Anda di halaman 1dari 3

Pemahaman IFAC

Bagian A General Application of IESBA Code


Pada chapter ini, IFAC kebanyakan membahas tentang pengenalan prinsip dasar akuntan. Dalam
bagian pertama ini dijelaskan bahwa seorang akuntan harus memiliki 5 prinsip dasar,
diantaranya:
a. Integritas
b. Objektifitas
c. Kompetensi profesional dan kehati-hatian
d. Kerahasiaan
e. Perilaku profesional
Selain itu dalam bagian ini juga membahas tentang kerangka kerja konseptual, yang
menyebutkan bahwa seorang akuntan profesional perlu mengidetifikasi, mengevaluasi dan
mengatasi ancaman terhadap kepatuhan pada prinsip dasar. Ancaman-ancaman tersebut dapat
berupa konflik kepentingan, reiview diri, advokasi, kekerabatan dan intimidasi. Berbagai
perlindungan diciptakan untuk menghindari ancaman tersebut. Perlindungan yang dimaksud
berdasarkan IFAC bagian A adalah suatu aksi yang dilakukan untuk mengurangi ancaman pada
level yang dapat diterima. Perlindungan ini diklasifikasikan dalam 2 kategori, yakni
perlindungan yang dibuat oleh profesi, legilasi atau regulasi dan perlindungan yang ada dalam
lingkungan kerja. Beberapa perlindungan bisa digunakan untuk mengidentifikasi perilaku tidak
etis.
Seorang akuntan profesinal harus bisa menyelesaikan konflik sesuai dengan prinsip prinsip
dasar. Apabila konflik tersebut tidak dapat diselesaikan, akuntan tersebut harus mencari nasihat
profesional dari suatu badan profesional yang relevan atau penasehat yang legal. Apabila semua
upaya yang relevan telah dilakukan namun konflik belum juga teratasi, seorang akuntan
profesional harus menghindari hal-hal yang akan menimbulkan konflik atau dia harus
memutuskan untuk menarik diri dari suatu tim atau tugas tertentu maupun mengundurkan diri
dari perusahaan yang memperkerjakannya.

Bagian B Professional Accountant in Public Practice
Pada bagian dijelaskan bagaimana kerangka konseptual dalam bagian A berlaku bagi seorang
akuntan profesional yang melakukan praktek akuntansi publik. Bagian ini tidak menjelaskan
secara rinci bagaimana keadaan yang akan dihadapi oleh akuntan publik yang akan mengancam
prinsip dasar. Karena itu akuntan publik harus lebih waspada terhadap keadaan-keadaan yang
terjadi dalam prakteknya.
Ancaman yang dihadapi pada dasarnya sama dengan ancaman yang telah dibahas pada bagian A.
begitu pula dengan perlindungan yang harus dilakukan. Seorang akuntan publik harus melakukan
penilaian dalam menentukan cara terbaik untuk mengatasi suatu masalah, apakah dengan
menerapkan perlindungan untuk menghilangkan ancaman tersebut, mengurangi ke level yang
dapat diterima, atau menghilangkan hal hal yang berhubungan dengan ancaman tersebut.
Kerangka kerja yang dijelaskan pada bagian ini meliputi perjanjian, konflik kepentingan, opini
kedua, fee dan remunerasi, marketing dan pelayanan, hadiah, kustodi dari aset klien, objektifitas,
dan independensi. Pertama seorang akuntan melakukan suatu perjanjian dengan klien sebelum
menjalin hubungan kerja. Perjanjian ini diatur pada bagian B. setelah itu seorang akuntan harus
mengidentifikasi konflik kepentingan yang juga telah dibahas pada bagian ini.
Opini kedua merupakan situasi dimana seorang akuntan diminta untuk memberikan pendapat
kedua tentang penerapan akuntansi, audit, pelaporan pada suatu keadaan tertentu. Lalu akuntan
melakukan negosiasi fee sesuai dengan jasa profesional yang telah ia berikan. Hadiah sangat
mungkin didapat oleh seorang akuntan karena kebaikan atau kepuasan klien atas jasanya. Namun
hal ini dapat mengancam kredibilitas seorang akuntan, hal ini juga memunculkan beberapa
ancaman seperti konflik kepentingan dan intimidasi. Seorang akuntan profesional tidak akan
menanggung hak asuh uang klien atau aset lainnya kecuali diizinkan untuk melakukannya oleh
hukum.
Bagian C Professional Accountant In Bussiness
Seperti pada bagian sebelumnya, namun bedanya pada bagian C ini kerangka kerja konseptual
diaplikasikan pada bidang bisnis. Investor, kreditor dan sektor bisnis lainnya maupun pemerintah
bisa mengandalkan profesi akuntan dalam dunia bisnis. Akuntan bisnis bertanggung jawab dalam
pelaporan keuangan dan penyediaan manajemen keuangan yang efektif serta saran yang
kompeten dalam berbagai hal yang terkait dengan bisnis.
Sebagai konsekuensi atas pekerjaannya, seorang akuntan bisnis sangat mungkin bekerja dalam
tekanan. Tekanan tersebut biasanya berasal dari manager, direktur, atau atasan yang
mempekerjakannya. Setiap ancaman yang timbul dari tekanan tersebut, seperti ancaman
intimidasi, harus dievaluasi dan perlindungan juga harus diterapkan apabila diperlukan untuk
menghilangkan atau mengurangi ancaman tersebut. Akuntan profesional dalam bisnis sering
terlibat dalam persiapan dan pelaporan informasi. Seorang akuntan profesional di bisnis harus
menyiapkan atau menyajikan informasi tersebut secara adil, jujur dan sesuai dengan standar
profesional yang relevan sehingga informasi akan dipahami dalam konteksnya.

Anda mungkin juga menyukai