By
SURIANI, S.FARM
METODE FARMAKOLOGI
MEMPELAJARI:
1.
2.
3.
4.
5.
6.
3.
Dapat
dimanfaatkan untuk persiapan
percobaan dan penelitian.
Bermanfaat bagi pengembangan ilmu
farmasi, khususnya penelitian khasiat,
kadar dan toksisitas obat atau bahan alam
yang belum diteliti yang tidak dapat
diberikan langsung pada manusia.
Bermanfaat
dalam
memilih
cara
pemberian yang sesuai sehingga aman bila
digunakan pada manusia.
OBAT
MACAM-MACAM OBAT
b. Karakteristik Mencit
Masa tumbuh : 6 bulan
Lama hidup : 2 sampai 3 tahun
Tekanan darah normal : 147/106 mmHg
Suhu tubuh normal : 37,50 C 39,50 C
Laju respirasi : 136 217/s
Volume darah :7,3 % berat badan
Masa puberitas : 35 hari
Masa hamil : 19 sampai 20 hari
Masa laktasi : 21 hari
Jumlah 1 kali hamil: 4 sampai 12 ekor
Frekuensi hamil : 4 kali tiap tahun
Masa beranak : Sepanjang tahun
Berat badan : 13,47 gram
Denyut jantung : 136 kali per mencit (Malole, 1989)
c. Morfologi
4.TIKUS PUTIH
a. Jenis tikus
c. Nama lain
Minangkabau : Mencit
Sunda
: Beurit
Jawa
: Tikus
Lama hidup
Umur dikawinkan
Lama estrus
: 9 20 jam.
Perkawinan
Jumlah anak
: Rata-rata 9 20.
Putting susu
pasang dierah perut.
Perkawinan kelompok
5. HAMSTER
a. Morfologi
Kerajaan : Animalia
Filum
: Chordata
Kelas
: Mammalia
Ordo
: Rodentia
Sub-Ordo : Myomorpha
Superfamili
: Muroidea
Famili
: Cricetidae
Subfamili : Cricetinae
Fischer de Waldheim, 1817
b. Klasifikasi
KANDANG PEMELIHARAAN
PENDAHULUAN
1. Percobaan atau hewan uji atau hewan
laboraturium adalah hewan yang sengaja
dipelihara dan diternakan untuk di pakai
sebagai hewan model guna mempelajari dan
mengembangkan berbagai macam bidang
ilmu
dalam
skala
penelitian
atau
pengamatan laboraturium.
2. Pemanfaatan hewan percobaan pada
laboraturium Biofarmasi sangatlah penting,
karena laboratorium Biofarmasi tanpa hewan
percobaan
tidak
dapat
menjalankan
fungsinya.
1. Uji praklinik
a. Uji farmakologi menggunakan hewan uji
misalnya: untuk melihat suatu bahan obat.
b. Efek farmakologi
c. Blind screening : Skrining buta (Penapisan dan
penyaringan.
d. Blind screening (Didapat melalui informasi,
majalah dan literatur).
e. LD50 yaitu dosis yang dapat memberikan efek
pada 50% hewan uji.
Dalam penelitian :
Kelompok kontrol :hewan hanya di beri
larutan pembawa atau
pensuspensi,misalnya:
Air bila infus
Larutan CMC bila Ekstrak yang tidak larut
air.
2.
PEMILIHAN HEWAN
PERCOBAAN:
I.
JENIS-JENIS HEWAN
PERCOBAAN
Pengalaman mengajarkan bahwa hewan
yang lebih mendekati manusia karena
mempunyai
metabolisme
yang
serupa,misalny: kuda atau babi.
Diantara jenis-jenis hewan, ada yang
sangat peka ada yang tidak peka terhadap
suatu obat :misalnya : kelinci tidak peka
terhadap alkaloida belladona karena
mempunyai enzim antropinase.
Untuk
III.JENIS KELAMIN
Selain perbedaan,kepekaan jenis hewan
percobaan, strain dari satu jenis, maka
perbedaan jenis kelamin juga harus
dipertimbangkan dalam memilih hewan uji.
Contoh: waktu tidur (sleeping time) setelah
penyuntikan heksobarbital menyebabkan
waktu tidur hewan betina 4 x lebih lama dari
pada hewan jantan.
Punggung
Alat Suntik
Tabung dan alat suntik harus steril jika
akan digunakan pada kelinci, marmut,
tetapi tidak perlu steril melainkan sangat
bersih untuk tikus atau mencit.
Setelah penyuntikan, cuci tangan dan
jarum suntik tersebut, semprotkan cairan
kedalam gelas piala dan jarum suntik
dipegang erat-erat. Ulangi cara ini 3 kali.
II.
.
Heparinisasi
Untuk heparinisasi (mencegah darah
menggumpal) dipakai 10 unit heparin 1 ml
darah.
Untuk mencegah penggumpalan darah,
sebelum dipakai, tabung dan jarum suntik
dicuci dengan larutan jenuh natrium
oksalat steril.
III.
.
.
.
Pemberian Obat
Pemberian per oral
Kelinci dan marmut
Cairan diberikan dengan bantuan kateter yang
dilengkapi dengan mouth block, yaitu pipa
kayu berbentuk silinder dengan panjang
sekitar 12 cm, diameter luar 3 cm, dan
diameter dalam 7 mm.
Mouth block dipasang ketika hewan dalam
posisi duduk. Pada saat memasangnya, tekan
rahang hewan dengan ibu jari dan telunjuk.
Pemberian Intravena
Cohnya pada kelnci:
Bulu-bulu telinga disekitar pembuluh darah vena dicabut
lalu diolesi dengan alkohol, xylol atau dipanasi sedikit
dengan api.
Tekan pembuluh darah tersebut dipangkal telinga (dekat
kepala). Jarum suntik bersama obatnya dimasukkan
pelan-pelan searah dengan letak pembuluh vena.
Gunakan jarum yang panjangnya 0,5 inci, setelah
penyuntikan, bekas suntikan ditekan dengan kapas
bersih.
Cara pemb
Larutan
Obat yang
diberikan
Pada hewan
i.v
i.m
i.p
s.c
p.o
Mencit (2030g)
0,5
0,05
1,0
0,5-1,0
1,0
Tikus (100
g)
1,0
0,1
2,0-5,0
2,0-5,0
5,0
Hamster (50
g)
0,1
1,0-5,0
2,5
2,5
Marmut
(250 g)
0,25
2,0-5,0
5,0
10,0
Kelinci (2,5
kg)
5,0-10,0
0,5
10,0-20,0
5,0-10,0
20,0
Parasetamol,
salisilat, asetosal, salisilamid dan benorilat.
Penghambat prostaglandin (NSAIDs), ibuprofen dll.
Derivat-derivat antranilat, mefenaminat, asam niflumat, glafening, floktafenin.
Derivat-derivat pirazolinon; aminefenazon, metamizol, isopropilfenazon
Lainnya ; benzidamin