Anda di halaman 1dari 7

Pengambilan Sampel

Pengambilan sampel dilakukan di ruangan tertutup yang disinari ultra violet. Pasien
membatukkan dahak (sputum) kedalam wadah steril bertutup.
Pengolahan Sampel
1. Dilakukan semua preparasi di dalam Laminar.
2. Disediakan Container Stainless Steel sebagai wadah buangan (!) berisi "airan #ipoklorit
1$% & %$'(.
!. Disediakan botol )a" Cartney$ ditulis no. Lab dan tanggal$ kemudian dimasukkan sampel
kedalamnya.
*. Ditambahkan larutan "ampuran +a,# *( dan rom -hymol lue (-) 1( (- 1(
dalam alkohol '%() sama banyak.
'. Diko"ok dengan alat penggun"ang (.han Shaker) selama !% menit (2'% gun"angan per
menit).
/. Didiamkan 1' menit di dalam inkubator bersuhu !0C.
0. Dinetralisasi dengan larutan #
2
S,
*
1%( hingga berwarna kuning kehi1auan (netral).
2. Diputar3di4Centri5uge selama 2% menit pada !%%% rpm.
6. Dibuang supernatannya.
Pemeriksaan Sampel
4 Preparat 7iehl4+eelsen
1. Disiapkan object glass$ diberi nomor lab. dipinggirnya.
2. Diambil beberapa ose endapan sampel$ dibuat hapusan pada object glass.
!. Dilewatkan diatas api bunsen.
*. Disusun object glass tadi diatas rak pewarnaan.
'. Dituangkan larutan Carbol 8u"hsin %$!($ dipanaskan dengan api hingga menguap (sebaiknya
1angan sampai mendidih).
/. Didiamkan selama 9 ' menit.
0. Di"u"i dengan air kran hingga bersih.
2. Dituangkan larutan :sam4:lkohol (#Cl4:lkohol) !( selama 1 menit.
6. Di"u"i dengan air kran hingga bersih.
1%. Dituangkan larutan )etilen lue %$!( selama !% detik.
11. Di"u"i dengan air kran hingga bersih.
12. Dikeringkan di udara (1angan menggunakan kertas saring)
1!. Diperiksa dibawah mikroskop dengan perbesaran lensa okuler 1%; dan lensa ob1ekti5
1%; atau dengan lensa ob1ekti5 *%;.
4 .ultur -C
1. Disiapkan media Lowenstein4<ensen 2 botol (duplo)$ diberi no. Lab dan tanggal.
2. =ndapan yang tersisa ditanam pada media tadi.
!. Disimpan miring pada loyang dalam inkubator dengan suhu !0C selama 2 bulan dan
diperiksa setiap minggu.
*. Diamati ada atau tidaknya pertumbuhan koloni bakteri. Rapid Growers (-:) akan tumbuh
dalam 1 minggu$ asil -C memulai pertumbuhannya pada minggu ke !4*.
4 Pengamatan .ultur (dilakukan setiap minggu)
Pada biakan (kultur) yang tidak ada pertumbuhan (negati5) setelah pengeraman
selama 2 bulan.
1. Ditetesi larutan +atrium -ellurit 1( dalam #
2
,$ disimpan miring pada loyang dalam
inkubator dengan suhu !0C selama 2* 1am.
2. ila tidak ada koloni berwarna hitam > .ultur -C +egati5.
ila ada koloni berwarna hitam$ dibuat preparat 7iehl4+eelsen dan diwarnai. ila 7iehl4
+eelsen Positi5 > .ultur -: Positi53Mycobacterium sp. Positi5.
Pada .ultur yang ada pertumbuhan (Positi5)$ dilakukan pemeriksaan Preparat 7iehl4
+eelsen. <ika Preparat 7iehl4+eelsen Positi5 batang merah kurus (M.tuberculosis atau M.
atypic)$ Subkultur -C lalu -es iokimia. -es iokimia untuk sampel -C terdiri dari (1)
)erah +etral (+etral ?ed)@ (2) +iosin@ (!) #idrolisis -ween@ dan (*) .atalase.
4 Subkultur
1. Disiapkan kultur -C yang akan di subkultur dan media Lowenstein4<ensen 1 botol$ diberi
no. Lab kultur -C tadi dan tanggal.
2. Diambil 1 ose koloni tersangka M. tuberculosis atau M. atypic dan ditanam pada media
Lowenstein4<ensen tadi.
!. Disimpan miring pada loyang dalam inkubator dengan suhu !0C selama dan diperiksa
setiap minggu.
4 -es )erah +etral (+etral ?ed -est)
1. Disiapkan botol )a" Cartney steril$ diberi no. Lab dan tanggal.
2. Dimasukkan beberapa koloni yang tumbuh kedalam botol )a" Cartney tadi.
!. Ditambahkan '41% "" )ethanol '%($ dieramkan pada inkubator dengan suhu !0C selama 9
1 1am.
*. Cairan atas dibuang dan ditambahkan '41% "" )ethanol '%($ dieram pada inkubator dengan
suhu !0C selama 9 1 1am.
'. Cairan dibuang dan ditambahkan '41% "" +atrium arbital 1( dalam +aCl '( dan 142 tetes
)erah +etral (+etral ?ed) %$%'(.
/. Diamati perubahan yang ter1adi. <ika A
.oloni merah dan preparat 7iehl4+eelsen Positi5 > .ultur -C Positi5
.oloni tetap tak berwarna dan preparat 7iehl4+eelsen Positi5 > .ultur -C +egati5
ditemukan Sapro5it Positi5 3 Mycobacterium atypic Positi5.
4 ?esistensi -est
?esistensi -est adalah tes 3 u1i untuk mengetahui antibiotik apa yang dapat membunuh
bakteri yang diinginkan.
:ntibiotik adalah suatu Bat 3 obat yang dapat membunuh bakteri & bakteri tertentu.
?esistensi -est untuk -C menggunakan antibiotik khusus untuk membunuh
bakteri Mycobacterium tuberculosisataupun Mycobacterium atypic. Pengobatan -C yang
e5ekti5 "ukup sulit karena Bat lilin pada my"oba"teria menghalangi masuknya obat yang
membuat beberapa antibiotik kurang e5ekti5 ataupun tidak e5ekti5$ tergantung kekuatan dari
bakteri tersebut.
?esistensi -est A
1. Disiapkan biakan 3 subkultur -C$ botol )a" Cartney steril dan / botol media Lowenstein4
<ensen yang masing4masing sudah diisi antibiotik A
.anami"in
Streptomi"in
?i5ampi"in
=tham butol
C+# (CsoniaBid)
PyraBinamide
2. Pada Safety Cabinet 3 Laminar$ diambil 1 ose koloni biakan -C dan dimasukkan kedalam
botol )a" Cartney yang sudah berisi larutan +aCl %$2'( dan glass sparel.
!. Diko"ok dengan menggunakan .han Shaker selama 1% menit (2'% gun"angan per menit).
*. Diambil 1 ose suspensi tadi dan ditanam pada masing4masing media Lowenstein4<ensen yang
sudah diisi antibiotik diatas.
'. Diinkubasi pada !0DC selama 1 bulan.
/. Diba"a hasil resistensi test.
?esisten > M. tuberculosis atau M. atypic tumbuh subur.
Cntermediet > pertumbuhan M. tuberculosis atau M. atypic kurang subur (sedikit).
4 Sensiti5 > tidak ada pertumbuhan.
1. Pemeriksaan mikroskopik:
a. Membuat sediaan langsung dari sputum
b. Atau dari specimen lainnya dan diwarnai Ziehl-Neelsen atau Kinyoun Gabbet.
c. Periksa dibawah mikroskop
d. Hasil
- Kuman tahan asam! merah
- Kuman lainnya! biru muda
e. "iap sediaan dari sputum harus diperiksa selama #$ menit %waktu ini dapat dirubah tergantung dari
pengalaman pemeriksa& dan dimulai dari u'ung kiri atas sampai u'ung kanan bawah sediaan. (ila dalam waktu
yang telah ditentukan ini tidak ditemukan kuman tahan asam) maka laporan Kuman tahan asam negati*e.
+. ,ntuk keseragaman dalam melaporkan hasil pemeriksaan sediaan langsung yang positi+) maka dipergunakan
skala - (./NKH/0.0" - %#123& untuk menyatakan 'umlah kuman yang dibuat disediaan.
2. Penanaman atau kultur :
Media yang digunakan yaitu:
- Media Kudok
- 4owenstein-5ensen %4-5&
media Ogawa
3. Tes Biokimia TBC
Katalase:
- Masukkan campuran H6/6 27 8 dan "ween 97 dalam tabung 4owenstein-5ensen-Holm sama banyak hingga
koloni-koloni tergenang.
- "unggu selama #$ menit) bila positi+ tampak timbulnya gelembung udara.
nterprestasi !asil:
: Positi+ Kuman-kuman mungkin sekali sensiti+ terhadap ;NH
: Negati+ Kuman-kuman sudah pasti resisten terhadap ;NH dan mungkin kurang *irulen bagi marmot dan
manusia.
Tes Peroksidase:
- Masukkan dalam tabung
#ml penyangga asesat 7)6 mol pH 3) 7)6ml larutan katekol 68 dalam a<uades) 7)#ml H6/6 7)28.
- Masukkan koloni dan tunggu selama #7 menit.
nterprestasi !asil:
: Positi+ bila warna koloni berubah men'adi warna tengguli) artinya sama dengan tes katalase.
: Negati+ bila tidak ter'adi perubahan warna koloni. %suganda) 677=&
.".2 #$%&O'$ ($BO)$TO)*M M. (+P)$+
'ampai saat ini kuman kusta tidak dapat di,iakkan pada -ewan. . lepra tidak dapat ditanam maka diagnosa
la,oratorium yang dapat ditegakkan -anyala- se/ara mokroskopis.
0 Ba-an pemeriksaan
* 0ampel yang paling baik untuk diperiksa adalah 'aringan kulit dari kuping telinga kanan dan kiri) serta bercak
yang paling akti+ pada kulit.
0 Pengam,ilan 1aringan kulit :
1. Bagian yang akan diam,il. di,ersi-kan dengan kapas alko-ol.
2. Bagian terse,ut di1epit diantara i,i 1ari dan 1ari telun1uk sedemikian kuat se-ingga kulit keli-atan men1adi
pu/at. supaya kemungkinan perdara-an sedikit sekali.
3. #engan 0a//in pen2lan/et steril di,uat sayatan sepan1ang 3 4.5 /m sedalam 2 mm.
6. #ara- yang keluar pertama di,ersi-kan. kemudian sisa dan dan dasar luka dikorek dengan 0a//in pen
untuk mendapatkan ,u,ur 1aringan epidermis dan dermis.
0 pem,uatan preparat
0 Penge/atan :
>apat dilakukan pengecatan menurut Ziehl Nelson atau kinyoun gabbet) seperti yang dilakukan pada "(?.
0 Pem,a/aan dan penilaian :
Pem,a/aan :
>ilihat ada tidaknya ("A) menggunakan mikroskop oculer #7 @ dan ob'ekti+ #77 @ dengan perantara minyak
imersi. ("A berwarna merah dengan berbagai bentuk
A 0olid batang utuh
A Bragmented batang putus-putus
A Granuler batang berbagai men'adi titik-titik.
A Globus batang berkelompok.
A ?lumps batang berkelompok dalam 'umlah banyak.
Penilaian :
Negati+ tidak diketemukan ("A dalam #77 4P.
Positi+ # diketemukan #-#7 ("A dalam #77 4P.
Positi+ 6 diketemukan #-#7 ("A dalam #7 4P.
Positi+ 2 diketemkan rata-rata #-#7 ("A per # 4P.
Positi+ 3 diketemukan lebih dari #7 ("A per # 4P.
Positi+ $ diketemukan lebih dari #77 ("A per # 4P.
Positi+ = diketemukan lebih dari #777 ("A per 4P. %0oemarno) 6771&

)ead more: -ttp:22susan,logs17.,logspot./om224122142diagnosa8la,oratorium8m8
tu,er/ulosis.-tml9i:;;2w<(6oo(n
Pada waktu batuk atau bersin, penderita menyebarkan kuman keudara dalam bentuk Droplet (percikan
Dahak). Droplet yang mengandung kuman dapat bertahan diudara pada suhu kamar selama beberapa jam.
Orang dapat terinfeksi kalau droplet tersebut terhirup kedalam saluran pernapasan. Selama kuman ! masuk
kedalam tubuh manusia melalui pernapasan, kuman ! tersebut dapat menyebar dari paru kebagian tubuh
lainnya, melalui sistem peredaran darah, sistem saluran linfe,saluran napas, atau penyebaran langsung
kebagian"nagian tubuh lainnya.
Daya penularan dari seorang penderita ditentukan oleh banyaknya kuman yang dikeluarkan dari parunya.
#akin tinggi derajat positif hasil pemeriksaan dahak, makin menular penderita tersebut. !ila hasil pemeriksaan
dahak negatif (tidak terlihat kuman), maka penderita tersebut dianggap tidak menular. $emungkinan
seseorang terinfeksi ! ditentukan oleh konsentrasi droplet dalam udara dan lamanya menghirup udara
tersebut. %nfeksi primer terjadi saat seseorang terpapar pertama kali dengan kuman !.
Droplet yang terhirup sangat kecil ukurannya, sehingga dapat melewati sistem pertahanan mukosillier
bronkus, dan terus berjalan sehinga sampai di al&eolus dan menetap disana. %nfeksi dimulai saat kuman !
berhasil berkembang biak dengan cara pembelahan diri di Paru, yang mengakibatkan peradangan di dalam
paru, saluran linfe akan membawa kuma ! ke kelenjar linfe disekitar hilus paru, dan ini disebut sebagai
kompleks primer. 'aktu antara terjadinya infeksi sampai pembentukan kompleks primer adalah ( sampai )
minggu. *danya infeksi dapat dibuktikan dengan terjadinya perubahan reaksi tuberkulin dari negatif menjadi
positif. $elanjutan setelah infeksi primer tergantung kuman yang masuk dan besarnya respon daya tahan
tubuh (imunitas seluler). Pada umumnya reaksi daya tahan tubuh tersebut dapat menghentikan perkembangan
kuman !. #eskipun demikian, ada beberapa kuman akan menetap sebagai kuman persister atau dormant
(tidur). $adang"kadang daya tahan tubuh tidak mampu mengehentikan perkembangan kuman, akibatnya
dalam beberapa bulan, yang bersangkutan akan menjadi penderita uberkulosis. #asa inkubasi, yaitu waktu
yang diperlukan mulai terinfeksi sampai menjadi sakit, diperkirakan sekitar ) bulan.
uberkulosis pasca primer biasanya terjadi setelah beberapa bulan atau tahun sesudah infeksi primer, misalnya
karena daya tahan tubuh menurun akibat terinfeksi +%, atau status gi-i yang buruk. .iri khas dari tuberkulosis
pasca primer adalah kerusakan paru yang luas dengan terjadinya ka&itas atau efusi pleura.
$omplikasi Pada Penderita uberkulosis / $omplikasi berikut sering terjadi pada penderita stadium lanjut dapat
berupa / +emoptisis berat (perdarahan dari saluran napas bawah) yang dapat mengakibatkan kematian karena
syok hipo&olemik atau tersumbatnya jalan napas. $olaps dari lobus akibat retraksi bronkial.
!ronkiectasis dan 0ibrosis pada paru. Pneumotoraks spontan/ kolaps spontan karena kerusakan jaringan paru.
Penyebaran infeksi ke organ lain seperti otak, tulang, persendian, ginjal dan sebagainya. %nsufisiensi $ardio
Pulmoner (.ardio Pulmonary %nsufficiency).
Penderita yang mengalami komplikasi berat perlu dirawat inap di rumah sakit.
Penderita ! paru dengan kerusakan jaringan luas yang telah sembuh (!* negatif) masih bisa mengalami
batuk darah. $eadaan ini seringkali dikelirukan dengan kasus kambuh. Pada kasus seperti ini, pengobatan
dengan O* tidak diperlukan, tapi cukup diberikan pengobatan simptomatis. !ila perdarahan berat, penderita
harus dirujuk ke unit spesialistik. Perjalanan *lamiah ! yang idak Diobati / anpa pengobatan, setelah lima
tahun, 12 3 dari penderita ! akan meninggal, 41 3 akan sembuh sendiri dengan daya tahan tubuh tinggi,
dan 41 3 sebagai kasus kronik yang tetap menular ('+O 566)). Pengaruh %nfeksi +%, / %nfeksi +%,
mengakibatkan kerusakan luas sistem daya tahan tubuh seluler (.ellular %mmunity), sehingga jika terjadi
infeksi oportunistik, seperti tuberkulosis, maka yang bersangkutan akan menjadi sakit parah bahkan
mengakibatkan kematian. !ila jumlah orang terinfeksi +%, meningkat, maka jumlah penderita ! akan
meningkat, dengan demikian penularan ! di masyarakat akan meningkat pula. 7ejala 8 gejala uberkulosis
7ejala 9mum / !atuk terus menerus dan berdahak selama : (tiga) minggu atau lebih. 7ejala ;ain <ang Sering
Dijumpai / Dahak bercampur darah. !atuk darah. Sesak napas dan rasa nyeri dada.
!adan lemah, nafsu makan menurun, berat badan turun, rasa kurang enak badan (malaise), berkeringat
malam walaupun tanpa kegiatan, demam meriang lebih dari sebulan.

Anda mungkin juga menyukai