Anda di halaman 1dari 17

1

PEMBERDAYAAN MASYARAKAT
MELALUI
PENYULUHAN PARTISIPATIF
2
Pemberdayaan masyarakat adalah suatu proses
pengembangan potensi dan kemampuan sehingga
tumbuh kapasitas untuk memecahkan masalah-
masalah yang mereka hadapi.
Pemberdayaan masyarakat dilakukan melalui kegiatan
belajar-mengajar dan usaha-usaha lain (misalnya
membantu penyediaan fasilitas tertentu), yang
bertujuan meningkatkan kemampuan dan kemauan
mereka bertindak mengatasi masalah dan ancaman
yang mereka hadapi dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan belajar adalah usaha aktif seseorang yang
bertujuan mengembangkan wawasan, pengetahuan,
keterampilan dan sikap mental yang berdampak
tumbuhnya kemampuan bertindak cerdas memecah-
kan masalah.
3
Penyuluhan Partisipatif adalah kegiatan terrencana
berupa pendidikan non-formal, yang perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasinya melibatkan sasaran didik
secara aktif. (Pemeran utama)
Pelibatan masyarakat setempat sebagai sasaran didik
dilakukan mulai perencanaan, pelaksanaan sampai
evaluasi seluruh kegiatan.
Dalam perencanaan : identifikasi masalah dan
kebutuhan yang menjadi titik tolak perencanaan
penyuluhan haruslah yang dirasakan dan dinyatakan
oleh masyarakat setempat.
Dalam pelaksanaan : anggota masyarakat menjadi
pemeran utama; potensi (pengetahuan, keterampilan,
pengalaman) yang ada pada mereka dimanfaatkan
secara maximal. Penyuluh sbg fasilitator.
4
Dalam tahap evaluasi, pendapat masyarakat menentukan.
Apakah semua yang dilakukan tepat atau berhasil, atau
kurang berhasil.
Dalam pemberdayaan dan penyuluhan ini petugas
penyuluhan bertindak sebagai inisiator dan organisator
awal (bukan memutuskan segalanya), yang secara perlahan
peran itu akan dialihkan kepada anggota (pengurus)
masyarakat.
Pada tahap awal masyarakat pasti belum siap untuk mampu
berpartisipasi secara penuh dan aktif. Mereka perlu dilatih
dan dibiasakan untuk mampu dan mau berpartisipasi.
Kebutuhan pelatihan masyarakat harus benar2 digali dari
masyarakat, bukan diasumsikan oleh penyuluh. Ini
menyangkut substansi penyuluhan.
5
Dalam penyuluhan patisipatif sikap mental penyuluh
terhadap masyarakat sangat penting.
Anggota masyarakat bukan pegawai pemerintah dan
bukan bawahan penyuluh; jadi jangan diperintah
ataupun dipaksa untuk melakukan segala sesuatu
yang dikehendaki pemerintah.
Dalam penyuluhan partisipatif anggota masyarakat
adalah mitra kerja penyuluh untuk bekerjasama
berusaha mencapai tujuan penyuluhan.
Sebagai fasilitator Penyuluh wajib melayani anggota
masyarakat dengan baik agar mereka dapat belajar
dan berdaya dengan lebih cepat dan berhasil.
6
Program pemberdayaan masyarakat yang telah
ditentukan segala-galanya dari pusat bukanlah
program pemberdayaan masyarakat yang baik.
Penyuluh di lapangan harus menyusun program
penyuluhan dengan melakukan improvisasi, inovasi,
inisiatif dan memperhatikan potensi-potensi sosial,
ekonomi, dan budaya masyarakat setempat.
Untuk memberdayakan masyarakat kita harus
menempatkan masyarakat sebagai suatu entitas
yang mandiri, memiliki keswadayaan, dan memiliki
potensi untuk menumbuhkan kehidupan yang lebih
baik.

7
Jika masyarakat didorong-dorong untuk mengikuti
arahan pemerintah, akan berdampak melemahnya
partisipasi masyarakat, dan lemahnya sikap kritis
kepada pemerintah.
Pendekatan yang keliru bisa berakibat kurangnya
motivasi dan daya dorong masyarakat untuk ikut
terlibat dalam melakukan prakarsa, perencanaan,
memberikan usul, merumuskan, memperdebatkan,
dan mengevaluasi serta melakukan pengawasan
terhadap kebijakan publik, di tingkat pusat ataupun
lokal.
Penyuluhan partisipatif pada hakekatnya adalah
mendorong dan memberi ruang selebar-lebarnya
bagi masyarakat untuk melakukan inisiatif dan
partisipasi sosial.
8
Adanya partisipasi sosial menjadi indikator yang
sangat penting untuk keberhasilan penyuluhan
partisipatif.
Partisipasi sosial diartikan sebagai keterlibatan
sukarela masyarakat dalam kelompok sosial dan
kegiatannya.
Disini adanya kelompok-kelompok sosial setempat
menjadi sangat penting. Perlu ada inisiatif
terbentuknya Kelompok Petani Hutan dari bawah.
Jangan memberi kesan kelompok bentukan
pemerintah.
Kelompok ini harus benar-benar milik masya-rakat
setempat, dan tidak menjadi subordinasi instasi lain.
9
Sosialisasi Social Forestry adalah acara pertama
pertemuan Kelompok Petani Hutan (KPH), dengan
penekanan pada maksud dan tujuan SF, manfaat yang
bisa diperoleh masyarakat, apa peran masyarakat/
kelompok, dan apa peran pemerintah.
Pemeran utama kegiatan kelompok adalah masyarakat;
sedangkan penyuluh sebagai penggali dan pengem-
bang potensi masyarakat.
Masyarakat diajak menyadari (bukan digurui) apa saja
manfaat (fungsi) hutan dan apa saja bahaya dan
ancaman sebagai akibat adanya hutan yang tidak
terpelihara secara semestinya. Masyarakat diingatkan
akan adanya kasus-2 di nusantara dan dunia yang
terbukti merugikan masyarakat.
Hal-hal diatas tidak dilakukan melalui acara ceramah, te-
tapi melalui dialog yang dilakukan berkali-kali.
10
Menurut mereka apa yang harus dilakukan dan siapa
yang harus melakukan?
Dalam kelompok, masyarakat diberi peluang membuat
analisis dan mengambil keputusan yang bermanfaat
bagi mereka sendiri dan menentukan cara-cara untuk
mencapai tujuan yang diinginkan.
Penyuluh menentukan batas-batas kebebasan mereka,
mis. menetukan batas areal yang dapat dijadikan areal
usaha, hal-hal yang boleh dan yang tidak boleh
dilakukan di areal tsb., dan berusaha mempercepat
perubahan, dan merangsang tumbuhnya kemampuan
masyarakat untuk menentukan langkahnya sendiri dan
kemampuan untuk menolong dirinya sendiri.
Penyuluh menyediakan informasi tentang berbagai
alternatif kegiatan usaha yang bisa dilakukan dalam
hutan untuk dipilih atau dimodifikasi sendiri oleh
masyarakat setempat.

11
Tujuan pendekatan ini adalah agar masyarakat
memperoleh pengalaman belajar mengembangkan
dirinya melalui pemikiran dan tindakan yang
dirumuskan sendiri secara kolektif. Disinilah letak
hakekat pemberdayaan masyarakat
Prinsip-prinsip dasar yang harus digunakan dalam
memberdayakan masyarakat adalah bahwa
masyarakat memiliki potensi untuk memecahkan
masalah sendiri, partisipatif, demokratis,
kesukarelaan, dan berkeadaban.
Jadi kalau masyarakat terlihat tidak partisipatif, maka
yang harus dipertanyakan adalah apakah cara
pemberdayaannya sudah benar.

12
Untuk memberdayakan masyarakat langkah awal
yang sangat penting adalah pengorganisasian
masyarakat sasaran kedalam kelompok (unit) yang
akan menjadi wahana pemberdayaan.
Pengorganisasian masyarakat adalah proses mem-
bangun kekuatan dengan melibatkan anggota
masyarakat sebanyak mungkin melalui proses:
Menemu-kenali ancaman yang ada secara bersama;
Menemu-kenali penyelesaian-2 yang diinginkan terha-
dap ancaman-ancaman yang ada;
Menemu-kenali orang-2 dan struktur, birokrasi,
perangkat yang ada agar proses penyelesaian yang
dipilih menjadi mungkin dilakukan;
Menyusun sasaran/tujuan yang harus dicapai;
Membangun sebuah institusi yang secara demokratis
diawasi oleh seluruh anggota;
13
Mengembangkan kapasitas (belajar, berlatih, mencari
dukungan, menggalang dana, dll) untuk menangani
ancaman yang ada;
Menampung semua keinginan dan kekuatan anggota
yang ada.

Jadi pengorganisasian masyarakat bukan hanya sekedar
melakukan pengerahan masyarakat untuk mencapai sesuatu
kepentingan semata, tetapi suatu proses pembangunan
organisasi masyarakat yang dilaksanakan dengan jalan
mencari permasalahan dan tujuan bersama, dan kemudian
mencari penyelesaian secara bersama pula yang didasarkan
pada potensi yang ada dalam mayarakat yang bersangkutan.
Disini permasalahan yang berkaitan dengan kelestarian hutan
akan muncul.
Penyuluhan partisipatif melalui pengorganisasian masya-
rakat sasaran bertujuan membangun kesadaran kritis dan
penggalian potensi pengetahuan lokal masyarakat.
Penyuluhan partisipatif ini mengutamakan pengembangan
masyarakat berdasarkan dialog atau musyawarah yang
demokratis.
14
Pendapat dan usulan masyarakat merupakan sumber utama
gagasan yang harus ditindaklanjuti secara kritis, sehingga
partisipasi masyarakat dalam merencanakan, membuat
keputusan dan melaksanakan program merupakan tonggak
yang sangat penting.
Tujuan utama pemberdayaan masyarakat melalui penyu-luhan
partisipatif adalah berkembangnya kesadaran masyarakat
sehingga mampu mengelola potensi sumberdaya mereka dan
lingkungannya.
Penyuluhan partisipatif melalui pengorganisasian masyarakat
adalah penumbuhan kesadaran kritis, partisipasi aktif,
pendidikan (nonformal) berkelanjutan, dan penggalangan
kekuatan masyarakat.
Jadi pemberdayaan masyarakat adalah bagian dari pengem-
bangan SDM yang bermuara pada peningkatan kesadaran dan
kemampuan masyarakat untuk memecahkan masalah yang
mengancam kehidupan mereka.

15
Jadi kalau Dephut akan melaksanakan
Social Forestry dengan melibatkan
masyarakat setampat dalam rangka
meningkatkan kesejahteraan mereka,
dengan melalui pendekatan pemberdayaan
masyarakat, maka para petugas/penyuluh
di lapangan harus disiapkan untuk dapat
menempatkan masyarakat sebagai subyek
utama.
Para penyuluh di lapangan perlu belajar
dan berlatih bagaimana
mengorganisasikan masyarakat.
Para penyuluh di lapangan perlu berlatih
bagaimana memberdayakan masyarakat.
Para penyuluh perlu dibekali dengan
pengetahuan dan keterampilan berbagai
alternatif kegiatan usaha pada areal hutan
yang mendatangkan manfaat bagi
masyarakat sekaligus berdampak
melestarikan hutan dan lingkungan.
16
Para penyuluh perlu dilatih untuk mampu
berimprovisasi sesuai kondisi dan situasi setempat
dalam memberdayakan masyarakat tani hutan.
Social Forestry akan berhasil baik kalau program dan
pelaksananya dapat menempatkan kepentingan masya-
rakat tani hutan pada prioritas utama, dan kegiatannya
berdampak pada pelestarian hutan dan lingkungan.
Penyuluhan partisipatif akan berhasil bila program dan
penyuluhnya secara tulus memperhatikan, memperju-
angkan, membela dan berpihak pada kepentingan
masyarakat tani hutan. Bukannya semata-mata bekerja
untuk kelestarian hutan dan lingkungan dengan
memanfaatkan kekuatan yang ada pada masyarakat.
Pemberdayaan masyarakat perlu didukung oleh adanya
tenaga-tenaga ahli yang menguasai pengetahuan dan
keterampilan teknis pengorganisasian dan pemberda-
yaan masyarakat, serta siap-sedia setiap saat melatih
dan mendampingi para penyuluh di lapangan.
17

Anda mungkin juga menyukai