Anda di halaman 1dari 79

Kelompok 4

Ambar Maresya
Agusta Indah
Ayip Farouk
Shadrina Izzati
T. Bioproses
Fak. Teknik
Universitas Indonesia
2014
Pendahuluan
Isi

Keragaman Sel
Komponen Sel
Cara Kerja Sel
Penutup
Sel merupakan struktur dan fungsi
organisme unit dasar. Sel bersifat fundamental
bagi sistem kehidupan dalam biologi, seperti
fundamentalnya atom dalam kimia.
Organel Sel
Komponen Sel
Molekul Utama Sel
Gen sebagai Kode Dasar
Kromosom
Cara Kerja Sel
Pertumbuhan Sel
Perubahan Sel
Pergerakan Sel
Komunikasi Sel
Respon Sel
Kematian Sel
sel yang tidak
memiliki sistem
endomembran
memiliki materi inti
yang tidak dibatasi
oleh sistem
membran
tidak memiliki
organel yang
dibatasi oleh sistem
membran.
Contoh: Bakteri
dan Ganggang
Biru
tipe sel yang memiliki sistem endomembran.
inti tampak jelas karena dibatasi oleh sistem membran.
sitoplasma memiliki berbagai jenis organel seperti antara
lain:
badan Golgi
retikulum endoplasma (RE)
kloroplas (kuhusus pada tumbuhan)
mitokondria, badan mikro, dan lisosom.
Contoh: Sel Tumbuhan dan Sel Hewan
SEL HEWAN SEL TUMBUHAN
1. tidak memiliki dinding
sel
2. tidak memiliki plastida
3. memiliki lisosom
4. memiliki sentrosom
5. timbunan zat berupa
lemak dan glikogen
6. bentuk tidak tetap
7. pada hewan tertentu
memiliki vakuola, ukuran
kecil, sedikit

1. memiliki dinding sel dan
membran sel
2. umumnya memiliki
plastida
3. tidak memiliki lisosom
4. tidak memiliki
sentrosom
5. timbunan zat berupa
pati
6. bentuk tetap
7. memiliki vakuola
ukuran besar, banyak

Sel punca adalah
sel yang belum
terdeferensi dan
punya potensi
yang sangat
tinggi untuk
berkembang
menjadi banyak
jenis sel yang
berbeda di dalam
tubuh.
Memiliki
kemampuan untuk
memperbaharui
diri dan
berdiferensiasi
menjadi semua
jenis sel. Seperti
stem cell embrio
dapat
berdiferensiasi
menjadi lebih dari
200 jenis sel tubuh.
Memiliki kemampuan
untuk menghasilkan
berbagai jenis sel,
namun tidak memiliki
kemampuan untuk
berkembang menjadi
kemampuan
berkembang individu
yang lengkap, dapat
menerima batasan
tertentu.
Sering digunakan untuk
menggambarkan jaringan dewasa,
sel di dalam organ, yang berarti
diferensiasi sel tersebut ke arah
tunggal hanya memproduksi satu
jenis sel. Banyak jaringan telah
dibedakan dari sel induk dewasa
khas dari sel induk berpotensi
majemuk tunggal hanya dapat
menghasilkan satu jenis sel.

sel tubuh / sel somatik kita sendiri yang mengalami
perubahan (transformasi) sehingga bentuk, sifat dan
kinetiknya berubah, sehingga tumbuhnya menjadi sel
soma yang liar yang melakukan pembelahannya
cepat dan tidak terkontrol atau tidak terkendali dan
terlepas dari koordinasi petumbuhan normal sel
somatik yang normal sehingga sel yang menyusun
organ atau jarigan pertumbuhannya lebih cepat
menimbulkan benjolan dan bersifat ganas. Biasa
terjadi karena adanya mutasi.
Molekul Utama Sel
Gen sebagai Kode Dasar
Kromosom
KARBO
(GLUKOSA)
LIPID
Karbohidrat : bahan bakar dan materi
pembangun
Lipid : simpanan energi, pelindung organ
vital, menimbun cadangan makanan
PROTEIN
ASAM
NUKLEAT
(DNA/RNA)
Protein : tergantung pada jenis dan
molekul pembentuk protein,
fungsinya spesifik
Asam nukleat : menyimpan dan
meneruskan informasi yang
diwariskan
Gen adalah unit
pewarisan sifat bagi
organisme hidup.
Bentuk fisiknya adalah
rangkaian DNA yang
menyandikan susunan
nukleotida.
Kode Dasar dari Gen
1
NUKLEOTIDA
Gen diekspresikan menjadi transkripsi
nukleotida dari RNA dan selanjutnya di
translasi menjadi polipeptida yang
membentuk sebuah protein spesifik
dalam struktur & fungsinya.
Protein itu yang akan menghasilkan
ekspresi fenotipe pada organisme
DASAR STRUKTUR DAN
ORGANISASINYA
Pembawa material genetik yang akan
diwariskan pada keturunannya
1. Kromatin --- > kromatid
2. Kinetokor
3. Lengan pendek
4. Lengan panjang
Penyusun Kromosom

--->DNA (Basa nitrogen, Gugus
fosfat, Gula ribosa)
--->Gen
---> Nukleosom (DNA+Protein
Histon)
---> Kromatin
---> Kromatid
---> Kromosom


Fasa S (Sintesis)
Fasa M (Mitotik):
mitosis, sitokinesis
Fasa G (Gap)
G0
G1
G2
Replikasi DNA
Pembelahan kromosom
Butuh waktu sekitar 8 jam
Profase
Prometafase
Metafase
Anafase
Telofase
Kondensasi kromosom
Pertumbuhan pemintal kromosom
Pada sel tumbuhan, dinding sel membelah
jadi dua
Kromosom terlihat di dalam sitoplasma


Inti sel terlarut
Kromosom mulai menuju ekuator

Titik puncak kondensasi kromosom di
ekuatorial sel
Tiap sentromer mulai terpisah
Tiap kromatid dari masing-masing kromosom
tertarik oleh benang spindel ke kutub sel

Kromosom pada tiap kutub mulai
mengalami dekondensasi
Terbentuk kembali membrane inti sel
Sitoplasma perlahan mulai membelah
Pembelahan sitoplasma selesai
Menghasilkan dua sel anak yang identik
Sel yang baru saja mengalami perubahan berada dalam
keadaan diam
Sel tidak melakukan pertumbuhan atau dan
perkembangan
Sel eukariot mendapat sinyal untuk
tumbuh
Antara sitokinesis dan sintesis
Pertumbuhan sel eukariot antara sintesis dan mitosis
Setiap sel memiliki gen yang menentukan sel
tersebut terdiferensiasi menjadi sel apa. (unipoten)
Kemampuan suatu sel untuk dapat
membelah diri dalam keseluruhan
kemungkinan perkembangan yang
dimungkinkan disebut totipotensi.
Contoh: zigot
Kemampuan suatu sel untuk bisa
berdiferensiasi menjadi segala tipe sel
di dalam tubuh disebut berpluripotensi, contoh: stem
cells

Proses Inisiasi
Bahan genetik akan
berubah menuju
kanker
Perubahan dapat
terjadi secara
spontan atau
karena agen
karsinogenik
Karsinogen dapat
berupa bahan
kimia, tembakau,
virus, radiasi dan
sinar matahari
Proses Promosi
Agen yang
menyebabkan promosi
adalah promotor
Promotor tidak
berdampak pada sel
yang tidak mengalami
inisiasi
Sel yang telah
mengalami inisiasi
akan menjadi ganas
Promotor: kelainan
pada sel yang
menyebabkan sel lebih
mudah terpengaruh
karsinogen
Adalah sel yang telah
kehilangan pengendalian dan
mekanisme normalnya
sehingga mengalami
pertumbuhan yang tidak
teratur
Adalah penyakit akibat
pertumbuhan yang tidak
normal dari sel-sel dalam
jaringan tubuh yang dalam
perkembangannya berubah
menjadi sel kanker
Tumbuh lambat, tidak
cepat membesar
Sel tumor mendesak
jaringan sehat
sekitarnya secara
serempak
Umumnya mudah
dikeluarkan dengan
cara operasi
Tumbuh cepat, cepat membesar
Sel kanker tumbuh menyusup ke jaringan sehat di
sekitarnya
Dapat membuat anak sebar (metastase) ke bagian alat
tubuh lainnya yang jauh dari tempat asalnya sekalipun
Salah satu ujung sel terdorong ke
arah yang dituju sel
Ujung depan menempel ke
bawah sementara ujung
belakang melepas tempelan
mengikuti arah ujung depan
Badan sel terdorong ke
depan
1. Kontak Langsung
a. Sambungan sel: Zat
pensinyalan larut di
sitosol dapat bergerak
bebas di antara sel
bersebelahan
b. Pengenalan Sel: Pada sel
hewan, komunikasi lansung
dapat terjadi diantara
molekul-molekul permukaan
sel yang dibatasi membran
a. Pensinyalan Parakrin: Sel
penyekresi melepaskan
molekul regulator lokal ke sel
target yang dekat
2. Pensinyalan Lokal (pada hewan saja, karena
tumbuhan memiliki dinding sel)
b. Pensinyalan Sinapsis:
Sel saraf melepaskan
molekul
neurotransmitter.
3. Pensinyalan Jarak Jauh (hewan dan
tumbuhan)
a. Pensinyalan Hormonal: Sel
sel terspesialisasi
mensekresikan molelul
hormon yang melalui sistem
sikulasi. Dapat mencapai
seluruh tubuh.
1. Penerimaan: Sel target mendeteksi molekul sinyal dari luar
sel
2. Transduksi: Pengikatan molekul sinyal merubah protein
reseptor dengan suatu cara hingga dapat memulai proses
transduksi
3. Respon: Sinyal yang ditransduksikan memicu respon
selular spesifik.
Proses Komunikasi Pensinyalan Sel
1. Reception/Penerimaan: pendeteksian sinyal yang
datang dari luar sel oleh sel target






- Molekul yang kecil atau
hydrophobic
- dapat langsung melewati
plasma membran


a. Intracellular
receptors cytoplasmic
or nuclear proteins
b. Reseptor pada plasma membran
- Reseptor yang aktif ketika ada ligan yang berikatan
sehingga mengubah bentuknya.
- Terdapat tiga tipe reseptor membran:
G-protein-linked
Tyrosine kinases
Ion channel
1. GDP-G Protein = G
protein inaktif
2. Ligan-Reseptor =
Reseptor teraktivasi
mengikat G protein, GTP
gantikan GDP, G Protein
aktif
3. G protein aktif lalu mengaktivasi
enzim
4. Selesai, kembali ke
awal
Reseptor G Protein Linked
1. Bagian reseptor yang di dalam
sitoplasma merupakan enzim
tirosin kinase yang mengkatalisis
fosfat
2. Ligan Reseptor,
reseptor membentuk
dimer.
Reseptor Tirosin Kinase
3. Setelah dimer, Tirosin
kinase aktif, mendapat
fospat dari ATP.
4. Reseptor aktif,
dikenali protein relai
inaktif dalam sel, lalu
berikatan .
1. Sebelum ada
ligan, gerbang
tertutup
2. Ligan Reseptor,
gerbang terbuka, ion
spesifik masuk dan
merubah konsentrasi
ion, pengaruhi
aktivitas sel
3. Ligan lepas,
gerbang tertutup
Reseptor
Saluran
Ion
2. Transduksi: Jalur interaksi molekuler yang
menyalurkan sinyal dari reseptor ke molekul target dalam
sel.
- Transduksi dapat terjadi dalam satu langkah, tetapi
lebih sering terjadi dalam Multistep pathways.
- Molekul di sepanjang jalur = molekul relay.
- Molekul relay protein
second messenger

- Fungsi Multistep pathways
Memperbesar sinyal
Memberikan lebih banyak kesempatan untuk
koordinasi dan regulasi
- Dalam proses ini terjadi kaskade
fosforilasi
- Sejumlah protein kinase menambahkan fosfat
kepada protein kinase lainnya dan
mengaktifkannya
- Enzim fosfatase selanjutnya menghilangkan fosfat
Signal molecule
Active
protein
kinase
1
Active
protein
kinase
2
Active
protein
kinase
3
Inactive
protein kinase
1
Inactive
protein kinase
2
Inactive
protein kinase
3
Inactive
protein
Active
protein
Cellular
response
Receptor
P
P
P
ATP
ADP
ADP
ADP
ATP
ATP
PP
PP
PP
Activated relay
molecule
i
P
P
i
i
P
A relay molecule
activates protein kinase 1.
1
2
Active protein kinase 1
transfers a phosphate from ATP
to an inactive molecule of
protein kinase 2, thus activating
this second kinase.
Active protein kinase 2
then catalyzes the phos-
phorylation (and activation) of
protein kinase 3.
3
Finally, active protein
kinase 3 phosphorylates a
protein (pink) that brings
about the cells response to
the signal.
4
Enzymes called protein
phosphatases (PP)
catalyze the removal of
the phosphate groups
from the proteins,
making them inactive
and available for reuse.
5
Second Messenger
merupakan jalur persinyalan yang melibatkan molekul
atau ion kecil nonprotein yang terlarut-air.
menyebar ke seluruh sel dengan berdifusi
molekul sinyal ekstraseluler (ligan) yang mengikat
reseptor membrane merupakan mesenjer pertama .
Contoh: AMP Siklik dan Ion Kalsium

ATP
GTP
cAMP
Protein
kinase A
Cellular responses
G-protein-linked
receptor
Adenylyl
cyclase
G protein
First messenger
(signal molecule
such as epinephrine)
G-protein memicu
pembentukan AMP Siklik,
yang kemudian berlaku
sebagai second messenger
dalam lintasan seluler
AMP Siklik pada G Linked Receptor
Calsium adalah second
messenger yang penting
Karena sel mampu
mengatur konsentrasinya
dalam sitosol
EXTRACELLULAR
FLUID
Plasma
membrane
ATP
CYTOSOL
ATP
Ca
2+
pump
Ca
2+
pump
Ca
2+
pump
Endoplasmic
reticulum (ER)
Nucleus
Mitochondrion
Key
High [Ca
2+
] Low [Ca
2+
]
Ion Kalsium
3. Repon Sel
Respon sel terjadi di ujung jalur transduksi
yaitu di nukleus atau sitoplasma
- Bentuk respon sel berupa regulasi
sintesis protein dan aktivitas protein
Reception
Transduction
Response
mRNA
NUCLEUS
Gene
P
Active
transcription
factor
Inactive
transcription
factor
DNA
Phosphorylation
cascade
CYTOPLASM
Receptor
Growth factor
Penajaman Respon
Penajaman respon
terjadi di berbagai
titik selama
transduksi sinyal.
Fungsi:
Amplifika
si sinyal
Spesifikasi
Pensinyalan
Efisiensi
pensinyal
an
Titik krusial
penajaman
respon :
Pemutusan
sinyal
Amplifikasi sinyal
Proses kaskade fosforilasi mengaktivasi banyak
protein sehingga produk respon lebih banyak.
Kespesifikan Pensinyalan sel dan kordinasi
respon
Setiap sel memiliki koleksi protein yang berbeda
Molekul sinyal yang sama hasilkan respon yang
berbeda jika mengenai resptor yang berbeda
Efisiensi Pensinyalan
Protein Perancah yang
teraktivasi dapat
membawa 3 protein
lain sekaligus. Proses
menjadi efisien
Pemutusan Sinyal
Ligan meninggalkan resptor, resptor kembali
inaktif
Pemutusan sinyal harus dilakukan agar sel
tetap waspada pada pensinyalan lain.
KEMATIAN
SEL
Sel
Rusak
irreversibel
reversibel
apoptosis
nekrosis
sel mati.
adaptasi normal
Terjadi kerusakan membran
lisososm mengeluarkan enzim ke sitoplasma dan
menghancurkan sel
membran plasma rusak isi sel keluar reaksi
inflamatori.
Penyebab:
-Keracunan
-infeksi dan
-trauma

Nekrosis
Kematian sel oleh sel itu sendiri yang disebabkan oleh
growth factor atau DNA sel atau protein yang
dihancurkan dengan maksud perbaikan.
Karakteristik sel
inti sel mengalami pemadatan
tidak terjadi kerusakan membran sel.
Pemadatan kromatin
memerlukan sintesis aktif RNA dan protein
memerlukan energi
Apoptosis
Sel terdiri atas organel-organel yang memiliki
fungsi spesifik. Sel berkembang dan
terdiferensiasi menjadi jaringan, sistem
jaringan, dan menjadi organisme.
Mempelajari sel dapat kita pergunakan dalam
menentukan sel-sel yang digunakan dalam
pengembangan ilmu bioproses.Contoh : dalam
membuat biofuel, salah satunya kita
menggunakan sel mikroalga

Campbell, E.et.al.(2010).Biologi Edisi 8 Jilid 1.
Jakarta: Penerbit Erlangga
Drh. Herlina.Kematian Sel [PPT]. Tersedia:
http://herlina.lecture.ub.ac.id/files/2012/10/KE
MATIAN-SEL.pptx.[16 September 2014]
http://www.genome.gov/25520880
http://www.councilforresponsiblegenetics.org/ge
neticprivacy/DNA_sci_2.html
http://ghr.nlm.nih.gov/handbook/basics/gene
http://3.bp.blogspot.com/-
O39QtFZNbno/T4_YjwwBZpI/AAAAAAAACeY
/2MTlkff_PC0/s1600/pierce_11_5_large_2.jpg

http://academic.brooklyn.cuny.edu/biology/
bio4fv/page/molecular%20biology/dsDNA.jp
g
http://www.accessexcellence.org/RC/VL/GG
/images/genes.gif
http://learn.genetics.utah.edu/content/molec
ules/gene/
http://www.daviddarling.info/images/from_
person_to_gene.jpg
http://www.chem-is-try.org/wp-
content/uploads/2010/01/gambar-14.55.JPG

Anda mungkin juga menyukai