Anda di halaman 1dari 21

1

BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang
Proses filtrasi bertujuan memisahkan padatan dari campuran fasa cair
dengan driving force perbedaan tekanan sehingga mendorong fasa cair melewati
lapisan support pada medium filter. Pada proses filtrasi, pemisahan padatan akan
tertahan pada medium penyaring. Sedangkan fasa cair yang melewati medium
filter berupa limbah/hasil sampingnya. Prosedur filtrasi sederhana dapat
diterapkan langsung pada benda padat yang bentuknya tetap. Sebaliknya,
diperlukan perlakuan-perlakuan khusus sebelum dan sesudah proses filtrasi jika
padatan yang akan dipisahkan berupa cairan yang mudah terdeformasi atau
berukuran kecil dan relatif sulit diambil dari suspensi cair. Filtrasi sering
diterapkan pada proses-proses biologis seperti memisahkan ekstrak juice atau
memisahkan mikroorganisme dari medium fermentasinya. Pada proses-proses
pemisahan yang sulit, proses filtrasi konvesional harus didukung dengan teknologi
lain agar filtrasi lebih praktis, cepat, dan kualitas produk tidak terdegradasi.
Pada umumnya, penerapan teknologi filtrasi pada industri kimia telah
banyak mengalami modifikasi. Modifikasi ini terutama dilakukan untuk
memperbaiki sifat dan karakteristik fisika dan kimiawi cake yang terakumulasi
pada medium filter. Padatan cake umumnya dipisahkan dari medium filter dengan
penambahan aditif tertentu. Padatan cake akan membentuk ageregat yang semakin
lama semakin besar sehingga mudah dilepas dari medium filternya. Padatan lain
yang biasa ditambahkan adalah filter aid. Tanpa filter aid akumulasi cake pada
medium filter akan sangat sedikit karena terbawa aliran cross flow yang besar.
Pada teknologi filtrasi konvensional, pembentukan cake sangat signifikan,
sehingga aliran cross flow diabaikan. Proses filtrasi ini umumnya melibatkan
padatan tak terdeformasi yang berukuran relatif besar.



2

1.2. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah tentang filtrasi adalah untuk mengetahui
hal hal yang berhubungan dengan filtrasi. Serta sebagai tugas mata kuliah
Mekanika Fluida dan Partikel.

1.3. Perumusan Masalah
Dalam penyusunan makalah ini kami hanya membahas mengenai, yaitu :
a. Apa pengertian filtrasi ?
b. Apa saja klasifikasi filter ?
c. Bagaimana mekanisme kerja filter ?
d. Apa kegunaan filter ?
e. Persamaan apa yang digunakan dalam proses filtrasi, dan bagaimana cara
menyelesaikan persoalan menggunakan persamaan tersebut ?

1.4. Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini diantaranya, adalah :
a. Mengetahui dan memahami pengertian filtrasi.
b. Mengetahui klasifikasi filter.
c. Mengetahui dan memahami mekanisme kerja pada setiap filter
berdasarkan klasifikasinya.
d. Mengetahui dan memahami kegunaan filter berdasarkan klasifikasinya.
e. Menyelasaikan persoalan yang berkenaan dengan filtrasi menggunakan
persamaan yang telah ada








3

BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Pengertian Filtrasi
Filtrasi (penyaringan) adalah proses pemisahan partikel zat padat dari
fluida dengan jalan melewatkan fluida tersebut melalui suatu medium penyaring
atau septum (septum), dimana zat padat itu tertahan. Istilah medium penyaring
dapat dikatakan juga sebagai medium berpori (filter cloth). Dalam operasi filtrasi,
partikelpartikel padatan tersuspensi dalam cairan atau gas dihilangkan secara
fisika atau mekanis dengan cara melewatkannya melalui medium penyaringan
tersebut. Di dalam campuran zat cair, partikel-partikel padat tersuspensi dapat
berupa partikel yang sangat halus, partikel tegar (rigid) atau plastis, berbentuk
bulat atau beragam dan partikel agregat atau individual (diskrit).
Filter medium (medium penyaring) adalah bahan padat berpori yang
berfungsi menahan partikel-partikel padatan berukuran lebih besar dan
meloloskan partikel padat berukuran lebih kecil dari diameter porinya bersama-
sama dengan cairan. Beberapa filter medium yang sering digunakan antara lain
seperti nilon, dacron cloth, kawat baja (steel mesh) gulungan baja tahan karat
berbentuk koil, kain kasa dan lain-lain. Dalam industri, filtrasi ini meliputi
beragam operasi mulai dari penapisan sederhana sampai separasi yang amat rumit.
Fluidanya mungkin berupa zat cair atau gas, arus yang berharga mungkin
fluidanya, tetapi bisa pula zat padatnya, atau bahkan kedua-duanya. Terkadang
tidak ada diantara keduanya yang berharga, seperti limbah padat yang harus
dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang.
Dalam filtrasi industri, kandungan zat padat dapat mencapai jumlah yang
sangat tinggi. Kadang kadang umpan itu dimodifikasi dengan sesuatu cara
perlakuan pendahuluan untuk meningkatkan laju filtrasi, misalnya dengan
pemanasan, rekristalisasi, atau dengan menambahkan bahan penolong filtrasi
(filter aid), seperti selulosa, kapur giling, atau tanah diatomea. Selain dapat
membantu melancarkan proses penyaringan atau meningkatkan laju filtrasi, filter
4

aid juga dapat dapat mempertinggi umur (life time) medium filter dan
menghilangkan zat warna dan bau yang terdapat dalam cairan.

2.2. Medium Filter
Septum atau medium penyaring pada setiap filter harus memenuhi
persyaratan sebagai berikut:
a. Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan filtrat
yang cukup jernih.
b. Tidak mudah tersumbat.
c. Harus tahan secara kimiawi dan kuat secara fisik dalam kondisi proses.
d. Harus memungkinkan penumpukan cake dan pengeluaran cake secara total
dan bersih.
e. Tidak mahal.
Dalam industri medium filter yang banyak dipakai adalah kain kanvas.
Masing-masing jenis kanvas dengan ketebalan dan pola anyaman tertentu juga
memiliki kegunaan tertentu. Untuk zat cair yang bersifat korosi digunakan
medium filter seperti kain wol, tenunan logam monel atau baja tahan karat,
tenunan gelas, atau kertas. Kain sintesis seperti nilon, polipropilena, dacron juga
tahan secara kimia.

2.3. Peralatan Proses Filtrasi Konvensional
Peralatan untuk proses filtrasi konvensional sangat bervariasi, dari
conventional plate and frame filter press sampai jenis rotary vacuum filters.
2.3.1. Conventional Plate and Frame Filter Press
a. Tipe Plate and Frame Filter Press
Tipe plate and frame filter press disajikan pada Gambar 2.1. Plate and
frame filter press jenis ini yang diaplikasikan di Industri umumnya terdiri atas
tujuh bagian medium filter dari logam yang saling menutupi secara renggang dan
tempat yang cukup untuk menampung cake sampai filtrasi selesai. Tipe lain
memiliki pelat yang saling sejajar sehingga dapat digunakan dengan medium filter
berupa penyaring kertas atau kain secara terpisah dari alat utama. Medium filter
5

dapat dimasukkan pada peralatan filtrasi dengan membuka frame yaitu tempat
cake terbentuk. Tipe peralatan filtrasi jenis ini digunakan jika cake yang akan
terbentuk relatif kering. Alat ini tidak dapat digunakan untuk bahan-bahan yang
beracun dan berbahaya. Alat ini akan bekerja berdasarkan driving force, yaitu
perbedaan tekan. Alat ini dilengkapi dengan kain penyaring yang disebut filter
cloth, yang terletak pada tiap sisi platenya. Plate and frame filter digunakan untuk
memisahkan padatan cairan dengan media berpori yang meneruskan cairannya
dan menahan padatannya.


Gambar 2.1 Plate And Frame Filter Press

Plate and Frame Filter Press merupakan filter yang terdiri dari pelat dan
bingkai di susun secara bergantian, dilengkapi kain penyaring yang disebut filter
cloth yang terletak pada tiap sisi platenya. Alat ini digunakan untuk memisahkan
padatan cairan dengan media berpori yang meneruskan cairannya dan menahan
padatannya.
6

Mekanisme kerja Plate And Frame Filter Press
1. Umpan (slurry) masuk melalui lubang saluran masuk.
2. Tekanan diberikan terhadap umpan agar melewati filter cloth untuk dapat
masuk kedalam plate and frame filter kemudian keluar melalui lubang plate
sebagai filtrat.
3. Padatan akan terakumulasi dan tertinggal pada cloth.
4. Padatan yang terakumulasi pada filter cloth dicuci, dengan menyalurkan air
bersih yang ditambahkan zat pewarna ke dalam plate dan keluar melaui frame.
5. Pencucian dihentikan jika kadar warna dalam air cucian sudah mulai konstan.
6. Setelah dicuci, aliran ini terhenti, gaya yang menahan plat terlepas dan bingkai
terbuka seketika.
7. Setelah itu cake dibuang melalui lubang di bawah penekan.
8. Setelah pembuangan selesai plat di kunci dan siklus baru bisa dimulai.
Aplikasi plate nnd frame filter press dalam industri Pembuatan bir ( della tofolla
& production brewery )
b. Tipe Horizontal Plate Filter
Tipe horizontal plate filter disajikan pada Gambar 2.2, digunakan pada
operasi pemisahan skala kecil. Filtrasi terjadi hanya pada bagian atas setiap pelat
yaitu di bagian bawah cake, walaupun diterapkan operasi yang terputus-putus,
cake yang terbentuk akan terus terakumulasi pada filter. Pada disain seperti
Gambar 2.2, struktur badan filter dapat dibongkar pasang untuk dibersihkan. Filter
medium pun ditambahkan di luar perangkat alat filtrasi yang terlah terinstalasi
sempurna. Variasi lain jenis ini adalah menerapkan pengambilan cake dengan
lubang kecil seperti valve yang difungsikan sebagai pengendali ketebalan cake
pada medium filter; atau variasi lain berupa cake yang dapat diambil dengan
memutar-mutar bagian samping badan alat filtrasi.

7


Gambar 2.2 Horizontal Plate Filter

c. Tipe Vertical Leaf Filter Press
Tipe Vertical leaf filter press disajikan pada Gambar 2.3. Jenis ini hanya
membutuhkan area yang sempit untuk menempatkannya, tetapi ruang harus cukup
tinggi untuk membongkar badan alat filtrasi yang tinggi tersebut saat mengambil
cake. Jenis ini memiliki area filtrasi yang cukup luas per volumenya.

Gambar 2.3 Vertical Leaf Filter Press
d. Tipe Alat Filtrasi Tubes on The Candle
Tipe alat filtrasi tubes on the candle dapat dilihat pada Gambar 2.4. Alat
ini tergantung pada tabung-tabung yang fungsinya mirip tali penarik. Cake
terbentuk pada bagian luar alat filtrasi itu dan filtrat mengalir melalui cake yang
8

terakumulasi menuju bagian atas untuk dibuang. Peralatan ini dibersihkan dengan
cara backwash.

Gambar 2.4 Filtrasi Tubes On The Candle

2.3.2. Rotary Vacuum Filter
Rotary vacuum filter merupakan jenis yang paling banyak digunakan pada
skala besar di industri kimia karena dapat menangani padatan yang sulit difilter,
dan banyak dilengkapi sarana otomatis sehingga tenaga manual yang dibutuhkan
tidak banyak. Desain rotary vacuum filter juga sangat bervariasi. Bentuk dasar
rotary vacuum filter adalah Gambar 2.5. Filter ini dilengkapi drum yang terus
berputar. Tekanan di luar drum adalah tekanan atmosferik, tetapi di dalam drum
mendekati vakum. Drum ini dimasukkan ke dalam cairan yang mengandung
suspensi padatan yang akan difilter, lalu drum diputar dengan kecepatan rendah
selama operasi. Cairan tertarik melewati filter cloth karena tekanan vakum,
sedangkan padatan akan tertinggal di permukaan luar drum membentuk cake.
Jika cake akan diambil dari drum, putaran drum dihentikan, drum dikeluarkan
dari fasa cair, cake dicuci, dikeringkan, dan kemudian diambil. Pengambilan
9

padatan dari drum dilakukan dengan sejenis pisau yang juga bermcam-macam
jenis dan disainnya bergantung jenis cake.


Gambar 2.5 Skema Rotary Vacuum Filter

Rotary vacuum filter merupakan salah satu jenis dari penyaring vakum
kontinyu yang bekerja secara berkelanjutan. Dalam setiap penyaring vakum
konyinyu cairan dihisap melalui septum yang bergerak untuk mengendapkan
padatan kue. Rotary vacuum filter memiliki prinsip kerja yaitu memutar rotary
10

drum ke dalam cairan yang akan difiltrasi. Cairan yang telah difiltasi akan
melewati pipa-pipa internal yang ada di dalam rotary drum dan dikumpulkan di
tangki penampung, sedangkan endapan tetap berada di permukaan drum yang
akan membentuk cake dan dibuang dengan pisau horizontal.
Mekanisme kerja dari Rotary vacuum filter
a. Cairan yang akan difltrasi dialirkan ke dalam wadah RVF.
b. Rotary drum filter diputar dengan kecepatan rendah 0,1 s/d 2 rad/mm untuk
mengaduk lumpur.
c. Cairan yang ada di wadah RVF dihisap oleh rotary drum melalui filter yang
ada di permukan drum.
d. Cairan akan melewati pipa-pipa internal yang ada di dalam filter drum dan
dikumpulkan di pipa pengumpul.
e. Padatan akan tetap berada di permukaan drum yang akan dibersihkan oleh
pisau horizontal.
Kelebihan Rotary vacuum filter;
a. Dapat digunakan untuk memfiltrasi padatan yang sulit difilter.
b. Banyak dilengkapi sarana otomatis.
c. Desainnya sangat bervariasi.
d. Hasil pencucian cake lebih efektif.
Kekurangan Rotary vacuum filter;
a. Waktu pengeringan cake cukup lama.
b. Pemisahan filtrat relatif lebih.
Aplikasi Rotary vacuum filter dalam industry
a. Industri Perminyakan
b. Pengolahan Air dan Limbah
c. Makanan dan Minuman
d. Kimia dan Farmasi
e. Pengolahan Logam Mulia
f. Pembuatan Kertas
g. Industri Batubara
h. Industri Kimia
11

i. Industri pupuk
j. Industri mesin.

2.4 Persamaan Perhitungan Filter

2.4 Dimensi Bak Filter
Luas permukaan bak filter tergantung pada jumlah bak, debit pengolahan,
dan kecepatan (rate filtrasi). Jumlah bak ditentukan berdasarkan debit pengolahan
dengan rumus pendektan:
N =1.2 x Q
0.5

Dengan Q adalah debit pengolahan (mgd). Jumlah bak juga dapat ditentukan
dengan batasan luas permukaan maksimum 100 m
2
per bak. Jumlah bak minimum
adalah dua.
Luas permukaan bak dihitung dengan rumus:


Dengan Vo adalah kecepatan filtrasi. Berdsasarkan lusas permukaan bak, ukuran
bak (panjang dan lebar, atau diameter) dapat ditentukan. Ratio lebar terhadap
panjang berkisar 1:1 hingga 1:2.
Timnggi bak filter ditentukan dari tinggi total bahan yang terdapat di bak,
meliputi under drain, media penyangga, media filter, dan air di atas ,edia ditambah
dengan tinggi jagaan (free board). Tinggi air di atas media direncanakan 90-120
cm.

2.5 Hidolika Filtrasi
Pada prinsipnya aliran pada media berbutir (filter pasir) dianggap sebagai
aliran dalam pipap berjumlah banyak. Kehilangan dalam pipa akibat gesekan
aliran mengikuti persamaan Darcy-weisbach berikut:



Dimana:
12

H
L
= kehilanga tekan akibat gesekan
f = koefisien kekasaran
V = kecepatan aliran, m/s
L = panjang pipa, m
D
c
= diameter pipa, m
Bila persamaan Darcy-Weisbach diterapakan pada aliran di media berbutir, maka
perlu ada penyesuaian. Ketebalan atau tinggi media sama dengan panjang pipa
dan diameter pori di antara butiran pasir dianggap identik dengan diameter pipa.
Pada pipa, luas penampang saluran adalah x x Dc
2
. Jari-jari hidrolis (r) pada
pipa adalah luas penampang dibagi dengan keliling basah:
r =


Jari-jari hidrolis pada media berbutir dapat ditentukan dengan volume rongga
dibagi dengan luas permukaan butiran (A
p
)
r =


Volume rongga bergantung pada besarnya porositas media. Porositas media
dapat dinyatakan sebagai berikut:
=


persamaan diatas dapat ditulis kembali sebagai berikut:
V
v
=


Jadi,
r =


Dc =


Kecepatan aliran pipa (V) identik dengan pendekatan laju aliran (flow rate, Va =
debit/luas permukaan bak) dibagi dengan porositasnya, maka:
V =


Untuk jenis media yang tidak bulat digunakan factor bentuk (kebulatan) ,
sehingga perlu dikoreksi :


13

BAB III
PERHITUNGAN PERANCANGAN ALAT DESI GN

1. Data perhitungan yang diketahui:
Tekanan, P : 1 atm (14.7 psi)
Temperatur, T : 85
o
C (185
o
F)
Laju alir umpan, F : 29917.55 kg/jam (65818.6 lb/hr)
Densitas umpan, : 21498 g/cm
3
(1342.49 lb/ft
3
)
Laju alir filtrat : 29903.7 kg/jam (65788.143 lb/hr)
Densitas filtrat,
f
: 21.51 g/cm
3
(1343.17 lb/ft
3
)
Viskositas filtrat,
f
: 5.69 cp (0.00382 lb/ft
3
)
Laju alir campuran bahan yang terpisah : 13.84 kg/jam
Densitas slurry,
s
: 1.11 g/cm
3
(69.32 lb/ft
3
)
Spesifik gravity, S : 0.7062
gc : 32.2 ft/s
2

Porositas cake, : 0.475 (Brown 1950, page 215)
Sphericity, : 0.73 (Brown 1950, Gambar 233, page 213)
Reynold number factor, F
Re
: 47 (Brown 1950, Gambar 219, page 211)
Friction factor,F
f
: 1000 (Brown 1950, Gambar 220, page 212)
Diameter partikel, Dp : 0.0007 ft (Waalas 1990, Tabel 11.18 page 333)
Fraksi massa padatan dalam umpan, X : 0.00046
Pressure drop, P : 500 mmHg : 1386.6 lb/ft
2
(Waalas 1990, Tabel 11.18,
page 333)
Tebal cake, L : 1.5 in (Mc. Cabe 1993, page 1007)
Kecepatan putaran slinder : 10 rpm (Perry 1998, page 1896)
Direncanakan dipilih drum filter disebabkan aliran kontinyu dan kapasitas
yang besar. Sketsa drum filter ditampilkan pada Gambar 3.1.
14


Gambar 3.1 Sketsa Drum Filter

Perhitungan Permeabilitas, k
Nilai permeabilitas dan nilai konstanta filtrasi digunakan untuk mengetahui waktu
filtrasi.
k =


(Brown 1950, Eq. 172, page 217)
=




= 2.52 x 10
-8
ft
3
/s
2

Perhitungan Konstanta Filtrasi
C
L
=
[ () ()()]


=
[ () ()( )]



= 4405613.07 lb.s/ft
4




15

Waktu filtrasi, t

[Brown 1950 Eq-198 p.243]




( )

Volume filtrasi, V
Perhitungan volume filtrasi digunakan untuk mengetahui luas area yang
dipergunakan.




Luas area filtrasi, A

)
()

(
()



Berdasarkan Tabel 11.12b Wallas [1990] untuk luas area filter 392,22 ft
2
dipilih
spesifikasi filter berikut,
Luas area filter = 400 ft
2

Diamater filter, D = 8 ft (2,44 m)
Panjang filter, L = 16 ft (4,88 m)

Pressure drop perancangan memenuhi syarat







16

2. Filter (F-01)
Fungsi : untuk memisahkan katalis dari lautan induk
Tipe : Leaf filter

Data perhitungan,
Temperatur : 50
o
C
P : 150 kPa = 3132,89 lb/ft
2

Laju alir umpan, F : 460,6 kg/jam
Densitas umpan : 1163 kg/jam
Volume filtrasi, V : 0,396 m
3
/jam = 13,98 ft
3
/jam
Laju alir cake : 24,41 kg/jam
Laju alir filtrate : 436,2 kg/jam
Viskositas filtrate,
f
: 0,339 N s/m
2
= 0,228 lb/ft s
Densitas filtrate,
f
: 1143 kg/m
3
= 71,4 lb/ft
3

Densitas cake,
s
: 1710 kg/m
3
= 106,75 lb/ft
3

Fraksi massa padatan, x : 0,053
Waktu filtrasi, t : 1800 s

Perhitungan permeabilitas, k
Asumsi porositas : 0,45
Sphericity, : 0,72
Reynold Number Factor, F
Re
: 49
Friction factor, F
f
: 1600
Diameter partikel, Dp : 5 m = 0,000016 ft

ft
3
/s
2


Perhitungan konstanta filtrasi

( )( ) (


17

Perhitungan luas area filtrasi

)
()


Untuk luas area filtrasi 74 ft
2
dipilih spesifikasi filter sebagai berikut :
Diameter tangki : 30 in
Luas filter maksimum : 80 ft
2

Jumlah leaves : 9
Leaf spacing : 3 in
Volume tangki : 128 gal
Tinggi keseluruhan : 6,5 ft
Berat : 1125 lb
Jumlah : 2


3. Dryer (DR-01)
Fungsi : mengurangi kadar air dalam produk TA
Type : Rotary Dryer
Data perhitungan,













18

Contoh Perhitungan :
Suatu slurry TiO2 memiliki data sifat:
c = 200 kg solid/m2 liquid,
s = 4270 kg/m3,
= 0.001/3600 N hr/m2,
=1.6 x 1012 m/kg
= 0.6
Tahanan cloth Rf = 1 x 10 m-1, kecepatan periferal normal = 1 m/min. Luas
permukaan penyaringan 1/3 kali luas permukaan drum, luas permukaan pencucian
1/6 kali luas permukaan drum. Ketebalan cake dibatasi sampai 1 cm. Pada tekanan
operasi yang cocok, hitung kecepatan putar drum (rph) dan diameter drum.

Ketebalan cake = 0.01 m



Wash liquid = pore volume
= 0.01 (0.6) = 0.006 m2
Dengan P dalam bar:



Integrasi pada tekanan konstan:
80 (Vf / A) + Vf / A = 36 Pb tf
Dengan Vf / A = 0.0854
Pb tf = 0.01858
tf = 0.01858 / Pb = 1/3 hf
dimana .... hf =17.94 Pb
hf adalah kecepatan yang dibutuhkan untuk menghasilkan 1 cm tebal cake

tw =
A
V
A
V
C
f f
s
) 4 . 0 ( 4270
200
) 1 (
=

=
c
2 3
/ 0854 . 0
200
) 4 . 0 )( 4270 ( 001
m m
A
V
f
= =
A V
P
A V
P
dt
A V d
b b
/ 160 1
36
] / ) 10 ( 160 10 )[ 3600 / 001 . 0 (
10 ) / (
10 10
5
+
A
=
+
A
=
b
b
P
P
A =
+
A
455 . 2
) 0854 . 0 ( 160 1
36
19


Waktu pencucian:
tw =



Dengan membandingkan persamaan yang ada rph yang dibutuhkan adalah
68.3/17.94 = 3.8 kali pencucian
Dengan kecepatan periferal 60m/hr
60= Dn
D=60/n=19.1/n
Parameter pada beberapa tekanan adalah:
P, (bar) 0.2 0.4 0.6 0.8
n (rph) 3.59 7.18 10.76 14.35
D (m) 5.3 2.66 1.78 1.33
Pada kecepatan periferal 1.22m/min, drum dengan diameter 1 m dibutuhkan pada
Pb 0.8 bar.














w b b
h P P
1 00244 . 0
455 . 2
006 . 0
>
A
=
A
b w
P h A s 3 . 68
20

BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
a. Filtrasi (penyaringan) adalah proses pemisahan partikel zat padat dari
fluida dengan jalan melewatkan fluida tersebut melalui suatu medium
penyaring atau septum (septum), dimana zat padat itu tertahan.
b. Syarat syarat medium penyaring pada setiap filter
- Harus dapat menahan zat padat yang akan disaring dan menghasilkan
filtrat yang cukup jernih.
- Tidak mudah tersumbat.
- Harus tahan secara kimiawi dan kuat secara fisik dalam kondisi
proses.
- Harus memungkinkan penumpukan cake dan pengeluaran cake
secara total dan bersih.
- Tidak mahal.
c. Peralatan untuk proses filtrasi konvensional terdiri dari :
1) Conventional plate and frame filter press
- Tipe Plate And Frame Filter Press
- Tipe Horizontal Plate Filter
- Tipe Vertical Leaf Filter Press
- Tipe Alat Filtrasi Tubes On The Candle
2) Rotary Vacuum Filter







21

DAFTAR PUSTAKA

Murniza. 2011. Filtrasi. http://gudanginspiras.blogspot.com/2011/10/filtrasi.html.
30 April 2012.
Triya F, Septa. 2011. Filtrasi.
http://septafaesal.blogspot.com/2011/04/filtrasi_06.html. 30 April 2012.
. . MODUL 1.04 Filtrasi.
http://dc310.4shared.com/doc/4lOlr0Vd/preview.html. 25 April 2012.
R. K. Sinnott. 2005. Chemical Engineering Design, volume 6, Fourth Edition.
Butterworth Heinemann : Elsevier.

Anda mungkin juga menyukai

  • Bab I
    Bab I
    Dokumen4 halaman
    Bab I
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Tugas OTK Baru Di Edit
    Tugas OTK Baru Di Edit
    Dokumen18 halaman
    Tugas OTK Baru Di Edit
    Pe Ter
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen5 halaman
    Bab 1
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Isi OK
    Isi OK
    Dokumen21 halaman
    Isi OK
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Artikel
    Artikel
    Dokumen10 halaman
    Artikel
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen6 halaman
    Bab V
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab Ii
    Bab Ii
    Dokumen15 halaman
    Bab Ii
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • BAB Ii
    BAB Ii
    Dokumen3 halaman
    BAB Ii
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 2
    Bab 2
    Dokumen7 halaman
    Bab 2
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen5 halaman
    Bab 1
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Appendixx
    Appendixx
    Dokumen211 halaman
    Appendixx
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab V
    Bab V
    Dokumen6 halaman
    Bab V
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Lampiran B Kelompok IV
    Lampiran B Kelompok IV
    Dokumen35 halaman
    Lampiran B Kelompok IV
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 11
    Bab 11
    Dokumen9 halaman
    Bab 11
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab I
    Bab I
    Dokumen6 halaman
    Bab I
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Lampiran B Kelompok VII
    Lampiran B Kelompok VII
    Dokumen35 halaman
    Lampiran B Kelompok VII
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 1
    Bab 1
    Dokumen8 halaman
    Bab 1
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen18 halaman
    Bab 3
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Laporan Absorbsi Gas Kelompok 6 Kelas C-Revisi
    Laporan Absorbsi Gas Kelompok 6 Kelas C-Revisi
    Dokumen32 halaman
    Laporan Absorbsi Gas Kelompok 6 Kelas C-Revisi
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • PAP Filtrasi
    PAP Filtrasi
    Dokumen17 halaman
    PAP Filtrasi
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Adsorpsi Koloid
    Adsorpsi Koloid
    Dokumen16 halaman
    Adsorpsi Koloid
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab 3
    Bab 3
    Dokumen5 halaman
    Bab 3
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Rukun Kelapan
    Rukun Kelapan
    Dokumen4 halaman
    Rukun Kelapan
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Rukun Kelapan
    Rukun Kelapan
    Dokumen4 halaman
    Rukun Kelapan
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • B. Indonesia
    B. Indonesia
    Dokumen6 halaman
    B. Indonesia
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Pemanfaatan Pati Talas
    Pemanfaatan Pati Talas
    Dokumen4 halaman
    Pemanfaatan Pati Talas
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • Bab Iv
    Bab Iv
    Dokumen11 halaman
    Bab Iv
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat
  • BAB I Oleooooook
    BAB I Oleooooook
    Dokumen16 halaman
    BAB I Oleooooook
    Nur Asiiyah
    Belum ada peringkat