sedang bersusah hati air matamu berlinang mas intanmu terkenang hutan gunung sawah lautan simpanan kekayaan kini ibu sedang lara merintih dan berdoa.
Seberapa berartinya kau untuk negeri ini? Jikalau kau hanya ingin menumpang mati, ranah ini tak usah kau hidupi Senyatanya ia nestapa dipijak sebagai alas kaki tanpa dihargai Panas teriknya kau maki, hujan derasnya kau benci
Ibu mu ini kaya, alamnya selalu raya Kemerdekaannya pernah dijaga ribuan nyawa Lagu kebangsaan tak hanya formalitas upacara semata Tapi tuntutan nurani atas rasa bangga akan berbangsa
Pertiwimu tengah perih, Perjuangan pahlawannya yang berjerih Kini hanya menyisakan manusia penuh pamrih Melihat uang sebagai raja, tanpa tahu berterimakasih Namun tenanglah wahai pertiwi, pemudamu tak lengah Tak cepat puas tinggal di negara dengan petinggi yang serakah Mereka masih berjuang menyelesaikan amanah Kami bersumpah, Negara ini akan segera berbenah
Ibu kami tetap cinta putramu yang setia menjaga harta pusaka untuk nusa dan bangsa