Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang mulai melakukan perubahan sistem ekonomi seiring dengan model perekonomian era Orde Baru Krisis devaluasi rupiah dilanjutkan ke dalam krisis moneter membuktikan bahwa fondasi perekonomian Indonesia yang dibangun atas dasar hutang luar negeri tidaklah kokoh. Dewasa ini, bangsa Indonesia tergantung kepada arus modal dari luar negeri sebagai pemasukan dana untuk membiayai kehidupan rumah tangga Negara. Di sisi lain, muncul sistem Ekonomi Pancasila yang merupakan sistem ekonomi yang dilandasi dan dijiwai spirit nilai-nilai Pancasila. Pandangan sistem ini bisa dilacak dari ide-ide Bung Hatta, salah seorang proklamator RI dan berbasiskan nilai-nilai sosio-religio-budaya masyarakat Indonesia. A. LATAR BELAKANG 4 Pendahuluan 1. Apa sajakah pelanggaran-pelanggaran dalam pelaksanaan penanaman modal asing di Indonesia saat ini dan dampaknya bagi kehidupan bangsa Indonesia? 2. Bagaimanakah peran nilai-nilai Pancasila dalam mendasari dan menjiwai pembangunan perekonomian Indonesia ke arah Ekonomi Pancasila? B. RUMUSAN MASALAH 1. Untuk mengetahui pelanggaran-pelanggaran dalam pelaksanaan penanaman modal asing di Indonesia beserta dampaknya bagi kehidupan bangsa Indonesia saat ini. 2. Untuk mengetahui peran nilai-nilai Pancasila dalam mendasari dan menjiwai pembangunan perekonomian Indonesia ke arah Ekonomi Pancasila. C. TUJUAN 5 PEMBAHASAN Proses transisi kekuasaan dari Demokrasi Terpimpin ke Orde Baru mempengaruhi pembangunan ekonomi Indonesia.
Dengan dicapainya kesepakatan dengan IMF, Indonesia terbuka bagi investasi asing. Kuatnya pengaruh modal asing mempersulit pengusaha pribumi yang tergolong menengah ke bawah walaupun sudah diterbitkan UU No.1/1967 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri yang peraturannya cukup ketat dalam penyertaan modal sehingga banyak pengusaha pribumi yang tersisih.
Masuknya perusahaan asing dalam kegiatan investasi di Indonesia dimaksudkan sebagai pelengkap untuk mengisi sektor-sektor usaha dan industri yang belum dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak swasta nasional Penanaman Modal Asing di Indonesia pada masa Orde Baru beserta dampaknya bagi kehidupan Bangsa Indonesia saat ini
6 Maraknya investasi asing mendominasi perekonomian Indonesia terutama dalam bidang energi dan sumber daya mineral.
Dalam UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pemerintah cenderung mengedepankan persaingan secara bebas antara investor dalam negeri dan investor asing
Di sinilah peran sila-sila Pancasila dibutuhkan untuk memberantas kolonialisme kapitalis dalam kehidupan bangsa Indonesia. Penilaian terhadap hak-hak asasi masyarakat Indonesia menjadi koreksi utama bagi penyimpangan- penyimpangan yang terjadi dalam perekonomian Indonesia saat ini.
7 Pembangunan ekonomi seharusnya memperhatikan aspek-aspek kehidupan yang terkandung dalam Pancasila. Analisa nilai-nilai Pancasila yang menjiwai perekonomian Indonesia dijabarkan seperti derikut ini.
SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA Dalam sila ini dinyatakan adanya peranan Tuhan dalam hubungan antarmanusia termasuk dalam bidang ekonomi di NKRI
Bangsa Indonesia harus selalu mengkaitkan pendalaman setiap ilmu dengan ajaran Tuhan, salah satunya adalah alat pemenuhan kebutuhan manusia yang diberikan Tuhan kepada manusia tanpa batas.
Ajaran ini bertolak belakang dengan ajaran ekonomi Neoklasik Barat yang selalu menekankan asas keterbatasan alat pemenuhan kebutuhan manusia untuk memenuhi kebutuhan manusia yang dianggap tidak terbatas.. Nilai-Nilai Pancasila mendasari Pembangunan Ekonomi di Indonesia dan Melindungi Bangsa Indonesia dari Pengaruh Kapitalis 8 SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB
Dalam penjelasan sebelumnya terdapat pelanggaran atas sila kedua, yaitu banyaknya buruh yang dipekerjakan dengan upah murah, bahkan pemerintah cenderung tidak dapat melindungi.
Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan manusia mencakup kebutuhan- kebutuhan fisik, sosial, dan moral. Jika ilmu ekonomi Neoklasik Barat seperti didefinisikan Alfred Marshall (1890) hanya menekankan kebutuhan fisik-materiil saja, maka ilmu ekonomi Indonesia yang mengacu pada ideologi Pancasila menekankan pada kebutuhan ketiga-tiganya, sehingga dalam masyarakat akan terwujud keadilan sosial.
9 SILA PERSATUAN INDONESIA
Dalam sistem monopoli perdagangan (VOC, 1600-1800), sistem tanam paksa (cultuurstelsel, 1830-1870), dan sistem kapitalis liberal (sesudah 1870), pemerintah bekerja sama dengan Belanda untuk mengeksploitasi SDA Indonesia termasuk mengeksploitasi petani dan buruh Indonesia.
Meskipun gerakan kemerdekaan melawan kapitalisme dan imperialisme telah dilakukan, para kapitalis asing masih dapat masuk dengan mudah ke Indonesia. Mereka bermaksud mencari keuntungan dengan membuka usaha. Apabila terus dibiarkan, Indonesia tidak hanya dirugikan dari segi ekonomi, tapi juga kedaulatan negara dapat goyah karena para kapitalis akan menerapkan peraturan-peraturan yang lambat laun akan menggantikan peraturan yang dibuat oleh pemerintah. 10 SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN
Ajaran Neoklasik Barat menginspirasi masa Orde Baru untuk menunda waktu pemerataan hasil-hasil pembangunan dan menomorsatukan pertumbuhan ekonomi.
Dalam keadaan ini, rakyat hanya diperlakukan sebagai konsumen. Keterlibatan rakyat dalam proses produksi sangat dibatasi karena pemerintah lebih mengutamakan perusahaan-perusahaan besar, terutama perusahaan multinasional untuk mengelola segala faktor produksi yang ada di Negara ini karena perusahaan tersebut memberi keuntungan yang lebih besar bagi pemerintah. 11 SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA
Perekonomian nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi, dengan prinsip-prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.
Sila kelima inilah yang menjadi tujuan dari penjabaran sebelumnya, yaitu pemerataan hasil harus lebih penting dibanding dengan pembangunan supaya kesejahteraan dapat dinikmati oleh semua rakyat. Hal ini tidak ditemukan pada perekonomian saat ini karena penanaman modal asing tidak disertai dengan penegakan prinsip keadilan yang kuat, sehingga rakyat Indonesia tidak memperoleh keuntungan ekonomis 12 PENUTUP A. KESIMPULAN
1. Kuatnya penanaman modal asing pada Orde Baru memberi keuntungan bagi Indonesia dalam mencapai pertumbuhan ekonomi. Namun, hingga saat ini, Indonesia tidak mampu mengolah SDA dan membiarkan investor asing mengeksploitasinya. Pembukaan lapangan kerja baru hanya menaikkan jumlah tenaga kerja dari segi kuantitas, pemberian upah yang manusiawi dan perlindungan jaminan sosial bagi mereka diabaikan. Para investor asing juga turut mengintervensi kedaulatan Indonesia dengan turut menentukan kebijakan-kebijakan pemerintah yang mengatur tentang penanaman modal asing. Pemerintah juga melakukan praktik-praktik nakal terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat, sehingga para investor asing semakin diuntungkan. 2. Sistem ekonomi kerakyatan diharapkan mampu meredam akses kehidupan ekonomi yang kapitalis dan neoliberal. Sistem Ekonomi Pancasila harus berdasar pada moralitas Ketuhanan (sila I) dan Kemanusiaan (sila II), yang dilaksanakan dengan memperhatikan aspek Persatuan (sila III) dan Kerakyatan (sila IV). Tujuan yang terpenting dari sistem Ekonomi Pancasila adalah pertumbuhan ekonomi yang ber-Keadilan (sila V) dan dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat Indonesia. 13 B. SARAN
1. Penerapan Ekonomi Pancasila yang bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat adalah dengan melakukan padat karya. Pembukaan lapangan kerja baru harus mampu mengurangi pengangguran dan memberi upah yang sewajarnya serta jaminan sosial bagi masyarakat. 2. Pemerintah hendaknya memberdayakan LSM dan UKM dengan memberi bantuan modal kepada mereka agar usaha yang dijalankan dapat bersaing dengan para pengusaha besar. Pemerintah harus meninjau kembali bidang ekonomi dan merevisi kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai demi kesejahteraan rakyat Indonesia di masa yang akan datang. 3. Seluruh undang-undang yang bersifat strategis untuk bangsa indonesia harus dikaji ulang. Setiap UU dibidang pertambangan, penanaman modal, BUMN, pertanian, perkebunan, kelistrikan, keiran, kehutanan dan lain-lain. 4. Kepentingan bangsa kita sendiri merupakan kepentingan paling utama. Kepentingan korporasi asing tak boleh mengungguli kepentingan nasional. Pemimpin harus memahami bahwa kekuasaan adalah amanat rakyat yang harus ditunaikan dengan kerja keras dan kejujuran. 14 S E L E S A I