Anda di halaman 1dari 11

PROPOSAL

DAMPAK NEGATIF SEKS BEBAS TERHADAP KESEHATAN ORGAN


REPRODUKSI SERTA KAITANNYA DENGAN HUKUM ISLAM



Disusun oleh :
SITI AISAH RATNANINGRAT
14711028



PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2014
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang
telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan proposal yang berjudul Dampak Negatif Seks Bebas serta
Kaitannya dengan Hukum Islam dengan lancar guna memenuhi tugas AORTA
tahun 2014.
Namun demikian, mengingat keterbatasan penulis, proposal ini tidak akan
selesai tanpa dukungan dan bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu penulis
ingin menyampaikan rasa terima kasih kepada:
1. Panitia AORTA 2014 dan kakak tingkat wali jamaah Estrogen yang telah
memberikan pengarahan dalam penulisan proposal ini;
2. Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moral, materiil dan doa
restu;
3. Sahabat-sahabat penulis yang senantiasa mendampingi, memberi arahan,
bantuan serta dukungan selama pembuatan proposal ini;
4. Teman-teman satu perjuangan Fakultas Kedokteran UII 2014;
5. Segenap pihak yang telah membantu penulis menyelesaikan proposal ini, baik
secara langsung maupun tidak langsung.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa proposal ini masih jauh dari
kesempurnaan. Maka segala bentuk kritik dan saran sangat penulis harapkan
demi perbaikan untuk masa depan.
Akhir kata, penulis berharap semoga karya tulis ini dapat bermanfaat
sebagaimana mestinya.
Yogyakarta, 11 September 2014


Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ...................................................................................... i
KATA PENGANTAR .................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
I. PENDAHULUAN ................................................................................... 1
A. Latar Belakang ..................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................ 2
C. Tujuan Penelitian ................................................................................. 2
D. Manfaat Penelitian ...............................................................................
II. KAJIAN PUSTAKA .............................................................................. 4
III. METODE PENELITIAN....................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN











BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar belakang
Seks merupakan naluri alamiah yang dimiliki oleh setiap makhluk hidup di
muka bumi ini. Seks diperlukan untuk menjaga kelangsungan hidup suatu spesies
atau suatu kelompok (jenis) makhluk hidup. Tujuan utama dari seks adalah
reproduksi untuk kepentingan regenerasi. Artinya setiap makhluk hidup
melakukan seks untuk memperoleh keturunan agar dapat menjaga dan
melestarikan keturunannya. Selain itu tujuan seks adalah sebagai sarana untuk
memperoleh kepuasan dan relaksasi dalam kehidupan (bagi manusia).
Kita sering mendengar baik dari cerita teman-teman ataupun dari berita
tentang perilaku manusia zaman sekarang yang sering melakukan hubungan seks
diluar nikah (merupakan bagian dari seks bebas). Hubungan seks tersebut
merupakan hubungan seks liar yang dilakukan secara illegal dalam artian sudah
menyalahi norma-norma yang ada.
Seks bebas merupakan pengaruh budaya yang datang dari barat dan
kemudian diadopsi oleh masyarakat Indonesia tanpa memfilternya terlebih
dahulu. Revolusi seks yang mencuat di Amerika Serikat dan Eropa pada akhir
tahun 1960-an sudah mermabah masuk ke negeri kita melalui piranti teknologi
informasi dan saran-sarana hiburan lainnya yang semakin canggih. Begitu
mudahnya akses untuk mendapatkan hal-hal yang berbau pornografi sekarang ini
menyebabkan semakin meningkatnya angka perilaku seks bebas di dalam
masyarakat.
Disadari atau tidak, seks bebas memiliki banyak dampak negatif bagi
pelakunya. Baik itu dampak negatif dari segi kesehatan maupun dari segi lain.
Tentu saja dampak yang ditimbulkan tersebut merugikan pelaku seks bebas.
Sebagai makhluk yang berakal dan beragama, sudah sepantasnya kita
memikirkan dan menimbang terlebih dahulu dampak apa saja yang akan timbul
dari setiap perbuatan yang akan kita lakukan. Tetapi saat ini tidak sedikit orang-
orang yang melakukan seks bebas tanpa mengetahui dan menimbang dampak
negatifnya serta tidak mengetahui hukumnya dalam Islam. Oleh karena itu, di
dalam proposal ini akan dibahas dampak negatif seks bebas terhadap kesehatan
organ reproduksi dan hukum melakukan seks bebas dalam Islam.

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah proposal ini antara lain :
1. Apa itu seks bebas?
2. Apa sajakah dampak negatif seks bebas terhadap kesehatan organ
reproduksi?
3. Apa hukum melakukan seks bebas dalam ajaran agama Islam?

C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian proposal ini, antara lain :
1. Memberikan pengetahuan tentang seks bebas;
2. Memberikan pengetahuan tentang dampak negatif seks bebas berdasarkan
pandangan ilmu kesehatan;
3. Memberikan pengetahuan tentang pandangan dan hukum melakukan seks
bebas dalam ajaran Islam.

D. Manfaat Penelitian
1. Mengetahui apa itu definisi seks bebas;
2. Mengetahui bagaimana dampak negatif seks bebas terhadap kesehatan organ
reproduksi;
3. Mengetahui pandangan dan hukum Islam terhadap seks bebas.
BAB II
KAJIAN PUSTAKA

A. Definisi seks bebas
Pengertian seks bebas menurut Kartono (1977) merupakan perilaku yang
didorong oleh hasrat seksual, dimana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika
dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem
norma yang berlaku dalam masyarakat.
Sedangkan menurut Desmita (2005) pengertian seks bebas adalah segala
cara mengekspresikan dan melepaskan dorongan seksual yang berasal dari
kematangan organ seksual, seperti berkencan intim, bercumbu, sampai
melakukan kontak seksual, tetapi perilaku tersebut dinilai tidak sesuai dengan
norma karena remaja belum memiliki pengalaman tentang seksual.
Nevid dkk (1995) mengungkapkan bahwa perilaku seks pranikah adalah
hubungan seks antara pria dan wanita meskipun tanpa adanya ikatan selama ada
ketertarikan secara fisik. Maslow (dalam Hall & Lindzey, 1993) bahwa terdapat
kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi manusia, salah satunya adalah
kebutuhan fisiologis mencakup kebutuhan dasar manusia dalam bertahan hidup,
yaitu kebutuhan yang bersifat instinktif ini biasanya akan sukar untuk
dikendalikan atau ditahan oleh individu, terutama dorongan seks.
Lebih lanjut Cynthia (dalam Wicaksono, 2005) seks juga diartikan sebagai
hubungan seksual tanpa ikatan pada yang menyebabkan berganti-ganti pasangan.
Sedangkan menurut Sarwono (2003) menyatakan, bahwa seks bebas adalah
segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis
maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang dilakukannya seperti
sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai menempelkan alat
kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau melalui oral
seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking, dan bercumbuan
sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-gesekan alat
kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama (petting, dan yang sudah
bersenggama (intercourse), yang dilakukan diluar hubungan pernikahan.
Berdasarkan penjabaran definisi di atas maka dapat disimpulkan pengertian
seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap
lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan
mulai dari necking, petting sampai intercourse dan bertentangan dengan norma-
norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara
umum.

B. Gangguan Kesehatan yang Disebabkan oleh Seks Bebas
Berikut 7 jenis Penyakit menular seksual (PMS) yang ditularkan pria pada
wanita yang dapat menyebabkan sakit, bisa menimbulkan kemandulan dan juga
kematian.
1. HIV/AIDS
Acquired Immunodeficiency Syndrome atau Acquired Immune Deficiency
Syndrome (disingkat AIDS) adalah sekumpulan gejala dan infeksi (atau:
sindrom) yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia
akibat infeksi virus HIV atau infeksi virus-virus lain yang mirip yang
menyerang spesies lainnya (SIV, FIV, dan lain-lain).
Virusnya sendiri bernama Human Immunodeficiency Virus (atau disingkat
HIV) yaitu virus yang memperlemah kekebalan pada tubuh manusia. Orang
yang terkena virus ini akan menjadi rentan terhadap infeksi oportunistik
ataupun mudah terkena tumor. Meskipun penanganan yang telah ada dapat
memperlambat laju perkembangan virus, namun penyakit ini belum benar-
benar bisa disembuhkan. HIV dan virus-virus sejenisnya umumnya
ditularkan melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran
mukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV,
seperti darah, air mani, cairan vagina, cairan preseminal, dan air susu ibu
Penularan dapat terjadi melalui hubungan intim (vaginal, anal, ataupun oral),
transfusi darah, jarum suntik yang terkontaminasi, antara ibu dan bayi
selama kehamilan, bersalin, atau menyusui, serta bentuk kontak lainnya
dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
2. Gonorea (Kencing Nanah)
Kencing nanah atau gonore adalah penyakit menular seksual yang
disebabkan oleh Neisseria gonorrhoeae yang menginfeksi lapisan dalam
uretra, leher rahim, rektum, tenggorokan, dan bagian putih mata
(konjungtiva). Gonore bisa menyebar melalui aliran darah ke bagian tubuh
lainnya, terutama kulit dan persendian. Pada wanita, gonore bisa menjalar ke
saluran kelamin dan menginfeksi selaput di dalam pinggul sehingga timbul
nyeri pinggul dan gangguan reproduksi. Meskipun sering tanpa gejala,
infeksi bakteri ini dapat menyebabkan rasa sakit saat buang air kecil dan
mengeluarkan nanah setelah dua hingga sepuluh hari. Kalau tidak diobati,
penyakit ini dapat berkembang menjadi artritis, lepuh-lepuh pada kulit, dan
infeksi pada jantung atau otak.
3. Gonore dapat disembuhkan dengan antibiotika. Pada pria, gejala GO
termasuk nanah pada saluran kemih dengan rasa panas saat berkemih.
Gonorea yang tidak diobati atau ditangani dengan baik bisa menyebabkan
epididimitis, yaitu kondisi menyakitkan pada buah pelir dan bisa
menyebabkan kemandulan. Sedangkan pada perempuan, GO merupakan
penyebab utama penyakit radang panggul dan seperti klamidia, bisa
menimbulkan infertilitas. GO membuat seseorang 3-5 kali kemungkinannya
mengalami HIV.
4. Klamidia
Klamidia termasuk salah satu jenis infeksi menular seksual (IMS) pada
manusia. Penyakit ini merupakan salah satu IMS yang paling umum di
seluruh dunia. Istilah infeksi klamidia juga mengacu pada infeksi yang
disebabkan oleh setiap jenis bakteri Chlamydiaceae. Sebagai contoh, bakteri
C trachomatis hanya ditemukan pada manusia. Bakteri ini dapat merusak alat
reproduksi manusia dan penyakit mata. Kondisi ini mempunyai gejala mirip
gonore, walaupun bisa juga muncul tanpa gejala. Di Amerika, klamidia
termasuk penyakit yang paling mudah diobati, tetapi mudah juga
menginfeksi, yaitu sekitar 4 juta orang setiap tahun. Penyakit ini dapat
menyebabkan artritis parah dan kemandulan pada pria. Seperti sifilis dan
gonore, penderitanya dapat disembuhkan dengan antibiotika.
5. Meskipun tidak menunjukkan gejala, klamidia dapat menimbulkan
peradangan testikel, prostat, maupun uretra. Konsekuensi bagi wanita lebih
serius lagi. Infeksi yang tidak ditangani menjadi penyebab utama penyakit
radang panggul, kehamilan ektopik, dan beberapa kejadian infertilitas.
Penelitian menunjukkan, 1 dari 8 perempuan yang ditangani untuk masalah
klamidia mengalami infeksi kembali dalam waktu setahun.
6. 4. Virus Herpes Simpleks (HSV-2)
Virus herpes simpleks 1 dan 2 (HSV-1 dan HSV-2) adalah dua virus
dari famili herpesvirus, Herpesviridae, yang menyebabkan infeksi pada
manusia. HSV-1 dan 2 juga merujuk pada virus herpes manusia 1 dan 2
(HHV-1 dan HHV-2). Setelah infeksi, HSV menjadi tersembunyi,
selama virus ada pada sel tubuh saraf. Selama reaktivasi, virus
diproduksi di sel dan dikirim melalui sel saraf akson menuju kulit.
Kemampuan HSV untuk menjadi tersembunyi menyebabkan infeksi
herpes kronik setelah beberapa infeksi terjadi, gejala herpes secara
periodik muncul di dekat tempat infeksi awal.
7. HSV-2 diduga yang menyebabkan sakit herpes genital oleh virus
herpes simplex tipe 2, adalah infeksi seumur hidup yang menyebabkan
lecet-lecet pada alat kelamin yang biasanya datang dan pergi. Ada pria
yang tidak menunjukkan gejala apa pun, tetapi mereka tetap bisa
menulari orang lain. Acydovir (Zovirox), sebuah obat yang diresepkan,
dapat meringankan gejala-gejalanya, tetapi tidak menyembuhkan.
Lecet-lecet karena herpes tersebut bisa meningkatkan risiko tertular
AIDS melalui luka di darah.
8. 5. Human Papillomavirus (HPV)
Human Papillomavirus atau Virus papiloma manusia adalah virus yang
menyerang kulit dan membran mukosa manusia dan hewan. Lebih dari
100 jenis virus papiloma manusia telah diidentifikasikan. Beberapa
jenisa virus papiloma dapat menyebabkan kutil, sementara lainnya
dapat menyebabkan infeksi yang menyebabkan munculnya lesi. Semua
HPV ditransmisikan melalui hubungan kulit ke kulit.
9. Hampir 95 persen kanker serviks disebabkan oleh Human Papiloma
Virus (HPV), dan 33 persen wanita dilaporkan punya virus
tersebut,yang menyebabkan adanya sakit di leher rahim. Virus ini bisa
menular lewat hubungan seksual, dan laki-laki pun bisa tertular oleh
virus ini. Virus itu diketahui sebagai penyebab kanker leher rahim
(serviks). HPV juga menyebabkan kutil genital dan meningkatkan
risiko kanker pada penis dan anus pada pria. Jutaan pria membawa
virus tersebut dan berisiko menularkan kepada pasangan seksualnya.
10. 6. Sifilis (Penyakit Raja Singa)
Sifilis adalah penyakit kelamin menular yang disebabkan oleh bakteri
spiroseta, Treponema pallidum. Penularan biasanya melalui kontak
seksual, tetapi ada beberapa contoh lain seperti kontak langsung dan
kongenital sifilis (penularan melalui ibu ke anak dalam uterus). Gejala
dan tanda dari sifilis banyak dan berlainan; sebelum perkembangan tes
serologikal, diagnosis sulit dilakukan dan penyakit ini sering disebut
Peniru Besar karena sering dikira penyakit lainnya.
11. Penyakit Seksual Sifilis Raja Singa juga dikenal dengan nama Great
Imitator karena gejala-gejala awalnya mirip dengan gejala-gejala
sejumlah penyakit lain.Sifilis sering dimulai dengan lecet yang tidak
terasa sakit pada penis atau bagian kemaluan lain dan berkembang
dalam tiga tahap yang dapat berlangsung lebih dari 30 tahun.
12. Secara umum, penyakit ini dapat membuat orang yang telah berumur
sangat menderita, karena dapat mengundang penyakit jantung,
kerusakan otak, dan kebutaan. Apabila tidak diobati, penyakit ini juga
dapat menyebabkan kematian. Kira-kira 120.000 orang di AS tertular
sifilis tiap tahun. Untunglah, obat efektif untuk mengatasi sifilis telah
ditemukan. Pencegahan penyakit itu belum terbukti mudah. Sifilis yang
tidak ditangani dengan baik bisa merusak otak, sistem kardiovaskular,
dan organ dalam tubuh. Lebih dari itu, memiliki sifilis berarti
meningkatkan bahaya terinfeksi HIV/AIDS setidaknya 2-5 kali lipat.
13. 7. Jengger Ayam atau Kutil di kelamin (Genital wart)
Jengger ayam atau kutil di kelamin ini disebabkan oleh sejenis virus
papiloma, yang terkait dengan kanker penis serta anus. Obatnya tidak
ada, walaupun kutil yang terjadi dapat dihilangkan melalui operasi atau
dibakar, atau dibekukan. Akan tetapi setelah itu gejala yang sama dapat
datang kembali.

Anda mungkin juga menyukai