Anda di halaman 1dari 17

Laporan Kasus

Fistula Perianal
Oleh :
Mayasari Rizki Utami, S.Ked
70 2009 054

Pembimbing
dr. H. Rudyanto, Sp.B
Pendahuluan
Fistula Perianal
Sainio melaporkan bahwa
insiden fistula perianal sekitar
12,3% per 100.000 pada laki-
laki dan 5,6% per 100.000
pada wanita.
Sainio melaporkan bahwa
insiden fistula perianal sekitar
12,3% per 100.000 pada laki-
laki dan 5,6% per 100.000 pada
wanita.
Laki-laki lima kali lebih
banyak menderita fistula
perianal dibandingkan
perempuan.
Pasien yang paling banyak
menderita fistula perianal
berusia 30-50 tahun.
Traktus (jalur) atau rongga
abnormal yang menghubungkan
rektum atau anal canal ke kulit
melalui suatu fistula.
Tujuan
1. Mengetahui gambaran klinis dari fistula
perianal.
2. Mengetahui alur penegakan diagnosis fistula
perianal.
3. Mengetahui penatalaksanaan fistula perianal.
4. Mengetahui prognosis fistula perianal.
Dapat memberikan diagnosis yang tepat dan
pengobatan yang sesuai agar tercapainya hasil
pengobatan yang baik.

Manfaat
Tinjauan Pustka

Definisi
Fistula perianal adalah bentuk abses perianal kronis yang secara spontan atau
hasil operasi tetapi di mana rongga abses tidak sembuh sepenuhnya, menjadi
sebuah saluran inflamasi dengan pembukaan primer (pembukaan internal) di
ruang anus di garis dentate dan pembukaan sekunder (pembukaan eksternal) pada
kulit perianal.
Etiologi
Fistula perianal hampir selalu disebabkan oleh abscess anorectal sebelumnya dan
tidak berhubungan dengan penyakit sistemik khusus.
Klasifikasi
Parks mengidentifikasikan 4 tipe fistula perianal yaitu Intersphincteric, transsphincteric,
suprasphincteric, dan extrasphinteric fistula
Identifikasi
Nama : Tn. H
Umur : 30 tahun
Jenis kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Pekerjaan : Pemain alat musik
Alamat : Keramasan
Status : Menikah
MRS : 24-06-2013 ( Pukul 11.00 WIB)

Anamnesis (autoanamnesis 25-06-
2013 )
Keluhan utama :
Keluar cairan berwarna putih kekuningan dari dekat anus sebelah kiri.
Keluhan Tambahan : (-)
Anamnesis (autoanamnesis)
Riwayat perjalanan penyakit :
Lima bulan SMRS, penderita mengeluh timbul benjolan di sekitar anus
sebelah kiri sebesar kelereng, nyeri (+), demam (-), keluar darah (-), nyeri saat
defekasi, duduk atau batuk (+), gatal karena rambut di sekitar anus yang
menusuk/menggesek kulit sekitar (-), penderita berobat dan dirawat selama
lima hari kemudian benjolan tadi pecah dan keluar cairan kekuningan.
Penderita dibolehkan untuk pulang.
Penderita kemudian datang kembali dengan keluhan sekitar anus sebelah
kiri keluar cairan putih kekuningan (+), nyeri (+), demam (-), keluar darah (-),
akhirnya dirawat di RSUD Palembang Bari.
.

Cont
Anamnesis (autoanamnesis)
Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat penyakit dengan keluhan yang sama sebelumnya
disangkal.

Riwayat Penyakit Keluarga
Tidak ada anggota keluarga yang memiliki keluhan
seperti penderita.

Riwayat Pengobatan
Tidak ada penggunaan obat-obatan tertentu
Cont
Pemeriksaan Fisik
Status Generalis
Keadaan umum
Tanda vital
Kesadaran : Kompos mentis
TD : 110/70 mmHg
Nadi : 78 x/menit
Suhu : 36,7 0C
Pernafasan : 20 x/menit
BB : 50 kg
TB : 160 cm
Kepala : Normochepali
Mata : Konjungtiva anemis (-/-),
sklera ikterik (-/-)
THT: Tidak ada kelainan
Leher: Pembesaran KGB(-),
pembesaran kelenjar tiroid (-)

Thorak:
Cor: BJ I/II tunggal regular, gallop (-),
murmur (-)
Pulmo : Vesikuler, ronkhi (-), wheezing
(-)
Abdomen : Tidak ada kelainan
Ekstremitas:
Superior : Tidak ada kelainan fungsi
pergerakan maupun deformitas
Inferior : Tidak ada kelainan fungsi
pergerakan maupun deformitas

Pemeriksaan Fisik
Status Lokalis
Regio Anus
I : ulserasi (+), pus (+)
P : teraba undulasi (+), nyeri (+), massa
(-)
RT : TSA baik, mukosa licin, tidak teraba
massa, darah (-), feses (+), tidak teraba
internal opening.
Cont
Pemeriksaan Penunjang
Hemoglobin : 13,2 gr%
Hematokrit : 27 vol%
Eritrosit : 3.800.000/mm3
Leukosit : 5.900/mm3
Trombosit : 250.000/mm3
Diff. count : 0/0/22/50/5

Diagnosis banding
Fistula perianal
Sinus pilonidalis

Diagnosa Kerja
Fistula perianal

Penatalaksanaan
Rencana operasi fistulotomi
IVFD RL gtt xx/menit
Diet nasi biasa
Ciprofloksasin 3x1 amp i.v

Prognosis
quo ad vitam : dubia ad bonam
quo ad functionam : dubia ad bonam
Laporan Operasi (25-06-2013)
Operasi dimulai pukul 12.30 WIB
Penderita dalam posisi litotomi dan dalam keadaan spinal anestesi
Dilakukan tindakan aseptik dan antiseptik pada lapangan operasi dan sekitarnya dengan
menggunakan povidon iodine 10%
Lapangan operasi dipersempit dengan doek steril
Dilakukan identifikasi eksternal opening dan internal opening
Identifikasi tract fistula ani dengan sonde, didapatkan internal opening pada arah jam 6 di
linea dentate
Dilakukan tindakan fistulotomi
Operasi selesai pukul 13.00 WIB
Pembahasan
Dari anamnesis dan pemeriksaan fisik diatas didapatkan diagnosis
fistula perianal. Rencana penatalaksanaan pada pasien ini adalah operasi
fistulotomi, IVFD RL gtt xx/menit, diet nasi biasa, ciprofloksasin 3x1
amp i.v. Tindakan operasi telah dilakukan pada tanggal 25 Juni 2013,
sifat operasi elektif .
Prognosis pada pasien ini secara vitam adalah bonam dan functionam
adalah dubia ad bonam. Prognosis ini tentunya sangat dipengaruhi oleh
keberhasilan operasi nantinya. Serta perawatan pascaoperasi serta
kemungkinan terjadinya penyulit-penyulit lain.

Anda mungkin juga menyukai