Anda di halaman 1dari 13

PERANAN GULA KURMA (Phoenix dactylifera L.

) DALAM
STABILISASI GULA DARAH PASCA BRBUKA PUASA RAMADHAN
Fauziah, A.N.1; Ratnaningrat, S.A.1; Suharyo, L.1; Febrina, B.S.2
1

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia


2
Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Islam Indonesia

Fakultas Kedokteran, Universitas Islam Indonesia


Jalan Kaliurang k m 14,3, Besi, Umbulmartani, Ngemplak, Sleman, Yogyakarta 55584
Telp: (0274) 898 444; Fax: (0274) 898459; email: Afifah.21fauziah@gmail.com

ABSTRAK
Puasa ramadhan merupakan salah satu kewajiban umat muslim. Saat puasa kita tidak menerima
intake makanan. Untuk memenuhi energi yang dibutuhkan serta mempertahankan kadar gula darah,
tubuh mengalami proses glikogenolisis dan glukoneogenesis. Tetapi hal tersebut hanya bertahan
kurang lebih 10 jam sesudah sahur dan setelah itu kadar gula darah menurun. Sampai akhirnya
akan kembali normal saat ada intake saat berbuka puasa. Ketika berbuka puasa dianjurkan
mengkonsumsi kurma (Phoenix dactylifera L.). Hal tersebut ternyata terbukti secara ilmiah bahwa
kurma baik pertama kali berbubuka puasa karena kurma mengandung banyak gula sederhana yang
mudah diserap oleh tubuh. Kecepatan absorbsi glukosa dan fruktosa kurma yang cepat di usus
menyebabkam konsentrasi insulin dan glucagon yang cenderung stabil. Hal ini menunjukkan
bahwa struktur gula kurma tidak menimbulkan peningkatan resiko diabetik bagi orang yang
berpuasa.
Kata Kunci: Puasa, Kurma, Gula Darah

ABSTRACT
Fasting is one of the obligations for moslem in Ramadhan. When fasting, there are no diet
intakes. Body through glycogenolysis and gluconeogenesis process for fulfill energy and
maintain blood glucose level. That process only last 10 hour after take sahur and blood
glucose will drop. It will rise to normal when there are diet intakes from breaking the fast.
Dates fruit (Phoenix dactylifera L.) is recommended to first consume after fasting. It has
been siencetifically aprove that date fruit contain abundant monosaccharide which easy to
absorb by body. Velocity of glucose and fructose absorption in intestine cause
concentration of insulin and glucagon are stable. It is prove that date fruits glucose
structure do not cause diabetic risk incerase for fasting people.
Keywords: Fasting, Dates Fruit, Blood Glucose

PENDAHULUAN

Kebiasaan

Kurma (Phoenix dactylifera L.)

buruk

masyarakat

Indonesia dalam memilih menu berbuka

monokotiledon

puasa yang salah menjadikan proses

diantara keluarga pohon palm yang banyak

metabolisme tubuh tidak seimbang dan

ditemukan di Afrika Utara dan di wilayah

memunculkan berbagai resiko penyakit,

Timur Tengah. Tumbuhan ini digunakan

seperti radang tenggorokan, kembung,

sebagai sumber karbohidrat dan digunakan

hipertensi, diabetes mellitus, dan obesitas.4

merupakan

tumbuhan

untuk pengobatan tradisional berbagai


macam

penyakit.

Buah

kurma

Al-Quran

dan

Hadist

sudah

juga

terdapat anjuran dalam memilih menu

seringkali disajikan sebagai makanan khas

buka puasa, sebagaimana dicontohkan

yang dikonsumsi ketika berbuka puasa.1

Rasulullah SAW yang diriwayatkan Anas

dan

Bin Malik : Rasullullah SAW berbuka

mencegah sesuatu (al-imsak wal kaffu

dengan kurma basah (ruthab), jika tidak

'anis sya'i). Shiyam atau puasa adalah

ada ruthab maka berbuka dengan kurma

menahan diri dari hal-hal yang dapat

kering (tamr), jika tidak ada tamr maka

membatalkan puasa mulai dari terbitnya

minum dengan satu tegukan air.5

Puasa

berarti

menahan

fajar sampai terbenamnya matahari dengan

Tinjauan pustaka ini bertujuan

niat untuk beribadah kepada Allah.2 Salah

membahas

satunya yaitu, Puasa Ramadhan yang

dalam kurma yang secara cepat diabsorbsi

wajib dilaksanakan oleh seluruh umat

tubuh dan mencocokkan perintah agama

Islam yang berakal, sehat, dan sudah

Islam untuk mengkonsumsi kurma dengan

baligh. Firman Allah dalam Q.S Al-

proses pencernaan glukosa. Sehingga,

Baqarah: 183

dapat diketahui efektifitas gula kurma

kandungan

karbohidrat

di

dalam memulihkan kadar gula darah pasca


berpuasa.
Harapannya, mahasiswa dan pihak
Artinya: Hai orang-orang yang beriman,

pembaca semakin meyakini kebenaran

diwajibkan

berpuasa

agama Islam, mengetahui proses fisiologis

sebagaimana diwajibkan atas orang-orang

dan biokimiawi tubuh pasca berpuasa,

atas

kamu

sebelum kamu, agar kamu bertaqwa.

serta memahami pengaturan gula darah di


dalam tubuh.

Grafik 1. Perbandingan konsentrasi glukosa normal dan ketika puasa


KONDISI GLUKOSA DARAH

Selama

puasa,

besar

intake

Normalnya, konsentrasi glukosa

karbohidrat dibawah normal sehingga

darah di dalam tubuh sebelum ingesti

mempengaruhi konsentrasi glukosa darah.

sebesar 19618 mg/dl. Namun, setelah

Rerata konsentrasi gula darah selama

adanya diet karbohidrat akan terjadinya

puasa sebesar 127 10mg/dl dengan titik

kenaikan maksimum yaitu 1,5 jam setelah

terendah glukosa darah terjadi setelah hari

sarapan, 1 jam setelah makan siang, dan 2

ke-empat puasa, yaitu sebesar 1038

jam setelah makan malam, hingga 10 jam

mg/dl dihitung 10 jam setelah sahur.6

setelah sarapan kadar glukosa darah

Grafik

mencapai titik terendah yaitu 158 19

konsentrasi glukosa normal dan ketika

mg/dl. Setelah 24 jam pasca diet glukosa

puasa.

menunjukan

perbandingan

terakhir, konsentrasinya sebesar 188 15


mg/dl.6

KADAR INSULIN DAN GLUKAGON

Hormon insulin disekresikan sel

Perubahan

konsentrasi

insulin

pancreas sebagai respon adanya kelebihan

dapat diamati ketika hari ke-empat puasa

glukosa darah sehingga diubah menjadi

yaitu

glikogen di hati dan otot. Konsentrasi

diikuti sedikit perubahan selama 24 jam.

rerata

ingesti

Sedangkan, pada hari ke-tiga puasa,

18 1.5 U/ml, dengan adanya ingesti

konsentrasi insulin 14 2 U/ml, hal ini

insulin mencapai maksimum setelah 1 jam

menunjukkan

setelah sarapan dan makan siang, serta 2

konsentrasi pada esok harinya dengan

jam setelah makan malam.6

tanpa adanya diet karbohidrat.

insulin

sebelum

mencapai

14 3 U/ml

bahwa

terjadi

dengan

kenaikan
6

Grafik 2

menggambarkan perbandingan konsentrasi


hormon insulin normal dan ketika puasa.

Grafik 2. Perbandingan konsentrasi hormon insulin normal dan ketika puasa

Konsentrasi
dalam

plasma

hormon

darah

glukagon

mencapai

titik

terendah 2 jam pasca sarapan dan perlahan

naik hingga terjadi ingesti berikutnya. Saat


berpuasa, konsentrasi glucagon lebih besar
10%

dibandingkan

saat

diet

normal

dengan pengamatan selama 24 jam.

Grafik 3 menggambarkan perbandingan

konsentrasi glukagon normal dan ketika


berpuasa.

Grafik 3. Perbandingan konsentrasi Glukagon normal dan ketika puasa

METABOLISME

TUBUH

MEMPERTAHANKAN

DALAM

Glikogenolisis

KADAR

GULA DARAH

cAMP sebagai respon terhadap


epinefrin,

norepinefrin,

dan

glukagon

Sesaat sesudah makan terdapat fase

dapat mempengaruhi aktivitas glikogen

absorbsi. Pada fase ini glukosa sangat

fosforilase, sehingga proses fosforolisis

berlimpah dan ia merupakan sumber

ikatan 14 glikogen untuk menghasilkan

energi terbesar. Kelebihan energi tidak

glukosa 1-fosfat dipercepat. Selain itu,

semuanya

proses

segera

digunakan

tetapi

perubahan

glikogen

menjadi

disimpan dalam bentuk glikogen dan

glukosa melibatkan -glukan transferase,

trigliserid. Sedangkan, pada saat beberapa

debranching

jam berpuasa, cadangan energi dalam

fosfatase di hati dan ginjal (lihat Gambar

tubuh akan dimobilisasi melalui proses

1).8

enzim,

dan

glukosa

6-

glikogenolisis, dan glukoneogenesis.7

Gambar 1. Proses Glikogenolisis8

Glukoneogenesis
Organ

yang

dan reaksi khusus lainnya (lihat Gambar


terlibat

dalam

2).8

keseimbangan gula darah selama berpuasa


adalah hepar, jaringan lemak, otot skelet

KANDUNGAN

dan

KURMA (Phoenix dactifera L.)

otak.

Hepar

berfungsi

sebagai

penyedia cadangan glikogen yang utama

Berdasarkan

NUTRISI

USDA

BUAH

National

dan sebagai tempat konversi nutrien

Nutrient Database for Standard Reference

sumber energi menjadi glukosa. Proses ini

diperoleh

melibatkan glikolisis, siklus asam sitrat,

beberapa varietas Phoenix dactifera L

bahwa

kandungan

nutrisi

berbeda, namun rata-rata mengandung

keseluruhan

karbohidrat

dalam buah kurma sebagaimana tercantum

sekitar

90%

dengan

konsentrasi glukosa lebih tinggi dibanding


fruktosa

(Tabel

1).

9,10

nutrisi

yang

terkandung

pada Tabel 2.

Sedangkan,

Gambar 2. Proses Glukoneogenesis8

GULA KURMA

termasuk

dalam

heksosa

(C6H12O6).

Berdasar Tabel 1, konsentrasi gula

Glukosa diklasifikasikan sebagai aldosa,

dalam Phoenix dactifera L berupa glukosa

sedangkan fruktosa merupakan ketosa

dan

fruktosa.

Glukosa

dan

fruktosa

berdasarkan gugus aldehid atau keton


yang dimilikinya.8
Tabel 1. Jumlah monosakarida yang terkandung dalam 10 varietas kurma.10
Jenis Kurma
Ajwa
Shalaby
Khodari
Anabarah
Sukkari
Suqacy
Safawy
Burni
Labanah
Mabroom

Gula total
74.3 0.2b
75.9 0.5
79.4 0.3
78.4 0.2
78.5 0.1
79.7 0.2
75.3 0.1
81.4 0.04
71.2 0.1
76.4 0.07

Glukosa
51.3 0.3
50.1 0.1
43.5 0.2
51.2 0.5
52.3 0.1
48.9 0.1
45.6 0.3
52.3 0.1
37.3 0.2
51.2 0.1

Fruktosa
48.5 0.2
48.3 0.2
40.8 0.2
45.7 0.2
48.2 0.2
46.3 0.2
38.6 0.2
47.5 0.1
28.05 0.1
46.8 0.2

Glu/Fruk
1.05
1.03
1.06
1.12
1.08
1.05
1.18
1.10
1.32
1.16

Tabel 2. Kandungan gizi buah kurma/100g


Zat gizi
Air
Energi
Protein
Karbohidrat
Serat
Gula
Total lemak
Lemak jenuh
MUFA
PUFA
Kolesterol
Mineral :
Kalsium
Zat Besi
Magnesium
Fosfor
Kalium
Sodium
Seng

Jumlah
18.27
251 kkal
2.81 g
66.78 g
7.1 g
56.38 g
0.35 g
0.0028 g
0.0032 g
0.017 g
0 mg

Zat gizi
Vitamin :
Vitamin A
Vitamin B1
Vitamin B2
Vitamin B3
Vitamin B5
Vitamin B6
Vitamin B9
Vitamin B12
Vitamin C
Vitamin E
Vitamin K
Fitonutrisi :
Beta karoten
Beta kriptoxantin
Likopen
Lutein dan zeaxantin

35 mg
0.91 mg
38 mg
55 mg
484 mg
2 mg
0.26 mg

Isomerisasi glukosa dan fruktosa

Jumlah
9 IU
0.046 mg
0.059 mg
1.134 mg
0.525 mg
0.147 mg
17 mcg
0 mcg
0.4 mg
0.04 mg
2.4 mcg
5 mcg
0 mcg
0 mcg
67 mcg

berupa isomer D(+) dan fruktosa kurma

alami Phoenix dactifera L merupakan

berupa

isomer

D(-),

namun

isomerisme D, dimana orientasi gugus

struktural tidak dapat dibedakan. 8

secara

OH dan H dari atom karbon terdekat

Sebagian besar struktur kedua

terletak disebelah kanan. Apabila terdapat

monosakarida ini berupa cincin piranosa

di dalam larutan, misal larutan jejenum,

(cincin berbentuk segienam), dan sebagian

menyebabkan

lain

aktivitas

optik

glukosa

berupa

cincin

furanosa

(cincin

berbentuk segilima) dengan anomer dan


.

Struktur

glukosa

dan

fruktosa

ditunjukkan pada Gambar 3.8

Gambar 3. (a) Struktur glukosa dan fruktosa. (b) Struktur glukosa dalam proyeksi
Haworth. (c) Struktur fruktosa pada proyeksi Haworth.

Phoenix dactifera L mengandung

kecepatan absorbsinya di dalam lumen

konsentrasi monosakarida lebih banyak

usus. Sehingga glukosa kurma secara

daripada sumber karbohidrat lain, misal

efektif

nasi. Selain itu, indeks glikemik kurma

darah ke kondisi normal, setelah menurun

yang tinggi (Tabel 3) mempengaruhi

akibat berpuasa selama 14 jam.

mengembalikan kadar glukosa

Tabel 3. Nilai indeks Glikemik Karbohidrat


Food
Dates, dried
Cornflakes
Jelly bean
Puffed rice cakes
Russet potato
Doughnut
White bread
Brown rice (boiled)
White rice (boiled)
Spaghetti, white; boiled 5 min
Spaghetti, white; boiled 10-15 min
Spaghetti, whole wheat; boiled
Oranges, raw
Pears, raw
Apples, raw
Peanuts

ABSORBSI

GULA

Glycemic index
(glucose=100)
103
81
78
78
76
76
73
55
64
38
44
37
41
38
38
14

KURMA

KARBOHIDRAT LAIN

DAN

Serving size
2 oz (60gr)
1 cup(30g)
1 oz (30g)
3 cakes (25g)
1 medium (150g)
1 medium (47g)
1 large slice (30g)
1 cup (150g)
1 cup (150g)
1 cup (140g)
1 cup (140g)
1 cup (140g)
1 medium (120g)
1 medium (120g)
1 medium (120g)
1 oz (30g)

Carbohydrate per
serving (g)
40
26
28
21
30
23
14
36
36
40
33
37
11
11
15
6

Absorbsi monosakarida di dalam


jejunum terjadi melalui dua cara, yaitu

10

secara paraseluler melalui SGLT 1 dan


transeluler melalui GLUT2.11 Transport
glukosa dari lumen usus ke dalam sel
epitel usus melalui GLUT-2 dibawah
kontrol

SGLT-1.

SGLT-1

akan

mengaktifkan PKC II yang disebabkan


oleh saturasi kinetik sebesar 20mM yang
nantinya

akan

mempengaruhi

inisasi

GLUT2 yang lebih banyak ke dalam


brush border jejunum.12 Transport fruktosa
diatur oleh sinyal intraselluler seperti,
PKC-dependent pathway, ERK, p-38 and
PI3-kinase pathways.13
Ketika berpuasa konsentrasi insulin
berangsur-angsur turun menjadikan PKC

Gambar 4. Proses absorbsi gula saat


berpuasa

II dan MAP-kinase inactive, dan 75%


jumlah GLUT2 dalam brush border

Setelah adanya intake makanan,

jejunum hilang dalam beberapa menit,

enzim hidrolitik membran seperti iso-

sehingga

melawan

maltase mempengaruhi SGLT 1 untuk

gradient konsentrasi oleh SGLT-1.12 Perlu

mengaktifkan PKC II dan berpengaruh

diperhatikan, bahwa ketika GLUT2 inaktif

pada terminal web vilus.17 Glukosa juga

absorbsi fruktosa tidak bisa melalui SGLT

menyebabkan

1, namun secara lambat melalui GLUT-5

actomyosin ring dan focal kondensasi

di brush border jejenum.14 Perbandingan

microfilament jejunum.18 Rapid trafficking

absorbsi glukosa melalui SGLT-1 dengan

ini berakibat terbentuknya vesikel GLUT 2

fruktosa melalui GLUT-5 yaitu 5:2.15

dan

Dapat

jejunum,

absorbsi

disimpulkan,

glukosa

bahwa

ketika

insersinya

kondensasi

pada

sehingga

peri-junction

dinging
absorbsi

lumen
glukosa

gastrointestinal kosong, absorbsi glukosa

melalui GLUT-2 lebih cepat dibandingkan

lebih maksimal dibandingkaan absorbsi

melalui SGLT-1 dan absorbsi fruktosa.19

fruktosa.16 Gambar 4 menunjukkan proses

Gambar 5 menunjukkan proses absorbsi

absorbsi gula saat berpuasa.

gula setelah adanya intake makanan.

11

Buah kurma (Phoenix dactylifera


L.) mengandung glukosa dan fruktosa
dalam

jumlah

memiliki

yang

indeks

tinggi,

namun

glikemik

rendah

dibandingkan sumber karbohidrat lainnya


seperti nasi, roti, maupun ubi.20
Menurut Jenkins,21 indeks glikemik
merupakan standar makan yang dapat
diberikan

pada

penderita

diabetes

terkontrol (diabetisi) mupun orang yang


berpuasa, oleh karena nilai glikemik yang
dapat dijadikan patokan akan respons
tubuh

terhadap

fluktuasi

peningkatan

Gambar 5. Proses absorbsi gula saat

kadar glukosa darah. Hasil penelitian

setelah adanya intake makanan

Munadi22 mengenai dua subyek yang


mengkonsumsi kurma dan karbohidrat

KONSENTRASI

INSULIN

DAN

GLUKAGON

lain, misal pisang ditunjukkan pada Tabel


4.

Tabel 4. Perbandingan indeks glikemik antara konsumsi kurma dan pisang

Kurma
Pisang

KGD
Pre-test

KGD
Post-test

125,428
130,222

129,847
118,928

Perlakuan I
Insulin
Pre-test
14917
12035

Post-test
17377
10736

Mula-mula kedua subyek diberikan


perlakuan

I,

yaitu

subyek

KGD
Pre-test
145,219
138,417

Perlakuan II
KGD
Insulin
Post-tes
Pre-test
Post-test
131,924 152,16
157,862
133,540 137,720 149,725

1 minggu, dilakukan perlakuan kedua

pertama

dengan metode yang berkebalikan, subyek

mengkonsumsi kurma dan subyek kedua

pertama mengkonsumsi pisang dan subyek

mengkonsumsi pisang. Setelah itu, kedua

kedua

subyek diperintahkan untuk duduk santai

penelitian

dan dilarang merokok, kemudian selang 2

indeks glikemik (P)> 0,05 sehingga secara

jam diambil sampel gula darahnya. Selang

statistik tidak diperhitungkan.22

mengkonsumsi
tersebut

kurma.

Dari

keseluruhan

nilai

12

Penelitian

mengenai

kandungan

Tidak diragukan lagi, perintah Al-

berbagai varietas kurma dengan tingkat

Qur;an dan Hadist untuk mengkonsumsi

kematangan yang berbeda, didapatkan

kurma

rata-rata rasio kadar glukosa dan fruktosa

merupakan salah satu cara mengurangi

mendekati 1 dan kandungan serat 0,2

resiko diabetes dan obesitas bagi orang

gram/100gram.23

C.24

yang berpuasa karena sekresi insulin dan

mengemukakan, transport fruktosa tidak

glukagon oleh pancreas tidak mengalami

membutuhkan

bila

peningkatan drastic akibat jumlah gula

fruktosa dikonsumsi tidak menaikkan

kurma memiliki indeks glikemik yang

kadar glukosa darah.

rendah.

Linder
insulin

sehingga

Kecepatan absorbsi glukosa dan


fruktosa kurma yang cepat di usus
menyebabkam konsentrasi insulin dan
glucagon yang cenderung stabil. Hal ini
menunjukkan bahwa struktur gula kurma
tidak menimbulkan peningkatan resiko
diabetic

bagi

orang

yang

berpuasa,

maupun penderita diabetes terkontrol.22


Sukarji25

menyimpulkan,

apabila

mengkonsumsi 3 butir kurma samadengan


mengkonsumsi 1 buah pisang, dengan
besar energi yang dihasilkan 50 kalori
dengan indeks glikemik lebih rendah.

sebagai

makanan

berbuka

KESIMPULAN
Perintah yang terkandung di dalam
Al-Quran

dan

Hadist

untuk

mengkonsumsi buah kurma saat berbuka


puasa sesuai dengan proses biokimiawi
dan fisiologis tubuh pasca berpuasa,
karena gula kurma mudah diabsorbsi
lumen usus yang kosong dan memiliki
indeks

glikemik

rendah

yang

mempengaruhi peningkatan sekresi insulin


dan mengurangi sekresi glucagon secara
perlahan.

DAFTAR PUSTAKA

13

Anda mungkin juga menyukai