EFEKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM Disusun oleh: DIKY ANDRIYANI F1B000!1 DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASI"NAL UNIVERSITAS JENDERAL S"EDIRMAN FAKULTAS ILMU S"SIAL DAN ILMU P"LITIK JURUSAN ILMU ADMINISTRASI NE#ARA PUR$"KERT" %00! EFEKTIVITAS PELAYANAN KESEHATAN DI RUMAH SAKIT UMUM Sesuai dengan UUD 1945, pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan. Misalnya, pelayanan kesehatan di rumah sakit . Rumah sakit sebagai salah satu fasilitas pelayanan kesehatan memiliki peran yang sangat strategis dalam upaya memperepat dera!at kesehatan masyarakat "ndonesia. #embangunan kesehatan harus dipandang sebagai suatu in$estasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan mendukung pembangunan ekonomi, serta memiliki peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. #emerintah telah bersungguh%sungguh dan terus% menerus berupaya untuk meningkatkan mutu pelayanan baik yang bersifat promotif, pre$entif, kuratif dan rehabilitasi. &fekti$itas pelayanan kesehatan harus disesuaikan dengan !i'a dan semangat otonomi sesuai dengan peraturan tersebut maka disusunlah tugas pokok dan fungsinya yakni( )1* Menyelenggarakan, melaksanakan pelayanan kesehatan meliputi promotif, pemulihan, dan rehabilitasi. )+* #enyelenggaraan pelayanan medik, penyelenggaraan sistem ru!ukan, penyelenggaraan pelayanan penun!ang dan non medik, penyelenggaraan pelayanan asuhan kepera'atan, penyelenggaraan pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan. Dalam rangka meningkatkan dera!at kesehatan masyarakat banyak hal yang perlu diperhatikan. Salah satu diantaranya yang dianggap mempunyai peranan yang ukup penting adalah penyelenggaraan pelayanan kesehatan. ,gar penyelenggaraan pelayanan kesehatan dapat menapai tu!uan yang diinginkan maka pelayanan harus memenuhi berbagai syarat diantaranya, tersedia dan berkesinambungan, dapat diterima dan 'a!ar, mudah diapai, mudah di!angkau, dan bermutu. #elayanan kesehatan yang bermutu merupakan salah satu tolak ukur kepuasan yang berefek terhadap keinginan pasien untuk kembali kepada institusi yang memberikan pelayanan kesehatan yang efektif. Untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pasien sehingga dapat memperoleh kepuasan yang ada pada akhirnya dapat meningkatkan keperayaan pada rumah sakit melalui pelayanan prima. Melalui pelayanan prima, rumah sakit diharapkan akan menghasilkan keunggulan kompetitif dengan pelayanan bermutu, efisien, dan ino$atif. Misal, bentuk pelayanan yang efektif antara pasien dan pemberi pelayanan disadari sering ter!adi perbedaan persepsi. #asien mengartikan pelayanan yang bermutu dan efektif !ika pelayanannya nyaman, menyenangkan dan petugasnya ramah yang mana seara keseluruhan memberikan kesan kepuasan terhadap pasien. Sedangkan, pro$ider mengartikan pelayanan yang bermutu dan efesien !ika pelayanan sesuai dengan standar pemerintah. ,danya perbedaan persepsi tersebut sering menyebabkan keluhan terhadap pelayanan. ,dapun kondisi yang menun!ukkan masalah mutu dan keefektifan yang ada di rumah sakit yakni adanya keluhan yang sering terdengar dari pihak pemakai layanan kesehatan yang biasanya men!adi sasaran ialah sikap dan tindakan dokter atau pera'at, sikap petugas administrasi, selain itu !uga tentang sarana yang kurang memadai, kelambatan pelayanan, persediaan obat, tarif pelayanan kesehatan, peralatan medis dan lain%lain. A. Pen&e'(i)n Pel)*)n)n Keseh)()n Sebelum membahas pengertian pelayanan kesehatan, ada baiknya !ika dikemukakan pengertian efekti$itas. Seara umum, &fektifitas menun!ukan sampai seberapa !auh terapainya suatu tu!uan yang terlebih dahulu ditentukan. Dalam suatu organisasi, senantiasa menghendaki dan berusaha me'u!udkan efisiensi dan efekti$itas dalam penyelenggaraan segenap tugas dan kegiatan. Untuk lebih !elasnya ini akan dikemukakan berbagai pengertian tentang efekti$itas seperti yang dikemukakan oleh Soe'arno )19-4( 1.* mengutip pendapat dari /. &merson, yang men!elaskan bah'a ( +E,e-(i.i()s /e'u0)-)n 0en&u-u')n 1)l)/ )'(i (e'2)0)in*) s)s)')n )()u (u3u)n *)n& (el)h 1i(en(u-)n se4elu/n*)5 6H)n1)*)nin&')(7 1!89: 1:;< Dengan demikian efekti$itas merupakan konsep yang sangat penting dalam teori organisasi, karena mampu memberikan gambaran mengenai keberhasilan organisasi dalam menapai sasaran atau tu!uannya. 0leh karena itu, pengukuran efekti$itas organisasi memerlukan ketepatan tergantung pendekatan yang digunakan. 1erdasarkan Undang%undang 2omor +3 4ahun 199+ tentang 5esehatan, pasal 1 ayat 1 menyatakan bah'a kesehatan adalah keadaan se!ahtera dari badan, !i'a, dan sosial yang memungkinkan setiap orang produktif seara sosial%ekonomi. 6adi pengertian kesehatan akupannya sangat luas, menakup sehat fisik maupun non fisik )!i'a, sosial, ekonomi*. #elayanan kesehatan adalah setiap upaya yang diselenggarakan seara sendiri atau seara bersama%sama dalam suatu organisasi untuk memelihara, meningkatkan kesehatan, menegah dan menyembuhkan penyakit serta memulihkan kesehatan perorangan, keluarga, kelompok, dan ataupun masyarakat. 1entuk dan !enis pelayanan kesehatan tergantung dari beberapa faktor yakni( o #engorganisasian pelayanan7 pelayanan kesehatan dapat dilaksanakan seara sendiri atau bersama%sama sebagai anggota dalam suatu organisasi. o 4u!uan atau ruang lingkup kegiatan7 penegahan penyakit, memelihara dan meningkatkan dera!at kesehatan, penyembuhan8 pengobatan dan pemulihan kesehatan. o Sasaran pelayanan7 perorangan, keluarga, kelompok, dan masyarakat. #elayanan rumah sakit merupakan salah satu bentuk upaya yang diselenggarakan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. #elayanan rumah sakit berfungsi untuk memberikan pelayanan kesehatan seara menyeluruh dan terpadu yang dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, penegahan penyakit, penyembuhan penyakit, dan pemulihan kesehatan yang bermutu dan ter!angkau dalam rangka meningkatkan dera!at kesehatan masyarakat. Rumah sakit sebagai salah satu bentuk fasilitas pelayanan kesehatan harus memberikan pelayanan yang baik dan berkualitas. Mana!emen rumah sakit harus berupaya memuaskan pasiennya, dalam hal ini masyarakat dengan berbagai tingkat kebutuhannya. Disamping itu rumah sakit harus dapat memberikan pelayanan kesehatan yang epat, akurat, dan sesuai dengan kema!uan teknologi kedokteran sehingga dapat berfungsi sebagai ru!ukan rumah sakit sesuai dengan tingkat rumah sakitnya. #elayanan kesehatan di rumah sakit adalah kegiatan pelayanan berupa pelayanan ra'at !alan, pelayanan ra'at inap, pelayanan administrasi, pelayanan ga'at darurat yang menakup pelayanan medik dan penun!ang medik. Sedangkan, untuk dapat disebut sebagai bentuk pelayanan kesehatan, baik dari !enis pelayanan kesehatan kedokteran maupun dari !enis pelayanan kesehatan masyarakat harus memiliki berbagai syarat pokok. Syarat pokok yang dimaksud adalah( 1. 4ersedia dan berkesinambungan 2. Dapat diterima dan 'a!ar 3. Mudah diapai 4. Mudah di!angkau 5. 1ermutu Dalam upaya pelayanan di rumah sakit, maka pasien yang memperoleh !asa pelayanan memiliki harapan tertentu. 1ila !asa rumah sakit yang diterimanya dapat memenuhi bahkan melebihi dari apa yang diharapkan dalam 'aktu ke 'aktu tumbuh pemikiran dalam diri pasien bah'a inilah suatu !asa pelayanan rumah sakit yang efektif dan memiliki mutu. B. Pel)*)n)n Keseh)()n 1i Ru/)h S)-i( 1erdasarkan Sistem 5esehatan 2asional )199+* dinyatakan bah'a rumah sakit mempunyai fungsi utama menyelenggarakan kesehatan bersifat penyembuhan dan pemulihan penderita serta memberikan pelayanan yang tidak terbatas pada pera'atan di dalam rumah sakit sa!a, tetapi memberikan pelayanan ra'at !alan, serta pera'atan di luar rumah sakit. Selain itu, rumah sakit tidak hanya berfungsi sebagai tempat penyembuhan penyakit, tempat pengasuhan, tempat pelayanan, pendidikan dan penelitian sederhana, dan bersifat sosial. De'asa ini, rumah sakit fungsinya berkembang sesuai dengan tuntunan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,antara lain sebagai pengembangan pendidikan dan penelitian, spesialistik atau subspesialistik dan menari keuntungan. "mplikasinya adalah setiap rumah sakit dituntut untuk senantiasa meningkatkan mutu pelayanan kesehatan pasiennya dalam semua aspek pelayanan, baik yang bersifat fisik maupun non fisik agar efekti$itas pelayanan kesehatan dapat ter'u!ud. 5onsep mutu merupakan konsep multi dimensi. 5onsep ini merupakan pengembangan teori yang terpi!ak pada prinsip%prinsip efekti$itas pelayanan, yakni7 costumer focus, process improvement, dan total improvement. Mutu pelayanan lebih mengau pada konsep costumer focus, dimana mutu pelayanan merupakan penilaian terhadap kepuasan pelanggan )pasien* yang harus dipenuhi setiap saat, baik pelanggan internal maupun pelanggan eksternal. &fekti$itas pelayanan kesehatan dalam bentuk pemberian dan pengobatan pasien bila semua pihak terkait dan mendukung kegiatan ini tidak berada dalam posisi sebagai 9unit dari suatu system: menu!u terapainya yang telah disepakati. Mengau pada pengelolaan rumah sakit yang senantiasa berusaha memberi pelayanan dan pengobatan sebaik%baiknya. Untuk menapai tu!uan yang optimal, !alur komunikasi memegang peranan yang sangat penting dimana hal ini tidak terlepas dari faktor petugas pelayanan, faktor tersebut adalah sebagai berikut( 1. ,bility #etugas kesehatan memiliki kemampuan teori dan pengalaman lapangan sehingga pada pelaksanaan tugasnya, petugas kesehatan yang dimaksud mampu menun!ukkan prestasi. 2. #erformane Membina dan memelihara kiner!a dari petugas dan institusi yang di'akilinya merupakan ke'a!iban petugas yang ideal. 3. #ersonality Seorang petugas kesehatan sangat erat hubungannya dengan rasa tanggung !a'ab sebagai petugas kesehatan serta memelihara tugas%tugas dibidang kesehatan yang berkaitan dengan keselamatan !i'a orang lain yang men!adikan kepribadian yang sangat penting. 4. ;redibility Merupakan batu u!ian bagi para petugas kesehatan yang berusaha mendukung upaya kesehatannya, tanpa memiliki rasa ragu dalam menangani masalah yang diberikan. 5. Maturity Mampu mengendalikan kondisi, dalam hal ini kemampuan !i'a yang de'asa dan ukup matang untuk mengendalikan diri orang lain. Mutu pelayanan kesehatan menurut </0 199- dalam <i!ono )1999* adalah penampilan yang pantas atau sesuai yang berhubungan dengan standar%standar dari suatu inter$ensi yang diketahui aman, yang dapat memberikan hasil kepada masyarakat yang bersangkutan yang telah mempunyai kemampuan untuk menghasilkan dampak pada kematian, kesakitan, ketidakmampuan, dan kekurangan gi=i. #engertian lain dari mutu pelayanan kesehatan mengenai keefektifan pelayanan kesehatan dapat dilihat dari beberapa sudut pandang adalah sebagai berikut( 1. Untuk pasien dan masyarakat Mutu pelayanan berarti suatu empathy, respet dan tanggapan akan kebutuhannya, pelayanan harus sesuai dengan kebutuhan mereka, diberikan dengan ara ramah pada 'aktu berkun!ung ke rumah sakit. 2. Dari sudut pandang petugas kesehatan Mutu pelayanan berarti bebas melakukan segala sesuatu seara profesional untuk meningkatkan dera!at kesehatan pasien dan masyarakat sesuai dengan ilmu pengetahuan dan keterampilan yang ma!u, mutu peralatan yang baik dan memenuhi standar yang baik )state of the art*. 3. Dari sudut pandang mana!er )administrator* Mutu pelayanan tidak berhubungan langsung dengan tugas mereka sehari%hari, namun tetap sama pentingnya. Untuk para mana!er fous pada mutu akan mendorongnya untuk mengatur staf, pasien dan masyarakat dengan baik. 4. 1agi yayasan atau pemilik rumah sakit, Mutu dapat berarti memiliki tenaga profesional yang bermutu dan ukup. #ada umumnya para mana!er dan pemilik institusi mengharapkan efesiensi dan ke'a!aran penyelenggaraan pelayanan, minimal tidak merugikan dipandang dari berbagai aspek seperti tiadanya pemborosan tenaga, peralatan, biaya dan 'aktu. #engertian tentang mutu pemeliharaan kesehatan sering diartikan sebagai mutu pelayanan kesehatan, mutu asuhan kesehatan, mutu pera'atan kesehatan yang men!adi auan dalam pelaksanaan operasional sehari%hari adalah sebagai berikut7 dera!at terpenuhi standar profesi dalam pelayanan pasien dan ter'u!udnya hasil%hasil out-comes yang diharapkan oleh profesi maupun pasien yang menyangkut dengan pelayanan diagnosa, terapi, prosedur atau tindakan pemeahan masalah klinis. C. Penil)i)n Mu(u 1)n E,e-(i,i()s Pel)*)n)n Ru/)h S)-i( Untuk melihat tingkat keberhasilan pelayanan rumah sakit dapat dilihat dari berbagai aspek, Dep.5es. R" )1999* antara lain( )1* #emanfaatan sarana pelayanan, )+* Mutu pelayanan, dan )3* 4ingkat efesiensi pelayanan. Untuk mengetahui tingkat pemanfaatan mutu pelayanan dan efesiensi pelayanan rumah sakit diperlukan berbagai indikator agar informasi yang ada dapat di!adikan sebagai auan yang bermakna ada parameter yang dipakai sebagai pembanding antara fakta dan standar. D. Di/ensi Mu(u Pel)*)n)n< Menurut <i!ono )1999( 35*, ada - )delapan* dimensi mutu pelayanan kesehatan yang dapat membantu pola pikir dalam menetapkan masalah yang ada untuk mengukur sampai se!auh mana telah diapai standar dan efekti$itas pelayanan kesehatan. 5edelapan dimensi mutu tersebut adalah( 1. 5ompetensi teknis 5ompetensi teknis terkait dengan keterampilan dan penampilan petugas, manager dan staf pendukung. 5ompetensi teknis berhubungan dengan bagaimana ara petugas mengikuti standar pelayanan yang telah ditetapkan. 2. ,kses terhadap pelayanan kesehatan ,kses berarti bah'a pelayanan kesehatan tidak terhalang oleh keadaan soial, ekonomi, budaya, organisasi, dan hambatan bahasa. 3. &fekti$itas mutu pelayanan kesehatan tergolong dari efekti$itas yang menyangkut norma pelayanan kesehatan dan petun!uk klinis sesuai standar yang ada. 4. /ubungan antar manusia, adalah interaksi antar petugas dan pasien, mana!er dan petugas, dan antara tim kesehatan dengan masyarakat. 5. &fesiensi &fesiensi pelayanan kesehatan merupakan dimensi yang penting dari mutu karena efesiensi akan mempengaruhi hasil pelayanan kesehatan, apalagi sumber daya pelayanan kesehatan pada umumnya terbatas. #elayanan yang efesien akan memberikan perhatian yang optimal dan memaksimalkan pelayanan kesehatan kepada pasien dan masyarakat. 6. 5elangsungan pelayanan, 5elangsungan pelayanan kadang dapat diketahui dengan ara klien tersebut mengun!ungi petugas yang sama, atau dapat diketahui dari rekan medis seara lengkap dan akurat, sehingga petugas lain mengerti ri'ayat penyakit dan diagnosa serta pengobatan yang pernah diberikan sebelumnya, tidak adanya kelangsungan akan mengurangi efesiensi dan mutu hubungan antar manusia. 7. 5eamanan 5eamanan berarti mengurangi resiko idera, infeksi, efek samping atau bahaya lain yang berkaitan dengan pelayanan. 8. 5enyamanan 5enikmatan ini berhubungan langsung dengan efekti$itas klinis, tetapi dapat mempengaruhi kepuasan pasien dan tersedianya untuk kembali kefasilitas kesehatan untuk memperoleh pelayanan berikutnya. Selain itu, mutu pelayanan ditentukan oleh persepsi konsumen dalam dua hal7 Pertama, persepsi mutu pelayanan dalam arti hasil teknis )tehnial outome* yang diberikan oleh penyedia !asa. Kedua, mutu dalam arti hasil dari suatu proses !asa )outomer proess* yang di'u!udkan dalam bentuk bagaimana !asa itu itu diberikan. Menurut 2e' south <ales /eath Department )1999* dalam Soe!itno )+>>>* mutu pelayanan kesehatan meliputi7 safety, effectiveness, consumer participation, access dan efficiency. Dari keenam dimensi mutu pelayanan kesehatan ini terdapat lima dimensi silang yang berhubungan dengan efekti$itas pelayanan kesehatan yaitu( 5ompetensi dari petugas 5ontinuitas dari pelayanan Mana!emen informasi yang mendukung kearah pengambilan keputusan. #endidikan dan pelatihan untuk mutu ,kreditasi dan penyelenggaraan pelayanan kesehatan. Seara umum untuk menilai mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit, maka indikator yang digunakan untuk menakup kepuasan pelayanan kesehatan yang dirasakan pasien. #ada umumnya nilai mutu pelayanan kesehatan menakup 4 )empat* hal pokok, yakni( a. 5ese!ahteraan pasien 5ese!ahteraan pasien dihubungkan dengan kualitas pelayanan kedokteran atau kualitas pelayanan kepera'atan. Selain itu, dihubungkan dengan fasilitas yang memadai, terpelihara dengan baik, sehingga segala maam peralatan yang digunakan selalu dapat berfungsi dengan baik. b. 5enyamanan dan kondisi kamar 5enyamanan pasien merupakan salah satu $ariabel yang digunakan untuk dapat terselenggaranya pelayanan yang bermutu. Demikian pula kondisi kamar pasien merupakan aspek yang dapat memberikan kenyamanan dan ketenangan serta kepuasan pasien selama dira'at di rumah sakit. c. 5eadaan ruang pera'atan 5eadaan ruang pera'atan akan mempengaruhi tanggapan pasien dari keluarganya tentang mutu pelayanan kesehatan yang diberikan di rumah sakit. 0leh karena itu, pada setiap unit pera'atan seyogyanya terdapat sarana atau fasilitas yang menun!ang penyelenggaraan pelayanan kesehatan, disertai pemeliharaannya agar selalu dapat berfungsi dengan baik. d. ;atatan atau rekam medik. Rekam medik adalah berkas yang berisi atatan dan dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan, pengobatan, tindakan dan pelayanan lain kepada pasien pada sarana pelayanan kesehatan. 1erdasarkan uraian tersebut di atas, terermin segala informasi yang menyangkut seorang pasien yang akan di!adikan dasar dalam menentukan tindakan lebih lan!ut dalam pelayanan kesehatan maupun tindakan medik lain yang diberikan kepada pasien yang akan datang ke instansi penyedia layanan kesehatan )rumah sakit*. #erlengkapan rekam medik menun!ukkan baik buruknya kualitas dan efekti$itas pelayanan medik yang diberikan. Salah satu efekti$itas #elayanan Rumah Sakit Umum, harus meniptakan dan meningkatkan mutu pelayanan kesehatan di rumah sakit agar dapat melayani kebutuhan dan keinginan serta memberikan kepuasan kepada pasien yang penerapannya harus dilaksanakan oleh semua elemen organisasi rumah sakit seara komprehensif dan berkelan!utan termasuk pula pasien sebagai pihak pemakai. DAFTAR PUSTAKA ,='ar ,srul, Menjaga Mutu Pelayanan Kesehatan, 6akarta( #ustaka Sinar /arapan. Departemen 5esehatan R", 1999. Pedoman Upaya Peningkatan Mutu Pelayanan Rumah Sakit. 6akarta.