Anda di halaman 1dari 18

DEMOKRASI INDONESIA

KELOMPOK 4 A

ONY TAURIZA (101810201022)
CUMAIMAH (101810201028)
DESY TIAS PRATIWI (101810201032)
FANY PUTRI HIDAYAT (101810201038)
NUR FAIZAH (101810201050)

UNIVERSITAS JEMBER
2013
demokrasi
Bahasa (etimologis)
Istilah
(termonologis)
Demokrasi
Demos yang berarti rakyat
atau penduduk.
Cratein atau Cratos yang
berarti kekuasaan atau
kedaulatan.
Demokrasi adalah keadaan negara dimana dalam
sistem pemerintahannya kedaulatan berada
ditangan rakyat, kekuasaan tertinggi berada dalam
keputusan bersama rakyat, rakyat berkuasa,
pemerintahan rakyat dan kekuasaan oleh rakyat
Henry B. Mayo, demokrasi sebagai sistem politik merupakan suatu.
Joseph A.S menyatakan bahawa demokrasi merupakan suatu perencanaan
institusional untuk mencapai keputusan politik.
Sidnet Hook berpendapat bahwa demokrasi adalah bentuk pemerintahan.
Philippe C. S dan Terry Lynn Karl, demokrasi adalah suatu sistem
pemerintahan
KONSEP DASAR DEMOKRASI, Abraham lincoln
THE PEOPLE
FROM
BY
FOR
Kekuasaan pemerintahan berada di tangan rakyat mengandung pengertian tiga
hal :
1. pemerintah dari rakyat (government of the people);
2. pemerintahan oleh rakyat (government by the people); dan
3. pemerintahan untuk rakyat (government for people).
Jadi hakikat suatu pemerintahan yang demokratis bila ketiga hal di atas dapat
dijalankan dan ditegakkan dalam tata pemerintahan.
Pertama, pemerintahan dari rakyat(government of the people) mengandung
pengertian
yang berhubungan dengan pemerintahan yang sah dan diakui (legitimate government)
dan pemerintahan yang tidak sah dan tidak diakui (unligitimate government) di mata
rakyat. Pemerintahan yang sah dan diakui berarti suatu pemerintahan yang mendapat
pengakuan dan dukungan yang diberikan oleh rakyat. Sebaliknya pemerintahan yang
tidak sah dan tidak diakui berarti suatu pemerintahan yang sedang memegang kendali
kekuasaan tidak mendapat pengakuan dan dukungan dari rakyat. Legitimasi bagi suatu
pemerintahan sangat penting karena dengan legitimasi tersebut, pemerintahan dapat
menjalankan roda birokrasi dan program-programnya sebagai wujud dari amanat yang
diberikan oleh rakyat kepadanya.
Kedua, pemerintahan oleh rakyat, berarti bahwa suatu pemerintahan menjalankan
kekuasaan atas nama rakyat bukan atas dorongan diri dan keinginannya sendiri. Selain
itu juga mengandung pengertian bahwa dalam menjalankan kekuasaannya, pemerintah
berada dalam pengawasan rakyatnya. Karena itu pemerintah harus tunduk kepada
pengawasan rakyat (social control). Pengawasan rakyat (social control) dapat diakukan
secara langsung oleh rakyat maupun tidak langsung yaitu melalui perwakilannya di
parlemen (DPR). Dengan adanya pengawasan oleh rakyat (social control) akan
menghilangkan ambisi otoritarianisme para penyelenggara negeri (pemerintah dan
DPR).
Ketiga, pemerintahan untuk rakyat (government for the people) mengandung
pengertian bahwa kekuasaan yang diberikan oleh rakyat kepada pemerintah itu
dijalankan untuk kepentingan rakyat. Kepentingan rakyat harus didahulukan dan
diutamakan di atas segalanya. Untuk itu pemerintah harus mendengarkan dan
mengakomodasi aspirasi rakyat dalam merumuskan dan menjalankan kebijakan dan
program-programnya, bukan sebaliknya hanya menjalankan aspirasi keinginan diri,
keluarga dan kelompoknya. Oleh karena itu pemerintah harus membuka kanal-kanal
(saluran) dan ruang kebebasan serta menjamin adanya kebebasan seluas-luasnya
kepada rakyat dalam menyampaikan aspirasinya baik melalui media pers maupun
secara langsung.
Demokrasi : pemerintahan yg memiliki
paradigma otocentricity yakni rakyat (people)
yg harus menjadi kriteria dasar demokrasi.

Konsep Demokrasi : seperangkat gagasan dan
prinsip tentang kebebasan, yg juga mencakup
seperangkat praktek dan prosedur yg
terbentuk melalui sejarah panjang dan sering
berliku-liku. Pendeknya Demokrasi :
PELEMBAGAAN DARI KEBEBASAN (Usis, 1995)
CICED (1999) DEMOKRASI dipandang sbg
konsep yg MULTIDEMENSIONAL yaitu

1. FILOSOFIS : demokrasi sbg ide, norma, prinsip
2. SOSIOLOGIS : sistem sosial
3. PSIKOLOGIS : wawasan, sikap dan perilaku dlm
hidup bermasyarakat

Demokrasi dipandang sebagai kerangka berpikir dlm melakukan
pengaturan urusan umum atas dasar prinsip dari, oleh dan untuk
rakyat diterima baik sbg idea, norma dan sistem sosial maupun sbg
wawasan, sikap dan perilaku individual yg secara konstektual
diwujudkan, dipelihara dan dikembangkan
Konsep dan Prinsip Demokrasi

Pemahaman mengenai demokrasi di Indonesia mungkin
belum sepenuhnya dikuasai oleh masyarakat, walaupun pada
pelaksanaannya saat ini terjadi peningkatan yang signifikan
dibandingkan sepuluh tahun yang lalu. Selain memberikan
pengaruh yang positif, demokrasi yang baru saja terbuka
memiliki potensi konflik dan perpecahan yang relatif tinggi.
Beberapa konflik yang terjadi di Indonesia karena pihak-pihak
yang terkait merasa memiliki hak dalam berpendapat dan
membela diri dalam payung hukum. Pihak-pihak yang
bersengketa bisa jadi tidak memahami konsep, prinsip, serta
penerapan demokrasi yang sesungguhnya, sehingga
bermunculan benih-benih anarkis di lapangan. Kerusakan
yang ditimbulkan bukan saja merugikan kedua belah pihak,
namun masyarakat yang tidak terlibat juga menjadi korban.

Karena itulah diperlukan pengetahuan dan pemahaman yang benar kepada
warga masyarakat tentang demokrasi
Menurutnya, prinsip-prinsip demokrasi adalah:
Kedaulatan rakyat.
Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
Kekuasaan mayoritas.
Hak-hak minoritas.
Jaminan hak asasi manusia.
Pemilihan yang bebas dan jujur.
Persamaan di depan hukum.
Proses hukum yang wajar.
Pembatasan pemerintah secara konstitusional.
Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.


Perkembangan demokrasi indonesia saat ini

Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi
dalam empat periode :
Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer
yang menonjolkan peranan parlemen serta partai-
partai. Pada masa ini kelemahan demokrasi
parlementer memberi peluang untuk dominasi
partai-partai politik dan DPR. Akibatnya persatuan
yang digalang selama perjuangan melawan musuh
bersama menjadi kendor dan tidak dapat dibina
menjadi kekuatan konstruktif sesudah kemerdekaan.
Periode 1959-1965, masa Demokrasi Terpimpin yang
dalam banyak aspek telah menyimpang dari
demokrasi kostitusional dn lebih menampilkan
beberapa aspek dari demokrasi rakyat. Masa ini
ditandai dengan dominasi presiden, terbatasnya
peran partai politik, perkembangan pengaruh
komunis, dan peran ABRI sebagai unsur politik,
semakin meluas.
Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era
Orde Baru yang merupakan demokrasi konstitusional
yang menonjolkan sistem preisdensial. Landasan
formal periode ini adalah Pancasila, UUD 1945 dan
ketetapan MPRS/MPR dalam rangka untuk
meluruskan kembali penyelewengan terhadap UUD
1945 yang terjadi di masa Demokrasi Terpimpin.
Namun dalam perkembangannya peran presiden
semakin dominan terhadap lembaga-lembaga negara
yang lain.

Periode 1999-sekarang, masa demokrasi
Pancasila era Reformasi dengan berakar pada
kekuatan multi partai yang berusaha
mengembalikan perimbangan kekuatan antar
lembaga negara, antara eksekutif, legislatif
dan yudikatif. Pada masa ini peran partai
politik kembali menonjol, sehingga iklim
demokrasi memperoleh nafas baru.
KESIMPULAN
1. Prinsip demokrasi di Indonesia dapat ditinjau dari pendapat Almadudi
yang kemudian dikenal dengan "soko guru demokrasi". Menurutnya,
prinsip-prinsip demokrasi adalah:
Kedaulatan rakyat.
Pemerintahan berdasarkan persetujuan dari yang diperintah.
Kekuasaan mayoritas.
Hak-hak minoritas.
Jaminan hak asasi manusia.
Pemilihan yang bebas dan jujur.
Persamaan di depan hukum.
Proses hukum yang wajar.
Pembatasan pemerintah secara konstitusional.
Pluralisme sosial, ekonomi, dan politik.

2. Perkembangan demokrasi di Indonesia dapat dibagi dalam empat
periode :
Periode 1945-1959, masa demokrasi parlementer yang menonjolkan
peranan parlemen serta partai-partai.
Periode 1959-1965, masa Demokrasi Terpimpin yang dalam banyak aspek
telah menyimpang dari demokrasi kostitusional dn lebih menampilkan
beberapa aspek dari demokrasi rakyat.
Periode 1966-1998, masa demokrasi Pancasila era Orde Baru yang
merupakan demokrasi konstitusional yang menonjolkan sistem
preisdensial.
Periode 1999-sekarang, masa demokrasi Pancasila era Reformasi dengan
berakar pada kekuatan multi partai yang berusaha mengembalikan
perimbangan kekuatan antar lembaga negara, antara eksekutif, legislatif
dan yudikatif.

Anda mungkin juga menyukai