Salah satu ciri pendekatan perencanaan modern adalah orientasi terhadap faktor eksternalnya. Kita harus peka terhadap terhadap seluruh perkembangan dalam industri kita, khususnya mengenai perilaku dari kompetitor kita untuk membuat strategi yang berkualitas. Industri dapat diartikan sebagai sekelompok perusahaan yang menawarkan barang atau jasa yang bersifat saling menggantikan satu sama lain. Industri dan analisa kompetitif adalah proses yang terorganisir yang mencoba menangkap faktor-faktor struktural yang menjelaskan prospek keuntungan jangka panjang dari sebuah industri dan untuk mengidentifikasi dan mengkarakteristikkan perilaku dari kompetitor. 4 metode dasar yang digunakan untuk analisa ini adalah: (1) Porters Framework: the five-forces model; (2) Pengamatan pada lingkungan bisnis berdasarkan pada analisa faktor eksternal; (3) Analisa kelompok strategis; (4) Kerangka analisa laporan keuangan. 1. Porters Framework: the five forces model: Menganalisa tingkat daya tarik industri lewat 5 kekuatan yang ada dalam struktur industri yakni: (1) intensitas persaingan antar kempetitor; (2) ancaman pendatang baru; (3) ancaman produk atau jasa subtitusi, (4) posisi tawar pembeli; dan (5) posisi tawar penjual. Perlu diketahui bahwa tidak semua faktor diatas memiliki prioritas yang sama pentingnya. 2. Pengamatan pada lingkungan bisnis berdasarkan pada analisa faktor eksternal dilakukan dengan memunculkan faktor yang terbagi dalam 5 kategori yakni: faktor pasar, faktor kompetitif, faktor ekonomi dan pemerintahan, faktor teknologi, dan faktor sosial. 3. Analisa kelompok strategis: Dalam menganalisa dengan metode ini, Porter menyarankan dimensi berikut ini untuk mengidentifikasi perbedaan dari strategi perusahaan pada tiap industri: spesialisasi, identifikasi terhadap merk, pendekatan pemasaran push versus pull, pemilihan jaringan, kualitas produk, kepemimpinan teknologi, integrasi vertikal, posisi cost, jasa, kebijakan harga, pengaruh finansial dan operasi, hubungan dengan perusahaan induk, dan hubungan dengan negara asal dan negara tuan rumah. Perusahaan dengan karakteristik yang sama dan melakukan strategi kompetitif yang mirip dimasukkan dalam satu kelompok. Struktur dalam industri berisikan susunan dari kelompok strategis termasuk halangan pergerakan, komposisi dan ukuran, jarak strategi, dan ketergantungan antar pasar relatif. Alat yang dipergunakan untuk memisahkan kelompok strategi dalam industri disebut strategic mapping, berisi 2 dimensional yang membantu menjelaskan perbedaan strategi dari tiap perusahaan. Dua dimensi yang biasa dipergunakan dalam strategic mapping adalah jarak dari lini produk dan tingkatan integrasi vertikal. 4. Analisa Laporan Keuangan: Dalam metode ini, level dari perusahaan dikelompokkan berdasarkan analisa laporan keuangan perusahaan. Analisa ini didasarkan pada 3 laporan keuangan yaitu: neraca keuangan, laporan laba/rugi, dan laporan perubahan posisi keuangan; dan juga laporan 10K, yang harus dibuat secara periodik oleh perusahaan- perusahaan besar. Dua prosedur dasar dalam mempermudah membuat perbandingan diantara kompetitor yang berbeda: (1) Menjelaskan ukuran umum laporan keuangan, dan (2) Menghadirkan analisa rasio keuangan yang terdiri dari 5 kategori yakni: rasio liquiditas, rasio struktur modal, rasio profitabilitas, rasio turnover, rasio sekuritas common stock.