OLEH
M. AKMALUL HADI
NIM. 11880113185
PETERNAKAN
FAKULTAS PERTANIAN DAN PETERNAKAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SULTAN SYARIF KASIM RIAU
PEKANBARU
2018
ENTOK
Taxonomi
Kerajaan : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Aves
Subclass : Neornithes
Infraclass : Neognathae
Superorder : Galloanserae
Ordo : Anseriformes
Famil : Anatidae
Genus : Cairina
Species : C. moschata
Marfologi
Kepala besar, pada kepala sebelah kiri dan kanan terdapat gumpalan kulit berwarna
merah terang.- Bulu-bulu, umumnya berwarna hitam bercampur biru, ada juga yang
dominan putih
Paruh pendek, sempit dan mendatar berwarna kekuningan
Pada pangkal paruh bagian atas terdapat daging tumbuh
Kaki pendek, kuat berwarna jingga kekuningan dan memiliki Selaput renang
Badan besar dan mendatar
Leher pendek dan besar
Kuku panjang dan tajam
Sayap panjang dan kuat
Ekor lebar dan pendek
Dada lebar dan besar
Kulit tubuh kuning
jika berjalan Berlengok
Sebaran Populasi
Di Indonesia unggas ini adalah sepenuhnya hewan peliharaan, yang diternakkan terutama
untuk dagingnya. Asal-usul mentok peliharaan adalah dari Meksiko, Amerika Tengah dan Amerika
Selatan, di mana populasi burung ini hidup alami dan liar di rawa-rawa berhutan dan wilayah
berpaya di sekitar danau dan sungai; termasuk di hilir lembah Sungai Rio Grande di Texas. Populasi
lepasan yang meliar (feral) juga dijumpai di Florida bagian selatan. Hewan persilangan antara bebek
dan mentok biasa disebut tiktok, yakni akronim dari itik dan entok, sedangkan persilangan antara
entok dan bebek disebut tongki.
Kebiasaan Hidup
Meskipun pandai terbang, mentok peliharaan hampir tak pernah terbang jauh. Unggas ini
sering terlihat berjalan bersama kelompoknya, perlahan-lahan dan tak pernah tergesa-gesa, dengan
ekor bergoyang ke kanan dan ke kiri untuk mengimbangi tubuh sehingga berkesan lucu.
Mentok liar di alamnya tidur di atas cabang-cabang pohon. Akan tetapi mentok peliharaan
biasanya tidur di atas tanah. Di pedesaan di Jawa, mentok jarang dikandangkan. Dibiarkan bebas
berkeliaran mencari makanannya sendiri, terutama di sekitar saluran air, sungai dan sawah. Mentok
memakan aneka siput, cacing, serangga air, yuyu kecil dan pucuk-pucuk tumbuhan. Oleh
pemiliknya, mentok kerap diberi makan dedak bercampur air dan sisa-sisa makanan.
Unggas ini tidak berisik, tidak seperti itik petelur. Mentok betina mengeluarkan desisan dan
desahan sambil berjalan. Mentok jantan kadang-kadang mengeluarkan desis keras sambil
menggerakkan kepala maju mundur, untuk memperingatkan atau mengusir pengganggu. Mentok
bertelur hingga kurang-lebih 10 butir, yang dierami oleh betinanya selama sekitar 5 minggu.
Reproduksi
Mentok berkembangbiak dengan cara bertelur (Ovipar). Mentok betina bisa bertelur hingga 16
butir. Telur-telur itu akan dierami oleh mentok betina selama sekitar 5 minggu. Selama proses
pengeraman telur, mentok betina jarang beranjak dari sarangnya. Ia hanya meninggalkan telur-
telurnya saat ia ingin mencari makan dan minum. Itupun dilakukan sebentar saja.
Saat telur telah menetas, anak-anak mentok akan keluar dari cangkangnya dalam keadaan mata
terbuka. Anak-anak mentok sudah bisa berjalan dan berenang. Mereka akan tinggal bersama
induknya selama 10 hingga 12 minggu.
Tujuan produksi
Tujuan reproduksi bagi makhluk hidup terutama entok adalah untuk melestarikan jenisnya
agar jenisnya tidak mengalami kepunahan.
Reproduksi merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang merupakan salah satu syarat agar
kelangsungan hidup suatu jenis makhluk hidup dapat terus terjaga.
Selain dengan reproduksi, suatu jenis entok dapat terus dipertahankan agar tidak punah, maka
rusa tersebut harus bisa berdaptasi dengan lingkungan serta harus bisa lolos dari seleksi alam
https://ibnuasmara.com/ternak-entok-cepat-besar/