Anda di halaman 1dari 6

2.

3 Patofsiologi
Otitis media dengan efusi (OME) dapat terjadi selama resolusi otitis media
akut (OMA) sekali peradangan akut telah teratasi. Di antara anakanak !ang telah
memiliki se"uah episode dari otitis media akut# se"an!ak $%& memiliki efusi
persisten setelah ' "ulan# tetapi jumlah ini menurun menjadi '(& setelah 3 "ulan.
%
)erdapat 3 fungsi utama tu"a Eusta*hius !aitu +entilasi untuk menjaga agar
tekanan udara antara telinga tengah dan telinga luar selalu sama# pem"ersihan
sekret# dan se"agai proteksi pada telinga tengah. ,angguan fungsi !ang dapat
dise"a"kan oleh sejumlah keadaan dari pen!um"atan anatomi peradangan
sekunder terhadap alergi# infeksi saluran pernapasan atas (-.PA)# atau trauma. /ika
gangguan fungsi tu"a Eusta*hius "erlangsung terusmenerus# tekanan negatif
"erkem"ang dalam telinga tengah dari pen!erapan dan0atau pen!e"aran nitrogen
serta oksigen ke dalam sel mukosa telinga tengah. /ika "erlangsung *ukup lama
dengan sejumlah "esar !ang sesuai# terjadi transudasi dari mukosa aki"at tekanan
negatif# !ang men!e"a"kan terjadin!a akumulasi serosa dengan dasar efusi !ang
steril. Dise"a"kan gangguan fungsi dari tu"a Esta*hius# efusi menjadi media !ang
"aik untuk perkem"ang"iakan "akteri dan "isa mengaki"atkan terjadin!a otitis
media akut.
%
)eori ter"aru menjelaskan kejadian utama se"agai peradangan pada mukosa
telinga tengah dise"a"kan oleh reaksi terhadap "akteri sudah ada dalam telinga
tengah. 1luestone dkk menunjukkan (menggunakan "ukti radiograf) re2uks sampai
tu"a Eusta*hius dapat di"uktikan pada anakanak rentan terhadap otitis media.
.elanjutn!a# 3rapko dkk menunjukkan adan!a pepsin dalam ruang telinga tengah
pada 4(& anak dengan otitis media efusi. 5e2uks ini tentu juga dapat terjadi pada
indi+idu !ang sehat. Mediatormediator in2amasi dilepaskan se"agai aki"at dari
antigen "akteri men!e"a"kan produksi gen musin. Produksi efusi musin "erle"ihan
akan menjadi media !ang *ukup untuk perkem"ang"iakan "akteri dan
mengaki"atkan otitis media akut.
%
6ampir keseluruhan otitis media efusi dise"a"kan gangguan fungsi tu"a
Eusta*hius. Apa"ila peradangan dan infeksi "akteri akut telah jelas# kegagalan dari
mekanisme pem"ersihan telinga tengah memungkinkan tejadi efusi pada telinga
tengah. 1an!ak faktor !ang telah terli"at dalam kegagalan dari mekanisme
pem"ersihan# termasuk gangguan fungsi siliar# edema mukosa# hiper+iskositas
efusi# dan tekanan udara antara telinga tengah dan telinga luar !ang tidak "aik.
%
2.% Penatalaksanaan
Dokter umum harus merujuk ke ahli )6) setiap kali *uriga terdapat gangguan
tuli konduktif persisten pada anakanak# terutama mereka dengan tandatanda
keterlam"atan perkem"angan "ahasa. .elain itu# harus dirujuk ke ahli )6) jika
pen!akit ini "erulang# jika terapi medis tersedia !ang sesuai !ang di"erikan dokter
umum tidak mem"aik# dan0atau jika ditemukan kriteria untuk inter+ensi operasi.
.ejumlah "esar "ukti epidemiologi menunjukkan "ah7a pantas dilakukan modifkasi
faktor risiko pada inter+ensi pela!anan primer. Modifkasi "erikut ini mungkin
mem"antu8

Menghindari asap rokok

Men!usui "ila memungkinkan

Menghindari makan# "aik dengan pa!udara atau "otol ketika terlentang

Menghindari "erada ditempat !ang terdapat sejumlah "esar anak# terutama


di pusatpusat penitipan anak

Menghindari paparan dari anak !ang diketahui menderita OME

Menghindari alergen dikenal


4
Penelitian dari 9ou7en dan Dejon*kere menunjukkan penurunan pre+alensi $(&
pada anakanak dari 1elanda dengan otitis media efusi !ang se*ara rutin
(setidakn!a mingguan) mengun!ah permen karet.
4
)erapi medikamentosa dari otitis media efusi (OME) termasuk penggunaan
anti"iotik# steroid# antihistamin dan dekongestan# serta mukolitik. 9arena otitis
media efusi menunjukkan terdapatn!a "akteri patogen# diperlukan pengo"atan
dengan anti"iotik !ang tepat# meskipun "ukti !ang menunjukkan han!a "ermanfaat
untuk jangka masa pendek. Penelitian eritromisin# sulfso:a;ole# amoksisilin#
amoksisilinkla+ulanat# dan trimetoprimsulfametoksa;ol telah menunjukkan tingkat
kesem"uhan le"ih *epat di"andingkan dengan plase"o# meskipun per"edaann!a
hampir tidak signifkan se*ara statistik di se"agian "esar uji *o"a ini.
4
Apa"ila otitis media efusi menjadi kronis (3 "ulan)# efekti+itas anti"iotik
"erkurang# meskipun temuan ini masih kontro+ersial. .tudi !ang diter"itkan antara
2((2 dan 2(($ dan dikutip oleh pedoman praktek klinis untuk otitis media efusi
juga menunjukkan kesem"uhan efusi telinga tengah dengan anti"iotik# namun
mereka juga menunjukkan *epat dan sering terjadin!a rekuren. Dalam 3 uji klinis
plase"o terkontrol se*ara a*ak# otitis media efusi tidak mem"aik dengan han!a
steroid oral dalam 7aktu 2 minggu pengo"atan. 9etika steroid oral dikom"inasikan
dengan anti"iotik# tingkat kesem"uhan efusi telinga tengah tidak ada peningkatan
di"andingkan dengan han!a memakai anti"iotik. .tudi lain menemukan "ah7a
steroid topikal intranasal saja atau kom"inasi dengan anti"iotik tidak memiliki
manfaat jangka pendek maupun jangka panjang dalam pengelolaan anakanak
dengan otitis media efusi.
4
6idung tersum"at# rinore# dan sinusitis sering men!ertai otitis media#
antihistamin dan dekongestan dapat dipertim"angkan untuk menghilangkan gejala
gejala !ang terkait terutama jika dise"a"kan oleh alergi. Antihistamin men*egah
degranulasi sel mast dan pelepasan histamin !ang dapat men!e"a"kan peradangan
mukosa aki"at peningkatan o"struksi hidung dan peningkatan produksi lendir. .tudi
"esar terkontrol se*ara a*ak dari $3( anakanak mengungkapkan "ah7a tingkat
pen!em"uhan otitis media efusi tidak meningkat se*ara signifkan dengan mukolitik
di"andingkan plase"o. )emuan 2 uji le"ih ke*il lainn!a mengkonfrmasi hasil ini.
Operasi menjadi terapi !ang paling "an!ak diterima untuk otitis media efusi
persisten (OME)# dan ini jelas efektif. -nter+ensi termasuk miringotomi dengan atau
tanpa penempatan tu"a# adenoidektomi# atau keduan!a. )onsilektomi telah ter"ukti
sedikit "ermanfaat se"agai pengo"atan primer dari otitis media efusi. 5ekomendasi
pedoman klinis "agi inter+ensi operasi dari The American Academy of Family
Physicians (AA<P)# American Academy of Otolaryngology-Head and Neck Surgery
(AAO6=.)# dan American Academy of Pediatrics (AAP) 8

9etika terdapat indikasi operasi pada seorang anak# penempatan tu"a


tympanostomy adalah prosedur a7al !ang sering dipakai

Adenoidektomi tidak "oleh dilakukan# ke*uali ada terdapat indikasi misaln!a#


sum"atan hidung# dan adenoiditis kronis

Operasi ulang terdiri dari adenoidektomi ditam"ah miringotomi# dengan atau


tanpa penem"atan tu"a

)onsilektomi atau miringotomi saja tidak "erguna untuk mengo"ati otitis


media efusi.
4
Pada pasien otitis media efusi dengan gangguan pendengaran# hilangn!a $(
d1 atau le"ih "esar menjadi indikasi a"solut untuk dimasukkan ta"ung pemerataan
tekanan sedangkan kehilangan sekitar 2'$( d1 adalah indikasi relatif. .elain itu#
pedoman klinis men!arankan terapi le"ih agresif untuk anakanak "eresiko
terjadin!a keterlam"atan perkem"angan khususn!a dalam perkem"angan "i*ara
dan "ahasa. Anakanak !ang mungkin "erisiko termasuk salah satu dari "erikut8

Anakanak dengan kehilangan pendengaran permanen independen aki"at


otitis media efusi

Mereka di*urigai atau didiagnosis dengan gangguan atau keterlam"atan


"i*ara dan "ahasa

Mereka dengan gangguan autisme atau gangguan perkem"angan terkait


lainn!a

Anakanak dengan sindrom (misaln!a sindrom Do7n) atau kelainan


kraniofasial !ang meliputi keterlam"atan kognitif# "i*ara# dan "ahasa

Mereka !ang "uta atau memiliki gangguan penglihatan !ang tidak "isa
diper"aiki

Anakanak dengan la"iopalatoskisis# dengan atau tanpa sindrom terkait

Anakanak dengan keterlam"atan perkem"angan


4
9etika dilakukan miringotomi dan aspirasi efusi tanpa penempatan ta"ung
pemerataan tekanan# prosedur ini telah ter"ukti menge*e7akan dalam tindak lanjut
jangka panjang pada anak. ,ates dkk telah menunjukkan "ah7a ketika miringotomi
dilakukan dengan penempatan ta"ung pemerataan tekanan terdapat per"aikan
pendengaran# durasi efusi telinga tengah# 7aktu untuk kam"uh# dan perlun!a
prosedur ulang. Miringotomi dan aspirasi "erguna untuk mengo"ati pasien dengan
gangguan pendengaran sedang sampai "erat dengan pemulihan fungsi normal
telinga tengah.
4
)ingkat komplikasi se*ara keseluruhan setelah penempatan ta"ung
pemerataan tekanan adalah sekitar ''&. Otorrhea Persistent adalah komplikasi
!ang paling umum# terjadi pada '%& pasien dan "ertahan selama ' tahun se"an!ak
%&. 9omplikasi kedua tersering adalah timpanosklerosis# !ang tidak mungkin se*ara
klinis signifkan ke*uali terjadin!a perluasan. Perforasi persisten adalah komplikasi
paling umum !ang ketiga. Meskipun frekuensi !ang tepat tidak diketahui (kirakira
2&)# perforasi persisten meningkat dengan n!ata jika ta"ung tekanan pemerataan
ditempatkan le"ih dari '> "ulan. 9omplikasi ini juga diketahui meningkat dengan
penempatan ta"ung tympanostomy (T-tubes) !ang diran*ang untuk tinggal di
mem"ran timpani le"ih lama dari Grommet-tube tipikal. ?mumn!a digunakan untuk
pasien dengan otitis media "erulang atau kronis !ang gagal dengan penempatan
Grommet-tube. 9omplikasi potensial lainn!a termasuk pem"entukan jaringan
granulasi# kolesteatom# dan tuli sensorineural.
4
Meskipun adenoidektomi pernah menjadi pengo"atan utama untuk otitis
media efusi (OME)# penempatan ta"ung pemerataan tekanan (PE)s) kini disukai
karena mudah dan resiko rendah. Pengo"atan dengan han!a adenoidektomi
ditemukan hampir sama efektifn!a dengan penempatan ta"ung pemerataan
tekanan untuk pengo"atan otitis media efusi. Apa"ila adenoidektomi dilakukan
dengan penempatan ta"ung pemerataan tekanan# frekuensi pen!akit "erulang#
inter+al "e"as pen!akit# dan durasi pen!akit semua mem"aik# di"andingkan
dengan penggunaan han!a salah satu prosedur.
4

)erdapat 3 alasan dilakukan adenoidektomi. Alasan pertama adalah
pengangkatan karena pem"esaran kelenjar gondok menutup jalan nasofaring dan
koana sehingga men!e"a"kan tekanan !ang "erle"ihan selama nasofaring
menelan. -ni "erpontensi terjadin!a re2uks tu"a Eusta*hius. =amun# "er"agai
penelitian telah mengungkapkan "ah7a hasil adenoidektomi tidak tergantung dari
ukuran adenoid. )emuan ini menunjukkan "ah7a prosesproses lain dari massa
adenoid sederhana !ang terli"at. Alasan kedua pengangkatan untuk per"aikan
fungsi tu"a Eusta*hius# kelenjar gondok !ang sangat "esar se*ara fsik mungkin
menutup muara tu"a Eusta*hius# meskipun 1luestone dkk telah menunjukkan
"ah7a ini jarang terjadi. Alasan ketiga untuk adenoidektomi adalah untuk
menghapus sum"er in2amasi potensial dan terdapatn!a infeksi pada muara tu"a
Eusta*hius. 9etika dilakukan dengan "enar# adenoidektomi dapat digunakan untuk
mem"uat mukosa nasofaring li*in# !ang menurunkan kolonisasi "akteri !ang dapat
terjadi di kriptus jaringan adenoid.
4
Pasien dinasehatkan "ah7a jika terjadi le"ih dari 2 episode otorrhea se"elum
4 "ulan follo-up !ang dijad7alkan# mereka harus kontrol ke ahli )6) di samping
dokter umumn!a. Disarankan pengangkatan ta"ung pemerataan tekanan !ang
"elum se*ara spontan diekstrusi antara '>2$ "ulan setelah penempatan karena
meningkatn!a risiko perforasi mem"ran timpani persisten. Peraturan itu umumn!a
dilakukan pada set pertama ga!a Grommet-tube. .e"uah tim multidisiplin harus
mengikuti ketat dan mengo"ati dengan *epat terkait keterlam"atan perkem"angan
"ahasa. -nter+ensi harus termasuk penggunaan alat "antu dengar# jika diperlukan.
4
1A1 -@
9E.-MP?AA=
Otitis media efusi (OME) adalah terdapatn!a *airan dalam telinga tengah
tanpa tandatanda atau gejala infeksi telinga akut. OME merupakah salah satu
pen!akit paling umum ditemukan pada anak. .ekitar B(& anak memiliki otitis
media efusi (OME) pada "e"erapa 7aktu se"elum usia sekolah OME menjadi
perhatian klinis karena dapat men!e"a"kan terjadin!a gangguan pendengaran dan
keterlam"atan perkem"angan "ahasa. Diagnosis !ang tepat dari OME mendasari
penatalaksanaan !ang "enar.
C
(Jurnal 3 halaman)
.eringkali pada OME terdapat hipertrof adenoid# terutama pada anakanak
dengan OME lama atau "erulang. 9adangkadang hipertrof tonsil dapat ditemukan.
)emuan tam"ahan mungkin ditemukan termasuk hidung tersum"at# rinore#
postnasal drip dan tandatanda alergi seperti mata merah dan0atau "erair.
Pemeriksaan audiometri dianjurkan ketika OME persisten untuk jangka 7aktu !ang
le"ih lama# atau jika terdapat keterlam"atan "ahasa# gangguan "elajar# atau
gangguan pendengaran !ang signifkan terjadi.
C
.(Jurnal 3 halaman)
.ejumlah "esar "ukti epidemiologi menunjukkan "ah7a pantas dilakukan
modifkasi faktor risiko pada inter+ensi pela!anan primer. )erapi medikamentosa
dari otitis media efusi (OME) termasuk penggunaan anti"iotik# steroid# antihistamin
dan dekongestan# serta mukolitik. 9arena otitis media efusi menunjukkan
terdapatn!a "akteri patogen# diperlukan pengo"atan dengan anti"iotik !ang tepat#
meskipun "ukti !ang menunjukkan han!a "ermanfaat untuk jangka masa pendek.
Penelitian eritromisin# sulfso:a;ole# amoksisilin# amoksisilinkla+ulanat# dan
trimetoprimsulfametoksa;ol telah menunjukkan tingkat kesem"uhan le"ih *epat
di"andingkan dengan pla*e"o. Antihistamin dan dekongestan dapat
dipertim"angkan untuk menghilangkan gejalagejala seperti hidung tersum"at#
rinore# dan sinusitis sering men!ertai otitis media. Operasi menjadi terapi !ang
paling "an!ak diterima untuk otitis media efusi (OME)# dan ini jelas efektif.
-nter+ensi operasi termasuk miringotomi dengan atau tanpa penempatan tu"a#
adenoidektomi# atau keduan!a.
4
DA<)A5 P?.)A9A
%. )hrasher 5D. Otitis Media Dith EEusion. Diunduh dari
http800emedi*ine.meds*ape.*om0arti*le0>%>BB(o+er+ie7Fa('($. ?pdated8 O*t C#
2(''
4. )hrasher 5D. Otitis Media Dith EEusion )reatment G Management.
http800emedi*ine.meds*ape.*om0arti*le0>%>BB(treatmentFsho7all. ?pdated8 O*t C#
2(''
C. 1urkert .# 5asinski 3h# 1urkert 5. Otitis Media Dith EEusion H 3urrent
Management -n 3hildren. A*hi+e Of Perinatal Medi*ine. Ent6ospital# 6ead G =e*k
.urger!# ?ni+ersit! 6ospital MartinAuther?ni+ersit! 6alleDitten 1erg. ,erman!8
2((C

Anda mungkin juga menyukai