Anda di halaman 1dari 13

AIR

(Upaya Menjaga Kuliatas Air dan Pengolahan Air Bersih)






Digunakan untuk memenuhi tugas matakuliah
Fisika Lingkungan




Disusun Oleh:

Iradatul Hasanah (120210102125)


Kelas B




PROGRAM STUDI PENDIDIKAN FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS JEMBER
2014

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Air merupakan salah satu sumberdaya alam yang sangat penting bagi
kehidupan manusia, baik untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari maupun
untuk kepentingan lainnya seperti pertanian dan indutri. Oleh karena itu
keberadaan air dalam masyarakat perlu dipelihara dan dilestarikan bagi
kelangsungan kehidupan. Air tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan, tanpa air
tidaklah mungkin ada kehidupan. Semua orang tahu betul akan pentingnya air
sebagai sumber kehidupan. Namun, tidak semua orang berpikir dan bertindak
secara bijak dalam menggunakan air dengan segala permasalahan yang
mengitarinya. Malah ironisnya, suatu kelompok masyarakat begitu sulit
mendapatkan air bersih, sedangkan segelintir kelompok masyarakat lainnya
dengan mudahnya menghambur-hamburkan air.
Kebutuhan akan pentingnya air tidak diimbangi dengan kesadaran untuk
melestarikan air, sehingga banyak sumber air yang tercemar oleh perbuatan
manusia itu sendiri. Ketidak bertanggung jawaban mereka membuat air menjadi
kotor, seperti membuang sampah ke tepian sungai sehingga aliran sungai menjadi
mampet dan akhirnya timbul banjir jika hujan turun, membuang limbah pabrik ke
sungai yang mengkibatkan air itu menjadi tercemar oleh bahan-bahan berbahaya,
dan lain sebagainya. Oleh karena itu, diperlukan upaya menjaga kualitas air dan
metode pengolahan air bersih sehingga dapat digunakan untuk aktivitas sehari-
hari.

1.2 Rumusan Masalah
Dari permasalahan di atas dapat dirumuskan sebagai berikut :
1.2.1 Bagaimana upaya menjaga kualitas air bersih?
1.2.2 Bagaimana metode pengolahan air bersih?

1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui upaya menjaga kualitas air bersih
1.3.2 Mengetahui metode pengolahan air bersih
BAB 2. PEMBAHASAN

2.1 Upaya Menjaga Kualitas Air
Kualitas air yang baik sangatlah diperlukan untuk kebutuhan hidup
manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu, perlu mengetahui ciri-ciri
kualitas air yang baik untuk dikonsumsi khususnya oleh manusia. Berikut
indikator kualitas air yang baik secara fisik. Kualitas air yang baik secara fisik
adalah;
1. Rasa
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berasa. Rasa dapat ditimbulkan
karena adanya zat organik atau bakteri. Unsur lain yang masuk kedalam badan
air
2. Bau
Kualitas air bersih yang baik adalah tidak berbau, karena bau ini dapat
ditimbulkan oleh pembusukan zat organik seperti bakteri serta kemungkinan
akibat tidak langsung dari pencemaran lingkungan, terutama sistem sanitasi.
3. Suhu
Secara umum, kenaikan suhu perairan akan mengakibatkan kenaikan aktifitas
biologi sehingga akan membentuk O2 lebih banyak lagi. Kenaikan suhu
perairan secara alamiah biasanya disebabkan oleh aktifitas penebangan
vegetasi di sekitar sumber air tersebut, sehingga menyebabkan banyaknya
cahaya matahari yang masuk tersebut mempengaruhi akuifer yang ada secara
langsung atau tidak langsung.
4. Kekeruhan
Kekeruhan air dapat ditimbulkan oleh adanya bahan-bahan organik dan
anorganik, kekeruhan juga dapat mewakili warna. Sedang dari segi estetika
kekeruhan air dihubungkan dengan kemungkinan hadirnya pencemaran
melalui buangan sedang warna air tergantung pada warna buangan yang
memasuki badan air.
5. TDS atau jumlah zat padat terlarut (total dissolved solids)
Adalah bahan padat yang tertinggal sebagai residu pada penguapan dan
pengeringan pada suhu 103 C 105 C dalam portable water kebanyakan
bahan bakar terdapat dalam bentuk terlarut yang terdiri dari garam anorganik
selain itu juga gas-gas yang terlarut.
Kandungan total solids pada portable water biasanya berkisaran antara 20
sampai dengan 1000 mg/l dan sebagai suatu pedoman kekerasan dari air akan
meningkatnya total solids, disamping itu pada semua bahan cair jumlah koloid
yang tidak terlarut dan bahan yang tersuspensi akan meningkat sesuai derajat dari
pencemaran (sutrisno, 1991).
Zat padat selalu terdapat dalam air dan kalau jumlahnya terlalu banyak
tidak baik sebagai air minum, banyaknya zat padat yang diisyaratkan untuk air
minum adalah kurang dari 500 mg/l. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan
dari pada penyimpangan kualias air minum dalam hal total solids ini yaitu bahwa
air akan memberikan rasa tidak enak pada lidah dan rasa mual
Berikut delapan cara untuk menjaga air tetap bersih,dilansir national geographic:
a. Mendaur ulang barang bekas
Barang-barang yang tidak didaur ulang sering dibuang ke air seperti
sungai atau laut. Misalnya Anda membuang puntung rokok sembarangan. Benda
ini memberi efek yang buruk pada air dan tanah.
b. Minimalkan penggunaan bahan kimia
Menghilangkan atau meminimalkan penggunaan bahan kimia merupakan
cara tepat untuk melindungi perairan global. Ketika bahan kimia larut ke dalam
air, mereka dapat menghancurkan ekosistem. Zat kimia yang ada di air bisa
menghancurkan alga yang merupakan makanan plankton.
c. Buang bahan kimia dengan benar
Bahan berbahaya seperti cat, oli motor dan kimia dengan benar. Jangan
buang di sungai yang dapat mencemarkan air serta kehidupan masyarakat. Masih
banyak makhluk hidup yang menggantungkan hidupnya dari sungai.
d. Mengurangi penggunaan air
Kurangi penggunaan air Anda untuk menjaga pasokan air bersih.
Penggunaan air yang tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan kekeringan.
Jangan mandi terlalu lama dan matikan keran setelah Anda selesai mandi. Ketika
membersihkan mobil, sebaiknya gunakan ember untuk mengisi air. Penggunaan
air akan makin boros saat Anda memakai selang, sebab Anda tidak bisa
membatasi penggunaan air.
e. Menjaga lingkungan
Bersihkan sampah di sepanjang sungai, pantai, atau di sepanjang jalan-
jalan kota atau jalan raya. Jika Anda memiliki anak-anak, gunakan kesempatan ini
untuk mengajarkan mereka bagaimana sampah bisa mencemari lingkungan.
Kebiasaan ini akan berdampak panjang pada kebersihan air.
f. Menanam pohon
Hutan di sepanjang aliran air juga bertindak sebagai penyaring, sehingga
melestarikan atau penanaman pohon di sepanjang sungai dan sungai juga dapat
membantu untuk menjaga saluran air bersih. Tanaman hijau berperan dalam
mencegah polusi udara, tanah dan air.
g. Mengadakan penyuluhan
Sampai sekarang, masih banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya
menjaga air. Jika Anda mempunyai pengetahuan cara menjaga kebersihan air,
sebaiknya Anda berbagi ilmu tersebut pada masyarakat lainnya. Agar mereka
memiliki kesadaran pentingnya air dalam kehidupan. Anda juga bisa mengajak
masyarakat untuk kerja bakti membersihkan lingkungan bersama.

2.2 Metode Pengolahan Air Bersih
Air bersih adalah air yang biasa dipergunakan untuk keperluan rumah
tangga yang kualitasnya memenuhi syarat kesehatan dan apabila diminum harus
dimasak terlebih dahulu. Air yang diolah untuk menjadi air bersih berasal dari air
permukaan, mata air, dan air tanah.
Air bersih yaitu keperluan penting dalam kehidupan manusia. Dalam
sehari-hari air bersih dipakai untuk beragam kepentingan, minum, masak ,mandi
dan lainnya. Hasil dari kegiatan masyarakat tersebut air buangan/ air limbah.
Tidak hanya dari rumah tangga, air buangan juga bisa datang dari industri maupun
kotapraja.
Oleh karena itu dibutuhkan metode pengolahan air buangan agar bisa
menjadi air bersih sehingga dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat. Secara
umum pengolahan air bersih terdiri dari 3 prinsip, yaitu pengolahan dengan
prinsip fisika, kimia serta biologi. Pada pengolahan secara fisika, umumnya
dilakukan secara mekanis tanpa ada penambahan bahan kimia. Contohnya
pengendapan, filtrasi, absorpsi dan sebagainya. Pengolahan secara kimia, ada
penambahan kimia, seperti klor, tawas dan sebagainya. Bahan ini digunakan
untuk meyisihkan logam-logam berat yang terdapat dalam air. Namun pada
pengolahan secara biologi menggunakan mikroorganisme sebagai media
pegolahannya.

PDAM (Perusahaan Dagang Air Minum), BUMN yang terkait dengan
usaha penyediaan air bersih untuk masyarakat dengan melakukan pengolahan air
bersih secara fisika dan kimia. Secara umum sistem pengolahan air bersih di
Indonesia adalah sebagai berikut:
a. Bangunan intake (bagungan pengumpul air)
Bangunan intake berperan sebagai bangunan pertama untuk masuknya air
dari sumber air. Sumber air utamnya di ambil dari air sungai. Pada bangunan ini
ada bar screen (penyaring kasar) yang berperan untuk menyaring benda-benda
yang turut tergenang dalam air, contohnya sampah dan daun-daun.
b. Bak Prasedimentasi (optional)
Bak ini dipakai untuk sumber air ciri-ciri turbiditasnya tinggi (kekeruhan
yang mengibatkan air berwarna cokelat). Memiliki bentuk bak sederhana,
manfaatnya untuk pengendapan partikel-partikel diskrit dan berat seperti pasir dan
lain-lain. Setelah itu air dipompa ke bangunan utama pengolahan air bersih yaitu
WTP (Water Treatment Plant).



c. WTP
yaitu bangunan pokok dari sistem pengolahan air bersih. Bangunan ini
terdiri bagian-bagian yaitu koagulasi, flokulasi, sedimentasi, filtrasi dan
desinfeksi.

1. Koagulasi
Disinilah sistem kimiawi berlangsung. Pada sistem koagulasi ini terjadi
sistem destabilasi partikel kolid, dikarenakan pada prinsipnya air sungai
atau air kotor umunya berupa koloid dengan beragam koloid yang terdapat
didalamnya. Tujuan sistem ini yaitu untuk memisahkan air dengan
pengotor yang terlarut di dalamnya, anologinyaseperti memisahkan air
pada susu kedelai. Pada unit ini berlangsung rapid mixing (pengadukan
cepat) supaya koagulan bisa terlarut merata dalam kurun waktu yang
singkat. Bentuk alat pengaduknya bisa beragam, tak hanya rapid mixing
tetapi juga dapat menggunakan hidrolis (hydrolic pump atau terjunan) ata
mekanis (menggunakan batang pengaduk).
2. Flokulasi
Kemudian air masuk ke unit flokulasi. Tujuannya yaitu membentuk besar
flok (pengotor yang terendapkan). Disini diperlukan lokasi yang alirannya
tenang tetapi terus ada pengadukan lambat (slow mixing) agar flok
menumpuk. Untuk menambah efisiensi, umunya dtambah dengan senyawa
kimia yang dapat mengikat flok-flok tersebut.
3. Sedimentasi
Unit ini digunakan untuk mengendapkan partikel-partikel koloid yang
telah didestabilisasi oleh unit sebelumnya. Unit ini menggunakan prinsip
tipe berat. Partikel koloid (umunya berbentuk lumpur).
4. Filtasi
Filtrasi berfungsi untuk menyaring dengan media butiran. Media butiran
ini umumnya terdiri dari antrasit, pasir silica serta kerikil silica dengan
ketebalan tidak sama. Cara ini dilakukan dengan metode gravitasi.


5. Desinfeksi
Setelah bersih dari pengotor, akan tetap ada kemungkinan terdapat bakteri
dan kuman yang hidup. Oleh karena itu ditambahkan senyawa kimi yang
dapat mematikan kuman dan bakteri tersebut. Umumnya yang digunakan
adalah clor, ozonisasi, uv, pemabasan dan sebagainya. Sebelum masuk
pada reservoir.
d. Reservoir
Reservoir berperan sebagai area penampungan sesaat air bersih sebelum
saat disitribusikan melewati pipa-pipa degan gravitasi. Umumnya pendistribusian
di Indonesia menggunakan cara gravitasi, maka reservoir biasanya ditempatkan di
area dengan posisi lebih tinggi dari pada tempat-tempat sebagai tujuan distribusi,
dapat di atas bukit atau gunung.

Pengolahan Air Minum Cara Ozonisasi
Ozon pertama kali ditemukan oleh C F Schonbein pada tahun 1840.
Penamaan ozon diambil dari bahasa yunani OZEIN yang berarti smell atau bau.
Ozon dikenal sebagai gas yang tidak memiliki warna. Soret pada tahun 1867
mengumunkan bahwa ozon adalah sebuah molekul gas yang terdiri tiga buah
atom oksigen.
Secara alamiah ozon dapat terbentuk melalui radiasi sinar ultraviolet
pancaran sinar Matahari. Chapman menjelaskan pembentukan ozon secara
alamiah pada tahun 1930. Di mana ia menjelaskan bahwa sinar ultraviolet dari
pancaran sinar matahari mampu menguraikan gas oksigen di udara bebas.
Molekul oksigen tadi terurai menjadi dua buah atom oksigen, proses ini kemudian
dikenal dengan nama fotolisis. Lalu atom oksigen tadi secara alamiah
bertumbukan dengan molekul gas oksigen yang ada disekitarnya, lalu
terbentuklah ozon. Ozon yang terdapat pada lapisan stratosfer yang kita kenal
dengan nama ozone layer (lapisan ozon) adalah ozon yang terjadi dari hasil proses
alamiah fotolisis ini.
Proses semacam ini terjadi pula pada smog (kabut) yang banyak kita
dapati di kota-kota besar yang sarat dengan polusi udara. Gas NOx dan
hidrokarbon dari asap buangan kendaraan bermotor dan berbagai kegiatan
industri, merupakan sumber pembawa terbentuknya ozon.
Selain proses alamiah, ozon juga dapat dibuat dengan mempergunakan peralatan
antara lain dengan metode electrical discharge dan sinar radioaktif. Pembuatan
ozon dengan electrical discharge pertama kali dilakukan oleh Siemens pada tahun
1857 dengan mempergunakan metode dielectric barrier discharge Pembentukan
ozon dengan electrical discharge ini secara prinsip sangat mudah. Prinsip ini
dijelaskan oleh Devins pada tahun 1956. Ia menjelaskan bahwa tumbukan dari
electron yang dihasilkan oleh electrical discharge dengan molekul oksigen
menghasilkan dua buah atom oksigen.
Selanjutnya atom oksigen ini secara alamiah bertumbukan kembali dengan
molekul oksigen di sekitarnya, lalu terbentuklah ozon. Dewasa ini, metode
electrical discharge merupakan metode yang paling banyak dipergunakan dalam
pembuatan ozon diberbagai kegiatan industri.

Tahapan proses pengolahan terdiri dari beberapa tahap yaitu:
Netralisasi
Yang dimaksud dengan netralisasi adalah mengatur keasaman air agar
menjadi netral (pH 7-8). Untuk air yang bersifat asam diberi kapur. Fungsi kapur
disamping untuk menetralkan air baku yang bersifat asam juga untuk membantu
efektifitas proses selanjutnya.
Aerasi
Yang dimaksud dengan aerasi yaitu mengontakkan udara dengan air baku
agar kandungan zat besi dan mangan yang ada dalam air baku bereaksi dengan
oksigen yang ada dalam udara membentuk senyawa besi dan senyawa mangan
yang dapat diendapkan. Disamping itu proses aerasi juga berfungsi untuk
menghilangkan gas-gas beracun yang tak diinginkan misalnya gas H2S, CH4,
CO2 dan gas-gas racun lainnya.
Koagulasi
Koagulasi adalah proses penambahan bahan kimia ke dalam air agar
kotoran dalam air yang berupa padatan tersuspensi rnisalnya zat warna organik,
lumpur halus, bakteri dan lain-lain dapat menggumpal dan cepat rnengendap.
Pada proses koagulasi ini digunakan tawas. Cara penambahan tawas dapat
dilakukan sebagai berikut yaitu sejumlah tawas dilarutkan dalam air kemudian
dirnasukkan ke dalam air baku lalu diaduk dengan cepat hingga merata selama
kurang lebih 2 rnenit. Setelah itu kecepatan pengadukkan dikurangi sedemikian
rupa sehingga terbentuk gurnpalan-gunipalan kotoran akibat bergabungnya
kotoran tersuspensi yang ada dalam air baku. Setelah itu dibiarkan beberapa saat
sehingga gumpalan kotoran atau disebut flok tumbuh menjadi besar dan berat dan
cepat mengendap.
Pengendapan
Setelah proses koagulasi air tersebut didiamkan sampai gumpalan kotoran
yang terjadi mengendap semua (+45-60 menit). Setelah kotoran mengendap air
akan tarnpak lebih jernih. Endapan yang terkumpul di dasar tangki dapat
dibersihkan dengan membuka kran penguras yang terdapat di bawah tangki.
Penyaringan
Pada proses pengendapan, tidak semua gumpalan kotoran dapat
diendapkan secara sempurna. Gumpalan kotoran dengan ukuran yang besar dan
berat akan mengendap, sedangkan gumpalan berukuran kecil dan ringan masih
melayang-layang dalam air. Untuk mendapatkan air yang betul-betul jernih harus
dilakukan proses penyaringan. Penyaringan dilakukan dengan mengalirkan air
yang kotorannya telah diendapkan ke bak penyaring yang berisikan saringan
pasir.
Ozonisasi
Tahap terakhir adalah proses ozonisasi. Air hasil penyaringan yang telah
cukup jernih diozonisasi untuk menghilangkan bakteri-bakteri patogen dan
senyawa-senyawa organik sehingga air hasil pengolahan dapat langsung
dikonsumsi.

Gambar 2. Skema Pengolahan Air dengan Ozonisasi















BAB 3. KESIMPULAN

Kualitas air yang baik sangatlah diperlukan untuk kebutuhan hidup
manusia, hewan dan tumbuhan. Oleh karena itu kita perlu mengetahui ciri-ciri
kualitas air yang baik untuk dikonsumsi khususnya oleh manusia. Berikut indikator
kualitas air yang baik secara fisik.
Berikut delapan cara untuk menjaga air tetap bersih,dilansir national geographic:
a. Mendaur ulang barang bekas
b. Minimalkan penggunaan bahan kimia
c. Buang bahan kimia dengan benar
d. Mengurangi penggunaan air
e. Menjaga lingkungan
f. Menanam pohon
g. Mengadakan penyuluhan
Air bersih yaitu keperluan penting dalam kehidupan manusia. Dalam
sehari-hari air bersih dipakai untuk beragam kepentingan, minum, masak ,mandi
dan lainnya. Hasil dari kegiatan masyarakat tersebut air buangan atau air limbah.
Tidak hanya dari rumah tangga maupun air buangan dari industri.
Oleh karena itu dibutuhkan metode pengolahan air buangan agar bisa
menjadi air bersih sehingga dapat memenuhi kebutuhan air masyarakat. Secara
umum pengolahan air bersih terdiri dari 3 segi, yaitu pengolahan dengan fisika,
kimia serta biologi. Pada pengolahan secara fisika, umunya dikerjakan dengan
mekanis tanpa ada penambahan bahan kimia. Contohnya pengendapan, filtrasi,
absorpsi dan sebagainya. Pengolahan secara kimia, ada penambahan kimia, seperti
klor, tawas dan sebagainya.







DAFTAR PUSTAKA

Direktori UPI. Pengolahan Air (air.pdf). file.upi.edu. Akses tanggal 16 September
2014
Anonim. Ciri-ciri Kualitas Air yang Baik Secara Fisik.
(http://www.artikellingkunganhidup.com) Akses tanggal 17 September 2014
Anonim. 2013. Cara Pengolahan Air Bersih. (http://carapengolahan.blogspot.com)
Akses tanggal 17 September 2014

Anda mungkin juga menyukai