Anda di halaman 1dari 10

Rizki Adhi Nugraheni (26)

Ruditya Yogi Wardana (27)


Ryan Hilda Saputra (28)
Singgih Dwi Andoro (29)
Siti Aisah Ratnaningrat (29)
Dorongan roket dan jet merupakan penerapan
dari hukum II dan III Newton serta hukum
Kekekalan Momentum. Roket memiliki tangki
yang berisi bahan bakar, baik yang berupa zat
padat maupun zat cair. Bahan bakar tersebut
dibakar dalam ruang pembakaran sehingga
menghasilkan gas yang sangat kuat dan panas,
lalu gas tersebut dibuang melalui mulut pipa
yang terletak dibelakang roket.
Jika gaya gravitasi dan gesekan udara
diabaikan pada gerak roket berlaku hukum
kekekalan momentum, sebagai berikut :
p
r
+ p
g
= p
r
+ p
g

Keterangan :
p
r
: momentum awal roket sebelum
menyemburkan gas (kgms
-1
)
p
r
: momentum roket ketika menyemburkan
gas (kgms
-1
)
p
g
: momentum awal semburan gas (kgms
-1
)
p
g
: momentum semburan gas (kgms
-1
)

m
r
v
r
+ m
g
v
g
= m
r
v
r
+ m
g
v
g

Keterangan :
m
r
: massa roket dan massa bahan bakar (kg)
m
g
: massa gas yang tersembur keluar dari
roket (kg)
v
r
: kecepatan awal roket sebelum
menyemburkan gas (ms
-1
)
v
r
: kecepatan roket ketika menyemburkan
gas (ms
-1
)
v
g
: kecepatan awal semburan gas (ms
-1
)
v
g
: kecepatan semburan gas (ms
-1
)
Sebelum roket menyemburkan gas, massa dan
kecepatan gas adalah nol, kecepatan roket pun
nol, maka momentum roket dan gas pun adalah
nol, oleh karena itu persamaan menjadi :
m
r
v
r
+ m
g
v
g
= 0
m
g
v
g
= -m
r
v
r

Momentum roket bernilai negatif karena
kecepatannya bernilai negatif yang
menunjukkan bahwa arah gerak roket
berlawanan dengan arah semburan gas.
Nilai massa gas yang tersembur keluar dari
roket (m
g
) dan kecepatan semburan gas (v
g
)
selalu tetap. Akan tetapi nilai massa roket dan
massa bahan bakar (m
r
) selalu berkurang.
Akibatnya kecepatan roket ketika
menyemburkan gas (v
r
) semakin besar.
Ketika gas mulai tersembur keluar dari
roket maka gas mengalami perubahan
kecepatan, hal tersebut menyebebkan
terjadinya perubahan momentum pada gas
selama selang waktu tertentu, yang mana itu
merupakan gaya total pada hukum II Newton.
Hal tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
F = m a
Percepatan merupakan perubahan kecepatan
gas selama selang waktu tertentu, maka :
F = m v / t
F = m (v
g
-v
g
) / t
F = mv
g
- mv
g
/ t
F = p / t
Jadi dapat dikatakan bahwa terdapat gaya
total pada gas yang disemburkan roket ke
belakang.
Gaya total tersebut merupakan gaya aksi yang
diberikan oleh roket kepada gas yang mana arahnya
ke bawah, yaitu sebagai berikut :
F
aksi
= p / t
Sesuai dengan hukum III Newton, gaya aksi akan
menimbulkan gaya reaksi, oleh karena itu gas
memberikan gaya reaksi kepada roket, di mana
besar gaya reaksi sama dengan gaya aksi, hanya
saja arahnya berlawanan, yaitu :
F
reaksi
= -p / t
Gaya reaksi yang diberikan oleh gas tersebut
yang mendorong roket sehingga roket dapat
bergerak ke atas.
Terima kasih atas
perhatiannya
Mohon maaf apabila
terdapat banyak kesalahan
dan kekurangan

Anda mungkin juga menyukai