Anda di halaman 1dari 6

Program Invers Matriks

Deklarasikan variabel terlebih dahulu. Program matriks ini, menggunakan tipe data float, int,
dan char. Masukkan nilai matriks dari baris per baris. Kemudian akan muncul tampilan
matriks yang telah diinputkan sebelumnya. Hitung matrik menggunakan rumus invers.
Tampilkan hasil perhitungan invers matriks.


Algoritma
1. Mulai
2. Masukkan jumlah baris matrik
3. Masukkan nilai
4. Proses perhitungan
5. Tampilkan hasil
6. Selesai



Kompleksitas

1. Proses Input Data
Masukan nilai matriks
2. Proses Determinan
Dengan menggunakan kaidah Sarrus

3. Proses Kofaktor dan Adjoint
Mencari nilai minor dengan rumus
Kemudian mencari kofaktor dengan rumus dengan mengkalikan dengan -1 apabila
matrik 1,2 . 1+2 = 3 adalah angka ganjil maka dikalikan -1. Lalu lakukan adjoint
dengan cara transpos yaitu baris menjadi kolom. Dan terakhir setiap elemen dibagi
dengan determinan.
4. Selesai








Script program
#include <stdio.h>
#include <conio.h>
#include <iostream.h>
int main()
{
float p[20], a[20][20], t;
int m, i, j, k, x;
char answer;
do{
clrscr();
printf("\nMasukkan ukuran matriks : \n");
scanf("%d", &m);
printf("\nMasukkan nilai elemen matriks yang akan
diinvers");
printf("\ secara baris per baris\n");

/* Membaca matriks asli */
for(i=1; i<=m; i++)
{ printf("\n");
for(j=1; j<=m; j++)
{ printf("A(%d,%d)= ",i, j);
scanf("%f", &a[i][j]);
}
}

/* Mencetak Matriks asli */
printf("\nMatriks asli : ");
for(i=1; i<=m; i++)
{ printf("\n");
for(j=1; j<=m; j++)
printf(" %.2f", a[i][j]);
}



/* Proses invers */
for(i=1; i<=m; i++)
{ p[i] = a[i][i];
a[i][i] = 1;
for(j=1; j<=m; j++)
{ a[i][j] = a[i][j]/p[i];
}
for(k=1; k<=m; k++)
{ if(k != i)
{ t = a[k][i];
a[k][i] = 0;
for(x=1; x<=m; x++)
a[k][x] = a[k][x] - a[i][x] * t;
}
}
}

/* Mencetak matriks hasil invers*/
printf("\n\nMatriks invers : \n");
for(i =1; i <=m; i++)
{ for(j=1; j<=m; j++)
printf(" %.1f", a[i][j]);
printf(" \n");
}
printf("== PROGRAM SELESAI ==\n");
printf("Mau Melakukan Perhitungan Lagi?? [Y/T] ");
scanf("%s",&answer);
}
while ((answer == 'y') || (answer == 'Y'));
getch();
}






Matriks persegi A mempunyai invers, jika ada matriks B sedemikian hingga AB = BA =
dengan I matriks identitas. Pada persamaan AB = BA = , A dan B disebut saling invers.
Berikut adalah syarat suatu matriks A dikatakan mempunyai invers.
1. Jika | A | = 0, maka matriks A tidak mempunyai invers. Oleh karena itu, dikatakan
matriks A sebagai matriks singular.
2. Jika | A | <> 0, maka matriks A mempunyai invers. Oleh karena itu,
dikatakan matriks A sebagai matriks nonsingular.

Untuk matriks A = berordo 2 x 2 ini, kita dapat menentukan inversnya sebagai
berikut:

Untuk menentukan invers suatu matriks dengan ordo 3 x 3, maka kita harus memahami
tentang matriks minor, kofaktor, dan adjoint.

1. Matriks Minor
Matriks minor diperoleh dengan cara menghilangkan elemen-elemen pada baris
ke-i dan kolom ke-j matriks A berordo 3 x 3, sehingga didapat matriks baru dengan
ordo 2 x 2. Determinan dari matriks tersebut disebut minor dari determinan matriks A,
ditulis dengan .

Minor-minor dari matriks A adalah sebagai berikut:



2. Kofaktor
Kofaktor dari baris ke-i dan kolom ke-j dituliskan dengan . Untuk
menentukannya, ditentukan dengan rumus
.
Kofaktor-kofaktor dari matriks A adalah sebagai berikut:

3. Adjoint
Misalkan suatu matriks A berordo n x n dengan kofaktor dari matriks A, maka:

Untuk matriks A berordo 3 x 3, maka:



Untuk menentukan determinan dari matriks berordo 3 x 3, selain dengan kaidah
Sarrius, dapat juga digunakan matriks minor dan kofaktor.

Determinan matriks A (det A) dapat ditentukan menggunakan rumus:

Anda mungkin juga menyukai