Tugas 6 Soal 1. Buatlah karangan yang didalamnya mengandung kutipan berupa ibid, loc. Cit, op. Cit. Buatlah daftar pustakanya, dan tidak boleh fiktif !
Jawaban :
Pembangunan pertanian dan pedesaan seharusnya dilakukan secara paripurna, terintegrasi dan sinergis. Setiap unsur atau komponen yang menjadi landasan pertanian perlu dikembangkan secara optimal. Unsur-unsur pertanian pokok adalah: (a) petani dan keluarga, (b) sumber daya alam, (c) teknologi dan (d) lingkungan sosial-budaya. Keempat unsur ini merupakan satu kesatuan yang terkait dan saling mempengaruhi. Petani dan keluarga petani serta generasi penerus petani perlu diletakkan sebagai unsure sentral yang memperoleh manfaat terbesar dari pembangunan pertanian. Kualitas petani dan keluarga perlu memperoleh prioritas agar mampu melakukan penyesuaian terhadap perubahan kondisi lingkungan yang melingkupinya dan secara tidak langsung mempengaruhi pembangunan pertanian. Tanpa perbaikan kualitas petani dan keluarganya, berbagai peluang yang muncul dari proses pembangunan tidak akan mampu diraih. Sebagaimana pendapat Jochen Ropke (1993 : 173) yang mengatakan bahwa, Pertanian di Negara-negara Asia sedang mengalami perubahan pesat. Meskipun masyarakat petani etnis Melayu mengalami serangkaian perubahan dalam beberapa dekade dan abad yang lalu, namun intensitas perubahan pada beberapa tahun terakhir ini tanpa preseden sejarah. Banyak kontroversial yang terjadi di lingkungan pertanian, dan kontroversial tersebut bukanlah sekedar sisi empiris dari gejala, melainkan analisis penyebab dan dampak perubahan institusional. Untuk mencari alasan yang secara metodologis dapat dipertanggungjawabkan, dapat kiranya ditelusuri upaya yang dapat mengarahkan pada pembentukan generalisasi induktif berdasarkan perkembangan kenyataan yang sudah dikenal sejak lama. (Ibid. : 174). 2
Banyak pengamatan di negara berkembang memperlihatkan keengganan petani mengambil resiko. Hal ini mempunyai akibat besar untuk pembangunan. Sebaimana pendapat Peter Von Blanckenburg dan Reinhold Sachs (1993 : 44) yang mengatakan bahwa sebagian besar investasi usaha berhubungan dengan risiko, maka kesediaan melakukan investasi lalu menjadi terhambat. Kondisi produksi dari ekonomi subsistem saling berkaitan. Dengan kemampuan teknologi yang rendah, maka risiko produksi hanya dapat diterima oleh petani itu sendiri. Dalam suatu ekonomi subsistem, perlidungan terhadap risiko kelangsungan hidup dan ketidakpastian berarti menyebarkan risiko tersebut di antara bebarapa komunitas ( Op. Cit. : 175) Perilaku petani dalam mengahadapi risiko sangat penting untuk diamati. Jika berasumsi bahwa pertimbangan risiko ditentukan oleh konflik antara kecenderungan aman dan kecenderungan hasil berdasarkan sebuah hierarki tujuan, dan berasumsi bahwa tujuan tertinggi adalah terjaminnya usaha dan terjaminnya stabilitas, maka keputusan optimal yang diambil ternyata lebih cenderung kepada keamanan daripada kepada hasil. Usaha menekan risiko ekonomi sekecil mungkin lebih didahulukan daripada keinginan mendapatkan keuntungan, dan akhirnya tindakan ini akan membatasi keinginan untuk mendapatkan keuntungan (loc. Cit.).
3
Daftar Pustaka Soentoro, Tri dkk. 1993, Sosiologi Pertanian, Cetakan Ke-2, Yayasa Obor Indonesia, Jakarta (diterjemahkan dari : Agrarian Sosiology, Ulrich Plank, 1989).