Anda di halaman 1dari 30

Rukun Iman

Iman adalah ucapan dan amalan, bertambah dengan ketaatan dan berkurang dengan
kemaksiatan.
Ucapan disini mencakup ucapan hati dan ucapan lisan, begitupun amalan disini mencakup
amalan hati dan anggota badan

Sebagian ulama ada yang mengartikan iman dengan pengertian sebagai berikut :

"Iman adalah ucapan dengan lisan, amalan dengan anggota badan dan keyakinan dengan hati."

Rukun Iman ada 6 yaitu :
1. Beriman kepada ALLAH subhanahu wataala
2. Beriman kepada Malaikat-malaikat Allah
3. Beriman kepada Kitab-kitab Allah
4. Beriman kepada Rasul-rasul Allah
5. Beriman kepada Hari Kiamat
6. Beriman kepada Qada dan Qadar

Hal ini berdasarkan dalil yang berasal dari hadits jibril, di riwayatkan oleh muslim ra, berikut ini
hadits yang menjelaskan tentang rukun iman :

Dari Umar radhiallahuanhu juga dia berkata : Ketika kami duduk-duduk disisi Rasulullah
Shallallahualaihi wasallam suatu hari tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang mengenakan
baju yang sangat putih dan berambut sangat hitam, tidak tampak padanya bekas-bekas
perjalanan jauh dan tidak ada seorangpun diantara kami yang mengenalnya. Hingga kemudian
dia duduk dihadapan Nabi lalu menempelkan kedua lututnya kepada kepada lututnya (Rasulullah
Shallallahualaihi wasallam) seraya berkata: Ya Muhammad, Beritahukan aku tentang Iman .
Lalu beliau bersabda: Engkau beriman kepada Allah, malaikat-malaikat-Nya, kitab-kitab-
Nya, rasul-rasul-Nya dan hari akhir dan engkau beriman kepada takdir yang baik maupun
yang buruk , kemudian dia berkata: anda benar. kemudian orang itu berlalu dan aku berdiam
sebentar. Kemudian beliau (Rasulullah) bertanya: Tahukah engkau siapa yang bertanya ?. aku
berkata: Allah dan Rasul-Nya lebih mengetahui . Beliau bersabda: Dia adalah Jibril yang
datang kepada kalian (bermaksud) mengajarkan agama kalian . (Riwayat Muslim)


Iman Kepada Allah

Iman kepada Allah mengandung empat perkara yaitu :
1. Mempercayai adanya wujud Allah, Yaitu beriman bahwa Allah itu ada. Dan adanya Allah
telah diakui oleh fitrah, akal, panca indera manusia, dan ditetapkan pula oleh syariat.
2. Mengenal Rububiyah Allah, Rububiyah Allah adalah mengesakan Allah dalam tiga
perkara yaitu penciptaan-Nya, kekuasaan-Nya, dan pengaturan-Nya. (Lihat Syarah
Aqidah Al Wasithiyyah Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin hal 14)
3. Mengenal Uluhiyah Allah, Uluhiyah Allah adalah mengesakan segala bentuk peribadatan
bagi Allah, seperti berdoa, meminta, tawakal, takut, berharap, menyembelih, bernadzar,
cinta, dan selainnya dari jenis-jenis ibadah yang telah diajarkan Allah dan Rasulullah
Shallallahu Alaihi Wasallam.
4. Beriman kepada Asma` dan Sifat Allah, artinya kita beriman dengan adanya penetapan
pada nama dan sifat-sifat Allah.


Iman kepada Malaikat-malaikat Allah

Kita beriman kepada malaikat-malaikat yang telah Allah ciptakan, baik itu malaikat yang
namanya di sebutkan dalam al-quran ataupun malaikat yang namanya tidak Allah sebutkan, kita
beriman bahwa malaikat merupakan makhluk Allah yang senantiasa tunduk dan patuh terhadap
perintah Allah, tidak bermaksiat dan tidak melanggar perintah Allah, kita juga beriman dengan
adanya tugas yang di emban oleh masing-masing malaikat, berdasarkan perintah dan ketetapan
Allah.

Misalnya Allah telah memerintahkan kepada malaikat raqib dan atid untuk senantiasa mencatat
amal baik dan amal buruk manusia, dengan mengimani malaikat hendaknya kita merasa di
awasi dan senantiasa berbuat amal sholeh.



Iman kepada Kitab-kitab Allah

Beriman kepada kitab-kitab Allah memiliki arti bahwa kita mengimani kitab-kitab yang Allah
turunkan dan Allah wahyukan kepada nabi-nabi nya yang terpilih, selain itu kita memahami
bawah setiap kitab membawa aturan Allah yang menjadi landasan dan dalil untuk manusia agar
hidupnya beruntung di dunia dan akhirat.

Kitab-kitab Allah diantaranya :
1. Zabur, kitab yang Allah turunkan kepada nabi Dawud Alaihi salam
2. Taurat. kitab yang Allah turunkan kepada nabi Musa Alaihi salam
3. Injil, kitab yang Allah turunkan kepada nabi Isa Alaihi salam
4. Al-quran kitab yang Allah turunkan kepada nabi Muhammad Salallahu alaihi wa salam
5. Dan juga beberapa suhuf (lembaran-lembaran) yang diturunkan kepada nabi Ibrahim.


Iman kepada rasul-rasul Allah

Kita beriman dan mempercayai bahwa Allah telah memilih dan mengutus rasul-rasulnya, kita
beriman dengan apa yang dibawa oleh rasulullah, dan meyakini kebenaran ajarannya, mengikuti
sunnah-sunnah nya dan mengamalkan perintah Allah yang Allah sampaikan kepada rasul-
rasulnya.

(Kami telah mengutus mereka) sebagai rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi
peringatan, supaya tiada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah (diutusnya) rasul-rasul
itu. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana. (Surah An-Nisa: 165)

Nabi dan rasul yang diutus oleh Allah berjumlah banyak, namun yang tersebut namanya dalam
Al Quran terdapt 25 orang, yaitu :
1. Adam
2. Idris
3. Nuh
4. Hud
5. Sholih
6. Ibrahim
7. Luth
8. Ismail
9. Ishaq
10. Yakub
11. Yusuf.
12. Ayub
13. Syuaib
14. Musa
15. Harun
16. Dzulkifli
17. Dawud
18. Sulaiman
19. Ilyas
20. Ilyasa
21. Yunus
22. Zakaria
23. Yahya
24. Isa
25. Muhammad Salallahu alaihi wa sallam
Penyebutan nama-nama nabi diatas bisa Anda lihat di Al-quran pada surah : Al Anam ayat : 83-
86, QS. Ali Imran ayat : 33, Al Araf, 65, 73, 85, Huud ayat :50, 61, 84, dan surah Al Anbiya ayat:
85.

Iman kepada hari kiamat

Kita beriman dengan adanya hari akhir, hari setelah kehidupan, dimana manusia akan menerima
balasan atas apa yang telah di kerjakannya di dunia, dengan mengimani hari kiamat, kita
mempercayai adanya hari akhirat, negeri akhirat adalah negeri yang kekal, Surga sebagai
tempat kebahagiaan yang hakiki, sebagai tempat orang-orang beriman dan beramal sholeh,
sedangkan neraka adalah sebuah tempat yang penuh dengan siksaan yang disediakan bagi
orang-orang kafir dan durhaka.

Firman Allah:

Dan ditiuplah sangkakala, maka matilah siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi
kecuali yang dikehendaki Allah, Kemudian ditiup sangkakala itu sekali lagi, maka tiba-tiba
mereka bangkit menunggu(putusan masing-masing). (Surah Az-Zumar: 68)


Iman kepada Qada dan Qadar

Beriman kepada al-Qada dan al-Qadar memiliki makna bahwa seseorang muslim itu hendaklah
yakin dan percaya dengan sebenar-benarnya bahwa segala sesuatu yang terjadi dan berlaku
dalam kehidupan ini entah itu baik atau buruk semuanya berlaku dengan kehendak dan
kekuasaan Allah dan Allah jua yang menjadikannya.



Nama-nama Kitab Allah dan Rasul yang Menerimanya
Posted on September 13, 2010by taoefiq27
1 Nama-nama Kitab Allah dan Rasul yang Menerimanya
Kitab berasal dari bahasa Arab yang artinya sesuatu yang ditulis. Kitabullah adalah
ketentuan-ketentuan Allah SWT. Kitab-kitab yang telah Allah turunkan ada empat.
a. Taurat, kitab yang diturunkan kepada Nabi Musa AS.
b. Zabur, kitab yang diturunkan kepada Nabi Daud AS.
c. Injil, kitab yang diturunkan kepada Nabi Isa AS.
d. Al-Quran, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.
2 Al-Quran Kitab Suci terakhir
Iman kepada kitab Allah artinya meyakini bahwa Allah SWT telah menurunkan
fiman-Nya melalui kitab yang diturunkan kepada nabida rasul. Al-Quran adalah
kitab suci
terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Al-Quran diturunkan
secara
berangsur-angsur selama 22 tahun, 2 bulan, 22 hari. Surah Al-Quran yang
diturunkan di kota
Mekkah disebut surah Makkiyah, sedangkan surah yang diturunkan di Madinah
disebut
Madaniyah.
Ciri-ciri surah Makkiyah:
- Surahnya diawali dengan kata Yaa ayyuhannas , artinya wahai manusia .
- Ayatnya pendek-pendek.
- Surahnya menjelaskan masalah keimanan.
Ciri-ciri surah Madaniyah:
- Surahnya diawali dengan kata Yaa ayyuhallazina aamanu , artinya wahai
orang-orang beriman.
- Ayatnya panjang-panjang.
- Surahnya menjelaskan masalah ibadah dan hukum.
Al-Quran berfungsi menyempurnakan kiab-kitab sebelumnya. Hal ini sesuai dengan
Firman Allah SWT dalam surah Al-Maidah ayat 48
IMAN KEPADA PARA NABI DAN RASUL-RASUL
1. Beriman kepada rasul-rasul
Beriman kepada rasul adalah salah satu rukun iman dalam agama Islam, dimana tidak sah iman
seseorang tanpa beriman kepada para rasul tersebut.
Pengertian beriman kepada rasul-rasul adalah: meyakini secara pasti bahwa Allah SWT
Mempunyai rasul-rasul, mereka sengaja dipilih Allah untuk menyampaikan risalahNya.
Barangsiapa mengikuti mereka maka mendapat petunjuk dan barangsiapa yang mengingkarinya
akan tersesat. Dan mereka para rasul telah menyampaikan semua yang telah diturunkan Allah
kepada mereka secara jelas. Mereka telah menunaikan semua amanah, membimbing umat dan
berjuang di jalan Allah dengan sebenar-benarnya, menegakkan hujjah, tidak ada sedikitpun isi
risalah yang diganti atau diubah atau disembunyikan mereka. Kita wajib beriman kepada semua
rasul baik yang disebutkan namanya atau yang tidak disebutkan, dan setiap rasul yang datang
pasti membawa berita tentang kedatangan rasul setelahnya dan rasul yang dating sesudahnya
membenarkan rasul-rasul sebelumnya. Firman Allah:

Katakanlah (hai orang-orang mukmin): "Kami beriman kepada Allah dan apa yang diturunkan
kepada kami, dan apa yang diturunkan kepada Ibrahim, Isma'il, Ishaq, Ya'qub dan anak
cucunya, dan apa yang diberikan kepada Musa dan Isa serta apa yang diberikan kepada nabi-
nabi dari Tuhannya. kami tidak membeda-bedakan seorangpun diantara mereka dan kami
Hanya tunduk patuh kepada-Nya". (QS. 2 : 136)

Barangsiapa yang mendustakan salah seorang rasul maka berarti dia mendustakan Allah SWT
yang telah membenarkan rasulnya, begitu juga barangsiapa yang durhaka kepada seorang rasul
maka berarti dia telah durhaka kepada Allah SWT yang telah menyuruh untuk mentaatinya. Allah
berfirman:

Sesungguhnya orang-orang yang kafir kepada Allah dan rasul-rasul-Nya, dan bermaksud
memperbedakan[373] antara (keimanan kepada) Allah dan rasul-rasul-Nya, dengan
mengatakan: "Kami beriman kepada yang sebahagian dan kami kafir terhadap sebahagian
(yang lain)", serta bermaksud (dengan perkataan itu) mengambil jalan (tengah) di antara yang
demikian (iman atau kafir), Merekalah orang-orang yang kafir sebenar-benarnya. kami Telah
menyediakan untuk orang-orang yang kafir itu siksaan yang menghinakan. (QS. 4 : 150-151)
2. Hakikat Kenabian
Kenabian merupakan perantara antara Allah dan makhluk dalam menyampaikan syariatnya,
dan status kenabian merupakan perantara antara Allah dan makhluk dalam manyampaikan
syariat-Nya, dan status kenabian marupakan hak prerogratif Allah subhannahuwatanaala
dimana Dialah yang menentukan siapa yangDia kehendaki untuk mendapatkan derajat
kenabian,tidak ada usaha atau pilihan dari seseorang hamba untuk mendapatkan status
tersebut. Allah berfirman:

Allah memilih utusan-utusan-(Nya) dari malaikat dan dari manusia; Sesungguhnya Allah Maha
mendengar lagi Maha Melihat. (QS. Al-Haj:75).
Jadi status kenabian sifatnya adalah pemberian bukan sesuatu yang bisa diusahakan, tidak bisa
di peroleh dengan bayak berbuat ketaatan atau ibadah, tidak pula berdasarkan pilihan atau
permohonan dari nabi, akan kenabian semata-mata adalah pilihan dari Allah subhanahu
wataala.
Allah bberfirman:

Dia Telah mensyari'atkan bagi kamu tentang agama apa yang Telah diwasiatkan-Nya kepada
Nuh dan apa yang Telah kami wahyukan kepadamu dan apa yang Telah kami wasiatkan kepada
Ibrahim, Musa dan Isa yaitu: Tegakkanlah agama[1340] dan janganlah kamu berpecah belah
tentangnya. amat berat bagi orang-orang musyrik agama yang kamu seru mereka kepadanya.
Allah menarik kepada agama itu orang yang dikehendaki-Nya dan memberi petunjuk kepada
(agama)-Nya orang yang kembali (kepada-Nya). (QS.Asy-syuura:13).

3. Hikmah diutusnya para rasul:

Diantara hikmah diutusnya rasul:

Mengeluarkan manusia dari menyembah sesama manusia kepada menyembah tuhan
manusia.

Dan membebaskan manusia dari belenggu penghambaan diri kepada sesamamanusia menuju
kemerdekaan penghambaan diri kepada Allah.
Allah berfirman:

Dan tiadalah kami mengutus kamu, melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam.
(QS.Al-Anbiya:107).


Memperkenalkan kepada manusia tentang hakikat dan tujuan Allah

Menciptakan makhluk, yaitu untuk beribadah hanya kepadan-Nya, dan mengesakan-Nya, yang
mana hal itu tidak bisa di ketahui kecuali melalui para rasul yang dipilih oleh Allah di antara
makhluk-Nya, dan Allah istimewakan mereka dari semua makhluk. Allah berfirman:

Dan sungguhnya kami Telah mengutus Rasul pada tiap-tiap umat (untuk menyerukan):
"Sembahlah Allah (saja), dan jauhilah Thaghut[826] itu", Maka di antara umat itu ada orang-
orang yang diberi petunjuk oleh Allah dan ada pula di antaranya orang-orang yang Telah pasti
kesesatan baginya[826]. Maka berjalanlah kamu dimuka bumi dan perhatikanlah bagaimana
kesudahan orang-orang yang mendustakan (rasul-rasul). (QS.An-Nahl:36).


Untuk menegakkan hujjah atas manusia dengan mengutus para rasul, supaya tidak
ada alasan bagi mereka untuk membantah Allah:

Allah berfirman:

Dan disebabkan mereka memakan riba, padahal Sesungguhnya mereka Telah dilarang
aripadanya, dan Karena mereka memakan harta benda orang dengan jalan yang batil. kami
Telah menyediakan untuk orang-orang yang kafir di antara mereka itu siksa yang pedih.
(QS.An-nisa:165).
Menjelaskan kepada manusia tentag beberapa perkara ghaib yang tidak bisa
dijangkau oleh akal, seperti nama-nama dan sifat-sifaf Allah, mengenal para malaikat,
berita tetang hari kiamat dan lainnya.
Sebagai suri tauladan yang baik bagi umat manusia, karena Allah telah membekali
mereka dengan akhlak yang mulia, serta menjaga mereka dari terjerumus kepada
syahwat dan syubhat.

Allah subhanahu wutaala berfirman:

Mereka Itulah orang-orang yang Telah diberi petunjuk oleh Allah, Maka ikutilah petunjuk
mereka. Katakanlah: "Aku tidak meminta upah kepadamu dalam menyampaikan (Al-Quran)." Al-
Quran itu tidak lain hanyalah peringatan untuk seluruh ummat.(QS.Al-Anam:90).

Dan dalam ayat lain:

Sesungguhnya pada mereka itu (Ibrahim dan umatnya) ada teladan yang baik bagimu; (yaitu)
bagi orang-orang yang mengharap (pahala) Allah dan (keselamatan pada) hari kemudian. dan
barang siapa yang berpaling, Maka Sesungguhnya Allah Dia-lah yang Maha Kaya lagi Maha
Terpuji.(QS.Al-Mumtahanah:6).


Memperbaiki, membersihkan dan mensucikan jiwa-jiwa manusia,
dan memperingatkannya dari hal-hal yang akan merusaknya.

Allah berfirman:

Dia-lah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang
membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka
Kitab dan hikmah (As Sunnah).(QS.Al-Jumah:2).
Dan rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Bahwasanya aku diutus hanya untuk menyempurnakan akhlak yang
mulia.(HR.Ahmad dan Hakim).

4. Tugas para rasul
Rasul-rasul yang diutus oleh Allah subhanahu wataala mempunyai tugas-tugas
yang sangat mulia, diantaranya:

Menyampaikan syariah (ajaran agama) dan mengajak manusia untuk beribadah

kepada selain-Nya. Allah berfirman:

(yaitu) orang-orang yang menyapaikan risalah-risalah Allah[1222], mereka takut kepada-Nya
dan mereka tiada merasa takut kepada seorang(pun) selain kepada Allah. dan cukuplah Allah
sebagai pembuat perhitungan.(QS.Al-Ahzab:39).

Menjelaskan semua permasalahan agama yang di turunkan Allah.

Allah berfirman:

Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. dan kami turunkan kepadamu Al Quran, agar
kamu menerangkan pada umat manusia apa yang Telah diturunkan kepada merekadan supaya
mereka memikirkan.(QS.An-Nahl:44).

Membimbing manusia kepada kebaikan dan memperingatkan mereka dari kejahatan,
serta membawa kabar gembira tentang adanya pahala dan mengingatkan mereka akan
adanya siksa. Allah berfirman:


(mereka kami utus) selaku rasul-rasul pembawa berita gembira dan pemberi peringatan agar
supaya tidak ada alasan bagi manusia membantah Allah sesudah diutusnya rasul-rasul itu. dan
adalah Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.(QS. An-Nisa:165)

Memperbaiki kondisi umat manusia, dengan memberikan tauladan yang baik, baik
dalam perkataan maupun perbuatan.
Menegakkan syariat Allah serta mempraktekannya di tengah-tengah ummat manusia.
Memperbaiki kesaksian atas umat mereka pada hari kiamat bahwa mereka
telah menyampaikan semua misi yang mereka embank secara jelas.

Allah berfirman:

Maka bagaimanakah (halnya orang kafir nanti), apabila kami mendatangkan seseorang saksi
(rasul) dari tiap-tiap umat dan kami mendatangkan kamu (Muhammad) sebagai saksi atas
mereka itu (sebagai umatmu).(QS.An-Nisa:41)

5. Islam agama semua nabi
Islam adalah agama semua nabi dan rasul. Allah berfirman:

Sesungguhnya agama (yang diridhai) disisi Allah hanyalah Islam.(QS.Al-Imran:19)

Semua nabi dan rasul mengajak umat manusia untuk beribadah hanya kepada Allah subhanahu
wataala dan memberantas semua bentuk ibadah kepada selain-Nya, sekalipun berbeda syriat
dan hokum-hukum mereka, akan tetapi mereka sepakat pada asas tauhid. Rasulullah shallallahu
alai wasallambersabda:
semua nabi itu adalah saudara sebapak, berlainan ibu (asal agama mereka satu yaitu tauhid,
sekalipun berbeda rincian syariatnya).(HR. Bukhari).
6. Para rasul adalah manusia biasa yang tida mengatahui hal-hal yang ghaib
Mengatahui hal-hal gaib merupakan sifat ketuhanan, bukan sifat para nabi, karena mereka
adalah sebagaimana halnya manusia yang lain. Mereka makan, minum,beristri,tidur,sakit dan
lelah.
Allah berfirman:

Dan kami tidak mengutus rasul-rasul sebelummu, melainkan mereka sungguh memakan
makanan dan berjalan di pasar-pasar.(QS.Al-Furqan:20).
Dalam ayat lain Allah berfirman:

Dan Sesungguhnya kami Telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan kami
memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. dan tidak ada hak bagi seorang Rasul
mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. bagi tiap-tiap masa ada
Kitab (yang tertentu). (QS.Ar-Rad:38).
Dan mereka juga mengalami apa yang di alami manusia lain,seperti merasa sedih, gembira
bekerja keras, semangat dan lainnya,hanya saja Allah subhanahu wataala telah memilih mereka
menyampaikan agama-Nya. Mereka tidak mengatahui halhal gaib kecuali apa yang telah
diberitahukan Allah kepada mereka.
Allah berfirman:

(Dia adalah Tuhan) yang mengetahui yang ghaib, Maka dia tidak memperlihatkan kepada
seorangpun tentang yang ghaib itu. Kecuali kepada Rasul yang diridhai-Nya, Maka
Sesungguhnya dia mengadakan penjaga-penjaga (malaikat) di muka dan di
belakangnya.(QS.Al-J in:26-27).
7. Para rasul adalah masum (terpelihara dari perbuatan dosa).
Guna mengembangkan misi yang amat besar yaitu menyampaikan risalah agama kepada
ummat, maka Allah benar-benarmemilih diantara hamba-hamba-Nya yang paling istimewa yang
mempunyai akhlak dan kepribadian yang sempurna, selain itu Allah memelihara mmereka dari
perbuatan dosa besar serta menjauhkan mereka dari sifat-sifat tidak baik, para ulama sepakat
bahwa semua rasul itu masum (tidak pernah salah) dalam menyampaikan risalah agam Allah.
Allah subhanahu wataala berfirman:

Hai rasul, sampaikanlah apa yang diturunkan kepadamu dari Tuhanmu. dan jika tidak kamu
kerjakan (apa yang diperintahkan itu, berarti) kamu tidak menyampaikan amanat-Nya. Allah
memelihara kamu dari (gangguan) manusia,Sesungguhnya Allah tidak memberi petunjuk kepada
orang-orang yang kafir.(QS.Al-Maidah:67).

Dan Allah berfirman:

Supaya dia mengetahui, bahwa Sesungguhnya rasul-rasul itu Telah menyampaikan risalah-
risalah Tuhannya, sedang (sebenarnya) ilmu-Nya meliputi apa yang ada pada mereka, dan dia
menghitung segala sesuatu satu persatu.(QS. Al-J in:28).

Apabila ada di antara rasul yang melakukan dosa kecil yang tida berhubungan dengan risalah
yang disampaikan, maka Allah subhanahu wataala langsung menegurnya dan merekapun
segera bertaubat dan kembali kepada-Nya, sehingga dosa-dosa kecil tersebut seolah-olah tidak
ada terjadi, dengan demikian mereka menepati derajat yang lebih tinggi dari sebelumnya.
Demikianlah Allah subhanahu wataala mengkhususkan nabi-nabi-Nya dengan karunia mereka
akhlak, sifat-sifat mulia serta mensucikan mereka dari segalah hal yang bisa menodai
kehormatan dan kedudukan mereka sebagai nabi.
8. Jumlah nabi dan rasul
Disebutkan dalam sebuah hadist bahwa rasul-rasul Allah berjumlah sekitar 300 sampai 319. Hal
itu dikatakan oleh rasulullah shallahu alaihi wasallam ketika beliau ditanya tentang beberapa
jumlah rasul. Beliau mengatakan:Tiga ratus lima belas banyaknya.(HR.Hakim).
Adapun jumlah nabi lebih banyak dari itu. Di antara mereka ada yang di kisahkan Allah kepada
kita dalam Al-Quran, dan diantara mereka ada yang tidak dikisahkan. Allah telah menyebutkan
nama-nama 25 nabi dan rasul dalam AlQuran
Alla berfirman:

Dan (Kami Telah mengutus) rasul-rasul yang sungguh Telah kami kisahkan tentang mereka
kepadamu dahulu, dan rasul-rasul yang tidak kami kisahkan tentang mereka kepadamu.
(QS.An-Nisa:164).
Dan Allah berfirman:

Dan Itulah hujjah kami yang kami berikan kepada Ibrahim untuk menghadapi kaumnya. kami
tinggikan siapa yang kami kehendaki beberapa derajat. Sesungguhnya Tuhanmu Maha
Bijaksana lagi Maha Mengetahui.
Dan kami Telah menganugerahkan Ishak dan Yaqub kepadanya. kepada keduanya masing-
masing Telah kami beri petunjuk; dan kepada Nuh sebelum itu (juga) Telah kami beri petunjuk,
dan kepada sebahagian dari keturunannya (Nuh) yaitu Daud, Sulaiman, Ayyub, Yusuf, Musa dan
Harun. Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik. Dan
Zakaria, Yahya, Isa dan Ilyas. semuanya termasuk orang-orang yang shaleh.
86. Dan Ismail, Alyasa', Yunus dan Luth. masing-masing kami lebihkan derajatnya di atas umat
(di masanya),
Dan kami lebihkan (pula) derajat sebahagian dari bapak-bapak mereka, keturunan dan
Saudara-saudara mereka. dan kami Telah memilih mereka (untuk menjadi nabi-nabi dan rasul-
rasul) dan kami menunjuki mereka ke jalan yang lurus.(QS.Al-Anam:83-87).
Demikian pula Allah subhanahu wataala telah melebihi derajat sebagian nabinabi di atas
sebagian yang lain, sebagaimana dalam firman-Nya:

Dan Tuhan-mu lebih mengetahui siapa yang (ada) di langit dan di bumi. dan Sesungguhnya
Telah kami lebihkan sebagian nabi-nabi itu atas sebagian (yang lain).(QS.Al-Isra:55).
Sebagaimana Allah subhanahu wataala juga melebihkan sebagian rasul-rasul atas sebagian
yang lain, dalam firman-Nya:

"Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka
ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah
meninggikannya
[158]
beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada Isa putera Maryam beberapa
mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus
[159]
. Dan kalau Allah menghendaki,
niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah
datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada
di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah
menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang
dikehendaki-Nya." (QS.AlBaqarah:253).
Dan yang paling utama diantara mereka adalah rasul-rasu ulu azmi. Mereka adalah Nuh,
Ibrahim, Musa, Isa, dan nabi kita Muhammad shallalahu alaihi wasallam. Allah
berfirman:

Maka Bersabarlah kamu seperti orang-orang yang mempunyai keteguhan hati dari rasulrasul
Telah bersabar .(QS.Al-Ahqaf:35).
Dan Allah berfirman:

Dan (Ingatlah) ketika kami mengambil perjanjian dari nabi-nabi dan dari kamu (sendiri) dari
Nuh,
Ibrahim, Musa dan Isa putra Maryam, dan kami Telah mengambil dari mereka perjanjian yang
teguh.(QS.Al-Ahzab:7).
Dan Muhammad shallalahu alaihi wasallam adalah raul terbaik dan penutup para nabi serta
imamnya orang-orang yang bertaqwa, pemimpin seluruh anak cucu Adam dan iman para nabi
jika mereka berkumpul, dan pembicara jika dalam utusan, pemilik maqam terpuji yang diimpikan
oleh orang-orang terdahulu ataupun yang akan datan,g, pemegang panji pujian dan pemilik
telaga di surga, pemberi syafaat manusia di hari kiamat, pemilik wasilah dan keutamaan, Allah
mengutusnya dengan membawa syariat dien yang paling
utam, dan Dia menjadikan umatnya sebagai umat terbaik dari seluruh umat manusia, dan Allah
menghimpun untuknya dan umatnya segalah keutamaan dan kebaikan yang belum pernah
diberikan untuk umat yang sebelumnya dan mereka adalah umat palung akhirpencitaanya, akan
tetapi paling awal di bangkitkan.
Rasul shallalahu alaihi wasallam bersabda:
aku di berikan enam kelebihan atas seluruh para nabi.(HR.Muslim).
Beliau juga bersabda:
saya pemimpin anak Adam dihari kiamat dan di tanganku lah panji pujian, tanpa kesombongan.
Tidak seorang nabipun di hari itu mulai dari Adam dan yang datang sesudahnya, kecuali pasti
berada di bawah panjiku di hari kiamat.(HR.Ahmad dan Tirmizi).
Dan rasul yang terbaik setelah Rasulallah shallallahu alaihi wasallam adalah Ibrahimalaihis
salam khalil rahman (kekasih yang maha pemurah). Kedua rasul inilah sebaik-baik rasul ulul
azmi, kemudian yang berikutnya adalah tiga rasul yang lain.
9. Mukjizat para nabi
Allah memperkuat rasul-rasul-Nya dengan tanda-tanda yang agung dan mukjizatmukjizat yang
mengagumkan sebagai hujjah ataupun kebutuhan (ketika di perlukan).
Seoerti Al-Quran al-Karim, terbelahnya bulan, tongkat yang berubah menjadi ular,
penciptaan burung dari tanahdan lain sebagiannya.
Mukjizat yang melebihibatas kewajaran manusia adalah mereupakan bukti kenabian yang
benar, dan keramah adalah merupakan bukti benarnya kesaksian denga kenabian yang
benar.
Allah berfirman:

"Sesungguhnya Kami telah mengutus rasul-rasul Kami dengan membawa bukti-bukti yang nyata
dan telah Kami turunkan bersama mereka Al Kitab dan neraca (keadilan) supaya manusia dapat
melaksanakan keadilan. Dan Kami ciptakan besi yang padanya terdapat kekuatan yang hebat
dan berbagai manfaat bagi manusia, (supaya mereka mempergunakan besi itu) dan supaya
Allah mengetahui siapa yang menolong (agama)Nya dan rasul-rasul-Nya padahal Allah tidak
dilihatnya. Sesungguhnya Allah Maha Kuat lagi Maha Perkasa..(QS.Al-Hadid:25).

Rasul shallallahu wasallam bersabda:
tidak ada seorang nabipun kecuali pasti telah diberikan mujizat yang tidak cukup untuk
mangimankan manusia. Sesungguh yang di berikan kepadakuadalah wahyu yang diwahyukan
kepadaku, dan aku berharap menjadi (nabi)yang paling banyak pengikutnya di hari
kiamat.(Muttafaq Alaih).
10. Beriman kepada kenabian Muhammad.
Beriman kepada kenabian Rasulullah Muhammad shallallahu alaihi wasallam merupakan salah
satu pokok keimanan yang sangat penting, yang tidak mungkin iman seseorang sah kecuali
dengan beriman kepada kenabiannya.
Allah berfirman:

Dan barangsiapa yang tidak beriman kepada Allah dan rasul-Nya Maka Sesungguhnya
kami menyediakan untuk orang-orang yang kafir neraka yang bernyala-nyala.(QS.AlFath:13)

Rasulullah shallallahu alai wasallam bersabda:
aku diutus untuk memerangi manusia hingga mereka bersaksi bahwa tiada Tuhan yang berhak
disembah melainkan Allah dan aku bersaksi bahwa aku adalah rasulullah.(HR.Muslim)
Dan iman kepada Rasulullah shallallahu alaihai wasallam tidak sempurna kecuali jika terpenuhi
hal-hal berikut:

# Pertama : Marifah (mengenal) Rasulullah Muhammad shallallahualahi wasllam.
Beliau adalah Muhammad bin Abdullah bin Abdul Muthalib bin Hasym,Hasym dari suku Quraisy
dari Arab dan arab keturunan nabi Ismail bin Ibrahim alaihi salam. Beliau di karunia umur 63
tahun, diantaranya 40 tahun sebelum kenabian dan 23 tahun mengembang risalah sebagai nabi
dan rasul.

# Kedua : membenarkan segalah yang diberitakannya, mentaati seluruh perintahnya dan
menjauhi seluruh larangannya dan beribadah kepada Allah sesui dengan apa yang
disyratkannya.

# Ketiga : menyakini bahwa beliau adalah Rasullah untuk semua makhluk, baik jin ataupun
manusia, maka tidak ada jalan lain bagi siapapun kecuali harus mengikuti beliau.
Allah berfirman:

Katakanlah: "Hai manusia sesungguhnya aku adalah utusan Allah kepadamu semua, yaitu Allah
Yang mempunyai kerajaan langit dan bumi; tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia,
Yang menghidupkan dan mematikan, maka berimanlah kamu kepada Allah dan Rasul-Nya, Nabi
yang ummi yang beriman kepada Allah dan kepada kalimat-kalimat-Nya (kitab-kitab-Nya) dan
ikutilah dia, supaya kamu mendapat petunjuk.".(QS.Al-Araf:158).
# Keempat : mengimani risalahnya, dan bahwa beliau adalah nabi terbaikserta penutup para
nabi.
Allah berfirman:

Muhammad itu sekali-kali bukanlah bapak dari seorang laki-laki di antara kamu tetapi dia adalah
Rasulullah dan penutup nabi-nabi. dan adalah Allah Maha mengetahui segala sesuatu.
(QS.Al-Ahzab:40)
Dan menyakini bahwa beliau khalil Arrahman (kekasih yang maha pemurah), pemimpin seluruh
manusia, pemilik syafaat agung, yang diiistimewakan dengan wasilah yang merupakan derajat
tertinggi di surga, pemilik telaga di surga dan umatnya adalah sebaik-baik umat.
Allah taala berfirman;

"Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma'ruf,
dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah. Sekiranya Ahli Kitab beriman,
tentulah itu lebih baik bagi mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan
mereka adalah orang-orang yang fasik.,(QS.Al-Imran:110).
Dan umatnya adalah penghuni surga terbanyak serta risalahnya sebagai penghapus risalah-
risalah sebelumnya.
# Kelima : sesungguhnya Allah telah memperkuat beliau denga mujizat terbesar dan ayat
terjelas, yaitu Al-Quran Al-K arim kalamullah (firman Allah), yang dijaga dari perubahan dan
pengertian.

Allah berfirman;

Katakanlah: "Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk membuat yang serupa Al
Quran ini, niscaya mereka tidak akan dapat membuat yang serupa dengan Dia, sekalipun
sebagian mereka menjadi pembantu bagi sebagian yang lain".(QS.AlIsra:88).
Dan firmannya yang lain;

Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan Sesungguhnya kami benar-benar
memeliharanya.(QS.Al-hijr:9).
# Keenam : Mengimani bahwasanya Rasulullah shallallahu alai wassallam telah menyampaikan
risalah islam, menyampaikan amanah, menasehati umat, tidak ada suatu kebaikanpun kecuali
telah beliau tunjukkan kepada umatnya dan menganjurkan untuk melaksanakannya, dan tiada
suatu keburukanpun keculai sudah
beliau larang dan memperingati umat daripadanya.

Allah berfirman:

Sungguh Telah datang kepadamu seorang Rasul dari kaummu sendiri, berat terasa
olehnya penderitaanmu, sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu,
amat belas kasihan lagi Penyayang terhadap orang-orang mukmin.(QS.AtTaubah:128).

Rasulallah shallallahu alahi wasllam bersabda:
tidaklah Allah mengutus seseorang nabi kepada suatu umat, kecuali wajib baginya untuk
menunjukknya umatnya kepada kebaikan yang dia ketahui dan memperingatkan mereka dari
kejelekan yang dia ketahui.(HR,Muslim).
# Ketujuh : mencintai beliau shallallhu alaihi wasallam dan mengedapkan kecintaan kita kepada
beliau diatas mencintai diri dan semua makhluk. Menagungkan, menghormati,
memuliakan,menghargai dan mentaati beliau. Karena semuanyaini adalah merupakan hak
beliau yang telah diwajibkan oleh Allah dalam Al-Quran.
Maka mencintai beliau berarti mencintai Allah dan mentaati belaiu berarti mentaati
Allah. Allah berfirman:

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.Ali-
Imran:31).

Rasulullah shallallah alai wasallam bersabda:
Tidak sempurnah iman seseorang diantara kamu hingga ia lebih mencintai aku daripad
anaknya., orangtuanya dan seluruh keluarga.(Muttafaq Alaih)

# Kedelapan : memperbayak salat dan salam untuk beliau, sesungguhnya orang yang bakhil
adalah orang yang tidak mengucapakan salawat apabila disebut nama beliau.
Allah berfirman:

Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bershalawat untuk Nabi Hai orang-orang yang
beriman, bershalawatlah kamu untuk nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
(QS.Al-Ahzab:56).

Rasulallah shallallah alaihi wasallam bersabda:
barang siapa yang bersalawat kepadaku sekali, maka Allah akan bersalawat kepadanya
sebanyak sepuluh kali.(HR. Muslim).
Sangat diperintahkan bersalawat kepada beliau pada beberapa tempat, diantaranya ketika
tasyahud dalam shalat, qunut, shalat jenazah, khutbah jumat, setelah adzan, ketika masuk
masijd dan keluar darinya, ketika berdoa ketika nama beliau disebut dan lainya.

# Kesembilan : Sesugguhnya Rasulullah shallallahu alaihi wasallam dan seluruh nabi hidup di
sisi Tuhan mereka, dengan kehidupan alam berzakh yang lebih mulia dan lebih tinggi dari pada
kehidupan para syuhada. Tetapi kehidupan mereka itu tidak seperti kehidupan di dunia ini, kiota
tidak ketahui hakikatnya, dan kita tidak meniadakan kata mati dari mereka.

Rasulullah shallallahu alaihi wasalallam bersabda:
sengguhnya seorang muslimpin yang mengucapkna salam kepadaku, kecuali pasti Allah
mengembalikan ruhku supaya aku menjawab salamnya.(HR.Abu Dawud).

# Kesepuluh : Termasuk bentuk penghormatan kepada beliau: tidak mengangkat suara
dihadapan beliau ketika masih hidup, demikian juga ketika memberi salam dihadapan kuburnay.
Allah berfirman:

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu meninggikan suaramu melebihi suara nabi, dan
janganlah kamu Berkata kepadanya dengan suara yang keras, sebagaimana kerasnya suara
sebagian kamu terhadap sebagian yang lain, supaya tidak hapus (pahala) amalanmu sedangkan
kamu tidak menyadari(QS.AlHujurat:2).
Penghormatan kepada beliau setelah wafat seperti penghormatan kepada beliau di waktu hidup,
maka kita wajib menghormati beliau seperti halnya para generasi sahabat radhiallahu anhum
dulu menghormati beliau. Karena mereka adalah generasi yang paling taat kepada beliau dan
paling jauh dari menyelisihi beliau, dan paling jauh dari berbuat bidah dalam agam Allah.

# Kesebelas : Mencintai para sahabat, keluarga dan istri-istri beliau dengan menunjukkan
kesetian kita kepada mereka, dan tidak menghina, mencaci serta menuduh mereka denga hal-
hal negative. Karena sensungguhnay Allah telah meridahi mereka dan memilih mereka sebagai
sahat nabi-Nya shallallhu alaihi wasallam serta telah mewajibkan kepada umat ini untuk
membela dan mencintai mereka.
Allah berfrman:

Orang-orang yang terdahulu lagi yang pertama-tama (masuk Islam) dari golongan
muhajirin dan anshar dan orang-orang yang mengikuti mereka dengan baik, Allah
ridha kepada mereka dan merekapun ridha kepada Allah .(QS.At-Taubah:100).

Rasullullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Janganlah kamu mencaci shabatku, Karena demi yang jiwaku ada di tangan-Nya seandainya
salah seorang di antara kamu menginfakkan emas sebesar gunung Uhud maka tidak bisa
menyamai (pahala)dan satu mud dari yang mereka infakkan atau separuhnya.(HR. Bukhori).
Dan dianjurkan kepada generasi setelah mereka untuk memohonkan ampunan bagi mereka dan
berdoa kepada Allah agar menjauhkan rasa dengki dalam hati terhadap mereka.
Allah berfirman:

Dan orang-orang yang datang sesudah mereka (Muhajirin dan Anshor), mereka
berdoa: "Ya Rabb kami, beri ampunlah kami dan Saudara-saudara kami yang Telah 14
beriman lebih dulu dari kami, dan janganlah Engkau membiarkan kedengkian dalam
hati kami terhadap orang-orang yang beriman; Ya Rabb kami, Sesungguhnya
Engkau Maha Penyantun lagi Maha Penyayang."(QS.Al-Hasyr:10).

Kedua belas : Menghindari ghuluw (berlebihan dalam memuji) beliau, karena justru itu sangat
menyakiti beliau. Karena beliau telah memperingatkan umatnya agar tidak terjerumus pada
ghuluw dan melampui batas dalam memuji, menyangjungnya dan menempatkan beliau melebihi
dari yang telah ditempatkan oleh Allah.

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:
Sesungguhnya aku hanyalah hamba, maka katakanlah hamba Allah dan rasul-Nya, aku tidak
suka kalian mengangkatku melebihi derajatku yang sebenarnya.janganlah kalian berlebihan
dalam memujiku sebagaimana kaum Nasrani berlebihan dalam memuji putra Maryam.(HR.
Bukhari)
Dan tidak diperbolehkan berdoa kepada beliau, mohon pertolongan kepadanya, thawaf di
kuburnya atau bernadzar dan menyembelih karenanya, karena ini semua syirik. Dan Allah
sangat melarang mengarahkan ibadah kepada selain-Nya.
Demikian pula sebaliknya, tidak menghormati Nabi shallallahu alaihi wasallam, dengan
merendahkannya, menghina atau mengejeknya adalah perbuatan murtad (keluar dari isalm) dan
kafir kepada Allah.
Allah berfirman:

"65. Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah
mereka akan manjawab, "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main
saja." Katakanlah: "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-
olok?"
66. Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami memaafkan
segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan mengazab golongan (yang lain)
disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.".(QS.AtAtaubah:65-66).

Kecintaan yang benar kepada Rasul-Nya shallallahu alaihi wasallam adalah kecintaan yang
mendorong untuk meladani beliau, mengikut sunnah-sunnahnya dan meninggalkan apa saja
yang bertentangan dengan jalannya.
Allah berfirman:

Katakanlah: "Jika kamu (benar-benar) mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah mengasihi
dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.(QS.Ali-
Imran:31).
Maka wajib bagi kita untuk tidak berlebihan atau sangat kurang dalam mengangungkan
Rasululluah shallallahu alaihi wasallam . tidak boleh diberikan kepadanya sifat-sifat ketuhanan,
akan tetapi tida juga dikurangi kedudukannya dan haknya untuk dihormati dan dicintai,bukti yang
paling menonjol adalah mengikuti syariatnya, berjalan diatas petunjuknya dan meneladaninya


















Rukun Islam ada 5 dan Rukun Iman ada 6

:
,
.

" Adapun rukun - rukun Islam itu ada lima yaitu :
1. bersyahadat bahwa tiada Tuhan kecuali Alloh, dan
2. mendirikan sholat,
3. mengeluarkan zakat,
4. berpuasa di bulan Romadhon dan
5. berhaji ke Baitulloh bagi orang yg mampu akan perjalanannya. "
:

" Adapun rukun iman itu ada 6,
1. beriman kepada Alloh, dan
2. beriman kepada malaikat-malaikatnya Alloh, dan
3. beriman kepada kitab-kitabNya, dan
4. beriman kepada para Rasul Nya,
5. beriman kepada hari akhir, dan
6. beriman kepada takdir baik dan buruk dari Alloh SWT ".
Kitab Safinah

Anda mungkin juga menyukai