Mengenali Jenis-jenis Kecerdasan Siswa Untuk menghasilkan siswa unggul dan berprestasi, seorang guru hendaknya memahami bagaimana cara- cara kerja otak dalam bekerja & menyerap informasi serta proses & tahap-tahap perkembangannya. 3 FASE (MENURUT SYARIAT)
Pada masa ini orang tua perlu mengembangk an kasih sayang dua arah (Bayi)
Pada masa ini anak-anak mulai mempelajari perbedaan seks, belajar membedakan benar & salah dan mulai mengembangkan hati nurani (masa untuk memberikan dasar-dasar tauhid pada anak/mendorong pada anak untuk melakukan hal yang baik menurut Allah) Gelombang otak dalam kondisi alfa. Pada kondisi ini otak memiliki konsentrasi tunggal, fokus tetapi releks, sehingga dapat menangkap berbagai rangsangan secara kuat
Aqil balig (akalnya sampai), anak memerlukan pengembangan potensinya. Anak belajar menerima dan melaksanakan tanggung jawab, belajar turut berbagi rasa dengan orang lain, belajar bersaing sekaligus belajar bekerja sama serta bersikap sportif Tamyiz (membedakan), pada masa ini anak- anak mulai belajar membedakan baik & buruk melalui penalarannya, mengembangkan peran sosial, pengertian moral dan tingkatan nilai. Masa untuk memberikan pendidikan pokok syariat . . Perintahkan anak-anakmu mengerjakan shalat dikala usia 7 tahun, dan pukulah mereka jika tidak mengerjakan shalat di kala usia 10 tahun, dan pisahkan tidur mereka (HR.Abu Daud) Nara sumber : Dr. Keith Osborn (University of Georgia) Dr. Burton L White (Preschool Project) Dr. Benjamin S Bloom (University of Chicago) Tabel ini membuktikan bahwa otak kita berkembang sangat pesat pada awal masa kanak-kanak Taklif (tanggung jawab), pada fase ini anak sudah dikenai kewajiban agama. Pada usia ini sudah harus tertanam rasa tanggung jawab, baik pada diri, orang tua & lingkungannya. Tanggung jawab yang dipikul meliputi : ibadah, muamalah, munakahah dan jinayah (peradilan) bc Pendidikan pada masa anak-anak harus mampu memberikan bekal-bekal utama yang mereka butuhkan ketika menjadi manusia mandiri pada masa aktif Perkembangan otak seseorang paling cepat terjadi pada usia antara 0 s/d 2 tahun Pada usia 5 tahun perkembangan otak sudah mencapai 80% sempurna Pada usia 6 tahun perkembangan otak sudah mencapai 95% dan bisa dikatakan sepurna Mulai usia 6 tahun kecepatan perkembangan otak seseorang sangat lambat dan semakin lambat Mulai usia 35 tahun ratusan sel otak manusia mati per hari 4 5 6 LABEL UNTUK ANAK Hiperaktif Perusak Cepat bosan Cerewet Nakal 8 9 10 J A N G A N !!! B A H A Y A !!! SIKAP Menjauhkan anak dari lantai (box, mendekap) Takut kotor Takut sakit Takut rusak Takut bahaya 11 6 HUMAN CORTEX 1. Dapat berjalan tegak 2. Mampu menciptakan bahasa 3. Mampu menulis 4. Mampu memahami bahasa 5. Mampu membaca 6. Mampu mengenali sesuatu dari perabaan *) Semua kekampuan ini sdh dpt dilakukan oleh manusia berusia 6 thn 12 Anak-anak yg Berprestasi di Usia Muda No Nama Negara Prestasi 1 Sayyid Muhammad Husein Thabathabai Iran Hapal Al Quran dengan maknanya diusia 5 tahun
Meraih Gelar Doktor Kehormatan dari universitas di inggris pada usia 7 Tahun Anak-anak yg Berprestasi di Usia Muda No Nama Negara Prestasi 2 Alia Sabur Amerika Profesor Termuda di dunia bid. Sains & Engineering (19 thn)
Mulai bicara & membaca di usia 8 bln Anak-anak yg Berprestasi di Usia Muda No Nama Negara Prestasi 3
4 Ghefira Nurfatimah
Jeane Phialsa (Alsa) Indonesia
Indonesia Pemegang Rekor MURI untuk Penulis Termuda di Indonesia (kelas 2 SD
Drummer Profesional Termuda Indonesia (7 Tahun) Anak-anak yg Berprestasi di Usia Muda No Nama Negara Prestasi 5 Maria Audrey Lukito Indonesia Sarjana Termuda Indonesia (16 thn)----
Anak Usia Termuda (14 Tahun) yg menguasai 3 bhs asing: Inggris (TOEFL 670), Prancis (Lulus DELF A3), Rusia (dari Universitas of Virginia)---
Peserta Termuda (14 thn) dari Indonesia dengan Nilai Tertinggi Ujian TOEFL (670)---
Mahasiswi Termuda (13 thn) dr Indonesia yg masuk Perguruan Tinggi di Amerika (Mary Baldwin College--- 17 18 ANAK-ANAK & PARA SISWA MENANTIKAN ANDA MEMBUKA KUNCI KECEMERLANGANNYA Jenis-Jenis Kecerdasan Linguistik Logis-Matematis Visual-Spasial Kinestetis Musikal Interpersonal Intrapersonal Naturalis ????? ?? Eksistensial KECERDASAN LINGUISTIK
Kemampuan untuk menggunakan bahasa untuk mendeskripsikan kejadian, membangun kepercayaan dan kedekatan, mengembangkan argumen logika dan retorika, atau mengungkapkan ekspresi dan metafora. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan linguistik adalah wartawan dan reporter, tenaga penjual, penyair, penulis dan pengacara. KECERDASAN LOGIS-MATEMATIS
Kemampuan menggunakan angka-angka untuk menghitung dan mendeskripsikan sesuatu, menggunakan konsep matematis, menganalisa berbagai permasalahan secara logis, menerapkan matematika pada kehidupan sehari-hari, peka terhadap pola tertentu, serta menelaah berbagai permasalahan secara ilmiah. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan logika matematika adalah: akuntan, ahli statistik, insinyur, penemu, pedagang, dan pembuat program komputer. KECERDASAN MUSIKAL
Kemampuan untuk mengerti dan mengembangkan teknik musikal, merespon terhadap musik, menggunakan musik sebagai sarana untuk berkomunikasi, menginterpretasikan bentuk dan ide musikal, dan menciptakan pertunjukan dan komposisi yang ekspresif. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan musical adalah guru musik, pembuat instrumen atau alat musik, pemain Nasyid atau konduktor, kritikus musik, kolektor musik, pencipta lagu. KECERDASAN VISUAL-SPASIAL
Kemampuan untuk mengenali pola ruang secara akurat, menginterpretasikan ide grafis dan spasial serta menterjemahkan pola ruang secara tepat. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan spasial adalah fotographer, decorator ruang, perancang busana, arsitek, pembuat film. KECERDASAN KINESTETIK
Kemampuan untuk menggunakan seluruh atau sebagian dari tubuh untuk melakukan sesuatu, membangun kedekatan untuk mengkonsolidasikan and meyakinkan serta mendukung orang lain, dan menggunakannya untuk menciptakan bentuk ekspresi baru. Beberapa jenis pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan ini adalah mekanik, pelatih, perajin, atlet, aktor atau koreografer.
KECERDASAN INTERPERSONAL
Kemampuan untuk mengorganisasikan orang lain dan mengkomunikasikan secara jelas apa yang perlu dilakukan, berempati kepada orang lain, membedakan dan menginterpretasikan berbagai jenis komunikasi dengan orang lain, dan memahami intensi, hasrat, dan motivasi orang lain. Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan interpersonal adalah manajer, politisi, pekerja sosial, pemimpin, psikolog, guru atau konsultan. KECERDASAN INTRAPERSONAL
Kemampuan untuk menilai kekuatan kelemahan, bakat, ketertarikan diri sendiri serta menggunakannya untuk menentukan tujuan, menyusun dan mengembangkan konsep dan teori berdasarkan pemeriksaan kedalam diri sendiri, memahami perasaan, intuisi, temperamen, dan menggunakannya untuk mengekpresikan pandangan pribadi. Beberapa jenis pekerjaan yang menggunakan kecerdasan ini adalah perencana, pemuka agama, atau ahli filosofi. KECERDASAN NATURALIS
Kemampuan untuk mengenali dan mengelompokkan dan menggambarkan berbagai macam keistimewaan yang ada di lingkungannya. Beberapa pekerjaan yang membutuhkan kecerdasan naturalis ini adalah ahli biologi atau ahli konservasi lingkungan. Kecerdasan Eksistensial
Kemampuan untuk menikmati pemikiran- pemikiran dan ingin tahu mengenai kehidupan, kematian dan realita yang ada. Anak-anak dengan tingkat kecerdasan eksistensial yang tinggi mungkin akan menunjukkan keingintahuan mengenai bagaiman bumi bertahun-tahun yang lalu, mengapa kita ada di bumi, apakah ada kehidupan di planet lain, kemana mahluk hidup setelah mati, apakah ada dimensi kehidupan lain dan berbagai pertanyaan sejenis. Gaya Belajar GAYA BELAJAR
GAYA BELAJAR adalah cara yang kita lebih sukai dalam melakukan kegiatan berpikir, memproses, dan mengerti sesuatu.
Gaya belajar siswa dapat diketahui dari kecendrungan kecerdasan siswa tersebut, yang didapati dari riset Multiple Intelegence (Kecerdasan Ganda). Seseorang dapat mempunyai lebih dari satu kecendrungan kecerdasan.
Gaya belajar seseorang biasanya dipengaruhi oleh kebiasaan orang tersebut, contoh :
Lipat kedua tangan anda di depan Dada. Perhatikan lengan mana yang berada di atas. Sekarang tukar lengan yang satunya yang berada di atas. Bagaimana rasanya ?
Apabila gaya belajar siswa Tidak Sama Dengan gaya mengajar guru maka pelajaran menjadi sulit, membosankan, dan gagal a. Visual Mudah memahami materi pelajaran dengan visual (penglihatan) seperti catatan, gambar, tabel, diagram, grafik, peta pikiran dan sebagainya. Pelajar visual biasanya rapi dan teratur, berbicara dengan cepat, teliti, mementingkan penampilan, biasanya tidak terganggu dengan keributan. Bagaimana cara mengajar siswa visual? : Gunakan simbol-simbol, gambar, warna, grafik, diagram.
b. Auditori Memahami pelajaran dengan mudah melalui pendengaran, lagu, syair dan sebagainya. Pelajar auditori: berbicara pada diri sendiri ketika belajar, mudah terganggu keributan, menggerakkan bibir dan mengucapkan tulisan ketika membaca, lebih suka musik daripada seni, pembicara yang fasih. Bagaimana mengajar pelajar auditori? : Gunakan variasi vokal dalam mengajar, beri kesempatan kepada mereka untuk mengulangi, menceritakan kembali, menghafal dengan nyanyian, dsb.
c. Kinestetik Belajar lebih mudah dengan peraga, gerakan dan dramatisasi. Pelajar kinestetik biasanya berbicara dengan perlahan, menyentuh orang untuk mendapat perhatian, mendekat ketika berbicara dengan orang, menghafal dengan cara berjalan dan melihat, tidak dapat duduk diam untuk jangka waktu lama, menyukai permainan yang menyibukkan, tulisannya cenderung kurang bagus. Bagaimana mengajar pelajar kinestetik? : Gunakan alat peraga, simulasi, cobalah berbicara secara pribadi Ibu senang atas perhatianmu pada pelajaran kali ini, izinkan berjalan-jalan di kelas selama tidak menimbulkan keributan.
MODALITAS BELAJAR
Modalitas belajar adalah model jalan atau cara guru mentransfer ilmu kepada siswa.
Modalitas ada 3 macam:
Visual : cara transfer ilmu dengan cara visual, seperti catatan, gambar, tabel, diagram, grafik, peta pikiran,dsb. Auitorial : cara transfer ilmu dengan cara berbicara atau bercerita Kinestik : cara transfer ilmu dengan aktifitas
MODALITAS
Otak kita lebih cepat menangkap informasi yang berasal dari MODALITAS VISUAL YANG BERGERAK.
Penelitian Dr. Venon Magnesen dari Texas Universitas
Persentase apa yang kita ingat jika
Membaca 20% Mendengar 30% Melihat 40% Mengucapkan 50% Melakukan 60% Melihat, mengucapkan, mendengar , melakukan 90% PARADIGMA YANG SALAH
Apabila guru mengajar menyampaikan informasi , baik pemikiran, penjelasan, ide, dan pandangan, kemudian siswa tidak mengerti, maka yang SALAH adalah SISWA, kenapa mereka sampai tidak mengerti.
PARADIGMA LAMA YANG SALAH :
Konsep kalau guru mengajar murid akan belajar. Perencanaan mengajar terletak pada bagaimana guru mengajar kemudian murid mengerti.
PARADIGMA BARU YANG BENAR :
Dengan guru mengajar belum tentu murid belajar. Sebab mengajar dan belajar adalah dua proses yang berbeda. Perencanaan mengajar terletak pada bagaimana murid bisa mengerti, barulah merancang bagaimana guru mengajar.
1. Bagaimana kondisi pikiran murid saat Anda mau mengajar ? 2. Bagaimana situasi kelas pada saat itu ? 3. Apa yang telah murid ketahui mengenai topik yang akan Anda bawakan ? 4. Apa manfaat materi ini bagi kehidupan murid ? 5. Berapa banyak waktu yang tersedia ? 6. Apakah akan digunakan untuk kerja kelompok atau collaborative learning ? 7. Apakah materi yang diajarkan melalui suatu permainan ? 8. Bagaimana cara memberikan umpan balik yang efektif? 9. Bagaimana cara memastikan bahwa murid benar-benar telah mengerti apa yang telah diajarkan? 10. Bagaimana cara merayakan keberhasilan siswa apabila telah mengerti materi ?