BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG MASALAH
Pada tahun 1970-an, ekonomi Jepang mulai berkembang dengan
pesat. Perusahaan-perusahaan Jepang, khusunya dalam bidang idustri
ekonomi, melihat kawasan Asia Tenggara sebagai pangsa pasar untuk
menyebarkan
produk-produknya.
Meskipun
demikian,
Indonesia
1961,
ketika
Sjamsul
mengambil
alih
perusahaan
yang
pada
masa
orde
baru
tahun
1966,
telah
ban kendaraan bermotor adalah jauh lebih tinggi dibanding untuk ban
becak.
Gajah Tunggal memiliki suatu yang bias ditawarkan pada
perusahaan-perusahaan Jepang yang ingin menjual ban di Indonesia.
Pada tahun 1970, Gadjah Tunggal mulai memproduksi ban kendaraan
bermotor dibawah kesepakatan bantuan teknis dengan Inour Rubber
Company (IRC), perusahaan ban sepeda motor terbesar di Jepang. Pada
tahun 1972, IRC memberi kekuasaan pada Gajah Tunggal untuk
memproduksi 118.500 ban sepeda motor pertahun. Kekuatan produksi
meningkat menjadi 1,9 juta pada tahun 1978 yang mengharuskan gerakan
ke sebuah perusahaan baru.
Pabrik yang baru menjadikan Sjamsul untuk mulai bergerak pada
tujuan utamanya yaitu pembuatan ban mobil. Tetapi dia harus bergerak
perlahan karena transisi pada pembuatan ban mobil akan sulit. Masuk
pasar harus kuat
karena
goodyear
dan
bridgestone
merupakan
perusahaan ban dibawah lisensi dari B.F Goodrich, yaitu perusahaan ban
utama di Amerika. Dealer dan konsumen sudah mengena goodyear dan
bridgestone sebagai ban yang bagus untuk kendaraan mobil. Sedangkan
nama gadjah tunggal terkenal sebagai ban becak.
Jepang menawarkan bantuan teknis pada tahun 1980 dengan
persetujuan Yokohama Rubber Co. (YTC), produsen ban truk dan bus
yang paling besar di Jepang. Pada tahun 1988, Gadjah Tunggal
mendapatkan suatu segmen yang penting dari pasar ban Indonesia
dengan reputasi bagus pada harga yang rendah.
Gajah Tunggal telah sukses menjual ban biasa yang harganya
relatif rendah. Proses produksi Gadjah Tunggal di masa lalu adalah
ketinggalan zaman, sehingga tidak menghasilkan ban radial berkualitas
tinggi yang direkomondasikan unutk digunakan pada sedan baru.
Penjualan mobil jatuh tajam pada tahun 1992 karena mahalnya
harga mobil sedan. Tingginya harga sedan sebagian besar karena
tingginya impor dan pajak barang mewah. Sebagian lagi, kendaraan
Tahun
1951
1971
1981
1989
1990
1991
7
8
1992
1994
1996
Keterangan
Sjamsul Nursalim bergabung dengan NV Hock Thay
Hin untuk membuat ban sepeda da becak. Tahun 1961
berubah nama gadjah tunggal
Gajah Tunggal mulai memproduksi ban sepeda motor
atas persetujuan asisten teknis dengan Inour Rubber
Company (IRC) dari jepang
Perusahaan mulai memproduksi ban biasa untuk
kendaraan umum dengan asisten teknis dari
yokohama Rubber Company dari jepang
perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk mobil
dan light truck
Gajah Tunggal terdaftar di bursa efek Jakarta dan
Surabaya
Gajah Tunggal mendirikan GT Petrochem Industries,
sebagai produsen cord ban nylon filament
Gajah Tunggal tercatat dalam bursa efek di Singapura
Gajah Tunggal menerima sertefikat kualitas seperti EMark dari European Community yang merupakan
sertifikat kualitas hasil uji coba dari Departemen
Transportasi U.S
Gajah Tunggal mengakusisi Meshindo Alloy Wheel
Cororation dan GT Petrochem Industries serta
10
1995
11
1997
12
1999
13
2000
14
15
2002
2003
16
2004
17
2005
No.
1
2
3
4
5
6
7
Procentage
0,16%
21,11%
0,08%
10,00%
22,48%
11,00%
35,17%
1.
2.
3.
4.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
GLOBAL MARKET STRATEGIES
Akhir-akhir ini, dunia disibukkan oleh krisis keuangan global yang
berawal dari Amerika. Ada beberapa faktor yang menyebabkan krisis
keuangan ini, di antaranya adalah penumpukan utang nasional yang
mencapai US$ 8,98 triliun, pengurangan pajak korporasi, pembengkakan
biaya perang Irak, dan perang Afghanistan. Yang paling fatal adalah
adalah Subprime Mortgage, yaitu kerugian surat berharga properti
sehingga membangkrutkan beberapa perusahaan besar, seperti Lehman
Brothers, Merryl Lynch, Goldman Sachs, Northern Rock, UBS, dan
Mitsubishi UF.
Ternyata krisis tidak hanya berhenti merontokkan perusahaanperusahaan besar Amerika, namun juga mengancam kelangsungan
perusahaan-perusahaan besar di negara lain, seperti di negara-negara
Eropa dan Asia, tak terkecuali perusahaan-perusahaan di Indonesia. Hal
ini disebabkan, dalam era perdagangan bebas yang ditandai dengan
maraknya kerja sama antara perusahaan dalam negeri dengan negaranegara lain, tentu akan ada dampak yang dirasakan, baik secara langsung
maupun tidak langsung.
Salah satu keputusan yang terkait erat dengan pemilihan negara
tujuan pemasaran adalah keputusan mengenai cara melakukan operasi di
pasar global, yaitu melakukan ekspor, menegosiasikan kesepakatan
waralaba (franchaise) atau lisensi, membentuk usaha patungan (joint
venture), atau melakukan investasi langsung di negara lain dengan
membuka wholly owned subsidiaries. Sekalipun pemilihan pasar dan
mode of entry merupakan keputusan terpisah, karakteristik negara spesifik
dan strategis memasuki pasar dan ekspansi pasar berpengaruh signifikan
terhadap pemilihan mode of entry.
Karakteristik negara seperti ukuran pasar, tingkat pertumbuhan,
stabilitas politik, risiko lingkungan (environment risk), kondisi operasi, dan
Dalam
air
mineral
perancis,
untuk
membotolkan
dan
10 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
11 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
sendiri operasi dari awal (greefield plant). Kedua alternatif ini memiliki
keunggulan dan kelemahannya masing-masing, sebagaimana tersaji
dalam Tabel 1.
Tabel 2.1
Keunggulan dan Kelemahan Investasi
ASPEK
Keunggulan
Kelemahan
AKUSISI
Entri yang cepat
Akses
kesaluran
distribusi
Pengalaman
manajemen sudah
terbentuk
Nama merek dan
reputasi
sudah
terbentuk
Mengurangi
kompetisi
Masalah integrasi
dengan
operasi
yang sudah ada
Masalah
komunikasi
dan
koordinasi
Masalah
kesesuaian dengan
bisnis yang sudah
ada
GREENFIELD
State of the art
technology
Produksi
terintegrasi
Efisiensi
operasional
Biaya
investasi
besar
Harus membangun
bisnis
Adanya penundaan
waktu (time delays)
3. Strategi Aliansi
Dalam keadaan perekonomian yang sekarang ini dibutuhkan
sebuah strategi yang tepat dan terarah agar cepat keluar dari krisis. Salah
satu strategi yang menarik untuk diterapkan adalah strategi melakukan
aliansi strategis dengan pesaing. Dengan memanfaatkan aliansi strategis,
sangat
memungkinkan
bagi
perusahaan
dalam
mengembangkan
12 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
partnernya
untuk
meningkatkan
performa
dari
nilai
perusahaan.
Operasi dan
logistik
Pemasaran,
penjualan dan
layanan
Negara tunggal
Deskripsi
Bertujuan untuk mengurangi biaya dan resiko yang
berkaitan dengan pengembangan teknologi.
Berfungsi dengan menyatukan Litbang dan
pengalihan teknologi dari pemimpin kepada
pengikutnya.
Bertujuan untuk memperbaiki proses
pemanufakturan dan atau efisiensi produksi melalui
skala ekonomi dan atau proses belajar. Berfungsi
dengan mengalihkan pengetahuan proses
pemanufakturan atau memanfaatkan keunggulan
komparatif negara.
Kerjasama dalam rantai nilai hilir yang seringkali
harus disesuaikan dengan kondisi negara yang
bersangkutan.
Merujuk pada cakupan geografis Aliansi
13 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
dan banyak
negara
Contoh penerapan aliansi strategis yang baik untuk kita amati
adalah seperti yang dilakukan oleh Bank Muamalat dengan PT Pos dan
BCA. Yang dilakukan Bank Muamalat adalah melakukan aliansi strategis
dengan seluruh jaraingan kantor pos di indonesia ketika meluncurkan dan
menjual produk Shar-E. Dengan berbagai kemudahan dan jaringan yang
luas sampai ketingkat kelurahan, aliansi strategis dengan kantor pos
menjadi solusi ampuh dalam meningkatkan pasar perbankan syariah di
Indonesia. Memang, Shar-E Card ditujukan untuk menjadi merek yang
dapat digunakan oleh mitra aliansi Bank Muamalat, baik mitra yang
berupa bank maupun lembaga keuangan lainnya, misalnya, Shar-E
Pegadaian, perusahaan pembiayaan (multifinance), maupun bank-bank
konvensional yang ingin mengelola dana nasabahnya secara syariah
tanpa harus membuka unit syariah.
Selain itu, dengan berbagai kemudahan dan jaringan yang luas
karena bekerja sama dengan kantor pos di seluruh daerah di Indonesia,
produk Shar-E akan bisa meningkatkan loyalitas nasabah Bank Muamalat.
Bank Muamalat juga berusaha untuk selalu memberikan berbagai
kemudahan,
misalnya
dengan
memberikan
kemudahan
kepada
mesin-mesin
ATM,
Bank
Muamalat
telah
berhasil
14 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
farmasi yang telah berdiri sejak tahun 1969 ini berani untuk mengambil
langkah berbeda dengan perusahaan farmasi lainnya. Dexa berani
melakukan berbagai aliansi dengan beberapa perusahaan farmasi baik di
tingkat lokal maupun global. Misalnya, kerja sama yang dilakukan dengan
Alpharma, sebuah perusahaan obat generik global berbasis di Amerika.
Kerja sama ini meliputi pemberian lisensi kepada Alpharma dalam hal
registrasi dan pemasaran di Indonesia dan beberapa negara sekitar.
Selain itu, juga kerja sama dalam bentuk pemindahan produksi
(toll-manufacturing) dan distribusi. Menariknya, kerja sama dengan
Alpharma ini juga melibatkan anak perusahaan Dexa Medica. Bila tollmanufacturing dilakukan oleh Ferron, distribusi lebih dilakukan oleh
Anugrah Argon Medica (AAN). Namun, kerja sama Alpharma bukanlah
yang pertama bagi Dexa Medica. Banyak kerja sama aliansi strategis
yang telah dilakukannya. Misalnya, aliansi Indofarma dalam memproduksi
20 juta pil perbulan. Manfaat langsung dari kontrak produksi ini adalah
biaya tetap (fixed cost) per satuan unit produksi perusahaan diharapkan
dapat berkurang sehingga margin perusahaan secara keseluruhan dapat
lebih baik.
4. Market Expansion Strategies
15 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
investasi pasar.
Strategi 2, konsentrasi negara dan segmen diversifikasi , sebuah
perusahaan melayani banyak pasar dalam beberapa negara. Strategi
ini diterapkan oleh banyak perusahaan Eropa
dan dikembangkan
16 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
BAB III
PEMBAHASAN
3.1 PROFIL PERUSAHAAN
a. PT. GAJAH TUNGGAL,Tbk
memproleh
sertifikasi
ISO
9001
untuk
kualitas
desain
komunitas
Negara-negara
eropa.
Perusahaan
sekarang
ini
17 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
sehingga
menyebabkan
prusahaan
dapat
meningkatkan
telah
meningkatkan
jaringan
domestik
dan
TireZone.
Perusahaan memliki sumber daya pemasaran yang berdedikasi
tinggi (rata-rata sudah 8 tahun bekerja di GT).
e. STRUKTUR KORPORASI
18 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
19 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
20 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
tahun dengan
jangka waktu lima tahun yang akan jatuh tempo pada 2010.
Obligasi ini dikeluarkan anak usaha Gajah Tunggal yang ada di
Belanda dengan di jamin oleh induk perusahaan. Dana dari hasil
penerbitan obligasi sebesar US$220 juta ini di gunakan untuk melunasi
sebagian floating rate note (FRN) dan sisanya untuk ekspansi usaha.
Komposisi pemegang saham perseroan ini adalah Garibaldi
Venture Fund ltd sebesar 43.6%, Global Union Fiber Investment Ltd
sebesar 11%, Compagnie Financiere Michelin sebesar 10%, dan publik
35.4%.
3.4 Tinjauan Strategic Alliances pada PT. Gajah Tunggal Tbk.
Perusahaan Gajah Tunggal merupakan produsen ban yang
dikontrak oleh beberapa perusahaan ban terkemuka di dunia. Gajah
Tunggal pernah memproduksi ban bagi perusahaan-perusahaan ban
terkemuka seperti Yohohama dan Pirelli. Berdasarkan kesepakatan
kedua belah pihak, kontrak-kontrak ini telah dihentikan pada tahun 1995
dan tahun 2001. Sejak tahun 2001 Gajah Tunggal melakukan kerjasama
produksi dengan Nokian Tyres Group, sebuah Perusahaan ban
terkemuka dari Finlandia, untuk memproduksi ban mobil berpenumpang,
termasuk ban musim dingin (salju), untuk pasar di luar Indonesia.
3.5 Tinjauan Market Expansion Strategy pada PT. Gajah Tunggal Tbk.
Gajah
Tunggal
memang
sudah
menjadi
perusahaan
taraf
21 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
22 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
23 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
BAB IV
KESIMPULAN
Berdasarkan rumusan masalah, kesimpulan yang di dapat dari
pembahasan diatas adalah ini adalah sebagai berikut :
1. Tinjauan licensing pada PT. Gajah Tunggal Tbk.
Gajah Tunggal juga melaksanakan kerjasama lisensi dengan Inoue
Rubber Company (IRC), perusahaan ban sepeda motor terkemuka di
Jepang, untuk memproduksi dan menjual ban sepeda motor dengan
merek IRC di Indonesia sejak tahun 1973. Pada tahun 2001 PT. Gajah
tunggal juga melakukan lisensi dengan Nokian Tyres, produsen ban
papan atas yang terkenal dengan produk ban saljunya. Pada bulan
Mei 2004, Gajah Tunggal juga melakukan lisensi dengan Michelin,
salah satu perusahaan ban terkemuka di dunia yang juga merupakan
pemegang saham baru Perusahaan dan memiliki 10% saham
Perusahaan.
2. Tinjauan investment pada PT. Gajah Tunggal Tbk.
Komposisi pemegang saham perseroan ini adalah Garibaldi Venture
Fund ltd sebesar 43.6%, Global Union Fiber Investment Ltd sebesar
11%, Compagnie Financiere Michelin sebesar 10%, dan publik 35.4%.
3. Tinjauan Strategic Alliances pada PT. Gajah Tunggal Tbk.
Perusahaan Gajah Tunggal merupakan produsen ban yang dikontrak
oleh beberapa perusahaan ban terkemuka di dunia. Gajah Tunggal
pernah
memproduksi
ban
bagi
perusahaan-perusahaan
ban
24 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s
DAFTAR PUSTAKA
Blanchard Kristopher. ___. Global Market Entry Strategies: Licensing,
Investment, and Strategic Alliances. North Central University.
Keegen, Warren J. 2007. Manajemen Pemasaran Global, Jilid Satu.
Jakarta: Indeks.
Kotabe & Helsen's. 2004. Global Marketing Management, Third Edition.
John Wiley & Sons, Inc.,
www.amazon.com/Global-Marketing-Management-MasaakiKotabe/dp/0471230626 - 249k
www.bm.gduf.edu.cn/kcpt/global%20marketing/PPT/Chap09pp.ppt
www.gt-tires.com/indonesia/images/AR%202005-03.pdf
www.sba.pdx.edu/faculty/jimt/jtaccess/Chapter9.ppt