Anda di halaman 1dari 2

Ada beberapa hal yang menjadi tantangan ketika menghadapi wawancara kerja.

1. Pengetahuan yang sempit


Pengetahuan merupakan salah satu faktor yang menentukan keberhasilan
wawancara kerja. Pengetahuan menunjukkan wawasan yang dimiliki orang yang
diwawancara (interviewee).
Pertama, pengetahuan awal yang perlu diperhatikan yaitu tentang orang yang
mewawancarai (interviewer). Pengetahuan tentang interviewer bukan berarti interviewee
harus tahu siapa orang yang akan mewawancarai, melainkan interviewee bisa
memperkirakan bagaimana sosok interviewer. Pengetahuan tentang interviewer yang bisa
diperkirakan yaitu karakter, tingkat pendidikan, pengetahuan, dan lainnya yang terkait.
Hal tersebut bisa menjadi hambatan apabila interviewee tidak memiliki pandangan
tentang interviewer. Apabila ternyata interviewer di luar dugaan interviewee, interviewee
bisa saja menjadi kesulitan menghadapi pertanyaan yang diajukan.
Kedua, pengetahuan tentang pekerjaan yang dilamar. Interviewee sudah pasti tahu
pekerjaan apa yang ia lamar. Namun, belum tentu ia memiliki pengetahuan yang detail
tentang pekerjaan tersebut. Apabila interviewee kurang memahami bidang apa yang ia
lamar, interviewee menjadi kurang bisa mengikuti topik yang ditanyakan oleh
interviewer. Hal itu bisa menjadi penghambat keberhasilan wawancara.
2. Kemampuan komunikasi
Kemampuan komunikasi penting untuk dimiliki seorang interviewee. Komunikasi
merupakan penyampaian informasi dari pengirim ke penerima. Dengan kemampuan
komunikasi yang baik, maka akan tersampaikan pula informasi yang sesuai seperti yang
dimaksudkan interviewee.
Perbedaan bahasa merupakan salah satu penghambat komunikasi. Ketika
melakukan wawancara di perusahaan multinasional, interviewer bisa dari negara asal
yang berbeda dengan interviewee. Jika tidak memiliki kemampuan bahasa yang baik,
akan dapat memunculkan kesalahpahaman antara interviewer dan interviewee. Terlebih
lagi jika yang digunakan merupakan bahasa internasional yaitu Bahasa Inggris, tetapi
interviewee dan interviewer bukan berasal dari negara yang menggunakan Bahasa Inggris
dalam kesehariannya. Keduanya akan memiliki aksen yang bukan asli Bahasa Inggris dan
dapat membuat semakin kesulitan dalam memahami.

3. Penyajian diri yang kurang
Hal yang menjadi perhatian yaitu persiapan diri menghadapi wawancara.
Wawancara merupakan ajang bagi interviewee untuk mempromosikan diri melalui
menyampaian pengetahuan, pengalaman, dan kemampuannya yang bisa meyakinkan
interviewer bahwa ia pantas untuk diterima di perusahaan yang ia lamar tersebut.
4. Keyakinan yang kurang
Interviewee barangkali telah mempersiapkan diri jauh-jauh hari agar dapat
menjawab dengan baik ketika wawancara kerja. Namun, tidak jarang interviewee justru
kurang dapat melakukan wawancara dengan sukses karena faktor kepercayaan diri yang
kurang.
Mental juga perlu diperhatikan dalam menghadapi wawancara kerja. Interviewer
yang memiliki jabatan tinggi bisa saja membuat interviewee merasa minder. Interviewee
menjadi kurang yakin ketika menyampaikan apa yang ingin diucapkan.
5. Bersikap jujur
Tujuan dari melamar pekerjaan yaitu untuk diterima di pekerjaan yang ia lamar.
Untuk mencapai tujuan tersebut, pada saat wawancara interviewee berusaha
menyampaikan kemampuan dirinya sebaik mungkin kepada interviewer. Interviewee
dapat melebih-lebihkan kemampuan dirinya dan menyanggupi permintaan interviewer
agar mendapat penilaian baik dari interviewer.
Namun, permasalahan akan muncul ketika interviewee tersebut sesudah diterima.
Ketika telah bekerja, orang tersebut akan dianggap memiliki kemampuan seperti apa
yang ia ucapkan ketika wawancara. Ia juga akan mendapat pekerjaan yang lebih berat
dari kemampuan aslinya. Apabila ia tidak mampu menghadapinya, ia justru dapat
tertekan dengan pekerjaan yang ia lakukan.
6. Pembahasan gaji
Ada anggapan bahwa jika interviee mengajukan gaji saat wawancara merupakan
hal yang kurang sopan. Beberapa interviewee menyerahkan penentuan gaji kepada
interviewer. Padahal pembahasan gaji merupakan hal yang penting. Gaji dapat menjadi
ukuran seberapa tinggi interviewee menilai dirinya sendiri. Gaji juga menentukan
kepuasan orang tersebut saat bekerja nanti. Apabila gaji yang ditentukan interviewer
tidak sesuai yang diharapkan interviewee, interviewee bisa saja merasa kecewa dan
kurang termotivasi untuk bekerja dengan giat.

Anda mungkin juga menyukai