Di era modern ini, pendidikan di Indonesia sangat menekankan mengenai pembentukan karakter. Hal tersebut dilakukan baik di dalam kegiatan perkuliahan maupun di dalam organisasi kampus. Pada dasarnya, pendidikan karakter sangat berperan penting bagi kemajuan dan pembangunan bangsa (Hatta, 1998). Selain itu, alasan utama mengapa pembentukan karakter ditekankan dalam pendidikan adalah karena tujuan dari pendidikan adalah pembentukan watak atau karakter (Santoso, 1979). Pada umumnya, masyarakat seringkali keliru dengan menyamakan karakter dengan kepribadian. Karakter dan kepribadian memang memiliki hubungan yang erat, namun jika ditelaah lebih jauh lagi, karakter berbeda dengan kepribadian. Menurut Allport (1937:48), kepribadian adalah organisasi dinamis dari keseluruhan system psiko-fisik dalam individu yang menentukan penyesuaian dirinya yang unik terhadap lingkungannya. Sedangkan, pengertian karakter menurut Allport (1937) adalah kepribadian yang dievalusi. Artinya, karakter adalah segi-segi kepribadian yang disesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku. Menurut Peterson dan Seligman (2004), karakter memiliki tiga level konseptual, yaitu keutamaan, kekuatan dan tema situasional. Keutamaan merupakan karakteristik utama dari karakter (Peterson & Seligman, 2004). Keutamaan dianggap sebagai sebagai dasar dari tindakan yang baik. Keutamaan terdiri dari: kebijaksanaan, kesatriaan, kemanusiaan, keadilan, pengendalian diri, dan traandensi. Selanjutnya adalah kekuatan yang merupakan sebuah proses untuk mencapai keutaman. Dan terakhir adalah tema situasional yang didefinisikan sebagai kebiasaan khusus untuk mengarahkan manusia dalam mewujudkan kekuatan karakter dalam situasi tertentu. Setelah mengetahui definisi dari masing-masing tiga konseptual karakter, Selanjutnya, dalam lembar tugas mandiri ini saya akan membahas mengenai keutamaan keadilan serta contoh penerapannya dalam kehidupan mahasiswa.
ISI
Bersikap adil, serta memiliki keinginan untuk memperjuangkan keadilan adalah sikap dasar pribadi yang memiliki karakter kuat. Keutamaan keadilan merupakan jiwa bagi sebuah tatanan masyarakat yang sehat, manusiawi, dan bermartabat. Hal tersebut dikarenakan jika kehidupan berlangsung tanpa keadilan, maka akan terjadi pelanggaran terhadap hak-hak orang lain.Pada dasarnya, manusia merupakan mahluk social yang membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Namun setiap manusia memiliki kecenderungan untu antisocial. Untuk itulah diperlukan komitmen bersama agar masing-masing individu dihargai. Dalam kategori keadilan, terdapat tiga macam kekuatan, yaitu kewarganegaraan, kesetaraan, dan kepemimpinan. Kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai kemampuan mengemban tugas, dedikasi dan kesetiaan demi keberhasilan bersama, Kewarganegaraan mencakup tanggung jawab social, loyalitas, dan kemampuan bekerjasama dalam tim. Di kehidupan perkuliahan, mahasiswa selalu berhubungan dengan mahasiswa lainnya, baik di bidang akademis maupun non-akademis. Dalam bidang akademis, mahasiswa seringkali menggunakan metode diskusi berkelompok yang mengharuskan mahasiswa bekerjasama untuk mensukseskan kelompok tersebut dan juga mahasiwa diharuskan menekan keegoisannya yang ingin mensukseskan diri sendiri. Jika tidak, mahasiswa yang egois biasanya akan dijauhkan dari anggota kelompok lainnya dan kemudian dapat berujung pada kegagalan kelompok. Kesetaraan merupakan perlakuan yang tidak membeda-bedakan orang lain. Pada hakikatnya, semua orang akan dipandang sama di mata hukum. Kesetaraan juga berarti tidak membiarkan perasaan pribadi turut serta dalam mengambil suatu keputusan bersama. Keputusan yang dibuat tidak boleh pandang bulu dan haruslah objektif. Salah contohnya di kehidupan kampus adalah ketika seorang Ketua BEM UI yang berasal dari Teknik akan membuat sebuah keputusan, Ia tidak boleh mendahulukan kepentingan Teknik daripada kepentingan fakultas lain. Contoh tersebut juga menunjukan ciri kesetaraan, yaitu mendahlukan kesejahteraan bersama daripada kesejahteraan diri sendiri. Kepemimpinan adalah suatu kekuatan karakter yang dimiliki semua pribadi karena sejatinya setiap dari diri kita adalah pemimpin. Arti kepemimpinan itu sendiri adalah kemampuan untuk menggerakkan orang lain untuk melakukan suatu perbuatan baik. Setiap orang yang memiliki jiwa kepemimpinan akan mampu menggerakkan orang lain walaupun saat menjadi bawahan. Contoh kongkrit dalam dunia kampus adalah ketika terjadi sebuah masalah seperti bencana alam, seorang Ketua BEM mampu menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya untuk memberikan bantuan kepada para korban bencana.
KESIMPULAN
Pembentukan karakter sangatlah penting untuk dikembangkan di lingkup pendidikan. Karena pembentukan karakter erat hubungannya dengan pencapaian kabahagiaan. Kebahagiaan dapat dicapai dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan dari diri kita. Salah satunya yaitu kekuatan karakter keadilan. Keadilan selalu mementingkan keberhasilan bersama dengan tidak membeda-bedakan perlakuan terhadap orang lain. Hal tersebut merupakan kekuatan dasar yang menjadikan hidup dalam bermasyarakat menjadi damai dan sejahtera. Untuk itulah, karakter keadilan perlu dimiliki setiap otang, termasuk mahasiswa. Karakter kepribadian dapat dikembangkan melalui pembelajaran formal dalam kelas dan juga dengan cara mengikuti organisasi yang dapat melatih sifat kepemimpinan. DAFTAR PUSTAKA
Pendidikan Karakter, 12 Pilar Keutamaan. Dari: www.Pendidikankarakter.org/12%20Pilar.html [Diakses pada: 15/02/14]
Takwin, B., dkk. (2013). Keutamaan dan Kekuatan karakter, Filsafat, Logika, dan Etika. Depok: Universitas Indonesia