Anda di halaman 1dari 6

1

BERKOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ANAK (1)



Selalu persiapkan diri anda untuk:

NETRAL
Menghindari PREJUDICE atau LABELING pada anak
Menerima Realitas yang memang dialami
Sediakan waktu
Sabar
Bersiap menerima kemungkinan tak terduga

Tips komunikasi:

Hindari berkata Kalimat pengganti
Kamu mengerti enggak sih? Kamu mengerti kan?
Kalau kamu mau ikut jalan-jalan,
kamu tidak boleh nakal
KARENA kamu mau ikut jalan-jalan,
maka kamu bersikap yang baik
Kamu boleh pergi, TETAPI kamu
harus selesaikan PR dulu
Kamu boleh pergi, SETELAH kamu
menyelesaikan PR
Jangan kebanyakan main game
donk! Belajarnya kapan?
Kamu boleh main game DAN kamu
juga tahu waktu untuk belajar lebih
banyak daripada waktu untuk main
game
JANGAN melamun terus donk! BERHENTILAH melamun.
JANGAN berbicara begitu sama
ibu
Kamu bisa berbicara yang lebih
baik daripada yang baru kamu
katakan
Kamu bisa berbicara lebih baik,
khan?
JANGAN berkata bohong!
Semua orang bisa salah. Kamu. Ibu.
Ayah. Teman kamu. Guru kamu.
Semuanya. APA yang membuatmu
berkata seperti itu?
COBA, kamu lakukan! Lakukan, SEKARANG

2
Beberapa contoh dalam komunikasi sehari-hari:

Peristiwa umum-1,

Orang tua dan anak di dalam mobil dalam suatu perjalanan:
+Bu, haus. Ingin minum
-Nggak di sini
+Bu, haus ingin minum sekarang
-Nak, ibu tidak bawa minuman sekarang. Tahan dulu lah
+Haus, sekarang
-JANGAN merengek terus donk!
Anak menangis.
.. [orang tua dan anak akan terus berdebat, anak semakin haus,
orang tua semakin jengkel]

Yang lebih baik:
+Bu, haus. Ingin minum
-Memang haus ya..
+iya
-Enak sekali ya kalau sedang haus seperti ini, ada minuman segar
+Iya
-Ibu tahu kamu sedang haus dan ibu juga tahu kamu bisa menahan
haus. Setelah menemukan warung yang jual minuman dan kita bisa
berhenti, kita beli minum. Okay?

Peristiwa umum-2,

Ketika orang tua sedang sibuk mengerjakan suatu pekerjaan, anak
meminta sesuatu.
-Yah, bantuin aku masang mainan ini donk!
+Tunggu ya nak. Ayah sedang sibuk nih
-Yah, tolongin donk. Susah nich!
+Iya, tunggu dulu [Ayah mulai jengkel]
-Yah [anak mulai jengkel]
+Kamu tahu enggak sih. Lihat ayah sedang apa [Ayah bertambah
jengkel]
-Ayah! [anak mulai membentak]
Selanjutnya ada dua kemungkinan. Ayah akan membantu anaknya
dengan perasaan jengkel atau ayah tidak mempedulikan rengekan anak.

Yang lebih baik:
-Yah, bantuin aku masang mainan ini donk!
+ Susah ya, nak? [Ayah masih tetap bekerja]
-Iya nih, yah
+Perlu dibantuin ya, nak? [Ayah masih tetap bekerja]
-Iya
+Apanya yang susah, nak?
3
Anak bercerita mengenai kesusahannya, sementara ayah tetap bisa
bekerja.
+Yang tidak susah yang bagaimana, nak?
Anak mungkin bercerita mengenai sesuatu yang tidak susah sementara
Ayah tetap bekerja.
+Kamu bisa donk!
-Mungkin
+Lakukan saja. SEKARANG.

Bila anak masih merasa kesusahan.
Ayah akan membantu kamu SETELAH ayah selesaikan pekerjaan ini

4
BERKOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ANAK (2)

Hindari berkata Kalimat pengganti
Kamu AKAN menjadi anak yang
pintar
Kamu anak yang pintar
Santi, besok kamu mau ikut bunda
pergi, enggak?
Santi. Besok ikut bunda pergi
khan?
Kamu seharusnya jangan malas
belajar, nak
Kamu mampu belajar dengan rajin,
nak
Kamu BELUM membereskan buku BERESKAN bukumu, sekarang
Kamu kok lupa sih? Apa yang kamu ingat?
KENAPA kamu tidak
mengerjakannya?
APA YANG MEMBUAT kamu
MENDIAMKANNYA?
Cepat bangun, nanti kesiangan lagi
seperti kemarin
Cepat bangun, SUPAYA bisa lebih
pagi daripada kemarin
Bunda kecewa lho dengan hasil
ulanganmu
Bunda tahu kamu merasa kecewa
dengan hasil ulanganmu, bunda
JUGA tahu kamu merasa kecewa


5
Contoh Percakapan-1:

+ Mandi, nak!
= Tunggu bunda, anak mengatakannya sambil melakukan sesuatu
pekerjaan, misalnya sedang nonton televisi, mungkin akan melanjutkan
dengan, Aku sedang asyik acara televisinya nih
+ Naak, mandi!
= Iya, ich bunda ini gimana sich, tunggu dulu, anak masih melanjutkan
kegiatannya.
+ Naak!, ibu makin jengkel, mungkin anak bertambah malas
mendengarkan.

Yang lebih baik:
+ Nak, mandi dulu!
= Tunggu bunda, anak mengatakannya sambil melakukan sesuatu
pekerjaan, misalnya sedang nonton televisi, mungkin akan melanjutkan
dengan, Aku sedang asyik acara televisinya nih
+ Kamu BOLEH nonton televisi kok. KARENA itu sewaktu iklan kamu
mandi dulu DAN SETELAH itu kalau kamu mau meneruskan lagi
silakan.
= Iya,bu. Tunggu iklan dulu

Atau

+ Kamu boleh nonton kok, siapa bilang tidak boleh. Kamu bisa mandi
sekarang, atau nanti sewaktu iklan. SETELAH mandi, mau nonton lagi
silakan


Contoh percakapan-2

Wah, Zidane itu orang yang hebat lho!
(Langsung menentukan role model yang belum tentu disukai)

+ Siapa orang yang paling kamu sukai?
= Michael Jordan (ternyata yang disukai Michael Jordan).
+ Tentunya, kamu bisa menceritakan apa yang membuat kamu suka.
Ayah ingin tahu
Anak bercerita.
+ Wah, ayah yakin kamu bisa sehebat dia KARENA kamu menyukai dia


Contoh percakapan-3

Menunjukkan rasa tidak suka atas suatu hal, padahal di sisi lain hal
tersebut penting dan diperlukan untuk anak-anak. Seperti menganjurkan
sesuatu hal kepada anak dimana kita sendiri tidak suka atau sedang
mengurangi.
6
+ Bunda suka susu?
Respons umum bila tidak suka:
= Tidak, bunda takut kegemukan. (Padahal, susu sangat penting untuk
anak-anak).

Yang lebih baik:
+ Bunda suka susu?
= Kamu tahu kan. Bunda pernah sebesar kamu dan minum susu. Bunda
berhenti minum susu setelah bunda dewasa.

Anda mungkin juga menyukai