Anda di halaman 1dari 8

Indonesia

1. Pemerintahan
Indonesia menjalankan pemerintahan republik presidensial multipartai yang
demokratis. Seperti juga di negara-negara demokrasi lainnya, sistem politik di
Indonesia didasarkan pada Trias Politika yaitu kekuasaan legislatif, eksekutif dan
yudikatif.
Badan legislatif di Indonesia atau representatives bodies adalah struktur politik
yang mewakili rakyat Indonesia dalam menyusun undang-undang serta melakukan
pengawasan atas implementasi undang-undang oleh badan eksekutif di mana para
anggotanya dipilih melalui Pemilihan Umum. Struktur-struktur politik yang termasuk
ke dalam kategori ini adalah Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR), Dewan
Perwakilan Rakyat Tingkat I dan Tingkat II, Dewan Perwakilan Rakyat, dan Dewan
Perwakilan Daerah.
Lembaga eksekutif berpusat pada presiden, wakil presiden, dan kabinet.
Kabinet di Indonesia adalah Kabinet Presidensial sehingga para menteri bertanggung
jawab kepada presiden dan tidak mewakili partai politik yang ada di parlemen.
Meskipun demikian, Presiden saat ini yakni Susilo Bambang Yudhoyono yang
diusung oleh Partai Demokrat juga menunjuk sejumlah pemimpin Partai Politik untuk
duduk di kabinetnya. Tujuannya untuk menjaga stabilitas pemerintahan mengingat
kuatnya posisi lembaga legislatif di Indonesia. Namun pos-pos penting dan strategis
umumnya diisi oleh menteri tanpa portofolio partai (berasal dari seseorang yang
dianggap ahli dalam bidangnya).
Lembaga Yudikatif sejak masa reformasi dan adanya amandemen UUD 1945
dijalankan oleh Mahkamah Agung, Komisi Yudisial, dan Mahkamah Konstitusi,
termasuk pengaturan administrasi para hakim. Meskipun demikian keberadaan
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia tetap dipertahankan.

2. Kondisi geografis
a. Letak astronomis
Letak astronomis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan koordinat garis
lintang dan garis bujurnya. Letak astronomis Indonesia: 6.08LU 11.15LS dan
95.45BT 141.05BT. Letak astronomis ini mengakibatkan Indonesia
mengalami iklim tropis yang sangat membawa keuntungan bagi negara Indonesia.
Keuntungan yang didapat oleh Indonesia dengan posisi / letak astronomis tersebut
adalah memiliki curah hujan yang tinggi dan penyinaran matahari sepanjang tahun.
Lahan-lahan pertanian sangat tergantung dengan curah hujan yang tinggi dan
penyinaran matahari, sehingga dapat memberikan kesuburan pada lahan pertanian.
Dengan demikian memiliki nilai ekonomis yang tinggi. Selain itu, wilayah
Indonesia juga banyak terjadi penguapan sehingga kelembapan udara cukup tinggi.
Hal ini sangat menguntungkan bangsa Indonesia untuk bercocok tanam ataupun
beraktivitas dalam segala bidang untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Batas wilayah Indonesia berdasarkan letak astronomis:
Wilayah Indonesia paling utara adalah Pulau We, yang terletak pada 6.08LU.
Wilayah Indonesia paling selatan adalah Pulau Rote di Nusa Tenggara Timur
terletak pada 11.15LS.
WIlayah Indonesia yang paling barat yaitu pulau We di ujung utara Pulau
Sumatera pada 95.45BT
Wilayah Indonesia paling timur adalah Kota Merauke terletak pada
141.05BT.
Wilayah Indonesia terbagi atas tiga wilayah waktu, yaitu Waktu Indonesia Barat
(WIB) GMT +7, Waktu Indonesia Tengah (WITA) GMT +8, dan Waktu Indonesia
Bagian Timur (WIT) GMT +9.

b. Letak geografis
Letak geografis, yaitu letak suatu tempat dilihat dari kenyataannya di muka
bumi atau letak suatu tempat dalam kaitannya dengan daerah lain disekitarnya.
Letak geografis disebut juga letak relatif, disebut relatif karena posisinya
ditentukan oleh fenomena-fenomena geografis yang membatasinya, misalnya
gunung, sungai, lautan, benua dan samudra.
Secara geografis wilayah Indonesia terletak di antara dua benua dan dua
samudra, yaitu Benua Asia dengan Benua Australia. Sedangkan samudra yang
membatasi adalah Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Letak geografis ini sangat
berpengaruh terhadap keberadaan wilayah Indonesia, baik dilihat dari keadaan fisik
dan sosial maupun ekonomi dan politik.

c. Letak geologis
Letak geologis ialah letak suatu daerah atau negara berdasarkan struktur
batu-batuan yang ada pada kulit buminya. Letak geologis Indonesia dapat terlihat
dari beberapa sudut, yaitu dari sudut formasi geologinya, keadaan batuannya, dan
jalur-jalur pegunungannya. Dilihat dari jalur-jalur pegunungannya, Indonesia
terletak pada pertemuan dua rangkaian pegunungan muda, yakni rangkaian Sirkum
Pasifik dan rangkaian Sirkum Mediterania. Oleh karena itu, di Indonesia:
1. Terdapat banyak gunung berapi yang dapat menyuburkan tanah.
2. Sering terjadi gempa bumi.
3. Terdapat bukit-bukit tersier yang kaya akan barang tambang, seperti minyak
bumi, batu bara dan bauksit.

d. Letak geomorfologis
Letak geomorfologis, yaitu letak suatu tempat berdasarkan tinggi rendahnya
tempat tersebut terhadap permukaan air laut atau dilihat dari bentuk permukaan
bumi. Letak geomorfologis Indonesia sangat bervariasi. Perbedaan letak
geomorfologis mempunyai pengaruh yang bermacam-macam, misalnya:




1. Adanya suhu yang berbeda-beda sangat berpengaruh terhadap jenis tanaman
2. Menentukan ada tidaknya mineral-mineral yang dikandung oleh batuan
tersebut
3. Menentukan kepadatan penduduk, misalnya tempat-tempat yang morfologi
daratannya berbukit atau terjal kepadatan penduduknya kecil
4. Perlu memperhitungkan morfologi daerah sebelum membangun bangunan-
bangunan, jembatan-jembatan, gedung-gedung, dan jalan-jalan raya.

e. Letak maritim
Letak maritim, yaitu letak suatu tempat ditinjau dari keadaan kelautan di
sekitarnya, yakni apakah tempat itu dekat atau jauh dari laut serta apakah sebagian
atau seluruhnya dilingkungi oleh laut, dan sebagainya.
Letak maritim atau letak kelautan Indonesia sangat baik sebab wilayahnya
yang berbentuk kepulauan dikelilingi oleh tiga lautan besar, yakni: bagian timur
Indonesia berhadapan dengan Samudera Pasifik, bagian selatan Indonesia
berhadapan dengan Samudera Hindia, dan bagian utara Indonesia berhadapan
dengan Laut Cina Selatan (Lihat gambar: Letak Geografis Indonesia).
Letak maritim yang demikian tentu saja membawa akibat yang baik bagi
Indonesia, misalnya, adanya usaha atau kegiatan di bidang pelayaran, perikanan
serta pelabuhan di wilayah Indonesia, menyebabkan Indonesia mempunyai potensi
ekonomi besar untuk dikembangkan, dan Indonesia mempunyai posisi penting
dalam percaturan politik dunia.


3. Demografi
a. Kelompok etnik
Proporsi populasi jumlah suku bangsa di Indonesia menurut sensus 2010 sebagai
berikut:
Suku
Bangsa
Populasi Persentase Kawasan utama
Jawa 95.217.022 40,22 Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa
Timur, Lampung
Sunda 36.701.670 15,5 Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta
Batak 8.466.969 3,58 Sumatera Utara, Riau
Madura 7.179.356 3,03 Pulau Madura, Jawa Timur
Betawi 6.807.968 2,88 Jakarta, Jawa Barat
Minangkabau 6.462.713 2,73 Sumatera Barat, Riau
Bugis 6.359.700 2,69 Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah
Melayu 5.365.399 2,27 Pesisir timur Sumatera , Kalimantan
Barat
Banten 4.657.784 1,97 Banten
Banjar 4.127.124 1,74 Kalimantan Selatan, Kalimantan
Tengah, Kalimantan Timur
Aceh 4.091.451 1,73 Nanggroe Aceh Darussalam
Bali 3.946.416 1,67 Pulau Bali
Sasak 3.173.127 1,34 Pulau Lombok
Dayak 3.009.494 1,27 Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah,
Kalimantan Timur
Tionghoa 2.832.510 1,2 Jabodetabek, Kalimantan Barat,
Bangka Belitung
Makassar 2.672.590 1,13 Sulawesi Selatan
Cirebon 1.877.514 0,79 Jawa Barat
Gorontalo 1.251.494 0,53 Gorontalo
Minahasa 1.237.177 0,52 Sulawesi Utara

b. Agama
Pemerintah Indonesia hanya mengakui enam agama resmi: Islam, Kristen
Katolik, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, dan Khonghucu. 80.3% dari
240.271.522 penduduk Indonesia adalah pemeluk Islam, 9,2% Protestan, 3,5%
Katolik, 1,8% Hindu, dan 0,4% Buddha dan Khonghucu
c. Pendidikan
Pendidikan di Indonesia bersifat wajib hingga kelas 9 (SMP kelas 3) dan
tidak digratiskan. Sekitar 92% anak usia sekolah dasar di Indonesia bersekolah di
sekolah dasar. Sekitar 44% anak berusia sekolah menengah bersekolah di sekolah
menengah pertama. Dari perkiraan tahun 2005, total populasi Indonesia yang dapat
membaca dan menulis yang berusia lebih dari 15 tahun ke atas adalah 87.9%, yang
terbagi menjadi 92.5% populasi pria dan 83.4% populasi wanita.
d. Bahasa
Bahasa Indonesia adalah bahasa nasional di Indonesia. Selain bahasa
nasional, masyarakat Indonesia setidaknya juga menguasai satu bahasa daerah, dan
seringkali bahasa ibu mereka adalah bahasa daerah tersebut, sedangkan bahasa
Indonesia menjadi bahasa kedua mereka. Menurut Ethnologue, ada 737 bahasa
yang masih hidup di Indonesia
[7]
dan bahasa daerah yang paling banyak dipakai di
Indonesia adalah bahasa Jawa
Jumlah pengguna bahasa sehari-hari di Indonesia menurut sensus 2010
sebagai berikut:


Bahasa Populasi Persentase
Jawa 68.044.660 31,79
Indonesia 42.682.566 19,94
Sunda 32.412.752 14,4
Melayu 7.901.386 3,69
Madura 7.743.533 3,62
Minangkabau 4.232.226 1,98
Banjar 3.651.626 1,71
Bugis 3.510.249 1,64
Bali 3.371.049 1,57
Batak 3.318.360 1,55
Cirebon 3.086.721 1,44
Sasak 2.691.127 1,26
Aceh 2.550.055 1,19
Betawi 2.244.648 1,05
Palembang 2.181.769 1,02

4. Kondisi Alam dan Kehidupan Penduduk
Kondisi alamiah dan manusia pada dasarnya memiliki hubungan timbal balik.
Hubungan inilah yang mengakibatkan manusia memiliki karakteristik berbeda-beda
disetiap wilayahnya.
Aktivitas penduduk di suatu daerah sangat dipengaruhi oleh kondisi geografis
terutama kondisi fisiknya. Kondisi geografi fisik tersebut meliputi kondisi iklim,
topografi, jenis dan kualitas tanah, serta kondisi perairan.
Kondisi daratan dengan segala kenampakannya merupakan tempat tinggal
manusia dengan segala aktivitasnya. Mulai dari ketinggian paling rendah yang
terletak di pantai sampai daerah puncak gunung.
Aktivitas penduduk yang terkait pada kondisi alam dapat diketahui dari corak
kehidupan penduduknya, yakni:
1. Corak kehidupan di daerah pantai. Penduduk umumnya bekerja sebagai nelayan,
penjual jasa wisata, sektor perikanan dan perkebunan kelapa, transportasi dan
perdagangannya biasanya menggunakan kapal, pola pemukiman mereka biasanya
membentuk pola memanjang (linear) mengikuti garis pantai.
2. Corak kehidupan di daerah dataran rendah. Penduduk biasanya bekerja pada
sektor pertanian, ladang dan bentuk pertanian lain. Selain itu sektor-sektor lain
biasanya lebih cepat berkembang seperti transportasi, industri, dan perdagangan.
3. Corak kehidupan daerah dataran tinggi. Penduduk di daerah ini umumnya bekerja
dalam sektor pertanian terutama perladangan.

5. Perekonomian
Statistik
PDB $1,0 triliun dari PPP (2010)
Pertumbuhan PDB 6,17% (per Q3 2012)
PDB per kapita $5.200 ( 2013 )
PDB per sektor pertanian: 15,3%, industri: 47%, jasa: 37,6% (perkiraan 2010)
Inflasi (IHK) 5,1% (2010)
Populasi
di bawah garis kemiskinan
13,3% (2010)
Koefisien gini 34,3 (2008)
Labour force 116,5 juta (est. 2010)
Labour force
by occupation
pertanian: 38,3%, industri: 12,8%, layanan: 48,9% (2010 est.)
Pengangguran 6,56% (2011 est.)
Industri utama minyak dan gas alam, tekstil, pakaian, sepatu, pertambangan,
semen, pupuk kimia, kayu lapis, karet, makanan, pariwisata
Peringkat kemudahan
melakukan bisnis
129

a. SDA
Sumber daya alam Indonesia berupa minyak bumi, timah, gas alam, nikel,
kayu, bauksit, tanah subur, batu bara, emas, dan perak dengan pembagian lahan
terdiri dari tanah pertanian sebesar 10%, perkebunan sebesar 7%, padang rumput
sebesar 7%, hutan dan daerah berhutan sebesar 62%, dan lainnya sebesar 14%
dengan lahan irigasi seluas 45.970 km

b. Pertanian - produk:
karet dan produk sejenis, kelapa sawit, unggas, daging sapi, hasil hutan,
udang, kakao, kopi, tanaman obat, minyak atsiri, ikan dan produk sejenis, serta
rempah-rempah

c. industri:
minyak bumi dan gas alam, tekstil, otomotif, peralatan listrik, pakaian, alas
kaki, pertambangan, semen, instuments medis dan peralatan, kerajinan, pupuk
kimia, kayu lapis, karet, makanan olahan, perhiasan, dan pariwisata
Industri Tingkat pertumbuhan produksi:

d. Tenaga kerja
Jumlah: 120 jt
Jenis pekerjaan:
- pertanian: 38.9%
- Industri: 13,2%
- Layanan: 47.9% (2012)

e. Ekspor
$208 miliar (perk. 2011)
Komoditas: minyak dan gas, peralatan listrik, kayu lapis, tekstil, karet
Mitra: Jepang 15,9%, China 11,4%, Singapura 9%, Korea Selatan 7,9%, US
7,8%, India 6,6%, Malaysia 5,9% (2012)

f. Impor
$127,4 miliar (perk. 2010)
Komoditas: mesin dan peralatan, bahan kimia, bahan bakar, bahan makanan
Mitra: China 15,3%, Singapura 13,6%, Jepang 11,9%, Malaysia 6,4%, Korea
Selatan 6,2%, US 6,1%, Thailand 6% (2012)


6. Kesimpulan
1. Indonesia merupakan negara berkembang
2. Karena:
Pendapatan perkapita Indonesia hanya $5.200 US Dollar
Pendidikan relatif tinggi dan angka buta huruf rendah
Kesehatan relatif rendah terutama pada daerah pedesaan yang sulit
transportasinya dan sedikit rumah sakit
Pekerjaan yang mayoritas berada di sektor agraris













Sumber
http://id.wikipedia.org/wiki/Indonesia#Sumber_daya_alam
http://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_Indonesia#Pasca_Suharto
https://www.cia.gov/library/publications/the-world-factbook/geos/id.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Demografi_Indonesia
http://abelpetrus.wordpress.com/geography/kondisi-geografis-dan-penduduk-
indonesia/
http://caturdj.wordpress.com/perekonomian-indonesia-saat-ini/

Anda mungkin juga menyukai