Anda di halaman 1dari 4

1. Bagaimana cara mendiagnosis penyakit tersebut?

Jawab:
Anamnesis
anak batuk, sesak nafas yang timbulnya mendadak, demam, nyeri dada (pleuritik), kspektorasi
purulen
Pemeriksaan Fisik
Demam, sesak nafas (dispneu), nafas cepat (takipneu), nafas cuping hidung, sianosis.
Px Paru : retraksi dinding dada, ketinggalan gerak (dapat ada maupun tidak), perkusi sonor
sampai redup relatif, suara nafas vesikuler meningkat, Ronki basah halus nyaring atau
krepitasi
Pemeriksaan Penunjang
Pemeriksaan darah perifer lengkap, CRP, serologis, kultur sputum dan pengecatan gram
(mikrobiologi) dan foto rontgen AP-Lateral

Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSMH. 2012. Standar Penatalaksanaan Ilmu Kesehatan Anak.
Universitas Sriwijaya

2. Apa etiologi penyakit tersebut?
Jawab:
Pada anak > 3 bulan, banyak disebabkan oleh Streptococcus grup B, S.Aureus, C. Trakomatis,
bakteri gram negatif.
Pada anak 3 bulan- 5 tahun, sering disebabkan oleh S. Pneumonia, H. Influenza dan jarang
oleh S. Aureus, Streptococcus grup A.
Pada usia > 5 tahun, biasanya disebabkan oleh M. Pneumonia, C. Pneumonia, S. Pneumonia,
H. Influenza, dll.

Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSMH. 2012. Standar Penatalaksanaan Ilmu Kesehatan Anak.
Universitas Sriwijaya

3. Apa Tatalaksana pada kasus ini?
Jawab:
Bersihkan jalan napas, oksigenisasi 1-2 liter permenit
Cairan yang cukup bila perlu IV
Diet TKTP, selama masih sesak nafas hati-hati makanan peroral, lebih baik melalui
sonde drip
Bila ada asidosis, koreksi dengan Na-bicarbonat 1 meq/kgBB
Medikamentosa
< 3 bulan : penisilin + aminoglikosid (gentamisin)
>3 bulan : Ampisilin + Kloramfenikol
Dosis :
Ampisilin 100 mg/kgBB/hari
Kloramfnikol 100 mg/kgBB/hari
Gentamisin 5 mg//kgBB/hari

Bagian Ilmu Kesehatan Anak RSMH. 2012. Standar Penatalaksanaan Ilmu Kesehatan Anak.
Universitas Sriwijaya

Bagaimana anatomi dan fisiologi pada kasus?
Secara fungsional (faal) saluran pernafasan dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1. Zona Konduksi
Zona konduksi berperan sebagai saluran tempat lewatnya udara pernapasan, serta membersihkan,
melembabkan dan menyamakan suhu udara pernapasan dengan suhu tubuh. Disamping itu zona
konduksi juga berperan pada proses pembentukan suara. Zona konduksi terdiri dari hidung, faring,
trakea, bronkus, serta bronkioli terminalis.
a. Hidung
Rambut, zat mucus serta silia yang bergerak kearah faring berperan sebagai system pembersih
pada hidung. Fungsi pembersih udara ini juga ditunjang oleh konka nasalis yang
menimbulkan turbulensi aliran udara sehingga dapat mengendapkan partikel-partikel dari
udara yang seterusnya akan diikat oleh zat mucus. System turbulensi udara ini dapat
mengendapkan partikel-partikel yang berukuran lebih besar dari 4 mikron.
b. Faring
Faring merupakan bagian kedua dan terakhir dari saluran pernapasan bagian atas. Faring
terbagi atas tiga bagian yaitu nasofaring, orofaring, serta laringofaring.
c. Trakea
Trakea berarti pipa udara. Trakea dapat juga dijuluki sebagai eskalatormuko-siliaris karena
silia pada trakea dapat mendorong benda asing yang terikat zat mucus kearah faring yang
kemudian dapat ditelan atau dikeluarkan. Silia dapat dirusak oleh bahan-bahan beracun yang
terkandung dalam asap rokok.
d. Bronki atau bronkioli
Struktur bronki primer masih serupa dengan struktur trakea. Akan tetapi mulai bronki
sekunder, perubahan struktur mulai terjadi. Pada bagian akhir dari bronki, cincin tulang rawan
yang utuh berubah menjadi lempengan-lempengan. Pada bronkioli terminalis struktur tulang
rawan menghilang dan saluran udara pada daerah ini hanya dilingkari oleh otot polos.
Struktur semacam ini menyebabkan bronkioli lebih rentan terhadap penyimpatan yang dapat
disebabkan oleh beberapa faktor.
Bronkioli mempunyai silia dan zat mucus sehingga berfungsi sebagai pembersih udara.
Bahan-bahan debris di alveoli ditangkap oleh sel makrofag yang terdapat pada alveoli,
kemudian dibawa oleh lapisan mukosa dan selanjutnya dibuang

2. Zona Respiratorik
Zona respiratorik terdiri dari alveoli, dan struktur yang berhubungan. Pertukaran gas antara udara dan
darah terjadi dalam alveoli. Selain struktur diatas terdapat pula struktur yang lain, seperti bulu-bulu
pada pintu masuk yang penting untuk menyaring partikel-partikel yang masuk. Sistem pernafasan
memiliki sistem pertahanan tersendiri dalam melawan setiap bahan yang masuk yang dapat merusak.
Zona ini terdiri dari bronkiolus respiratori, ductus alveolar, sacus alveolar dan alveolus.

Anda mungkin juga menyukai