Anda di halaman 1dari 14

1

Ekonomi Pancasila sebagai


Landasan Utama bagi Penanaman
Modal Asing di Indonesia

1. Krisnanda Putra N : 12606
2. Frista Aulia Labiba : 12682
3. Maya Prasundita Putri : 12852
4. Puguh Dwi Santoso : 12890
5. Enggar Sukma K : 12901
6. Yun Sakti Edakhi : 13234
2
PENDAHULUAN
PEMBAHASAN
PENUTUP
3
PENDAHULUAN

Indonesia sebagai Negara yang sedang berkembang mulai
melakukan perubahan sistem ekonomi seiring dengan model
perekonomian era Orde Baru
Krisis devaluasi rupiah dilanjutkan ke dalam krisis moneter
membuktikan bahwa fondasi perekonomian Indonesia yang
dibangun atas dasar hutang luar negeri tidaklah kokoh.
Dewasa ini, bangsa Indonesia tergantung kepada arus modal
dari luar negeri sebagai pemasukan dana untuk membiayai
kehidupan rumah tangga Negara.
Di sisi lain, muncul sistem Ekonomi Pancasila yang merupakan
sistem ekonomi yang dilandasi dan dijiwai spirit nilai-nilai
Pancasila. Pandangan sistem ini bisa dilacak dari ide-ide Bung
Hatta, salah seorang proklamator RI dan berbasiskan nilai-nilai
sosio-religio-budaya masyarakat Indonesia.
A. LATAR BELAKANG
4
Pendahuluan
1. Apa sajakah pelanggaran-pelanggaran dalam pelaksanaan
penanaman modal asing di Indonesia saat ini dan dampaknya
bagi kehidupan bangsa Indonesia?
2. Bagaimanakah peran nilai-nilai Pancasila dalam mendasari dan
menjiwai pembangunan perekonomian Indonesia ke arah
Ekonomi Pancasila?
B. RUMUSAN MASALAH
1. Untuk mengetahui pelanggaran-pelanggaran dalam pelaksanaan
penanaman modal asing di Indonesia beserta dampaknya bagi
kehidupan bangsa Indonesia saat ini.
2. Untuk mengetahui peran nilai-nilai Pancasila dalam mendasari
dan menjiwai pembangunan perekonomian Indonesia ke arah
Ekonomi Pancasila.
C. TUJUAN
5
PEMBAHASAN
Proses transisi kekuasaan dari Demokrasi Terpimpin ke Orde Baru
mempengaruhi pembangunan ekonomi Indonesia.

Dengan dicapainya kesepakatan dengan IMF, Indonesia terbuka bagi
investasi asing. Kuatnya pengaruh modal asing mempersulit pengusaha
pribumi yang tergolong menengah ke bawah walaupun sudah diterbitkan UU
No.1/1967 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri yang peraturannya
cukup ketat dalam penyertaan modal sehingga banyak pengusaha pribumi
yang tersisih.

Masuknya perusahaan asing dalam kegiatan investasi di Indonesia
dimaksudkan sebagai pelengkap untuk mengisi sektor-sektor usaha dan
industri yang belum dapat dilaksanakan sepenuhnya oleh pihak swasta
nasional
Penanaman Modal Asing di Indonesia pada masa Orde
Baru beserta dampaknya bagi kehidupan Bangsa
Indonesia saat ini

6
Maraknya investasi asing mendominasi perekonomian Indonesia terutama
dalam bidang energi dan sumber daya mineral.

Dalam UU No. 25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal, pemerintah
cenderung mengedepankan persaingan secara bebas antara investor dalam
negeri dan investor asing

Di sinilah peran sila-sila Pancasila dibutuhkan untuk memberantas kolonialisme
kapitalis dalam kehidupan bangsa Indonesia. Penilaian terhadap hak-hak asasi
masyarakat Indonesia menjadi koreksi utama bagi penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi dalam perekonomian Indonesia saat ini.

7
Pembangunan ekonomi seharusnya memperhatikan aspek-aspek kehidupan yang
terkandung dalam Pancasila. Analisa nilai-nilai Pancasila yang menjiwai perekonomian
Indonesia dijabarkan seperti derikut ini.

SILA KETUHANAN YANG MAHA ESA
Dalam sila ini dinyatakan adanya peranan Tuhan dalam hubungan antarmanusia
termasuk dalam bidang ekonomi di NKRI

Bangsa Indonesia harus selalu mengkaitkan pendalaman setiap ilmu dengan ajaran
Tuhan, salah satunya adalah alat pemenuhan kebutuhan manusia yang diberikan Tuhan kepada
manusia tanpa batas.

Ajaran ini bertolak belakang dengan ajaran ekonomi Neoklasik Barat yang selalu
menekankan asas keterbatasan alat pemenuhan kebutuhan manusia untuk memenuhi
kebutuhan manusia yang dianggap tidak terbatas..
Nilai-Nilai Pancasila mendasari Pembangunan Ekonomi di
Indonesia dan Melindungi Bangsa Indonesia dari Pengaruh
Kapitalis
8
SILA KEMANUSIAAN YANG ADIL DAN BERADAB

Dalam penjelasan sebelumnya terdapat pelanggaran atas sila kedua, yaitu
banyaknya buruh yang dipekerjakan dengan upah murah, bahkan pemerintah
cenderung tidak dapat melindungi.

Ilmu ekonomi adalah ilmu yang mempelajari usaha manusia untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya dan kebutuhan manusia mencakup kebutuhan-
kebutuhan fisik, sosial, dan moral. Jika ilmu ekonomi Neoklasik Barat seperti
didefinisikan Alfred Marshall (1890) hanya menekankan kebutuhan fisik-materiil
saja, maka ilmu ekonomi Indonesia yang mengacu pada ideologi Pancasila
menekankan pada kebutuhan ketiga-tiganya, sehingga dalam masyarakat akan
terwujud keadilan sosial.

9
SILA PERSATUAN INDONESIA

Dalam sistem monopoli perdagangan (VOC, 1600-1800), sistem tanam paksa
(cultuurstelsel, 1830-1870), dan sistem kapitalis liberal (sesudah 1870), pemerintah
bekerja sama dengan Belanda untuk mengeksploitasi SDA Indonesia termasuk
mengeksploitasi petani dan buruh Indonesia.

Meskipun gerakan kemerdekaan melawan kapitalisme dan imperialisme telah
dilakukan, para kapitalis asing masih dapat masuk dengan mudah ke Indonesia.
Mereka bermaksud mencari keuntungan dengan membuka usaha. Apabila terus
dibiarkan, Indonesia tidak hanya dirugikan dari segi ekonomi, tapi juga kedaulatan
negara dapat goyah karena para kapitalis akan menerapkan peraturan-peraturan yang
lambat laun akan menggantikan peraturan yang dibuat oleh pemerintah.
10
SILA KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM PERMUSYAWARATAN/PERWAKILAN

Ajaran Neoklasik Barat menginspirasi masa Orde Baru untuk menunda
waktu pemerataan hasil-hasil pembangunan dan menomorsatukan pertumbuhan
ekonomi.

Dalam keadaan ini, rakyat hanya diperlakukan sebagai konsumen.
Keterlibatan rakyat dalam proses produksi sangat dibatasi karena pemerintah
lebih mengutamakan perusahaan-perusahaan besar, terutama perusahaan
multinasional untuk mengelola segala faktor produksi yang ada di Negara ini
karena perusahaan tersebut memberi keuntungan yang lebih besar bagi
pemerintah.
11
SILA KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA

Perekonomian nasional diselenggarakan atas dasar demokrasi ekonomi, dengan
prinsip-prinsip kebersamaan, efisiensi berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan
lingkungan, kemandirian, serta menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.

Sila kelima inilah yang menjadi tujuan dari penjabaran sebelumnya, yaitu pemerataan
hasil harus lebih penting dibanding dengan pembangunan supaya kesejahteraan dapat
dinikmati oleh semua rakyat. Hal ini tidak ditemukan pada perekonomian saat ini karena
penanaman modal asing tidak disertai dengan penegakan prinsip keadilan yang kuat,
sehingga rakyat Indonesia tidak memperoleh keuntungan ekonomis
12
PENUTUP
A. KESIMPULAN

1. Kuatnya penanaman modal asing pada Orde Baru memberi keuntungan bagi Indonesia dalam
mencapai pertumbuhan ekonomi. Namun, hingga saat ini, Indonesia tidak mampu mengolah
SDA dan membiarkan investor asing mengeksploitasinya. Pembukaan lapangan kerja baru
hanya menaikkan jumlah tenaga kerja dari segi kuantitas, pemberian upah yang manusiawi
dan perlindungan jaminan sosial bagi mereka diabaikan. Para investor asing juga turut
mengintervensi kedaulatan Indonesia dengan turut menentukan kebijakan-kebijakan
pemerintah yang mengatur tentang penanaman modal asing. Pemerintah juga melakukan
praktik-praktik nakal terhadap kebijakan-kebijakan yang dibuat, sehingga para investor asing
semakin diuntungkan.
2. Sistem ekonomi kerakyatan diharapkan mampu meredam akses kehidupan ekonomi yang
kapitalis dan neoliberal. Sistem Ekonomi Pancasila harus berdasar pada moralitas Ketuhanan
(sila I) dan Kemanusiaan (sila II), yang dilaksanakan dengan memperhatikan aspek Persatuan
(sila III) dan Kerakyatan (sila IV). Tujuan yang terpenting dari sistem Ekonomi Pancasila
adalah pertumbuhan ekonomi yang ber-Keadilan (sila V) dan dapat dinikmati oleh seluruh
masyarakat Indonesia.
13
B. SARAN

1. Penerapan Ekonomi Pancasila yang bisa dilakukan pemerintah dan masyarakat
adalah dengan melakukan padat karya. Pembukaan lapangan kerja baru harus
mampu mengurangi pengangguran dan memberi upah yang sewajarnya serta
jaminan sosial bagi masyarakat.
2. Pemerintah hendaknya memberdayakan LSM dan UKM dengan memberi bantuan
modal kepada mereka agar usaha yang dijalankan dapat bersaing dengan para
pengusaha besar. Pemerintah harus meninjau kembali bidang ekonomi dan merevisi
kebijakan-kebijakan yang tidak sesuai demi kesejahteraan rakyat Indonesia di masa
yang akan datang.
3. Seluruh undang-undang yang bersifat strategis untuk bangsa indonesia harus dikaji
ulang. Setiap UU dibidang pertambangan, penanaman modal, BUMN, pertanian,
perkebunan, kelistrikan, keiran, kehutanan dan lain-lain.
4. Kepentingan bangsa kita sendiri merupakan kepentingan paling utama.
Kepentingan korporasi asing tak boleh mengungguli kepentingan nasional.
Pemimpin harus memahami bahwa kekuasaan adalah amanat rakyat yang harus
ditunaikan dengan kerja keras dan kejujuran.
14
S E L E S A I

Anda mungkin juga menyukai