Anda di halaman 1dari 5

PENDAHULUAN

Umumnya klien dengan Perilaku Kekerasan dibawa dengan paksa ke Rumah sakit
Jiwa. Sering tampak klien diikat secara tidak manusiawi disertai bentakan dan
pengawalan oleh sejumlah anggota keluarga bahkan polisi.
Perilaku Kekerasan seperti memukul anggota keluarga/orang lain, merusak alat
rumah tangga dan marahmarah merupakan alasan utama yang paling banyak
dikemukakan oleh keluarga. Penanganan oleh keluarga belum memadai, keluarga
seharusnya mendapat pendidikan kesehatan tentang cara merawat klien
!manajemen perilaku kekerasan".
#suhan Keperawatan Perilaku Kekerasan terdiri dari $
Manajemen Krisis
%aitu asuhan keperawatan saat terjadi kekerasan
Manajemen Perilaku Kekerasan (MPK)
%aitu asuhan keperawatan yang bertujuan melatih klien mengontrol perilaku
kekerasannya dan pendidikan kesehatan tentang &PK pada keluarga.
PENGERTIAN
&arah merupakan perasaan jengkel yang timbul sebagai respons terhadap
kecemasan/ kebutuhan yang tidak terpenuhi yang dirasakan sebagai ancaman
!Stuart ' Sundeen, ())*".
Perasaan marah normal bagi tiap indi+idu, namun perilaku yang dimani,estasikan
oleh perasaan marah dapat ber,luktuasi sepanjang rentang adapti, dan malada,ti,.
Rentang res!ns mara"
#serti, $ mampu menyatakan rasa marah tanpa menyakiti orang lain dan merasa
lega.
-rustasi $ &erasa gagal mencapai tujuan disebabkan karena tujuan yang tidak
realistis.
Pasi, $ .iam saja karena merasa tidak mampu mengungkapkan perasaan yang
sedang dialami.
#gresi, $ /indakan destrukti, terhadap lingkungan yang masih terkontrol.
#muk $ tindakan destrukti, dan bermusuhan yang kuat dan tidak terkontrol.
#AKT$R PREDI%P$%I%I
0erbagai pengalaman yang dialami tiap orang yang merupakan ,aktor
pridisposisi,artinya mungkin terjadi/mungkin tidak terjadi perilaku kekerasan jika
,aktor berikut dialami oleh indi+idu $
(. Psikologis, kegagalan yang dialami dapat menimbulkan ,rustasi yang kemudian
dapat timbul agresi, atau amuk. &asa kanakkanak yang tidak menyenangkan
yaitu perasaan ditolak, dihina, dianiayaatau saksi penganiayaan.
1. Perilaku, rein,orcement yang diterima pada saat melakukan kekerasan, sering
mengobser+asi kekerasan dirumah atau di luar rumah, semua aspek ini
menstimulasi indi+idu mengadopsi perilaku kekerasan.
2. Sosial budaya, budaya tertutup dan membalas secara diam !pasi, agresi," dan
kontrol sosial yang tidak pasti terhadap perilaku kekerasan akan menciptakan
seolaholah perilaku kekerasan diterima !permisi+e".
3. 0ioneurolgis, banyak pendapat bahwa kerusakan sistem limbik, lobus ,rontal,
lobus temporal dan ketidakseimbangan neurotransmiter turut berperan dalam
terjadinya perilaku kekerasan.
#AKT$R PRE%IPITA%I
-aktor presipitasi dapat bersumber dari klien, lingkungan atau interaksi dengan
orang lain. Kondisi klien seperti kelemahan ,isik !penyakit ,isik", keputusasaan,
ketidakberdayaan, percaya diri yang kurang dapat menjadi penyebab perilaku
kekerasan. .emikian pula dengan situasi lingkungan yang ribut, padat, kritikan
yang mengarah pada penghinaan, kehilangan orang yang dicintai/pekerjaan dan
kekerasan merupakan ,aktor penyebab yang lain. 4nteraksi sosial yang pro+okati,
dan kon,lik dapat pula memicu perilaku kekerasan.
TANDA DAN GE&ALA
Pada pengkajian awal dapat diketahui alasan utama klien masuk kerumah sakit
adalah perilaku kekerasan di rumah.
.apat dilakukan pengkajian dengan cara $
5bser+asi$
&uka merah, pandangan tajam, otot tegang, nada suara yang tinggi, berdebat.
Sering pula tampak klien memaksakan kehendak $ merampas makanan, memukul
jika tidak senang
6awancara
.iarahkan pada penyebab marah, perasaan marah, tandatanda marah yang
dirasakan klien.
MA%ALAH KEPERA'ATAN
(. Perilaku kekerasan
1. Resiko mencederai
2. 7angguan harga diri $ harga diri rendah
P$H$N MA%ALAH
Resiko mencederai
orang lain/lingkungan
Perilaku kekerasan
7angguan harga diri $
8arga diri rendah
DIAGN$%A KEPERA'ATAN
(. Resiko mencederai orang lain berhubungan dengan perilaku kekerasan
1. Perilaku kekerasan berhubungan dengan harga diri rendah
REN(ANA TINDAKAN KEPERA'ATAN
.iagnosa $ Resiko mencederai orang lain berhubungan dengan perilaku kekerasan
/ujuan Umum $ Klien tidak mencederai orang lain
Tujuan K"usus )
I* Manajemen erilaku kekerasan
Klien dapat $
(. &engidenti,ikasi penyebab perilaku kekerasan
1. &engidenti,ikasi tandatanda perilaku kekerasan
2. &engidenti,ikasi perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
3. &engidenti,ikasi akibat perilaku kekerasan
*. &engidenti,ikasi cara yang konstrukti, dalam berespons terhadap kemarahan
9. &endemonstrasikan perilaku yang terkontrol
:. &endapat dukungan keluarga dalam mengontrol perilaku
;. &enggunakan obat yang benar
II* Pa+a saat erilaku kekerasan
). Klien mendapat perlindungan dari lingkungan untuk mengontrol perilaku
kekerasan.
REN(ANA TINDAKAN KEPERA'ATAN
(.(. 0ina hubungan saling percaya
(.(.(. Salam therapeutik dam empati
(.(.1. Perkenalan
(.(.2. Jelaskan tujuan interaksi
(.(.3. <iptakan lingkungan yang tenang
(.(.*. 0uat kontrak yang jelas
(.1. 0eri kesempatan bagi klien untuk mengungkapkan perasaannya
(.2. 0antu klien untuk mengungkapkan penyebab !orang lain, situasi, diri sendiri"
perasaan jengkel/kesal
1.(. #njurkan klien mengungkapkan yang dialami dan dirasakan saat
jengkel/kesal $ tandatanda, agresi,, kekerasan.
1.1. 5bser+asi tanda perilaku kekerasan pada klien
1.2. Simpulkan bersama klien tanda tanda jengkel/kesal yang dialami klien
2.(. #njurkan klien mengungkapkan perilaku kekerasan yang biasa dilakukan
klien
2.1. 0antu klien untuk bermain peran dengan perilaku kekerasan yang biasa
dilakukan !yang tidak membahayakan"
2.2. 0icarakan dengan klien $ =#pakah dengan cara yang klien lakukan
masalahnya selesai >?
3.(. 0icarakan akibat/kerugian dari cara yang digunakan klien
3.1. 0ersama klien menyimpulkan akibat cara yang digunakan klien
3.2. /anyakan pada klien =#pakah ia ingin cara yang baru yang sehat >?
*.(. /anyakan pada klien =#pakah ia mengetahui cara lain yang sehat >?
*.1. 0erikan pujian jika klien mengetahui cara lain yang sehat
*.2. .iskusikan dengan klien cara lain yang sehat
*.2.(. secara ,isik $ tarik na,as dalam jika sedang kesal, atau memukul
bantal/kasur, atau olah raga, atau pekerjaan yang memerlukan tenaga
*.2.1. secara +erbal $ katakan bahwa anda sedang kesal/jengkel $ =saya kesal anda
berkata seperti itu $ =saya marah karena mama tidak memenuhi keinginan saya?
*.2.2. Secara sosial $ latihan dalam kelompok caracara marah yang sehat $ latihan
aserti,, latihan manajemen perilaku kesehatan !&PK"
*.2.3. Secara spritual $ sembahayang, berdo@a atau ibadah lain $ meminta pada
tuhan untuk
9.(. 7ali pendapat klien tentang pengungkapan marah secara aserti,/sehat
9.1. 0eri rein,orcement positi, terhadap pendapat klien yang benar
9.2. Jelaskan pada klien tentang cara ungkapan marah yang sehat
9.3. Aakukan latihan aserti, secara indi+idual dengan cara bermain peran
9.*. &oti+asi klien untuk terapkan cara marah yang aserti, pada situasi nyata
9.9. Aibatkan klien dalam terapi akti+itas kelompok $ latihan aserti,
9.:. 0eri umpan balik positi, setiap klien mencoba melakukan marah yang sehat
:.(. .iskusikan bersama keluarga tentang tandatanda marah, penyebab klien
marah, cara menghadapi klien yang sedang marah
:.1. 0eri rein,orcement positi, terhadap halhal yang telah dicapai oleh keluarga
;.(. &enjelaskan macam, dosis dan ,rekuensi/jam makan obat
;.1. .orong klien mengidenti,ikasi man,aat makan obat
;.2. 5bser+asi e,ek samping obat
;.3. .iskusikan dengan dokter, e,ek dan e,ek samping yang ada

Anda mungkin juga menyukai