Anda di halaman 1dari 36

TUBERKULOSIS DALAM

KELUARGA

Kelompok E4
2
102009011 BERADONA
102009250 VINDI NAZHIFA
102010233 TRESSY APRILIN PADAHANA
102010247 RANANTA SAPUTRA SEMBIRING
102010345 BILLY GERSON
102011060 IRA FRAYANTI SAREWA

102011184 TOGANA JUNISAR PANIRO
SINAGA
102011252 LILI ANDRIANI
102011331 LAKWARI AGTHATURI
102011377 IMELDA SURYADITA

EPIDEMIOLOGI
tahun 1990-an re-emerging disease TB
WHO 1/3 penduduk dunia (2 miliar orang)
terinfeksi oleh M. Tuberkulosis
angka tertinggi diafrika, asia, dan amerika latin
Tuberkulosis tingginya angka morbiditas dan
mortalitas
yang mempengaruhi epidemiologi TB setelah tahun
1990
1. perubahan strategi pengendalian
2. infeksi HIV
3. pertumbuhan populasi yang cepat.

DOKTER KELUARGA
Dokter praktek umum yang menyelenggarakan
pelayanan primer yang komprehensif, kontinu,
integratif, holistik, koordinatif, dengan
mengutamakan pencegahan, menimbang peran
keluarga, lingkungan serta pekerjaannya.
Pelayanan diberikan kepada semua pasien tanpa
memandang jenis kelamin, usia ataupun jenis
penyakitnya.
DIAGNOSIS- Pemeriksaan dahak
Pemeriksaan dahak mikroskopis
Sewaktu
Pagi
Sewaktu
Pemeriksaan biakan dan
Uji kepekaan
berfungsi untuk menegakkan
diagnosis, menilai
keberhasilan pengobatan dan
menentukan potensi
penularan.
Host:
a. Umur
b. Jenis kelamin
c. Pendidikan
d. Pekerjaan

Agent :
Mycobacterium
tuberculosis
Environment :
a. Kelembaban udara
b. Ventilasi rumah
c. Suhu rumah
d. Pencahayaan rumah
e. Kepadatan penghuni
rumah
RISIKO PENULARAN
tingkat pajanan dengan percikan dahak.
Risiko penularan setiap tahunnya di tunjukkan dengan
Annual Risk of Tuberculosis Infection (ARTI) yaitu
proporsi penduduk yang berisiko terinfeksi TB selama
satu tahun.
ARTI di Indonesia bervariasi antara 1-3%.
Infeksi TB dibuktikan dengan perubahan reaksi
tuberkulin negatif menjadi positif.


RISIKO MENJADI SAKIT TB
10% yang terinfeksi TB akan menjadi sakit TB.
daya tahan tubuh yang rendah infeksi HIV/AIDS dan
malnutrisi (gizi buruk).

CARA PENULARAN
Sumber penularan pasien TB dengan BTA (+) batuk
/ bersin, maka dalam bentuk droplets, kuman akan
menyebar ke udara.
Keadaan lingkungan berpengaruh dalam penyebaran
kuman ini,

CASE FINDING

Aktif
Mengadakan pertemuan dengan masyarakat untuk
menjelaskan tentang tanda-tanda penyakit dan cara
pengobatannya.
Kunjungan rumah dilakukan oleh petugas Puskesmas
(perkesmas) terutama dengan adanya Bidan Desa
Pasif
Penderita yang secara sukarela berkunjung ke Puskesmas,Rs
dan BP4(balai pemberantasan penyakit paru-paru).
Kriteria tersangka penderita : telah berumur lebih dari 15 tahun
dengn salah satu gejala sebagai berikut :
Batuk lebih dari 4 minggu
Batuk berdarah
Nyeri dada

GEJALA KLINIS PASIEN TB PARU
Gejala Utama pasien TB Paru adalah batuk berdahak
selama 2-3 minggu atau lebih
dapat diikuti dg :
Dahak bercampur darah
Sesak nafas
Badan lemas
BB menurun
Malaise
Berkeringat malam hari tanpa aktivitas fisik
Demam meriang lebih dari 1 bulan

Tersangka Penderita TBC/ Suspek TBC
Periksa Dahak Sewaktu,Pagi,Sewaktu (SPS)
Hasil BTA
+ + +
+ + -
Hasil BTA
+ - -
Hasil BTA
- - -
TB Paru
Foto Thoraks dan
Pertimbangan Dokter
Pemeriksaan Dahak
Mikroskopis
Hasil BTA
- - -
Antibiotik Non OAT
Ada perbaikan
Tdk ada
perbaikan
Foto Thoraks dan
Pertimbangan Dokter
Bukan TB Paru
Hasil BTA
+ + +
+ + -
PROGRAM KERJA PUSKESMAS
strategi DOTS (Directly Observed
Treatments Shortcourse
chemotherapy)
Komitmen politisi dari para pengambil
keputusan, termasuk dukungan dana
Diagnosis pemeriksaan mikroskopik
BTA dlm dahak
Terjaminnya persediaan OAT
Pengobatan dengan panduan OAT
jangga pendek dg pengawasan
langsung PMO
Pencatatan dan pelaporan secara baku
untuk memantau dan mengevaluasi
program penanggulangan TBC
Tujuan Umum: Memutus rantai
penularan sehingga penyakit
tuberculosis diharapkan bukan lagi
menjadi masalah kesehatan.
Tujuan Khusus:
Cakupan penemuan kasus BTA
(+) sebesar 70%
Kesembuhan minimal 85%
Mencegah multidrug resistant
(MDR).

PROGRAM KERJA PUSKESMAS
1. Pengamatan Epidemiologi dan Tindakan
Pemberantasan
2. Penilaian Pengobatan
3. Rujukan Penderita
4. Penyuluhan Kesehatan

1. Pengamatan Epidemiologi dan
Tindakan Pemberantasan
Setiap penderita tersangka TB paru yang berumur 15
tahun keatas periksa dahak
BTA (-) pengawasan dan periksa dahak 1 bl kemudian
BTA (+) jelaskan pengobatan yang harus dijalani
Tata cara minum obat
Lama pengobatan
Efek samping
Susun jadwal minum OAT

OBAT ANTI TUBERCULOSIS
Isoniazid ( H )
Rifampicin ( R)
Pyrazinamide ( P )
BAKTERISID

Etambutol (E)
Streptomycin ( S )
BAKTERIOSTATIK

NAMA OBAT Fase Intensif setiap
hari Minggu ke 1-4
Fase Intermitten 2
kali/minggu
Minggu ke 5-26
Rifampisin 450 mg
(1 tab TB 4)
600 mg
(1 Kaplet TB 6)
Etambutol 1000 mg
(2 tablet TB 2)
___
INH 400 mg
(1 tablet TB 4 yang
mengandung vit.B6 10
mg)
700 mg
(1 tablet TB 4 dan 1
tablet TB 3)
lanjutan
Ajarkan penderita untuk mencegah penyebaran penyakit
Kunjungilah penderita di rumah
pelalai ini kemudian datang kembali ke Puskesmas
untuk berobat:
1. Periksa lagi dahaknya
2. Jika (+) anggaplah dia sebagai penderita baru, dan
mulailah lagi pengobatan
3. Jika (-) teruskanlah pengobatan dengan melanjutkan
jadwal yang telah berhenti pada saat pasien datang ke
Puskesmas yang terakhir

2. Penilaian Pengobatan
Pemeriksaan dahak pada awal bulan IV dan pada akhir
masa pengobatan
BTA (+) biakan dahak
Bila biakan tidak tumbuh
Bila biakan tumbuh uji resistensi
kuman masih sensitive
sudah resisten



3. Rujukan penderita
pemeriksaan dahak berkala konversi namun
keluhan tetap ada dan keadaan umum semakin
berat.
Penderita yang mengalami kegagalan pengobatan
disertai dengan kekebalan kuman terhadap salah
satu atau beberapa obat anti TB yang pernah
dipakai.
Penderita tidak tahan terhadap obat (drug
intolerance).

4. Penyuluhan Kesehatan
Berilah penyuluhan kepada masyarakat agar
masyarakat mau bekerjasama dalam rencana
penemuan, pengobatan, dan vaksinasi BCG.

PENGOBATAN TB ANAK
Dosis OAT Kombipak pada Anak
Dosis OAT KDT pada Anak
Keterangan:
Bayi BB <5 kg dirujuk ke rumah sakit
Anak BB 15-19 kg dapat diberikan 3 tablet
Anak BB >33 kg dirujuk ke rumah sakit
Obat harus diberikan secara utuh, tidak boleh
dibelah
OAT KDT dapat diberikan dengan cara ditelan
secara utuh atau digerus sesaat sebelum diminum.

PROFILAKSIS UNTUK ANAK
Pada semua anak, terutama balita yang tinggal
serumah atau kontak erat dengan penderita TB
dengan BTA positif, perlu dilakukan pemeriksaan
menggunakan system scoring.
Bila hasil evaluasi dengan system scoring didapat
skor < 5, kepada anak tersebut diberikan Isoniazid
(INH) dengan dosis 5-10 mg/kg/BB/hari selama 6
bulan.
Bila anak tersebut belum pernah mendapat
imunisasi BCG, imunisasi BCG dilakukan setelah
pengobatan pencegahan selesai.

SISTEM SKORING
TINGKAT PENCEGAHAN TUBERKULOSIS
Pencegahan primer
Dengan promosi kesehatan
sebagai salah satu pencegahan TBC paling efektif, walaupun hanya
mengandung tujuan pengukuran umum dan mempertahankan
standar kesehatan sebelumnya yang sudah tinggi.
Penyuluhan penduduk untuk meningkatkan kesadaran terhadap kesehatan
lingkungan.
Penyuluhan langsung bisa dilakukan perorangan maupun kelompok.Dalam
program penanggulangan TB, penyuluhan langsung perorangan sangat
penting artinya untuk menentukan keberhasilan pengobatan penderita.
Penyuluhan Massa Penyakit menular termasuk TB bukan hanya merupakan
masalah bagi penderita, tetapi juga masalah bagi masyarakat,
Pesan-pesan penyuluhan TB melalui media massa (surat kabar, radio, dan TV)
Proteksi spesifik
Imunisasi
Pencegahan sekunder
Tingkat pencegahan kedua ini merupakan upaya manusia untuk mencegah
orang yang telah sakit agar sembuh, menghambat progresifitas penyakit,
menghindarkan komplikasi, dan mengurangi ketidak mampuan (cacat)
Penyaringan
Pengamatan epidemiologis
Survey epidemiologis
Member pelayanan kesehatan sebaik-baiknya pada sarana pelayanan
umum atau prakter dokter swasta

Pencegahan tersier
Dimana, hal yang ingin dicapai adalah agar pasien dapat kembali
beraktivitas seperti biasa sebelumnya berkaitan dengan biopsikososial
nya.


Pencegahan TB anak:
Vaksinasi BCG
Beri makanan yang bergizi dan seimbang pada anak
Jaga lingkungan rumah bersih, tidak lembab dan sinar
matahari masuk ke dalam rumah
Cari kemungkinan sumber penularan : Orang dewasa
serumah (orang tua, pembantu rumah tangga, supir,
dll), Lingkungan sekolah (Guru sekolah, satpam, guru
les, dll)
Pasien TB dewasa diobati hingga tuntas dan
menggunakan masker selama dua bulan awal
pengobatan.

PROMOSI KESEHATAN
Advokasi
Komunikasi
Mobilisasi Sosial

IMUNISASI
Imunisasi BCG 2 bulan
Dosis bayi 0.05 ml, anak 0,10 ml
intrakutan insersi otot deltoid kanan
Insiden TB anak yang mendapat BCG kualitas
vaksin yang digunakan, pemberian vaksin, jarak
pemberian vaksin, dan intensitas pemaparan infeksi.
Imunisasi BCG mencegah TB milier, meningitis
TB, dan spondilitis TB pada anak
Efek samping ulserasi lokal, limfadenitis
Kontraindikasi imunokompromais
KESEHATAN LINGKUNGAN
Kepadatan hunian kamar tidur
Pencahayaan
Ventilasi
Kondisi rumah
Kelembaban udara

Dokter Keluarga
Dokter praktek umum yang menerapkan prinsip-
prinsip KK, mengutamakan pencegahan dengan
sasaran keluarga beserta segala aspeknya dan
mengikuti perkembangan teknologi
Tujuan
Umum : terwujudnya keadaan sehat bagi setiap anggota
keluarga
Khusus : terwujudnya pelayanan kedokteran yang lebih
efektif dan efisien
Manfaat
Akan dapat ditangani penyakit kesehatan seutuhnya
Akan dapat diselenggarakan pelayanan pencegahan
penyakit dan dijamin pelayanan kesehatan
Pengaturannya akan lebih baik dan terarah
Pelayanan kesehatan terpadu sehingga penanganannya
tidak menimbulkan berbagai masalah
Akan dapat diperhitungkan berbagai faktor yang
mempengaruhi timbulnya pengakit
Akan dapat dicegah pemakaian berbagai peralatan
kedokteran canggih yang memberatkan biaya kesehatan
Dokter keluarga memiliki 5 fungsi,
Care Provider
Penyelenggara pelayanan kesehatan
Comunicator
Penghubung / Penyampai pesan
Decision Maker
Pengambil keputusan
Manager
Community Leader
Pemimpin masyarakat
Selain 5 fungsi tersebut, ada pula tugas dokter keluarga,
yaitu :

a. Mendiagnosis dan memberikan pelayanan aktif saat sehat
dan sakit
b. Melayani individu dan keluarganya
c. Membina dan mengikut sertakan keluarga dalam upaya
penanganan penyakit
d. Menangani penyakit akut dan kronik
e. Merujuk ke dokter spesialis

Anda mungkin juga menyukai