t
jika 1 putaran maka : =
2
T
rad/detik atau = 2 f
Dengan demikian besarnya sudut yang ditempuh dalam t detik :
= t atau = 2 f t
Dengan demikian antara v dan kita dapatkan hubungan :
v = R
Sistem langsung.
Pemindahan gerak pada sistem langsung yaitu melalui persinggungan roda yang satu
dengan roda yang lain.
Pada sistem ini kelajuan liniernya sama, sedangkan kelajuan anguler tidak sama.
v
1
= v
2
, tetapi
1
2
Sistem tak langsung.
Pemindahan gerak pada sistem tak langsung yaitu pemindahan gerak dengan
menggunakan ban penghubung atau rantai.
Pada sistem ini kelajuan liniernya sama, sedangkan kelajuaan angulernya tidak sama.
v
1
= v
2
, tetapi
1
2
Sistem roda pada satu sumbu ( CO-Axle )
Jika roda-roda tersebut disusun dalam satu poros putar, maka pada sistem tersebut titik-
titik yang terletak pada satu jari mempunyai kecepatan anguler yang sama, tetapi
kecepatan liniernya tidak sama.
A
=
R
=
C
, tetapi v
A
v
B
v
C
Pengatur Tegangan (Voltage Regulator)
Pengatur tegangan (voltage regulator) berfungsi menyediakan suatu tegangan
keluaran dc tetap yang tidak dipengaruhi oleh perubahan tegangan masukan, arus beban
keluaran, dan suhu. Pengatur tegangan adalah salah satu bagian dari rangkaian catu daya
DC. Dimana tegangan masukannya berasal dari tegangan keluaran filter, setelah melalui
proses penyearahan tegangan AC menjadi DC.
Pengatur tegangan dikelompokkan dalam dua kategori, pengatur linier dan switching
regulator. yang termasuk dalam kategori pengatur linier, dua jenis yang umum adalah
pengatur tegangan seri (Series Regulator) dan pengatur tegangan parallel (Shunt
Regualtors). Dua jenis pengatur di atas dapat diperoleh untuk keluaran tegangan positif
maupun negatif. Sedangkan untuk switching regulator terdapat tiga jenis konfiguarsi
yaitu, step-up, step-down dan inverting.
LED
Lampu LED atau kepanjangannya Light Emitting Diode adalah suatu lampu indikator
dalam perangkat elektronika yang biasanya memiliki fungsi untuk menunjukkan status
dari perangkat elektronika tersebut.
Misalnya pada sebuah komputer, terdapat lampu LED power dan LED indikator untuk
processor, atau dalam monitor terdapat juga lampu LED power dan power saving.
Lampu LED terbuat dari plastik dan dioda semikonduktor yang dapat menyala apabila
dialiri tegangan listrik rendah (sekitar 1.5 volt DC). Bermacam-macam warna dan bentuk
dari lampu LED, disesuaikan dengan kebutuhan dan fungsinya.
Fungsi Lampu LED
LED (Light Emitting Diode) merupakan sejenis lampu yang akhir-akhir ini muncul
dalam kehidupan kita. LED dulu umumnya digunakan pada gadget seperti ponsel atau
PDA serta komputer. Sebagai pesaing lampu bohlam dan neon, saat ini aplikasinya mulai
meluas dan bahkan bisa kita temukan pada korek api yang kita gunakan, lampu
emergency dan sebagainya. Led sebagai model lampu masa depan dianggap dapat
menekan pemanasan global karena efisiensinya.
BAB III
METODE PENELITIAN
3.1 Alat dan Bahan
Alat dan Bahan :
1. Sepeda. Ini tentu saja didapat di toko penjual sepeda.
2. Alternator mobil + regulatornya (cutt off atau ketot kata orang). Plih alternator
yang kecil.
3. Accu.
4. Tang ampere
5. Dinamo
6. Inverter ( Pengubah arus DC menjadi AC )
7. Tachometer
8. Voltmeter
9. Belt / karet
2.2 Prosedur Penelitian
1. Siapkan lilitan belt / karet
2. Pasangkan lilitan belt / karet dari sepeda statis manual ke dinamo
3. Sambungkan kabel dari dinamo ke multitester
4. Sambungkan kabel dari multitester ke Dinamo
5. Sambungkan Dinamo ke lampu LED dengan dinamo sebagai sumbernya
6. Mengukur jari jari roda sepeda untuk mendapatkan keliling roda.
7. Mengayuh Sepeda dengan kecepatan tertentu. Sehingga diperoleh kecepatan
sepeda .Sistem mekanik dihasilkan oleh roda sepeda yang berputar.
8. Kemudian puli dinamo berputar, dengan tachometer dihitung besar putaran yang
dihasilkan. Sebagai penghasil energi listrik, dinamo menghasilkan arus dan
tegangan. Dari output dinamo digunakan tang ampere untuk menghitung besar
arus.
9. Voltmeter dipasang pada aki untuk mengetahui besar tegangan yang dihasilkan
dari putaran dinamo. Akimenyimpang energi listrik yang dihasilkan oleh dinamo.
Gambar 1. Gambaran kasar sepeda statis penghasil listrik
Contoh Perhitungan :
Perhitungan besar tegangan yang dihasilkan dari putaran dinamo
Misal :
Pada perancangan mekanik diambil perbandingan puli-puli dinamo yang
memiliki nilai sebesar 1:3,5 dan generator yang dipakai adalah alternator mobil
dengan tegangan 12 volt (1500 rpm) sehingga:
Keliling roda sepeda = 2 . 3,14 .14
= 87,92 cm
= 0,8792 meter
Kecepatan yang diambil adalah 20 km/jam 30 km/jam , maka :
Untuk, kecepatan 20 km/jm 333,3333 m/menit
Jadi = 333,3333 / 0,8792
= 379,132 rpm = 380 rpm
Untuk, kecepatan 30 km/jm 500 m/menit
Jadi = 500 / 0,8792
= 568,69 rpm = 570 rpm
Untuk kecepatan 20 km/jm dan putaran roda sebesar 380 rpm dihasilkan :
= 380 x perbandingan puli
= 380 x 3,5
= 1330 rpm
Dari data tersebut dengan rumus kecepatan, flux medan dan tegangan bisa
didapatkan gaya elektromagnetik sebesar :
E = k n
Vf tetap tetap, maka Ea n , sehingga bisa didapatkan persamaannya
E = putaran yang dihasilkan / rpm dinamo yang dipakai x tegangan dinamo
= n1330 / n1500 x Ed1500
= 1330 / 1500 x 12 volt
= 10,64 Volt
Jadi dengan kecepatan putaran sebesar 1330 rpm dihasilkan tegangan sebesar 10,64 Volt.
Untuk kecepatan 30 km/jm dan putaran roda sebesar 570 rpm dihasilkan:
= 570 x perbandingan puli
= 570 x 3,5
= 1995 rpm
Dari data tersebut dengan rumus kecepatan, flux medan dan tegangan bisa
didapatkan gaya elektromagnetik sebesar :
E = k n
Vf tetap tetap, maka Ea n , jadi
E = putaran yang dihasilkan / rpm dinamo yang dipakai x tegangan dinamo
= n1995 / n1500 x E1500
= 1995 / 1500 x 12
= 15,96 Volt
Jadi dengan kecepatan putaran sebesar 1995 rpm dihasilkan tegangan sebesar
15,96 Volt.
Analisa Pengukuran Arus, Tegangan, dan Daya
Baik percobaan pengukuran arus maupun tegangan yang dihasilkan oleh putaran dinamo
dilakukan pada kondisi tidak berbeban. Aki dihubungkan pada dinamo kemudian dengan
voltmeter dan tang ampere dilihat besar tegangan dan arus yang dihasilkan pada saat
sepeda dikayuh dengan kecepatan tertentu. Pada aki sebelum dilakukan percobaan
diketahui dalam kondisi 50% dimana :
Iawal = 1,7 Ampere
Vawal = 10,2 Volt
Hubungan antara kecepatan, flux medan dan tegangan dinamo ditunjukkan dalam
persamaan berikut:
Gaya elektromagnetik: E = K..N
Torque: T = K..Ia
Pada keadaan normal besar K adalah konstan, maka:
= KN
E T = Ir KN
K. E . Ir N
T = E . T. N = E . Ir
Terlihat bahwa putaran berbanding lurus dengan tegangan dan arus. Dimana semakin
tinggi putaran dinamo, maka tegangan dan arus juga semakin besar.
Pada percobaan pengukuran arus ditentukan terlebih dahulu besar putaran yang akan
diamati. Saat sepeda mulai dikayuh dan berada pada level putaran yang diinginkan,
lakukan pengukuran arus pada aki dengan menggunakan tang ampere. Untuk percobaan
pengukuran tegangan tidak berbeda dengan pada saat melakukan pengukuran arus.
Ditentukan terlebih dahulu besar putaran yang akan diamati. Saat sepeda mulai dikayuh
dan berada pada level putaran yang diinginkan.
Menghitung Energi Yang Bisa Dihasilkan Dari Bersepeda
Misal :
Kecepatan rata-rata = 9,4 km / jam
Tegangan rata rata= 10,26 Volt
Arus rata-rata = 2,68 A
Energi listrik dinyatakan dalam Watt-hour (Wh)
Watt hour = Amp x Volt x (FD x Eff.) x Jam Pakai
= 2,68 x 10,26 x (1 x 1) x 0,25
= 6,8742 Wh (Cukup untuk menyalakan lampu LED)
Dimana :
FD = Faktor daya ( FD yang sempurna mendekati 1)
Eff = Efisiensi ( Eff yang sempurna mendekati 1 / 100 % )
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Berdasarkan penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sepeda statis dapat
dimanfaatkan sebagai pembangkit listrik tenaga kinetik sehingga dapat diaplikasikan
untuk pembuatan pembangkit listrik tenaga kinetik dan dapat mengurangi resiko terkena
penyakit jantung dan diabetes. Selain itu dapat disimpulkan bahwa semakin besar durasi
dan kecepatan melakukan kayuhan sepeda maka daya yang dihasilkan akan semakin
besar.
Saran
Agar mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik, penulis menyarankan untuk:
1. Mengganti dinamo dengan dinamo yang dapat mengeluarkan kuat arus dan
tegangan yang lebih besar lagi.
2. Lakukanlah gerak lari dengan kecepatan yang konstan sehingga tegangan yang
dihasilkan tidak berbeda.
3. Mencari tahu bagaimana untuk menyimpan energi yang berlebih
DAFTAR PUSTAKA
[1] http://zulalimin.blogspot.com/2011/03/membuat-energi-alternatif-menggunakan.html
[2] http://juprimalino.blogspot.com/2012/07/sumber-energi-listrik-baterai-aki.html
[3] www.crayonpedia.org/
[4] http://imamadipermono.blogspot.com/2012/11/pkm-t-2-lolos-pendanaan-2011.html
[5] http://perpustakaancyber.blogspot.com/2013/03/pengertian-usaha-dan-energi-daya-
rumus-potensial-hukum-kekekalan-energi-mekanik-efisiensi-contoh-soal.html
[6]http://www.scribd.com/document_downloads/direct/95256964?extension=pdf&ft=13
96275148<=1396278758&user_id=69932215&uahk=KSboXX5upY9UbGZskW1zQf
Yhc2o
[7] http://cobaberbagi.files.wordpress.com/2010/01/gerak-melingkar-2.doc