Anda di halaman 1dari 18

REFERAT

ANESTESI UMUM
Pembimbing :
dr. Sabur, Sp. An
dr. Ucu, Sp. An
dr. Ade, Sp. An
Penyusun:
Shinta Arumadina
030.10.254
Kepanitraan Kini! "mu Anestesi #umah Sa!it Umum $aerah Kara%ang
Peri&de 2014
'a!utas Ked&!teran Uni(ersitas )risa!ti
BAB I
PENDAHULUAN
Anestesi secara umum adaah suatu tinda!an menghiang!an rasa sa!it !eti!a
mea!u!an pembedahan dan berbagai pr&sedur ainnya yang menimbu!an rasa sa!it pada
tubuh. *amun, &bat+&bat anestesi tida! hanya menghiang!an rasa sa!it, tetapi ,uga
menghiang!an !esadaran. Anestesi umum adaah menghiang!an nyeri secara sentra
disertai dengan hiangnya !esadaran dan bersi-at puih !embai .re(ersibe/. Perbedaannya
dengan anestesi &!a adaah, pada anestesi &!a yang terpengaruh hanya sara- peri-er
sehingga hiangnya rasa sa!it hanya setempat dan tida! hiang !esadaran.
K&mp&nen anestesi yang idea .trias anestesi/ terdiri dari hipn&ti!, anagesia dan
rea!sasi &t&t. Pra!te! anestesi umum ,uga termasu! mengendai!an pernapasan pemantauan
-ungsi+-ungsi (ita tubuh seama pr&sedur anestesi. )ahapannya menca!up indu!si,
maintenance, dan pemuihan.
)u,uan dari pembuatan re-erat ini adaah untu! memahami anestesi umum,
penggunaan anestesi umum, te!ni! anestesi umum, ,enis+,enis anestesi umum dan &bat+
&batan yang diguna!an untu! anestesi umum.
BAB II
PEMBAHASAN ANESTESI UMUM
Anestesi umum adaah menghiang!an nyeri secara sentra disertai dengan hiangnya
!esadaran dan bersi-at puih !embai .re(ersibe/. Anestesi memung!in!an pasien untu!
ment&eransi pr&sedur bedah yang a!an menimbu!an sa!it yang ta! tertahan!an,
memp&tensiasi e!saserbasi -isi&&gis yang e!strim, dan menghasi!an !enangan yang tida!
menyenang!an.
Anestesi memii!i tu,uan+tu,uan sebagai beri!ut:
1. 0ipn&ti!1sedasi: hiangnya !esadaran
2. Anagesia: hiangnya resp&n terhadap nyeri
3. 2usce rea3ant: rea!sasi &t&t rang!a
'a!t&r+-a!t&r yang mempengaruhi anestesi antara ain:
1. 'a!t&r #espirasi
Pada setiap inspirasi, se,umah 4at anestesi a!an masu! !e daam paru+paru
.a(e&us/. $aam a(e&us a!an dicapai suatu te!anan parsia tertentu. 5ia te!anan
parsia daam a(e&us ebih tinggi, ma!a 4at anestesi a!an berdi-usi meaui membran
a(e&us menu,u sir!uasi sehingga te!anan parsia daam a(e&us sama dengan
te!anan parsia daam sir!uasi. 0a+ha yang mempengaruhi ha tersebut adaah:
a. K&nsentrasi 4at anestesi yang dihirup6 ma!in tinggi !&nsentrasinya, ma!in
cepat nai! te!anan parsia 4at anestesi daam a(e&us.
b. 7entiasi a(e&us6 ma!in tinggi (entiasi a(e&us, ma!in cepat meningginya
te!anan parsia a(e&us dan !eadaan sebai!nya pada hip&(entiasi
2. 'a!t&r Sir!uasi
a. Airan darah paru dan cardiac &utput menentu!an pengang!utan gas anestesi
dari paru !e ,aringan dan sebai!nya. 5ia ter,adi gangguan ma!a ma!in
sedi!it &bat anestesi yang dapat diang!ut.
b. 5&&d gas partiti&n c&e-isien adaah rasi& !&nsentrasi 4at anestesi daam darah
dan daam gas bia !eduanya daam !eadaan seimbang. 5ia !earutan 4at
anestesi daam darah tinggi .58 !&e-isien tinggi/, ma!a &bat yang berdi-usi
cepat arut daam darah. 5ia 58 !&e-isien rendah, ma!a cepat ter,adi
!eseimbangan antara a(e&i dan sir!uasi darah, a!ibatnya penderita mudah
tertidur saat indu!si dan mudah terbangun saat anestesi dia!hiri.
3. 'a!t&r 9aringan
a. Perbedaan te!anan parsia &bat anestesi antara sir!uasi darah arteri dan
,aringan.
b. K&e-isien partisi ,aringan1darah: !ira+!ira 1,0 untu! sebagian besar 4at
anestesi, !ecuai ha&tan.
c. Kecepatan metab&ism &bat.
d. Airan darah terdapat daam 4 !e&mp&! ,aringan:
- 9aringan !aya pembuuh darah: &ta!, ,antung, hepar, gin,a. :rgan+
&rgan ini menerima ;0+;5< curah ,antung hingga te!anan parsia 4at
anestesi mening!at dengan cepat daam &rgan+&rgan ini. :ta!
menerima 14< curah ,antung.
- Ke&mp&! intermediate: &t&t s!eet dan !uit.
- =ema!: ,aringan ema!.
- 9aringan sedi!it pembuuh darah: reati- tida! ada airan darah yaitu
igament dan tend&n.
4. 'a!t&r :bat Anestesi
Setiap &bat anestesi mempunyai p&tensia yang berbeda. Untu! mengu!ur p&tensi
&bat anestesi diguna!an 2inima A(e&ar >&ncentrati&n .2A>/. 2A> adaah
!&nsentasi &bat anestesi inhaasi daam a(e&us yang dapat mencegah resp&n nyeri
pada 50< indi(idu. 2a!in rendah 2A> ma!in tinggi p&tensi &bat anestesi tersebut.
Teori Terjadinya Anestesi Umum
1. =ipid s&ubiity the&ry .2eyer 1?@@, :(ert&n 1@01/
:bat anestesi adaah ipid s&ube sehingga e-e!nya berhubungan dengan daya
arutnya di daam ema!. 2a!in besar daya arutnya, ma!in besar e-e! anestesinya.
2. )e&ri c&&id
A-e! anestesi disebab!an !arena ter,adinya agregasi c&&id daam se yang
menyebab!an ter,adinya gangguan -ungsi pada se.
3. )e&ri ads&rbsi1tegangan permu!aan
2enghubung!an e-e! anestesi dengan daya ads&rbsi atau menurunnya tegangan
permu!aan membrane se. $engan mengumpunya &bat anestesi dari membrane se
bera!ibat perubahan permeabiitas membrane dan menyebab!an hambatan -ungsi
neur&n.
4. )e&ri bi&!imia%i
2enerang!an e-e! &bat anestesi dengan pening!atan rea!si en4imati! atau di daam
se. 5eberapa &bat anestesi menyebab!an unc&uping dan &3sidati(e ph&sph&ryati&n
dan menghambat !&nsumsi &!sigen.
5. )e&ri -isi!
2enghubung!an daya anestesi dengan a!ti(itas therm&dinami! atau bentu! dasar
m&e!u.
TAHAPAN TINDAKAN ANESTESI UMUM
I. Peniaian dan !ersia!an !ra anestesi
Sebeum pasien dibedah sebai!nya dia!u!an !un,ungan pasien terebih dahuu sehingga
pada %a!tu pasien dibedah, pasien daam !eadaan bugar. )u,uan dari !un,ungan
tersebut adaah untu! mengurangi ang!a !esa!itan &perasi, mengurangi biaya &perasi
dan mening!at!an !uaitas peayanan !esehatan.
a. Peniaian !ra "eda#
Anamnesis
#i%ayat tentang apa!ah pasien pernah mendapat anestesi sebeumnya sangatah
penting untu! mengetahui apa!ah ada ha+ha yang peru mendapat perhatian
!husus, misanya aergi, mua+muntah, nyeri &t&t, gata+gata atau sesa! na-as
pasca bedah, sehingga dapat dirancang anestesi beri!utnya dengan ebih bai!.
5eberapa peneiti mengan,ur!an &bat yang mung!in bisa menimbu!an masaah
dimasa ampau sebai!nya ,angan diguna!an uang, misanya ha&tan ,angan
diguna!an uang daam %a!tu tiga buan, su!sini!&in yang menimbu!an apn&e
ber!epan,angan ,uga ,angan diuang. Kebiasaan mer&!&! sebai!nya dihenti!an 1+
2 hari sebeumnya
Pemeri$saan Fisi$
Pemeri!saan gigi+geigi, tinda!an bu!a muut, idah reati- besar sangat penting
untu! di!etahui apa!ah a!an menyuit!an tinda!an aring&s!&pi intubasi. =eher
pende! dan !a!u ,uga a!an menyuit!an aring&s!&pi intubasi. Pemeri!saan rutin
secara sistemi! tentang !eadaan umum tentu tida! b&eh die%at!an seperti
inspe!si, papasi, per!usi dan aus!utasi semua sistem &rgan tubuh pasien
Pemeri$saan La"oratorium
U,i ab&rat&rium henda!nya atas indi!asi yang tepat sesuai dengan dugaan
penya!it yang sedang dicurigai. Pemeri!saan yang dia!u!an meiputi
pemeri!saan darah .0b, e!&sit, masa perdarahan dan masa pembe!uan/ dan
urinaisis. Pada usia pasien diatas 50 tahun ada an,uran pemeri!saan AK8 dan
-&t& th&ra!s.
Kasi%i$asi status %isi$
Kasi-i!asi yang a4im diguna!an untu! meniai !ebugaran -isi! sese&rang adaah
yang berasa dari The American Society of Anesthesiologists (ASA). Kasi-i!asi
-isi! ini bu!an aat per!iraan resi!& anestesi, !arena dampa! samping
anestesi tida! dapat dipisah!an dari dampa! samping pembedahan.
Keas " : Pasien sehat &rgani!, -isi&&gi!, psi!iatri!, bi&!imia.
Keas "" : Pasien dengan penya!it sistemi! ringan atau sedang
Keas """ : Pasien dengan penya!it sistemi! berat, sehingga a!ti(itas rutin
terbatas
Keas "7 : Pasien dengan penya!it sistemi! berat ta! dapat mea!u!an
a!ti(itas rutin dan penya!itnya merupa!an ancaman !ehidupannya
setiap saat
Keas 7 : Pasien se!arat yang diper!ira!an dengan atau tanpa
pembedahan hidupnya tida! a!an ebih dari 24 ,am
Masu$an ora
#e-e!s aring mengaami penurunan seama anestesi. #egurgitasi isi ambung
dan !&t&ran yang terdapat daam ,aan napas merupa!an risi!& utama pada
pasien+pasien yang men,aani anestesi. Untu! meminima!an risi!& tersebut,
semua pasien yang di,ad%a!an untu! &perasi ee!ti- dengan anestesia harus
dipantang!an dari masu!an &ra .puasa/ seama peri&de tertentu sebeum indu!si.
Pada pasien de%asa umumnya puasa B+? ,am, ana! !eci 4+B ,am dan pada bayi
3+4 ,am. 2a!anan ta! berema! diperb&eh!an 5 ,am sebeum indu!si anestesi.
2inuman bening, air putih teh manis sampai 3 ,am dan untu! !eperuan minum
&bat air putih daam ,umah terbatas b&eh 1 ,am sebeum indu!si anestesi.
". Premedi$asi
Sebeum pasien diberi &bat anestesi, ang!ah sean,utnya adaah dia!u!an
premedi!asi, yaitu pemberian &bat sebeum indu!si anestesi diberi dengan tu,uan
untu! meancar!an indu!si, rumatan dan bangun dari anestesi diantaranya:
1/ 2enimbu!an rasa nyaman pada pasien
2/ 2enghiang!an rasa !ha%atir
3/ 2emberi!an !etenangan
4/ 2engurangi rasa sa!it
5/ 2encegah mua dan muntah
B/ 2ene!an re-e!s+re-e!s yang tida! diingin!an
;/ 2engurangi se!resi !een,ar sai(a dan ambung
&a$tu dan 'ara !em"erian !remedi$asi:
Pemberian &bat secara sub!utan tida! a!an e-e!ti- daam1 ,am, secara intramuscuar
minimum harus ditunggu 40 menit. Pada !asus yang sangat darurat dengan %a!tu
tinda!an pembedahan yang tida! pasti &bat+&bat dapat diberi!an secara intra(ena.
:bat a!an sangat e-e!ti- sebeum indu!si. 5ia pembedahan beum dimuai daam
%a!tu 1 ,am dian,ur!an pemberian premedi!asi intramuscuar, sub!utan tida!
dian,ur!an. Semua &bat premedi!asi bia diberi!an secara intra(ena dapat
menyebab!an sedi!it hip&tensi !ecuai atr&pine dan hi&sin. 0a ini dapat di!urangi
dengan pemberian secara perahan+ahan dan diencer!an.
:bat+&bat yan g s erin g diguna! an :
(. Ana)esi$ nar$oti$
a. Petidin . amp 2cc C 100 mg/, d&sis 1+2 mg1!g55
b. 2&r-in . amp 2cc C 10 mg/, d&sis 0,1 mg1!g55
c. 'entany . - 10cc C 500 mg/, d&sis 1+3Dgr1!g55
*. Ana)esi$ non nar$oti$
a. P&nstan
b. )ram&
c. )&rad&n
+. Hi!noti$
a. Ketamin . - 10cc C 100 mg/, d&sis 1+2 mg1!g55
b. Pent&ta .amp 1cc C 1000 mg/, d&sis 4+B mg1!g55
,. Sedati%
a. $ia4epam1(aium1stes&id . amp 2cc C 10mg/, d&sis 0,1 mg1!g55
b. 2ida4&am1d&rmicum .amp 5cc13cc C 15 mg/,d&sis 0,1mg1!g55
c. Pr&p&-&1rec&-&1dipri(an .amp 20cc C 200 mg/, d&sis 2,5 mg1!g55
d. $ehydr&ben4perid&n1$5P .amp 2cc C 5 mg/, d&sis 0,1 mg1!g55
-. Anti emeti'
a. Su-as atr&pine .anti !&inergi!/ .amp 1 cc C 0,25 mg/, d&sis 0,001
II. Indu$si anestesi
2erupa!an tinda!an untu! membuat pasien dari sadar men,adi tida! sadar, sehingga
memung!in!an dimuainya anestesi dan pembedahan. "ndu!si dapat di!er,a!an secara
intra(ena, inhaasi, intramuscuar atau recta. Seteah pasien tidur a!ibat indu!si anestesia
angsung dian,ut!an dengan pemeiharaan .maintenance/ anestesi sampai tinda!an
pembedahan seesai.
Untu! persiapan indu!si anestesi diperu!an STATICS:
S : Scope, stet&s!&p untu! mendengar!an suara paru dan ,antung. =aring&s!&p, piih
biah atau daun .bade/ yang sesuai dengan usia pasien. =ampu harus cu!up terang.
T : Tube, pipa tra!ea. piih sesuai usia. Usia E 5 tahun tanpa ba&n .cu--ed/ dan F 5
tahun dengan ba&n .cu--ed/.
A : Airway, pipa muut -aring .8uede, &r&trachea air%ay/ atau pipa hidung+-aring
.nas&+trachea air%ay/. Pipa ini untu! menahan idah saat pasien tida! sadar untu!
men,aga supaya idah tida! menyumbat ,aan napas.
T : Tape, pester untu! -i!sasi pipa supaya tida! terd&r&ng atau tercabut.
I : Introducer, mandrin atau stiet dari !a%at dibung!us pastic .!abe/ yang mudah
dibeng!&!an untu! pemandu supaya pipa tra!ea mudah dimasu!!an.
. : Connector, penyambung antara pipa dan peraatan anesthesia
S : Suction, penyed&t ender, udah danain+ainnya.
1. "ndu!si intra(ena
Paing banya! di!er,a!an dan digemari. "ndi!si intra(ena di!er,a!an dengan hati+hati,
perahan+ahan, embut dan ter!endai. :bat indu!si b&us disunti!an daam
!ecepatan antara 30+B0 deti!. Seama indu!si anestesi, pernapasan pasien, nadi dan
te!anan darah harus dia%asi dan seau diberi!an &!sigen. $i!er,a!an pada pasien
yang !&&perati-. :bat+&bat indu!si intra(ena:
a. Tio!enta /!entota0 tio!enton/, amp 500 mg atau 1000 mg
sebeum diguna!an diarut!an daam a!uades steri sampai !epe!atan 2,5<
. 1m C 25mg/. 0anya b&eh diguna!an untu! intra(ena dengan d&sis 3+;
mg1!g disunti!an perahan+ahan dihabis!an daam 30+B0 deti!. 5ergantung
d&sis dan !ecepatan sunti!an ti&penta a!an menyebab!an pasien berada
daam !eadaan sedasi, hypn&sis, anestesia atau depresi napas. )i&penta
menurun!an airan darah &ta!, te!anan i!u&r, te!anan intracrania dan
diduga dapat meindungi &ta! a!ibat !e!urangan :
2
. $&sis rendah bersi-at
anti+anagesi.
". Pro!o%o /di!ri1an0 re'o%o2
$i!emas daam cairan emusi ema! ber%arna putih susu bersi-at is&t&nic
dengan !epe!atan 1< .1m C 1& mg/. Sunti!an intra(ena sering menyebab!an
nyeri, sehingga beberapa deti! sebeumnya dapat diberi!an id&!ain 1+2
mg1!g intra(ena. $&sis b&us untu! indu!si 2+2,5 mg1!g, d&sis rumatan
untu! anestesia intra(ena t&ta 4+12 mg1!g1,am dan d&sis sedasi untu!
pera%atan intensi- 0,2 mg1!g. Pengenceran hanya b&eh dengan de!str&sa
5<. )ida! dian,ur!an untu! ana! E 3 tahun dan pada %anita hami.
'. Ketamin /$etaar2
Kurang digemari !arena sering menimbu!an ta!i!ardia, hipertensi,
hipersai(asi, nyeri !epaa, pasca anestesia dapat menimbu!an mua+muntah,
pandangan !abur dan mimpi buru!.
Sebeum pemberian sebai!nya diberi!an sedasi mida4&am .d&rmi!um/
atau dia4epam .(aium/ dengan d&sis 0,1 mg1!g intra(ena dan untu!
mengurangi sai(a diberi!an su-as atr&pin 0,01 mg1!g. $&sis b&us 1+2 mg1!g
dan untu! intramuscuar 3+10 mg. !etamin di!emas daam cairan bening
!epe!atan 1< .1m C 10mg/, 5< .1 m C 50 mg/, 10< . 1m C 100 mg/.
d. 3!ioid /mor%in0 !etidin0 %entani0 su%entani2
$iberi!an d&sis tinggi. )ida! mengganggu !ardi&(as!uar, sehingga banya!
diguna!an untu! indu!si pasien dengan !eainan ,antung. Untu! anestesi
&pi&id diguna!an -entani d&sis 20+50 mg1!g dian,ut!an d&sis rumatan 0,3+1
mg1!g1menit.
2. "ndu!si intramuscuar
Sampai se!arang hanya !etamin .!etaar/ yang dapat diberi!an secara intramuscuar
dengan d&sis 5+; mg1!g55 dan seteah 3+5 menit pasien tidur.
3. "ndu!si inhaasi
a. N
*
3 .nitr&us &3ide, dinitr&gen m&n&!sida/ berbentu! gas, ta! ber%arna, bau
manis, ta! iritasi, ta! terba!ar dan beratnya 1,5 !ai berat udara. Pemberian
harus disertai :2 minima 25<. 5ersi-at anasteti! emah, anagesinya !uat,
sehingga sering diguna!an untu! mengurangi nyeri men,eang persainan. Pada
anestesi inhaasi ,arang diguna!an sendirian, tapi di!&mbinasi dengan saah satu
cairan anasteti! ain seperti ha&tan.
b. Haotan /%uotan2, sebagai indu!si ,uga untu! aring&s!&p intubasi, asa!an
anestesinya cu!up daam, stabi dan sebeum tinda!an diberi!an anagesi
sempr&t id&!ain 4< atau 10< se!itar -aring aring. Keebihan d&sis
menyebab!an depresi napas, menurunnya t&nus simpatis, ter,adi hip&tensi,
bradi!ardi, (as&diatasi peri-er, depresi (as&m&t&r, depresi mi&!ard, dan
inhibisi re-e!s bar&resept&r. 2erupa!an anagesi emah, anestesi !uat.
0a&tan menghambat peepasan insuin sehingga mininggi!an !adar gua darah.
c. En%uran /etran0 airan2, e-e! depresi napas ebih !uat dibanding ha&tan dan
en-uran ebih iritati- disbanding ha&tan. $epresi terhadap sir!uasi ebih !uat
dibanding ha&tan, tetapi ebih ,arang menimbu!an aritmia. A-e! rea!sasi
terhadap &t&t uri! ebih bai! dibanding ha&tan.
d. Iso%uran /%oran0 aeran2, meninggi!an airan darah &ta! dan te!anan
intracrania. Peninggian airan darah &ta! dan te!anan intracrania dapat
di!urangi dengan te!ni! anestesi hiper(entiasi, sehingga is&-uran banya!
diguna!an untu! bedah &ta!. A-e! terhadap depresi ,antung dan curah
,antung minima, sehingga digemari untu! anestesi te!ni! hip&tensi dan
banya! diguna!an pada pasien dengan gangguan !&r&ner.
e. Des%uran /su!rane2, sangat mudah menguap. P&tensinya rendah .2A> B.0</,
bersi-at simpat&mimeti! menyebab!an ta!i!ardi dan hipertensi. A-e! depresi
napasnya seperti is&-uran dan etran. 2erangsang ,aan napas atas sehingga
tida! diguna!an untu! indu!si anestesi.
-. Se1o%uran /utane2, %a!tu indu!si dan %a!tu puih dari anestesi ebih cepat
dibanding!an is&-uran. 5aunya tida! menyengat dan tida! merangsang ,aan
napas, sehingga digemari untu! indu!si anestesi inhaasi disamping ha&tan.
4. "ndu!si per recta
>ara ini hanya untu! ana! atau bayi mengguna!an thi&penta atau mida4&am.
III. Pemei#araan /maintenan'e2 anestesi
Pada peri&de ini diberi!an &bat anestesi daam d&sis tertentu, tergantung ,enis &perasinya.
Anestesi tida! b&eh terau daam !arena dapat membahaya!an ,i%a, namun tida! b&eh
terau ringan !arena pasien bisa sa,a masih dapat merasa!an nyeri. 0a tersebut a!an
menimbu!an trauma psi!is, seain itu dapat menyebab!an spasme sauran pernapasan,
batu!, muntah, atau gangguan !ardi&(as!uer.
Pada -ase pemeiharaan ,uga dapat dipa!ai &bat inhaasi atau intra(ena. Anestesi umum
dia!u!an sampai ting!at !edaaman &bat mencapai trias anestesi, yaitu penderita tidur,
anagesi! cu!up, dan ter,adi rea!sasi &t&t.
#umatan intra(ena biasanya mengguna!an &pi&id d&sis tinggi, -entani 10+50 Dg1!g55.
$&sis tinggi &pi&id menyebab!an pasien tidur dengan anagesia cu!up, sehingga tingga
memberi!an rea!sasi peumpuh &t&t. #umatan intra(ena dapat ,uga mengguna!an
&pi&id d&sis biasa, tetapi pasien ditidur!an dengan in-use pr&p&-& 4+12 mg1!g551,am.
5edah ama dengan anestesi t&ta intra(ena, peumpuh &t&t dan (entiat&r. Untu!
mengembang!an paru diguna!an inhaasi dengan udara G :
2
atau *
2
: G :
2.
#umatan
inhaasi biasanya mengguna!an campuran *2: dan :2 dengan perbandingan 3:1
ditambah ha&tan 0,5+2 (&< atau en-uran 2+4< atau is&-uran 2+4(&< atau se(&-uran
2+4< bergantung apa!ah pasien bernapas sp&ntan, dibantu atau di!endai!an.
5erdasar!an respirasinya, anestesi umum dibeda!an men,adi:
- #espirasi sp&ntan, yaitu penderita bernapas sendiri secara sp&ntan
- #espirasi !endai1respirasi ter!&ntr&1baance anestesi: pernapasan sepenuhnya
tergantung bantuan !ita
- #espirasi dibantu .assisted respirati&n/: penderita bernapas sp&ntan tapi masih
diberi!an sedi!it bantuan
5erdasar!an sistem airan udara pernapasan daam rang!aian aat anestesi, anestesi
dibeda!an men,adi 4 sistem, yaitu:
- Sistem &pen
2erupa!an sistem yang paing sederhana. $isini udara e!spirasi bebas !euar
menu,u udara bebas dan tida! ada hubungan -isi! secara angsung antara ,aan
napas dengan aat anestesi.
- Sistem semi &pen
Pada sistem ini, &bat anestesi dieng!api dengan reser(&ir bag, seain itu ditambah
dengan !ep 1 arah untu! mengeuar!an udara e!spirasi, !ep ini disebut n&n+
rebreathing (a(e.
)ing!at !eb&r&san dan p&usi ebih rendah disbanding sistem &pen. Sistem &pen
dan semi &pen disebut ,uga sistem n&n rebreathing !arena tida! b&eh ada udara
e!spirasi yang dihirup !embai, serta tida! membutuh!an s&dayme untu!
menyaring >:
2.
- Sistem semi c&sed
Udara e!spirasi yang mengandung gas anestesi dan &!sigen yang ebih rendah
dibanding!an dengan udara inspirasi, ,uga mengandung >:
2
yang ebih tinggi.
8as+gas ini diair!an menu,u canester yang mengandung s&dayme untu!
menyaring >:
2.
=au udara ini digabung!an dengan campuran gas anestesi dan
&!sigen dari sumber gas .'resh 8as '&%/ untu! diinspirasi !embai. Keebihan
airan gas a!an di!euar!an meaui !ep &(er -&%. Karena udara e!spirasi dihirup
!embai, ma!a &bat anestesi dan &!sigem dapat dihemat dan p&usi ,uga
ber!urang.
- Sistem c&sed
Prinsipnya sama dengan sistem semi c&sed, namun disini tida! ada udara yang
!euar menu,u udara bebas. Sistem semi c&sed dan c&sed disebut ,uga sistem
rebreathing, !arena udara e!spirasi dihirup !embai dan butuh s&dayme untu!
membersih!an >:
2.
I4. Pemui#an
Pada a!hir &perasi, anestesi a!an dia!hiri dengan menghenti!an pemberian &bat anestesi.
Pada anestesi inhaasi, bersamaan dengan penghentian &bat anestesi airan &!sigen
dinai!!an. 0a ini disebut &!sigenasi. $engan &!sigenasi, ma!a &!sigen a!an mengisi
tempat yang sebeumnya ditempati &eh &bat anestesi inhaasi di a(e&i dan !emudian
!euar bersamaan dengan udara e!spirasi. )e!anan parsia &bat anestesi di daam a(e&i
a!an menurun, sehingga ebih rendah dibanding!an te!anan parsia &bat anestesi di daam
darah. Kemudian ter,adi di-usi dari daam darah menu,u a(e&i, sema!in tinggi
perbedaan te!anan parsia sema!ain cepat di-usi.
TATALAKSANA 5ALAN NAPAS
0ubungan ,aan napas dan dunia uar meaui 2 ,aan:
1. 0idung
2enu,u nas&-aring
2. 2uut
2enu,u &r&-aring
0idung dan muut dibagian depan dipisah!an &eh paatum durum dan paatum m&e dan
dibagian bea!ang bersatu di hip&-aring. 0ip&-aring menu,u es&phagus dan aring dipisah!an
&eh epig&tis menu,u !e tra!ea. =aring terdiri dari tuang ra%an tir&id, !ri!&id, epig&tis dan
sepasang ariten&id, !&rni!uata dan !unei-&rm.
A. 2anu(er tripe ,aan napas
)erdiri dari:
1. Kepaa e!stensi pada sendi atant&+&!sipita.
2. 2andibua did&r&ng !e depan pada !edua anguus mandibuar
3. 2uut dibu!a
$engan maneu(er ini diharap!an idah terang!at dan ,aan napas bebas, sehingga gas atau
udara ancar masu! !e tra!ea e%at hidung atau muut.
5. 9aan napas -aring
9i!a maneu(er tripe !urang berhasi, ma!a dapat dipasang ,aan napas muut+ -aring e%at
muut .&r&+pharyngea air%ay/ atau ,aan napas e%at hidung .nas&+ pharyngea air%ay/.
>. Sung!up mu!a
2engantar udara 1 gas anestesi dari aat resusitasi atau system anestesi !e ,aan napas pasien.
5entu!nya dibuat sedemi!ian rupa sehingga !eti!a diguna!an untu! bernapas sp&ntan atau
dengan te!anan p&siti- tida! b&c&r dan gas masu! semua !e tra!ea e%at muut atau hidung.
$. Sung!up aring .=aryngea mas!/
2erupa!an aat ,aan napas berbentu! send&! terdiri dari pipa besar berubang dengan u,ung
menyerupai send&! yang pinggirnya dapat di!embang+!empis!an seperti ba&n pada pipa
tra!ea. )ang!ai =2A dapat berupa pipa !erasdari p&i(ini atau embe! dengan spira
untu! men,aga supaya tetap paten.
$i!ena 2 macam sung!up aring:
1. Sung!up aring standar dengan satu pipa napas
2. Sung!up aring dengan dua pipa yaitu satu pipa napas standar dan ainnya pipa
tambahan yang u,ung distanya berhubungan dengan es&phagus.
A. Pipa tra!ea .end&trachea tube/
2engantar gas anestesi angsung !e daam tra!ea dan biasanya dibuat dari bahan standar
p&i(ini+!&rida. Pipa tra!ea dapat dimasu!an meaui muut .&r&trachea tube/ atau
meaui hidung .nas&trachea tube/.
'. =aring&s!&pi dan intubasi
'ungsi aring iaah mencegah benda asing masu! paru. =aring&s!&p merupa!an aat yang
diguna!an untu! meihat aring secara angsung supaya !ita dapat memasu!!an pipa tra!ea
dengan bai! dan benar. Secara garis besar di!ena dua macam aring&s!&p:
1. 5iah, daun .bade/ urus .2acint&sh/ untu! bayi+ana!+de%asa
2. 5iah eng!ung .2ier, 2agi/ untu! ana! besar+de%asa.
Ind i$ asi in tu" asi tra$ ea
"ntubasi tra!ea iaah tinda!an memasu!!an pipa tra!ea !e daam tra!ea meaui rima
g&ttis, sehingga u,ung distanya berada !ira+!ira dipertengahan tra!ea antara pita suara
dan bi-ur!asi& tra!ea. "ndi!asi sangat ber(ariasi dan umumnya dig&&ng!an sebagai beri!ut:
1. 2en,aga patensi ,aan napas &eh sebab apapun. Keainan anat&mi, bedah !asus,
bedah p&sisi !husus, pembersihan se!ret ,aan napas, dan ain+ainnya.
2. 2empermudah (entiasi p&siti- dan &!sigenasi
Kesu i tan in tu" asi
1. =eher pende! ber&t&t
2. 2andibua men&n,&
3. 2a!sia1gigi depan men&n,&
4. U(ua ta! terihat
5. 8era! sendi temp&r&+mandibuar terbatas
B. 8era! (ertebra ser(i!a terbatas
Ko m! i$ asi in tu" asi
1. Seama intubasi
a. )rauma gigi geigi
b. =aserasi bibir, gusi, aring
c. 2erangsang sara- simpatis
d. "ntubasi br&n!us
e. "ntubasi es&phagus
-. Aspirasi
g. Spasme br&n!us
2. Seteah e!stubasi
a. Spasme aring
b. Aspirasi
c. 8angguan -&nasi
d. Adema g&ttis+subg&tis
e. "n-e!si aring, -aring, tra!ea
E$stu"asi
1. A!stubasi ditunda sampai pasien benar+benar sadar, ,i!a:
a. "ntubasi !embai a!an menimbu!an !esuitan
b. Pasca e!stubasi ada risi!& aspirasi
2. A!stubasi di!er,a!an pada umumnya pada anestesi sudah ringan dengan catatan ta!
a!an ter,adi spasme aring.
3. Sebeum e!stubasi bersih!an r&ngga muut aring -aring dari se!ret dan cairan
ainnya.
BAB III
KESIMPULAN
Anestesi umum adaah menghiang!an nyeri secara sentra disertai dengan hiangnya
!esadaran dan bersi-at puih !embai .re(ersibe/.
Anestesi memii!i tu,uan+tu,uan sebagai beri!ut:
1. 0ipn&ti!1sedasi: hiangnya !esadaran
2. Anagesia: hiangnya resp&n terhadap nyeri
3. 2usce rea3ant: rea!sasi &t&t rang!a
)ahapan tinda!an anestesi umum terdiri dari peniaian dan persiapan pra anestesi, indu!si,
pemeiharaan, dan pemuihan.
DAFTAR PUSTAKA
1. 5r&c!%e #>, Andre% 99: "nhaed Anesthetic $ei(ery Sistems daam 2ier #$:
2ierHs Anesthesia, B
th
ed. Phiadephia, Ase(ier >hurchi =i(ingst&ne, 2005, p 2;3+
311.
2. :r!in 'K: Anesthetic Systems daam 2ier #$: Anesthesia. *e% I&r!, >hurchi
=i(ingst&ne, 1@?1, p 11;+152.
3. 0&%ey 9A, #&th PA: Anesthesia $ei(ery Systems daam St&eting #K, 2ier #$
.eds./: 5asics &- Anesthesia. 5
th
ed. Phiadephia. >hurchi =i(ingst&ne, 200;, p 1?5+
20B.
4. )ay&r $: >h&ice &- Anesthetic )echniJue daam St&eting #K, 2ier #$ .eds/:
5asics &- Anesthesia, 5
th
ed. Phiadephia, >hurchi =i(ingst&ne, 200;, p 1;?+1?4.

Anda mungkin juga menyukai