Anda di halaman 1dari 3

Karakter Keutamaan Keadilan

oleh Ambar Maresya, 1306370796


(MPKT-A 13)

PENDAHULUAN

Di era modern ini, pendidikan di Indonesia sangat menekankan mengenai pembentukan
karakter. Hal tersebut dilakukan baik di dalam kegiatan perkuliahan maupun di dalam organisasi
kampus. Pada dasarnya, pendidikan karakter sangat berperan penting bagi kemajuan dan pembangunan
bangsa (Hatta, 1998). Selain itu, alasan utama mengapa pembentukan karakter ditekankan dalam
pendidikan adalah karena tujuan dari pendidikan adalah pembentukan watak atau karakter (Santoso,
1979).
Pada umumnya, masyarakat seringkali keliru dengan menyamakan karakter dengan kepribadian.
Karakter dan kepribadian memang memiliki hubungan yang erat, namun jika ditelaah lebih jauh lagi,
karakter berbeda dengan kepribadian. Menurut Allport (1937:48), kepribadian adalah organisasi
dinamis dari keseluruhan system psiko-fisik dalam individu yang menentukan penyesuaian dirinya
yang unik terhadap lingkungannya. Sedangkan, pengertian karakter menurut Allport (1937) adalah
kepribadian yang dievalusi. Artinya, karakter adalah segi-segi kepribadian yang disesuaikan dengan
nilai dan norma yang berlaku.
Menurut Peterson dan Seligman (2004), karakter memiliki tiga level konseptual, yaitu
keutamaan, kekuatan dan tema situasional. Keutamaan merupakan karakteristik utama dari karakter
(Peterson & Seligman, 2004). Keutamaan dianggap sebagai sebagai dasar dari tindakan yang baik.
Keutamaan terdiri dari: kebijaksanaan, kesatriaan, kemanusiaan, keadilan, pengendalian diri, dan
traandensi. Selanjutnya adalah kekuatan yang merupakan sebuah proses untuk mencapai keutaman.
Dan terakhir adalah tema situasional yang didefinisikan sebagai kebiasaan khusus untuk mengarahkan
manusia dalam mewujudkan kekuatan karakter dalam situasi tertentu.
Setelah mengetahui definisi dari masing-masing tiga konseptual karakter, Selanjutnya, dalam
lembar tugas mandiri ini saya akan membahas mengenai keutamaan keadilan serta contoh
penerapannya dalam kehidupan mahasiswa.

ISI

Bersikap adil, serta memiliki keinginan untuk memperjuangkan keadilan adalah sikap dasar
pribadi yang memiliki karakter kuat. Keutamaan keadilan merupakan jiwa bagi sebuah tatanan
masyarakat yang sehat, manusiawi, dan bermartabat. Hal tersebut dikarenakan jika kehidupan
berlangsung tanpa keadilan, maka akan terjadi pelanggaran terhadap hak-hak orang lain.Pada dasarnya,
manusia merupakan mahluk social yang membutuhkan orang lain untuk bertahan hidup. Namun setiap
manusia memiliki kecenderungan untu antisocial. Untuk itulah diperlukan komitmen bersama agar
masing-masing individu dihargai. Dalam kategori keadilan, terdapat tiga macam kekuatan, yaitu
kewarganegaraan, kesetaraan, dan kepemimpinan.
Kewarganegaraan dapat didefinisikan sebagai kemampuan mengemban tugas, dedikasi dan
kesetiaan demi keberhasilan bersama, Kewarganegaraan mencakup tanggung jawab social, loyalitas,
dan kemampuan bekerjasama dalam tim. Di kehidupan perkuliahan, mahasiswa selalu berhubungan
dengan mahasiswa lainnya, baik di bidang akademis maupun non-akademis. Dalam bidang akademis,
mahasiswa seringkali menggunakan metode diskusi berkelompok yang mengharuskan mahasiswa
bekerjasama untuk mensukseskan kelompok tersebut dan juga mahasiwa diharuskan menekan
keegoisannya yang ingin mensukseskan diri sendiri. Jika tidak, mahasiswa yang egois biasanya akan
dijauhkan dari anggota kelompok lainnya dan kemudian dapat berujung pada kegagalan kelompok.
Kesetaraan merupakan perlakuan yang tidak membeda-bedakan orang lain. Pada hakikatnya,
semua orang akan dipandang sama di mata hukum. Kesetaraan juga berarti tidak membiarkan perasaan
pribadi turut serta dalam mengambil suatu keputusan bersama. Keputusan yang dibuat tidak boleh
pandang bulu dan haruslah objektif. Salah contohnya di kehidupan kampus adalah ketika seorang
Ketua BEM UI yang berasal dari Teknik akan membuat sebuah keputusan, Ia tidak boleh
mendahulukan kepentingan Teknik daripada kepentingan fakultas lain. Contoh tersebut juga
menunjukan ciri kesetaraan, yaitu mendahlukan kesejahteraan bersama daripada kesejahteraan diri
sendiri.
Kepemimpinan adalah suatu kekuatan karakter yang dimiliki semua pribadi karena sejatinya
setiap dari diri kita adalah pemimpin. Arti kepemimpinan itu sendiri adalah kemampuan untuk
menggerakkan orang lain untuk melakukan suatu perbuatan baik. Setiap orang yang memiliki jiwa
kepemimpinan akan mampu menggerakkan orang lain walaupun saat menjadi bawahan. Contoh
kongkrit dalam dunia kampus adalah ketika terjadi sebuah masalah seperti bencana alam, seorang
Ketua BEM mampu menggerakkan orang-orang yang dipimpinnya untuk memberikan bantuan kepada
para korban bencana.

KESIMPULAN

Pembentukan karakter sangatlah penting untuk dikembangkan di lingkup pendidikan. Karena
pembentukan karakter erat hubungannya dengan pencapaian kabahagiaan. Kebahagiaan dapat dicapai
dengan memanfaatkan kekuatan-kekuatan dari diri kita. Salah satunya yaitu kekuatan karakter keadilan.
Keadilan selalu mementingkan keberhasilan bersama dengan tidak membeda-bedakan perlakuan
terhadap orang lain. Hal tersebut merupakan kekuatan dasar yang menjadikan hidup dalam
bermasyarakat menjadi damai dan sejahtera. Untuk itulah, karakter keadilan perlu dimiliki setiap otang,
termasuk mahasiswa. Karakter kepribadian dapat dikembangkan melalui pembelajaran formal dalam
kelas dan juga dengan cara mengikuti organisasi yang dapat melatih sifat kepemimpinan.
DAFTAR PUSTAKA

Pendidikan Karakter, 12 Pilar Keutamaan. Dari:
www.Pendidikankarakter.org/12%20Pilar.html
[Diakses pada: 15/02/14]

Takwin, B., dkk. (2013). Keutamaan dan Kekuatan karakter, Filsafat, Logika, dan Etika. Depok:
Universitas Indonesia

Anda mungkin juga menyukai