NETRAL Menghindari PREJUDICE atau LABELING pada anak Menerima Realitas yang memang dialami Sediakan waktu Sabar Bersiap menerima kemungkinan tak terduga
Tips komunikasi:
Hindari berkata Kalimat pengganti Kamu mengerti enggak sih? Kamu mengerti kan? Kalau kamu mau ikut jalan-jalan, kamu tidak boleh nakal KARENA kamu mau ikut jalan-jalan, maka kamu bersikap yang baik Kamu boleh pergi, TETAPI kamu harus selesaikan PR dulu Kamu boleh pergi, SETELAH kamu menyelesaikan PR Jangan kebanyakan main game donk! Belajarnya kapan? Kamu boleh main game DAN kamu juga tahu waktu untuk belajar lebih banyak daripada waktu untuk main game JANGAN melamun terus donk! BERHENTILAH melamun. JANGAN berbicara begitu sama ibu Kamu bisa berbicara yang lebih baik daripada yang baru kamu katakan Kamu bisa berbicara lebih baik, khan? JANGAN berkata bohong! Semua orang bisa salah. Kamu. Ibu. Ayah. Teman kamu. Guru kamu. Semuanya. APA yang membuatmu berkata seperti itu? COBA, kamu lakukan! Lakukan, SEKARANG
2 Beberapa contoh dalam komunikasi sehari-hari:
Peristiwa umum-1,
Orang tua dan anak di dalam mobil dalam suatu perjalanan: +Bu, haus. Ingin minum -Nggak di sini +Bu, haus ingin minum sekarang -Nak, ibu tidak bawa minuman sekarang. Tahan dulu lah +Haus, sekarang -JANGAN merengek terus donk! Anak menangis. .. [orang tua dan anak akan terus berdebat, anak semakin haus, orang tua semakin jengkel]
Yang lebih baik: +Bu, haus. Ingin minum -Memang haus ya.. +iya -Enak sekali ya kalau sedang haus seperti ini, ada minuman segar +Iya -Ibu tahu kamu sedang haus dan ibu juga tahu kamu bisa menahan haus. Setelah menemukan warung yang jual minuman dan kita bisa berhenti, kita beli minum. Okay?
Peristiwa umum-2,
Ketika orang tua sedang sibuk mengerjakan suatu pekerjaan, anak meminta sesuatu. -Yah, bantuin aku masang mainan ini donk! +Tunggu ya nak. Ayah sedang sibuk nih -Yah, tolongin donk. Susah nich! +Iya, tunggu dulu [Ayah mulai jengkel] -Yah [anak mulai jengkel] +Kamu tahu enggak sih. Lihat ayah sedang apa [Ayah bertambah jengkel] -Ayah! [anak mulai membentak] Selanjutnya ada dua kemungkinan. Ayah akan membantu anaknya dengan perasaan jengkel atau ayah tidak mempedulikan rengekan anak.
Yang lebih baik: -Yah, bantuin aku masang mainan ini donk! + Susah ya, nak? [Ayah masih tetap bekerja] -Iya nih, yah +Perlu dibantuin ya, nak? [Ayah masih tetap bekerja] -Iya +Apanya yang susah, nak? 3 Anak bercerita mengenai kesusahannya, sementara ayah tetap bisa bekerja. +Yang tidak susah yang bagaimana, nak? Anak mungkin bercerita mengenai sesuatu yang tidak susah sementara Ayah tetap bekerja. +Kamu bisa donk! -Mungkin +Lakukan saja. SEKARANG.
Bila anak masih merasa kesusahan. Ayah akan membantu kamu SETELAH ayah selesaikan pekerjaan ini
4 BERKOMUNIKASI EFEKTIF DENGAN ANAK (2)
Hindari berkata Kalimat pengganti Kamu AKAN menjadi anak yang pintar Kamu anak yang pintar Santi, besok kamu mau ikut bunda pergi, enggak? Santi. Besok ikut bunda pergi khan? Kamu seharusnya jangan malas belajar, nak Kamu mampu belajar dengan rajin, nak Kamu BELUM membereskan buku BERESKAN bukumu, sekarang Kamu kok lupa sih? Apa yang kamu ingat? KENAPA kamu tidak mengerjakannya? APA YANG MEMBUAT kamu MENDIAMKANNYA? Cepat bangun, nanti kesiangan lagi seperti kemarin Cepat bangun, SUPAYA bisa lebih pagi daripada kemarin Bunda kecewa lho dengan hasil ulanganmu Bunda tahu kamu merasa kecewa dengan hasil ulanganmu, bunda JUGA tahu kamu merasa kecewa
5 Contoh Percakapan-1:
+ Mandi, nak! = Tunggu bunda, anak mengatakannya sambil melakukan sesuatu pekerjaan, misalnya sedang nonton televisi, mungkin akan melanjutkan dengan, Aku sedang asyik acara televisinya nih + Naak, mandi! = Iya, ich bunda ini gimana sich, tunggu dulu, anak masih melanjutkan kegiatannya. + Naak!, ibu makin jengkel, mungkin anak bertambah malas mendengarkan.
Yang lebih baik: + Nak, mandi dulu! = Tunggu bunda, anak mengatakannya sambil melakukan sesuatu pekerjaan, misalnya sedang nonton televisi, mungkin akan melanjutkan dengan, Aku sedang asyik acara televisinya nih + Kamu BOLEH nonton televisi kok. KARENA itu sewaktu iklan kamu mandi dulu DAN SETELAH itu kalau kamu mau meneruskan lagi silakan. = Iya,bu. Tunggu iklan dulu
Atau
+ Kamu boleh nonton kok, siapa bilang tidak boleh. Kamu bisa mandi sekarang, atau nanti sewaktu iklan. SETELAH mandi, mau nonton lagi silakan
Contoh percakapan-2
Wah, Zidane itu orang yang hebat lho! (Langsung menentukan role model yang belum tentu disukai)
+ Siapa orang yang paling kamu sukai? = Michael Jordan (ternyata yang disukai Michael Jordan). + Tentunya, kamu bisa menceritakan apa yang membuat kamu suka. Ayah ingin tahu Anak bercerita. + Wah, ayah yakin kamu bisa sehebat dia KARENA kamu menyukai dia
Contoh percakapan-3
Menunjukkan rasa tidak suka atas suatu hal, padahal di sisi lain hal tersebut penting dan diperlukan untuk anak-anak. Seperti menganjurkan sesuatu hal kepada anak dimana kita sendiri tidak suka atau sedang mengurangi. 6 + Bunda suka susu? Respons umum bila tidak suka: = Tidak, bunda takut kegemukan. (Padahal, susu sangat penting untuk anak-anak).
Yang lebih baik: + Bunda suka susu? = Kamu tahu kan. Bunda pernah sebesar kamu dan minum susu. Bunda berhenti minum susu setelah bunda dewasa.