memerlukan Ketangguhan, Keuletan,
Identitas, Integritas, Ancaman, Hambatan dan gangguan.
h) Perwujudan nasional dalam pancagatra
a) Ketahanan nasional dibidang ideologi,
b) Ketahanan nasional dibidang politik,
c) Ketahanan nasional dibidang ekonomi,
d) Ketahanan nasional dibidang sosbud,
e) Ketahanan nasional dibidang pertahanan keamanan
Trigatra mencakup unsur-unsur alam yang terdiri atas kondisi geografis
negara, kekayaan alam, dan keadaan serta kemampuan penduduk.
V. Daftar Pustaka
http://friciliaregita.blogspot.com/
http://theprincessholiic.blogspot.com/2010/04/pengertian-ketahanan-nasional-
indonesia.html
http://www.tugaskuliah.info/2010/06/makalah-kewarganegaraan.html
http://kakarisah.wordpress.com/2010/05/04/ketahanan-nasional-indonesia/
http://ardithaanggun.blogspot.com/2010/05/ketahanan-nasional.html
http://www.panjiblog.tk/
http://rahakundini.multiply.com/reviews/item/11
http://id.wikipedia.org/wiki/Lembaga_Ketahanan_Nasional
























KETAHANAN NASIONAL







Makalah Disusun untuk Memenuhi Tugas
Matakuliah Pendidikan Kewarganegaraan
yang diampu oleh Ibu RIMA Vien Permata Hartanto, SH, MH



Nama : Gilang Anindita
NIM : K2310045
Kelas : A



Pendidikan Fisika
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
JUNI
2011

Anda mungkin juga menyukai