1. Nama Konselor : Amalia Puspita 2. NPM : 003 3. Bidang Pengetahuan : Gizi 4. Tema : masalah gizi pada remaja 5. Topic : meningkatkan konsumsi sayur dan buah 6. Pokok Bahasan : pembahasan dan pengkajian tentang riwayat makan,memberikan alternatif penyelesaian masalah klien. 7. Sasaran : remaja 8. Waktu : 15 Mei 2014 9. Tempat : kelas belajar oky 10. Tujuan : a. Tujuan Umum Memberikan konseling mengenai masalah yang dialami pasien b. Tujuan Khusus : - Mengidentifikasi riwayat personal klien - Mangkaji dan menganalisis antropometri klien - Mengkaji dan menganalisis nilai laboratorium - Mengkaji dan menganalisis gejala klinis yang diderita klien - Mengkaji dan menganalisis riwayat dietary klien - Memberi diagnosis gizi - Memberikan intervensi gisi - Klien mampu menerapkan intervensi yang diberikan ahli gizi 11. Metode Konseling : diskusi dan tanya jawab 12. Media Konseling : formulir konseling
II. ADIME
Materi : meningkatkan asupan sayur dan buah Seorang pelajar SMP kelas 1 bernama Yuli (12 tahun). BB 30,3 kg dan TB 139,5 cm. Beragama Islam dan daerah asal Jakarta. Sebelumnya belum pernah melakukan konseling gizi. Punya keluhan sakit maag / gastritis dan jarang buang air besar. Dia tidak punya alergi terhadap makanan. Sosek menengah kebawah.
1. ASSESMENT A. ANTROPOMETRI BB 30,3 kg TB 139,5 cm BBI 35,55 kg IMT 15,57 (kurus tingkat berat IMT < 17,00, namun timbangan disana kurang akurat sepertinya karena alas tidak rata. ) B. BIOKIMIA : - C. CLINIC : - D. DIATERY HISTORY Waktu Menu Bahan makanan Banyaknya Energi Protein lemak KH Pagi roti tawar isi telur ceplok roti tawar telur
Dari hasil kuantitatif recall didapatkan energi 1189 kkal, protein 30,1 gr, lemak 40,5 gr, dan kh 158,1 gr. Dan persentasi kecukupan energy sebesar 70,6%, protein 59,6%, lemak 71,8 % dan kh 68 %. Secara kualitatif asupan makan klien masih kurang beragam yaitu sama sekali tidak mengonsumsi sayur dan buah. Dan klien masih suka jajan sembarangan.
2. DIAGNOSA
A. DOMAIN ASUPAN Asupan energy, protein, lemak dan karbohidrat yang tidak adekuat disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan sumber energy, protein, lemak dan karbohidrat ditandai dengan presentase konsumsi protein, lemak dan karbohidrat dibawah 80% (energy 70,6%, protein 59,6%, lemak 71,8% dan Karbohidrat 68%) Asupan serat yang tidak adekuat disebabkan kurangnya konsumsi sayur dan buah ditandai dengan klien susah buang air besar. B. DOMAIN KLINIS - C. DOMAIN PERILAKU Kurangnya pengetahuan klien mengenai gizi dan kesehatan ditandai dengan makanan klien yang kurang beragam dan masih sukanya jajan sembarangan.
Sore nasi, tempe goreng, telur ceplok beras
telur tempe
minyak 50 gr (1 centong nasi) 1 butir 1 potong (25 gr) 10 gr (2x goreng) 175
75 37,5
100 4
7 2,5
- -
5 1,5
10 40
- 3,5
- malam pilus 1 bungkus 90 - 5 11 JUMLAH 1189 30,1 40,5 158,1
3. INTERVENSI Menganjurkan klien untuk memilih jajanan yang lebih sehat dan berenergi seperti biskuit atau roti manis, jus atau buah potong. Menganjurkan klien untuk meningkatkan konsumsi sayur dan buah, agar asupan serat meningkat dan buang air besar lancar. Menganjurkan klien untuk banyak minum air putih dan mengurangi minuman instan seperti teh instan yang biasa dikonsumsi klien. 4. MONITORING Hal-hal yang dimonitoring saat kunjungan ulang: - Memantau asupan makan klien (energy, protein, lemak, karbohidrat) 80- 100% - Memantau keberagaman makanan klien (makanan pokok, protein hewani dan nabati, sayur dan buah) - Memantau peningkatan pengetahuan klien mengenai gizi dan kesehatan terkait kebiasaan jajan klien.
5. EVALUASI Evaluasi saat kunjungan ulang: - Asupan makan klien 80-100% - Makanan klien sudah beragam - Peningkatan pengetahuan gizi dan kesehatan klien
III. EVALUASI
a. Tingkat partisipasi klien Partisipasi klien cukup baik. Namun klien terlihat gelisah dan buru-buru karena baru saja keluar dari kelas konseling remaja langsung di ajak konseling. Klien cukup aktif bertanya dan terlihat tertarik dengan materi konseling. Saat diulas kembali klien juga paham. b. Materi Materi yang saya bawakan mengenai sayur dan buah, peran sayur dan buah dalam meningkatkan asupan serat. Pentingnya sayur dan buah, dan akibat jika kurang konsumsi sayur dan buah. c. Metode Metode yang digunakan ceramah dan tanya jawab. d. Waktu Waktu yang digunakan hanya 5 menit, dikarenakan klien terburu-buru dan suasana sudah sangat ramai. e. Tujuan tercapai Tujuan tercapai karena setelah diulas ulang klien paham dan mengerti mengenai materi yang saya sampaikan. f. Media Media yang digunakan hanya formulir konseling, tidak ada leaflet yang digunakan karena persiapan yang kurang, awalnya target hanya bumil dan busui ternyata klien yang didapat remaja. g. Komunikasi Komunikasi langsung dua arah. Dalam berkomunikasi saya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien sehingga pesan dan informasi yang disampaikan dalam dipahami oleh klien dengan mudah. h. Hambatan Suasana kurang kondusif karena baru keluar kelas penyuluhan remaja dan semua serempak melakukan konseling ditempat yang berdekatan jadi makin riuh. Klien gelisah karena ingin cepat pulang, jadi materi yang disampaikan harus singkat padat dan jelas agar semua poin tercapai sesuai masalah klien. LAMPIRAN Tidak ada lampiran DOKUMENTASI Tidak ada dokumentasi saat konseling SPESIFIKASI KONSELING DI TEMPAT UMUM
1. Nama Konselor : Amalia Puspita 2. NPM : 003 3. Bidang Pengetahuan : Gizi 4. Tema : masalah gizi pada remaja 5. Topic : cara menaikan berat badan 6. Pokok Bahasan : pembahasan dan pengkajian tentang riwayat makan, serta perbaikan status gizi 7. Sasaran : remaja 8. Waktu : 6 Juni 2014 9. Tempat : Asrama Putri Dharmesti Niramaya 10. Tujuan : a. Tujuan Umum - Memberikan konseling mengenai masalah yang dialami pasien b. Tujuan Khusus : - Mengidentifikasi riwayat personal klien - Mangkaji dan menganalisis antropometri klien - Mengkaji dan menganalisis nilai laboratorium - Mengkaji dan menganalisis gejala klinis yang diderita klien - Mengkaji dan menganalisis riwayat dietary klien - Memberi diagnosis gizi - Memberikan intervensi gisi - Klien mampu menerapkan intervensi yang diberikan ahli gizi 11. Metode Konseling : diskusi dan tanya jawab 12. Media Konseling : leaflet energi tinggi protein tinggi dan formulir konseling
I. ADIME
Materi : Gizi Seimbang Seorang mahasiswi Jurusan Kesehatan Lingkungan bernama Nur Syamsiah, remaja tua berumur 20 tahun, dengan BB 45 kg dan TB 155 cm. Siam berasal dari Cirebon. Sebelumnya belum pernah melakukan konseling gizi. Punya riwayat gastritis, dan punya keluhan merasa kurus dan ingin menaikan berat badan. Siam kurang suka makanan di sekitar asrama karena menurutnya rata-rata warteg khas jawa yang makanannya cenderung manis sedangkan dia suka makanan yang gurih. Hal itu mengganggu selera makannya, serta kendala biaya hidup yang jauh dari orang tua membuat Siam cenderung irit dalam memilih makanan. Sosek Siam menengah. Aktivitasnya sehari-hari hanya kuliah.
1. ASSESMENT A. ANTROPOMETRI BB 45 kg TB 155 cm BBI 49,5 kg IMT 19,25 (normal) B. BIOKIMIA : - C. CLINIC : - D. DIATERY HISTORY
Waktu Menu Bahan makanan Banyaknya enerrgi protein lemak KH Siang nasi, tumis daun pepaya, tahu goreng beras daun pepaya tahu kuning minyak 50 gr 15 gr 55 gr 7,5 gr 175 3,75 37,5 75
4 0,15 3,5 - - - - 7,5 40 0,75 2,5 - malam nasi dengan telur dadar beras telur minyak 50 gr 55 gr 5 gr 175 75 50 4 7 - - 5 5 40 - - JUMLAH 591,25 20,15 17,5 83,25 Dari hasil kuantitatif recall didapatkan energy 591,25 kkal protein 20,15 gr lemak 17,5 gr kh 83,25 gr. Dan persentase kecukupan energy sebesar 43,7 % protein 39 % lemak 58,3% dan kh 37%. Hasil persentase menunjukkan bahwa asupan energy, protein, lemak dan karbohidrat masih kurang yaitu dibawah 80%. Secara kualitatif dapat dilihat bahwa asupan klien kurang beragam dalam sekali makan, serta klien tidak sarapan pagi, tidak ada selingan juga. Jadi asupannya tidak adekuat 2. DIAGNOSA A. DOMAIN ASUPAN Asupan energy, protein, lemak dan karbohidrat yang tidak adekuat disebabkan oleh kurangnya konsumsi makanan sumber energy, protein, lemak dan karbohidrat ditandai dengan presentase konsumsi protein, lemak dan karbohidrat dibawah 80% (energy 43,7 % protein 39 % lemak 58,3% dan kh 37%) B. DOMAIN KLINIS - C. DOMAIN PERILAKU Kurangnya pengetahuan klien mengenai gizi dan kesehatan ditandai dengan makanan klien yang kurang beragam dan kebiasaan makan klien yang tidak sarapan pagi.
3. INTERVENSI - Menganjurkan untuk makan makanan beragam dalam sekali makan, Walaupun susah mendapatkan makanan lengkap dalam sekali makan setidaknya dalam sehari asupan makan lengkap meliputi kh, prot,hewani dan nabati, sayur serta buah. - Menganjurkan klien untuk sarapan pagi dan menambahkan makanan selingan seperti biskuit, jus, roti, dan lainnya - Menganjurkan klien untuk tetap berolahraga secara teratur dan minum air putih yang cukup. - Menganjurkan pasien agar makan tepat waktu supaya gastritis klien tidak kambuh 4. MONITORING Hal-hal yang dimonitoring saat kunjungan ulang: - Memantau asupan makan klien (energy, protein, lemak, karbohidrat) 80- 100% - Memantau keberagaman makanan klien (makanan pokok, protein hewani dan nabati, sayur dan buah) - Memantau peningkatan berat badan klien - Memantau peningkatan pengetahuan klien mengenai gizi dan kesehatan terkait kebiasaan sarapan, jajan, minum air putih dan kebiasaan olahraga klien.
6. EVALUASI Evaluasi saat kunjungan ulang: - Asupan makan klien 80-100% - Makanan klien sudah beragam - Berat badan klien meningkat menuju BB ideal - Peningkatan pengetahuan gizi dan kesehatan klien
II. EVALUASI
1. Tingkat partisipasi klien Partisipasi klien baik. Klien juga aktif banyak bertanya seputar masalah gizi seperti masalah diet ocd, susu yang baik dikonsumsi untuk menunjang kenaikan berat badan. Diskusi berjalan baik dan menyenangkan. 2. Materi Materi yang saya bawakan mengenai penaikan berat badan namun lebih dominan ke sarapan karena kebiasaan pasien jarang sarapan, karena dilihat dari recall makanan klien kurang beragam dan dari segi jumlah masih kurang. Saya memberikan edukasi mengenai tumpeng gizi seimbang dimana setiap sekali makan harus beragam dan harus sesuai dengan porsi dalam gizi seimbang. 3. Metode Metode yang digunakan ceramah dan Tanya jawab. 4. Waktu Waktu yang digunakan kurang lebih 30 menit. 5. Tujuan tercapai Tujuan tercapai karena setelah diulas ulang klien paham dan mengerti mengenai materi yang saya sampaikan. 6. Media Media yang digunakan leaflet mengenai tinggi kalori dan formulir konseling.
7. Komunikasi Komunikasi langsung dua arah. Dalam berkomunikasi saya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien sehingga pesan dan informasi yang disampaikan dalam dipahami oleh klien dengan mudah. 8. Hambatan Karena dilakukan satu ruangan bertiga dengan 2 kelompok konseling lainnya jadi kurang kondusif.
III. LAMPIRAN
IV. DOKUMENTASI
I. SPESIFIKASI KONSELING DI POSYANDU
1. Nama Konselor : Amalia Puspita 2. NPM : 003 3. Bidang Pengetahuan : Gizi 4. Tema : masalah gizi pada batita 5. Topic : batita tidak suka buah 6. Pokok Bahasan : pembahasan dan pengkajian tentang riwayat makan, serta pentingnya makan buah bagi batita 7. Sasaran : ibu batita 8. Waktu : 9 Juni 2014 9. Tempat : Posyandu Kutilang 10. Tujuan : a. Tujuan Umum - Memberikan konseling mengenai masalah yang dialami pasien b. Tujuan Khusus : - Mengidentifikasi riwayat personal klien - Mangkaji dan menganalisis antropometri klien - Mengkaji dan menganalisis nilai laboratorium - Mengkaji dan menganalisis gejala klinis yang diderita klien - Mengkaji dan menganalisis riwayat dietary klien - Memberi diagnosis gizi - Memberikan intervensi gisi - Klien mampu menerapkan intervensi yang diberikan ahli gizi 11. Metode Konseling : diskusi dan tanya jawab 12. Media Konseling : formulir konseling
II. ADIME
Materi : IMD dan ASI Eksklusif Azalea Dayana B, batita perempuan berusia 9 bulan dengan BB 8,3 kg dan PB 70,6 cm. Tinggal di komplek asrama Brimob di Kedaung, Ciputat. Berat badan Azalea di KMS naik terus, tidak ada masalah makan, semua makanan Azalea suka hanya saja Azalea kurang suka buah, padahal batita seusia Azalea membutuhkan vitamin dan mineral yang cukup dan sumbernya salah satunya buah. Azalea tidak punya alergi terhadap makanan. Tidak mempunyai riwayat penyakit.
1. ASSESMENT A. ANTROPOMETRI BB 8,3 kg TB 70,6 cm Status gizi menurut KMS normal B. BIOKIMIA - C. CLINIC - D. DIATERY HISTORY
Kebiasaan makan : ASI sesuka bayi 07.00 : tim saring wortel, telur, tahu 09.30 : biskuit 13.30 : bubur susu instan 15.30 : biskuit 18.00 : tim saring wortel, telur,tahu Secara kualitatif, asupan klien sudah baik namun tidak mengonsumsi buah- buahan.
2. DIAGNOSA A. DOMAIN ASUPAN - B. DOMAIN KLINIS - C. DOMAIN PERILAKU Kurangnya pengetehuan ibu batita mengenai gizi dan kesehatan ditandai dengan pola dan variasi makan yang kurang baik serta rendahnya supan buah.
3. INTERVENSI - Mengajurkan klien untuk lebih giat memberikan buah, serta memberikan alternatif-alternatif untuk batita agar suka buah melalui cara pengolahan buah seperti dibuat sari buah, pure buah dan jus. - Memberikan pengetahuan kepada ibu mengenai pentingnya mengonsumsi buah-buahan bagi batita - Menyarankan agar lebih bervariasi dalam memberikan buah agar batita tidak bosan. 5. MONITORING Hal-hal yang dimonitoring saat kunjungan ulang: - Memantau asupan makan buah klien - Memantau peningkatan pengetahuan pentingnya mengonsumsi buah-buahan bagi batita
7. EVALUASI Evaluasi saat kunjungan ulang: - Asupan buah meningkat. - Peningkatan pengetahuan gizi dan kesehatan klien
III. EVALUASI
1. Tingkat partisipasi klien Partisipasi klien cukup baik. Diskusi berjalan baik dan ibu batita terbuka menceritakan pengalamannya dalam memberikan makan pada batita. 2. Materi Materi yang saya bawakan mengenai pentignya makan buah-buahan bagibatita, dan cara penngolahan buah selain dimakan langsung agar batita tidak bosan dan mau makan buah. 3. Metode Metode yang digunakan diskusi dan tanya jawab. 4. Waktu Waktu yang digunakan kurang lebih 15 menit 5. Tujuan tercapai Tujuan tercapai karena setelah diulas ulang klien paham dan mengerti mengenai materi yang saya sampaikan. 6. Media Media yang digunakan formulir konseling 7. Komunikasi Komunikasi langsung dua arah. Dalam berkomunikasi saya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien sehingga pesan dan informasi yang disampaikan dalam dipahami oleh klien dengan mudah. 8. Hambatan Proses konseling cukup lancar. Suasana begitu mendukung dan kondusif karena keadaan posyandu yang tidak begitu ramai. Namun karena klien buru- buru jadi yang disampaikan hanya pada intinya saja dan cepat.
IV. LAMPIRAN Tidak ada lampiran
V. DOKUMENTASI
I. SPESIFIKASI KONSELING DI PUSKESMAS
1. Nama Konselor : Amalia Puspita 2. NPM : 003 3. Bidang Pengetahuan : Gizi 4. Tema : Anemia 5. Topic : mencegah dan menanggulangi anemia 6. Pokok Bahasan : pembahasan dan pengkajian tentang riwayat makan, serta diskusi tentang makanan yang menunjang untuk mengatasi anemia. 7. Sasaran : Dewasa muda (masyarakat umum) 8. Waktu : 13 Juni 2014 9. Tempat : Puskesmas Kebayoran Baru 10. Tujuan : a. Tujuan Umum - Memberikan konseling mengenai masalah yang dialami pasien b. Tujuan Khusus : - Mengidentifikasi riwayat personal klien - Mangkaji dan menganalisis antropometri klien - Mengkaji dan menganalisis nilai laboratorium - Mengkaji dan menganalisis gejala klinis yang diderita klien - Mengkaji dan menganalisis riwayat dietary klien - Memberi diagnosis gizi - Memberikan intervensi gisi - Klien mampu menerapkan intervensi yang diberikan ahli gizi 11. Metode Konseling : diskusi dan tanya jawab 12. Media Konseling : food model, brosur dan formulir konseling
DATA PERSONAL: - Nama : Lutfi - Jenis kelamin : Perempuan - Usia : 20 tahun - Nama orang tua : Murianto - Alamat : Gandaria - Pekerjaan orang tua : PNS - Agama : Islam - Sosek : Menengah keatas
II. ADIME
1. ASSESMENT A. ANTROPOMETRI o BB 56 kg o PB 167 cm o BB Ideal 60,3 kg o IMT = 20,14 (normal)
B. BIOKIMIA Hb 10 gr% C. CLINIC o Pucat o Lemah, lesu o Sering pusing D. DIETARY HISTORY Puskesmas kebayoran baru menggunakan metode food frekuensi Dilampirkan PERHITUNGAN KEBUTUHAN Energi = 1680 kkal Perhitungan dilampirkan
HASIL KUALITATIF : - Asupan makan pasien sudah baik dan lengkap dalam sehari klien mengonsumsi karbohidrat 3 kali sehari, protein hewani 2 kali sehari, protein nabati 3x sehari Sayur 2 kali sehari dab buah 1 kali shari 2. DIAGNOSA A. DOMAIN ASUPAN - B. DOMAIN KLINIS - Rendahnya kadar Hb ditandai dengan klien sering pusing, lemas,dan pucat berkaitan dengan kadar Hb klien 10,9 gr % dibawah batas normal yaitu 12 gr % C. DOMAIN PERILAKU - 3. INTERVENSI - Memberikan pengetahuan mengenai Anemia, - Memberikan pengetahuan mengenai cara mencegah anemia - Menganjurkan agar makan makanan tinggi Fe seperti hati, ikan, daging, sayuran hijau, erta kacang-kacangan - Menganjurkan makanan cukup vitamin C untuk membantu penyerapan Fe seperti buah-buahan segar - Memberikan pembagian menu sehari 1700 kkal dan leaflet petunjuk diit anemia 4. MONITORING Hal-hal yang dimonitoring saat kunjungan ulang: - Memantau asupan makanan yang mengandung Hb, Fe, Vitamin C, Vit B12, dan asam folat - Memantau keberagaman makanan klien (makanan pokok, protein hewani dan nabati, sayur dan buah) - Memantau peningkatan pengetahuan klien mengenai anemia
5. EVALUASI Evaluasi saat kunjungan ulang: - Kadar Hb meningkat hingga normal - Makanan klien kaya akan Hb, Fe, Vitamin C, Vit B12, dan asam folat - Peningkatan pengetahuan gizi dan kesehatan klien - III. EVALUASI 1. Tingkat partisipasi klien Partisipasi klien cukup baik. Klien juga aktif banyak bertanya seputar masalah kesehatan. Klien sangat terbuka mau bercerita tentang masalahnya dan aktivitasnya. 2. Materi Materi yang saya bawakan mengenai anemia, cara mencegah dan makanan yang baik dikonsumsi. 3. Metode Metode yang digunakan diskusi dan tanya jawab. 4. Waktu Waktu yang digunakan kurang lebih 20 menit. Waktu yg digunakan cukup lama karena klien aktif banyak bertanya. 5. Tujuan tercapai Tujuan tercapai karena setelah diulas ulang klien paham dan mengerti mengenai materi yang saya sampaikan. 6. Media Media yang digunakan leaflet diit anemia dan bahan makanan penukar. Serta food model dan formulir konseling. 7. Komunikasi Komunikasi langsung dua arah. Dalam berkomunikasi saya menggunakan bahasa yang mudah dimengerti klien sehingga pesan dan informasi yang disampaikan dalam dipahami oleh klien dengan mudah. 8. Hambatan Proses konseling cukup lancar dan tenang.