Bab 1. Pendahuluan 1.1. Latar Belakang Perancangan Minyak goreng adalah salah satu produk jadi primer yang dihasilkan dari CPO. Dari buah sawit dapat diperoleh dua jenis minyak kasar, yaitu Crude Palm Oil (CPO) dan Crude Kernel Palm Oil (PKO). Proses pengolahan CPO menjadi minyak goreng juga menghasilkan beberapa hasil samping yang bernilai ekonomis antara lain stearin (merupakan bahan baku margarin), dan Palm Fatty Acid Destillation (PFAD). Diperolehnya hasil samping ini merupakan salah satu daya tarik investasi industri minyak goreng dari CPO, minyak goreng yang dihasilkan (olein) merupakan minyak tak jenuh yang sampai sejauh ini diketahui sangat baik untuk kesehatan. Pada gambar 1.2 dapat dilihat perkembangan produksi CPO dari tahun ketahun mengalami peningkatan.
Gambar 1.1 Grafik Peningkatan Produksi CPO
Dari gambar diatas, terdapat peningkatan Produksi CPO dari tahun 2000 sampai tahun 2004. Pada tahun 2001 terjadi kenaikan produksi dari 4574.5 menjadi 5016.4 dan pada tahun 2002 kenaikan produksi yang cukup signifikan terjadi dari 5016.4 ke tingkat 6272.7 ribu ton. Sedangkan dari tahun 2003 sampai 2004 kenaikan produksi CPO tidak terlalu mengalami peningkatan hanya sebesar 138.5 ribu ton CPO.
0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 7000 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 P r o d u k s i
Gambar 1.2 Grafik Peningkatan Konsumsi Minyak Goreng Pada gambar 1.2 yang menampilkam konsumsi minyak goreng di Indonesia dari tahun 1999 sampai tahun 2005 mengalami peningkatan. Peningkatan konsumsi minyak goreng ini seiring dengan perkembangan penduduk di Indonesia yang cukup pesat. maka kebutuhan akan minyak goreng juga semakin meningkat. Peningkatan konsumsi CPO dari tahun 1999-2005 secara berturut-turut adalah 2494.1; 2606.1 ; 3137.9 ; 3508.1; 3964.9 ; 4527.7; dan 5062.8 ribu ton. Peningkatan konsumsi minyak goreng dari tahun 1999-2000 adalah sekitar 10.14 %. 1.2 Tujuan Pra-rancangan Tujuan prarancangan pabrik minyak goreng dari buah sawit ini adalah untuk mengaplikasikan ilmu teknik kimia yang meliputi neraca massa, neraca energi, spesifikasi peralatan, perancangan proses, operasi teknik kimia, utilitas dan bagian ilmu teknik kimia lainnya, juga untuk memenuhi aspek ekonomi dalam pembiayaan pabrik sehingga memberikan gambaran kelayakan ekonomi pra-rancangan pabrik pembuatan RBD Palm Olein dari CPO. Sedangkan tujuan khusus pra-rancangan pabrik pembuatan minyak goreng dari CPO ini untuk memenuhi kebutuhan minyak goreng dalam negeri serta ekspor ke negeri lain. 1.3 Ruang Lingkup Perancangan Ruang lingkup dari pra-rancangan pabrik pembuatan RBD Palm Olein dari Crude Palm Oil (CPO) adalah seperti berikut: Laporan I : Mempelajari studi literatur dan basis perancangan, pada laporan satu ini berisikan pendahuluan, deskripsi proses yang akan dirancang, latar belakang dan tujuan serta penjelasan tentang proses yang kita gunakan, basis produksi atau laju produksi, spesifikasi bahan baku, serta spesifikasi produk. 0 1000 2000 3000 4000 5000 6000 1998 1999 2000 2001 2002 2003 2004 2005 2006
Laporan II : Menghitung dan menentukan neraca massa dan neraca energi dari setiap unit alat yang ada dalam perancangan. Laporan III : Mempelajari spesifikasi peralatan, menghitung dan merancang alat-alat dalam pabrik seperti reaktor, unit pemisahan, unit perpindahan panas, alat aliran bahan, sistem utilitas dalam pabrik. Laporan IV : Mempelajari dan menentukan proses Piping and Instrument Diagram. Laporan V : Manajemen pabrik dan menentukan analisis kelayakan ekonomi serta Executive Summary. 1.4 Prospek ekonomi Perkembangan industri minyak goreng sawit di Indonesia terus bertambah seiring dengan tingginya konsumsi masyarakat Indonesia dari tahun ke tahun. Hal yang sangat mempengaruhi semakin tingginya konsumsi masyarakat di Indonesia akan minyak goreng sawit adalah tipe makanan yang dimakan oleh penduduk Indonesia itu sendiri yang membutuhkan penggorengan terlebih dahulu. Dengan semakin tingginya kebutuhan dan keinginan masyarakat Indonesia akan minyak goreng sawit, maka hal ini akan menjadi faktor penting dalam perkembangan industri minyak goreng sawit itu sendiri, dan di Indonesia kebutuhan akan minyak goreng sawit semakin meningkat dari tahun ke tahun, dan hal ini yang akan memicu semakin berkembang dan bertambahnya industri minyak goreng sawit di Indonesia. Data tentang perkembangan produksi-konsumsi dari tahun ketahun disajikan pada Tabel 1.1.
Tabel 1.1 Jumlah Produksi-Konsumsi Minyak Goreng dalam Negeri 1999-2005
Tahun
Pasar Dalam Negeri (ribu ton) Konsumsi Produksi 1999 2494.1 2598.4 2000 2606.1 2923.2 2001 3137.9 3303.2 2002 3508.1 3732.7 2003 3964.9 4217.9 2004 4527.7 4766.2 2005 5062.8 5385.8 (Sumber : Mariati.R, 2012)
Dari tabel diatas terlihat bahwa produksi minyak goreng dalam negeri dari tahun ketahun semakin meningkat. Tingginya kebutuhan dalam dan luar negeri akan RBD Palm Olein dipastikan akan linier dimana terjadi peningkatan yang cukup signifikan tiap tahunnya. Berdasarkan beberapa fakta tersebut, terlihat bahwa peluang bisnis untuk RBD Palm Olein sangat prospektif dan menjanjikan. Tidak hanya untuk pasar Indonesia, tetapi juga untuk pasar Internasional dimana RBD
Palm Olein merupakan salah satu komoditas yang tidak dapat diabaikan dalam pasar dunia. Gross Profit Margin (GPM) Kelayakan pendirian pabrik Refined Bleached Deodorized Palm Olein (RBDPO) dari Crude Palm Oil (CPO) diuji secara kasar melalui Gross Profit Margin (GPM). GPM merupakan perkiraan secara global mengenai keuntungan yang diperoleh dari penjualan produk utama dan produk samping dikurangi dengan biaya bahan baku, tanpa melihat biaya peralatan, biaya operasi, dan biaya perawatan.
Tabel 1.2 Kebutuhan Bahan Baku dan Produk yang Dihasilkan No Komponen Komposisi Jumlah (kg) 1 Crude Palm Oil (CPO) 15.000 2 H3PO4 0.1% w CPO 15 3 Bleaching Earth 2% w CPO 300 4 Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) 4.5% w CPO 675 5 Palm Stearin 23.1% w CPO 3465 6 Palm Olein 72.4% w CPO 10860
Tabel 1.3 Tabulasi Perhitungan Gross Profit Margin No Komponen Jumlah (kg) Harga/kg (Rp) Total (Rp) 1 Crude Palm Oil (CPO) 15000 9081.516 136222740 2 H3PO4 15 9772.76 146591.4 3 Bleaching Earth 300 3456.22 1036866 Total 137406197
Produk Tabel 1.4 Harga Produk Crude Palm Oil No Komponen Jumlah (kg) Harga/kg (Rp) Total (Rp) 1 Palm Fatty Acid Distillate (PFAD) 675 8962.336 6049576.8 2 Palm Stearin 3465 9045.762 31343565 3 Palm Olein 10860 11679.64 126840890 Total 164234033
Gross Profit Margin (GPM) = (164234033 - 137406197)/ 10860 kg = Rp 2470.335/kg RBD Palm Olein