Anda di halaman 1dari 6

MAKALAH

Manajemen Pemeliharaan, Pakan, Spesifikasi Biologis

(Reproduksi dan Produksi) Pada Hamster

Nama : Wahyuni Anita Fitria

Kelas : C

NIM : 60700119083

JURUSAN ILMU PETERNAKAN

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI ALAUDDIN MAKASSAR

2021
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hamster merupakan hewan yang seperti tikus dan masih termasuk ke ordo rodentia sama
dengan tikus yang berarti hewan pengerat, memiliki bentuk tubuh yang lucu serta kebiasaan yang
menarik, sehingga seringkali dijadikan sebagai hewan peliharaan. Selain itu, ternyata hamster
memiliki banyak spesies, dan salah satu yang akan diulas pada makalah ini adalah Phodopus
Campbelli (Siberian Hamster/Campbell Hamster), dari genusnya phodopus menandakan bahwa
hamster ini termasuk hamster kerdil atau hamster dengan ukuran yang kerdil. Phodopus
Campbellisempat mengalami perdebatan atas kesamaan nya dengan hamster Phodopus sungrous ,
namun setelah diteliti lebih lanjut keduanya memiliki perbedaan pada kromosomnya. Sehingga
dibedakan spesies nya menjadi Phodopus Campbelli(Siberian Hamster/Campbell Hamster) dan
Phodopus sungrous(Djungrian hamster). Fisiologi pada hamster pun sangat unik, beberapa hewan
nokturnal namun ada juga yang beraktivitas di malam hari. Merupakan hewan omnivora.
Awalnya hamster inihidup bebas dan suka menggigit tapi dapat dijinakkan. Sehingga banyak
dijadikan hewan peliharaan.

Hamster tergolong sebagai hewan pengerat dan pemakan segala, apapun yang bisa dia
makan maka ya akan dimaka. Jika memelihara hamster usahakan untuk membiasakan Hamster
anda untuk memberikan jenis-jenis makanan yang bersifat kering seperti biji-bijian ataupun pelet
khusus untuk Hamster. Jika kebanyakan makanan yang basah seperti wortel, sayuran akan
mengakibatkan kotoran dan kencingnya menjadi lebih bau / menyengat tajam, akan jauh berbeda
bila diberi makanan yang berupa biji-bijian dan pelet khusus Hamster. Untuk jenis makanan
kuwaci yang bersifat berlemak jangan terlalu banyak dalam pemberiannya. Jagung jika terlalu
banyak akan mengakibatkan kerontokan bulu. Sayuran basah seperti kangkung, bayam, wortel,
selada akan mengakibatkan kencing bau dan diare, jika diare pada hamster berlebihan akan
mengakibatkan kematian.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Manajemen Pemeliharaan
Pilih kandang untuk Hamster dan pada umumnya bisa aquarium atau kandang kawat yang
bisa anda beli atau buat sendiri atau pilih kandang stainles dengan jari-jari yang kecil/rapat dan
alas yang solid atau aluminium yang mudah dibersihkan. Sebisa mungkin kandang dengan ukuran
yang agak besar agar bisa bergerak leluasa dan menghindari stress, dan juga harus tertutup
(dengan catatan sirkulasi udara lancar) untuk menghindari tikus dan kucing yang bisa
memangsanya.
Berikan serbuk kayu yang bersih pada kandang dengan ketebalan antara 2 sampai 3
centimeter. Hal ini sangat berguna untuk alas tidur, tempat berlindung dari cuaca yang tidak
menentu, menyerap air kencing dan sebagai sarang. Setiap seminggu sekali ganti serbuk kayu
tersebut, namun jika belum sampai seminggu sudah bau segera ganti lebih awal, bersihkan rutin
dari desinfeksi.
Untuk pakan hamster, pelet/feed commercial dengan minimal 16% protein. Untuk bayi
hamster kurang dari 3 minggu berikan makanan hamster pelet yang dilunakkan dengan air.
Campuran biji – bijian kurang baik, karena akan dipilih yang disukai dan tidak memakan yang
lainnya/terbuang sehingga tidak memenuhi kebutuhan gizi untuk pertumbuhan dan terlebih lagi
untuk reproduksi.
B. Pakan

Cara merawat hamster ini memang tidak boleh sembarangan, khususnya jenis makanan yang

diberikan. Pasalnya, hamster mempunyai sistem pencernaan yang tidak begitu kuat. Sehingga makanan

hamster pun harus dipilih dengan selektif, yaitu makanan yang mudah dicerna di dalam perutnya. Makanan

hamster alami bisa didapatkan dari jenis makanan biji-bijian kecil. Mulai dari beras, kacang-kacangan,

jagung, hingga biji bunga matahari. Makanan hamster alami ini mempunyai berbagai macam kandungan

yang baik untuk kebutuhan nutrisi dan kesehatan hamster. Lebih dari itu makanan hamster alami ini adalah

jenis makanan yang mudah dicerna di dalam perut.


C. Sistem Reproduksi

1. Sistem reproduksi hamster jantan


Sistem reproduksi hamster jantan tersusun atas organ genital eksternal dan internal. Pada
organ genital eksternal terdapat skrotum yang terletak didepan anus hamster. Pada hamster jantan
terdapat penis yang digunakan sebagai alat kopulasi sebagian besar hewan mamalia. Sistem
reproduksi hamster jantan tersusun atas sepasang testis yang merupakan lokasi pembuatan sel
gamet jantan, selanjutnya terdapat epididimis yang merupakan tempat pemasakan spermatozoa
hamster, selanjutnya terdapat saluran panjang yang disebut vas deferens yang menghubungkan
testis dengan kelenjar aksesori. Di dalam sistem reproduksi
hamster terdapat beberapa kelanjar aksesori seperti vesikulaseminalis dan prostate. Sistem
reproduks hamster jantan berakhir pada penis.
2. Sistem reproduksi hamster betina
Sistem reproduksi pada hamster betina tersusun atas sepasang ovarium yang berisi sel-sel
telur hamster. Kemudian setelah ovarium, terdapat saluran yang menghubungkan ovarium dengan
uterus, yakni oviduct atau tubafallopi yang menjadi jalan keluar sel telur menuju uterus. Pada
proses ini reproduksi terjadi fertilisasi internal dan perkembangan embrio pada sebagian besar
mamalia terjadi di dalam uterus. Hamster memiliki uterus yang bertipe Bicornis dengan 2 tanduk
ovary yang tampak jelas. Sistem reproduksi hamster Betina berakhir pada suatu muara yang
disebut vagina. Jika pada hewan-hewan sebelumnya kebanyakan memiliki kloaka sebagai muara
bersama dari 3 sistem, yakni: ekskresi, digesti dan reproduksi, pada mamalia (hamster betina)
ketiganya bermuara pada saluran yang berbeda.

D. Spesifikasi Biologis

Lama hidup untuk hamster yaitu 3 sampai 3,5 tahun jika dipelihara, akan lebih pendek jika
hidup di alam bebas. Masa produktifnya 1 sampai 3 tahun. Kedewasaan seksual hamster antara 6-
8 minggu, baik jantan maupun betina. Untuk hamster sudah dapat dikawinkan minimal berumur 3
bulan, dimana pematangan akan terjadi antara usia 8-10 minggu dan memiliki siklus estrus 4 hari.
Perkawinan hamster terjadi selama 3 minggu atau bisa hanya 1 kali saja, tergantung
pada pembuahan dari hamster. Hamster betina akan melahirkan pada hari ke 16 setelah dibuahi.
Masa sapih hamster mencapai 3 sampai 4 minggu. Jumlah kelahiran sekitar 1-13 anak hamster.
Setelah anak berusia 10 hingga 12 hari, hamster betina sudah siap kawin dan 21 hari kemudian
beranak lagi.
DAFTAR PUSTAKA

inaldi6610.blogspot.com/2014/10/makalah-beternak-hamster-universitas.html

https://jonipertaniaan2012.wordpress.com/2012/12/05/laporan-praktikum-biologi/

https://lasinrangaditia.blogspot.com/2015/04/laporan-lengkap-praktikum-taksonomi_17.html

https://toekanghamster.blogspot.com/2012/01/sistem-reproduksi-pada-hamster.html

Anda mungkin juga menyukai