Anda di halaman 1dari 15

REFERAT

TENGGELAM
Disusun Oleh:
1. Noor Hanggraini K 01.0!".!#$
. %u&ih Nur'ani H 01.0!".!()
). *un+ ,in-asarie 01.0!#.0")
$. .ahra Fi&ra&unnisa 01.0!#.0"$
%e/0ing0ing : -r. 1o23an Dahlan4 s5. F 6K7
FAK8LTA1 KEDOKTERAN
8N9:ER19TA1 91LAM 18LTAN AG8NG
1EMARANG
01$
9. DEF9N919
Tenggelam merupakan kematian tipe asfiksia yang disebabkan adanya air yang
menutup jalan saluran pernapasan sampai ke paru-paru. Keadaan ini merupakan penyebab
kematian jika kematian terjadi dalam waktu 24 jam dan jika bertahan lebih dari 24 jam
setelah tenggelam memperlihatkan adanya pemulihan telah terjadi ini disebut near
drowning. Penelitian pada akhir tahun 194-an hingga awal 19!-an menjelaskan bahwa
kematian disebabkan adanya gangguan elekrolit atau terjadinya hipoksia dan asidosis yang
menyebabkan aritmia jantung akibat masuknya air dengan "olume besar ke dalam sirkulasi
melalui paru-paru.
#1$!$%&
'ekanisme kematian dapat juga terjadi pada tenggelam adalah inhibisi "agal dan
spasme laryn(. )danya mekanisme kematian yang berbeda-beda pada tenggelam akan
member warna pada pemeriksaan laboratorium.
#2&
Tenggelam pada umumnya merupakan ke*elakaan$ baik ke*elakaan se*ara langsung
berdiri sendiri maupun tenggelam yang terjadi oleh karena korban dalam keadaan mabuk$
berada di bawah pengaruh obat atau pada mereka yang terserang epilepsy. Pembunuhan
dengan *ara menenggelamkan jarang terjadi$ korban biasanya bayi atau anak-anak. Pada
orang dewasa dapat terjadi tanpa sengaja$ yaitu korban sebelumnya dianiaya$ disangka sudah
mati$ padahal hanya pingsan. +ntuk menghilangkan jejak korban dibuang ke sungai$
sehingga mati karena tenggelam. ,unuh diri dengan *ara menenggelamkan diri juga
merupakan peristiwa yang jarang terjadi. Korban sering memberati dirinya dengan batu atau
besi$ baru kemudian terjun ke air.
#2&
99. %ATOF919OLOG9
-ipo(ia merupakan masalah utama yang sering diakibatkan oleh trauma saat
tenggelam$ tetapi dengan adanya spasme glottis yaitu jika sejumlah ke*il "olume air yang
memasuki laring
atau trakea$ ketika itu pula tiba-tiba terjadi spasme laring akibat pengaruh refle( "agal$ hal
ini terjadi pada . 1/ kematian akibat tenggelam. 'ukosa yang kental$ berbusa$ dan
berbuih dapat dihasilkan$ hingga men*iptakan suatu 0perangkap fisik1 yang menyumbat jalan
napas. 02pasme laring1 tidak dapat ditemukan pada saat otopsi karena pada kematian telah
terjadi relaksasi otot-otot laring. 3alam situasi yang lain$ terjadi peningkatan *epat tekanan
al"eoli - arterial$ yang terjadi pada saat air teraspirasi sehingga menyebabkan hypo(ia
progresif.
#1$9&
Ketika seseorang terbenam di bawah permukaan air$ reaksi awal yang dilakukan
ialah mempertahankan nafasnya. -al ini berlanjut hingga ter*apainya batas kesanggupan$
dimana orang itu harus kembali menarik nafas kembali. ,atas kesanggupan tubuh ini
ditentukan oleh kombinasi tingginya konsentrasi Karbondioksida dan konsentrasi rendah
4ksigen di mana oksigen dalam tubuh banyak digunakan dalam sel. 'enurut Pearn$ batas
ini ter*apai ketika kadar P52 berada di bawah !! mm -g atau merupakan ambang hypo(ia$
dan ketika kadar P)2 di bawah 1 mm-g ketika P52 *ukup tinggi.
#1$%&
Ketika men*apai batas kesanggupan ini$ korban terpaksa harus menghirup sejumlah
besar "olume air. 2ejumlah air juga sebagian tertelan dan bisa ditemukan di dalam lambung.
2elama pernapasan dalam air ini$ korban bisa juga mengalami muntah dan selanjutnya
terjadi aspirasi terhadap isi lambung. Pernapasan yang terengah-engah di dalam air ini akan
terus berlanjut hingga beberapa menit$ sampai akhirnya respirasi terhenti. -ipoksia serebral
akan semakin buruk hingga tahap irre"ersibel dan terjadilah kematian. 6aktor-faktor yang
juga menentukan sejauh mana anoksia serebral menjadi irre"ersibel adalah umur korban dan
suhu di dalam air. 'isalnya pada air yang *ukup hangat$ waktu yang diperlukan sekitar 7
hingga 1 menit. Tenggelamnya anak-anak pada air dengan suhu dingin yang *ukup ekstrim
selama 88 menit masih bisa tertolong melalui resusitasi dengan sistem syaraf9neurologik
tetap utuh. :uga$ berapa pun inter"al waktu hingga terjadi anoksia$ penurunan kesadaran
selalu terjadi dalam waktu 7 menit setelah tenggelam.
#1&
)kan tetapi jika korban terlebih dahulu melakukan hiper"entilasi saat terendam ke
dalam air. -iper"entilasi dapat menyebabkan penurunan kadar 542 yang signifikan.
Kemudian hipoksia serebral karena rendahnya P2 dalam darah$ bersamaan dengan
penurunan hingga hilangnya kesadaran$ dapat terjadi sebelum batas kesanggupan #breaking
point& ter*apai.
#1&
999. TENGGELAM DALAM A9R TA,AR
Pada keadaan air tawar akan dengan *epat diserap dalam jumlah besar terjadi
absorbsi *airan masif ke dalam membran al"eolus$ dimana dalam waktu 7 menit dapat
men*apai %2 / dari "ol darah sebenarnya. Karena konsentrasi elektrolit dalam air tawar
lebih rendah daripada konsentrasi dalam darah$ maka akan terjadi hemodilusi darah$ air
masuk ke dalam aliran darah sekitar al"eoli dan mengakibatkan pe*ahnya sel darah merah
#hemolisis&.
#2$;&
)kibat terjadi perubahan biokimiawi yang serius yaitu pengen*eran darah yang
terjadi$ tubuh berusaha mengkompensasinya dengan melepaskan ion Kalium dari serabut
otot jantung sehingga kadar ion dalam plasma meningkat$ akibatnya terjadi perubahan
keseimbangan ion K dan 5a dalam serabut otot jantung sehingga terjadi anoksia yang hebat
pada myo*ardium dan mendorong terjadinya fibrilasi "entrikel dan penurunan tekanan
darah$ jantung untuk beberapa saat masih berdenyut dengan lemah yang kemudian
menimbulkan kematian akibat anoksia otak hebat$ ini yang menerangkan mengapa kematian
dapat terjadi dalam waktu 4-! menit.
#2$;&
9:. TENGGELAM DALAM A9R LA8T
Konsentrasi elektrolit dalam air asin lebih tinggi dibandingkan dalam darah$
sehingga air akan ditarik keluar sampai sekitar 42/ dari sirkulasi pulmonal ke dalam
jaringan interstitial paru$ hal ini dapat mengakibatkan terjadinya udem pulmonal$
hemokonsentrasi$ hipo"olemi$ dan kenaikan kadar magnesium dalam darah. Pertukaran
elektrolit dari air asin ke dalam darah mengakibatkan meningkatnya hematokrit dan
peningkatan kadar natrium plasma. 6ibrilasi "entrikel tidak terjadi$ -emokonsentrasi akan
mengakibatkan terjadinya anoksia pada myo*ardium dan disertai peningkatan "iskositas
darah sehingga sirkulasi menjadi lambat$ tekanan sistolik akan menetap dalam beberapa
menit dan menyebabkan terjadinya payah jantung. Kematian dapat terjadi dalam waktu ;-12
menit setelah tenggelam.
#2$;&
Tanda-tanda yang ditemukan pada mayat mati tenggelam <
#1$2$4$;$1&
%e/eri;saan luar
Penurunan suhu mayat #algor mortis&$ berlangsung *epat$ rata-rata !6 per menit. 2uhu
tubuh akan sama dengan suhu lingkungan dalam waktu ! atau 8 jam.
=ebam mayat #li"or mortis&$ akan tampak jelas pada dada bagian depan$ leher dan kepala.
=ebam mayat berwarna merah terang. 2ebagai hasil dari pembekuan 4(y-b.
Pembusukan sering tampak$ kulit berwarna kehijauan atau merah gelap. Pada pembusukan
lanjut tampak gelembung-gelembung pembusukan.
5utis )nserina #fenomena goosefles-kulit angsa&$ hal ini merupakan spasme otot erektor "illi
yang disebabkan rigor mortis. >ambaran ini dapat ditentukan pada mayat yang tidak
tenggelam.
?asherwoman$ penenggelaman yang lama dapat menyebabkan pemutihan dan kulit yang
keriput pada kulit. ,iasanya ditemukan pada telapak tangan dan kaki #tampak 1 jam setelah
terbenam dalam air hangat&. >ambaran ini tidak mengindikasikan bahwa mayat
ditenggelamkan$ karena mayat lamapun bila dibuang kedalam air akan keriput juga.
>ambar ) dan ,. #gambaran jari tangan @washerwoman@ yang disebabkan oleh
pembenaman yang lama dalam air&.
2*haumfilAfroth$ busa tampak pada mulut atau hidung atau keduanya. 'asuknya *airan
kedalam saluran pernafasan merangsang terbentuknya mukus$ substansi ini ketika
ber*ampur dengan air dan surfaktan dari paru-paru dan terko*ok oleh karena adanya upaya
pernafasan yang hebat. ,usa dapat meluas sampai trakea$ bronkus utama dan al"eoli. Paru-
paru akan terisi air dan *airan busa akan menetes dari bronkus ketika paru-paru di tekan dan
dari potongan permukaan paru ketika dipoting dengan pisau.
Pada lidah ditemukan memar atau bekas gigitan$ yang merupakan tanda bahwa korban
berusah untuk hidup atau tanda sedang terjadi epilepsi$ sebagai akibat dari masuknya korban
kedalam air.
5ada"eri* spasme$ ini se*ara relatif lebih sering terjadi dan merupakan reaksi intra"ital.
2ebagaimana sering terdapat benda-banda$ seperti rumput laut$ dahan atau batu. Bni
menunjukkan bahwa waktu korban mati$ berusaha men*ari pegangan lalu terjadi kaku
mayat.
=uka-luka pada daerah wajah$ tangan dan tungkai bagian depan dapat terjadi akibat
persentuhan korban dengan dasar sungai atau terkena benda-benda disekitarnya. =uka-luka
tersebut seringkali mengeluarkan darah$ sehingga tidak jarang korban dianiaya sebelum
ditenggelamkan.
%e/eri;saan -ala/
Paru-paru tampak membesar$ memenuhi seluruh rongga paru-paru sehingga tampak
impresi dari iga-iga pada paru-parunya. 4leh karena pembesaran paru-paru akibat
kemasukan air$ maka pada perabaan akan terasa *repitasi oleh karena air. Cdema dan
kongesti paru-paru dapat sangat hebat dimana bila berat paru-paru normal adalah 2-
7gr$ sekarang bisa men*apai lebih dari 1 kilogram. 3alam saluran pernafasan yang
besar seperti trakea$ bronkus$ dan bronkhioli$ dapat ditemukan benda-baenda asing$
tampak se*ara makroskopik misalnya tumbuhan air$ pasir$ lumpur$ dsb. Tampak se*ara
mikroskopik diantaranyaa telur *a*ing dan diatome #ganggang kersik&.
Pleura dapat berwarna kemerahan dan pada daerah subpleural mungkin terdapat petehie-
pete*hie$ tapi dengan adanya air yang masuk maka hal ini tidak lagi berupa titik-titik
#karena terjadi hemolysa& melainkan berupa ber*ak-ber*ak dan ber*ak-ber*ak ini disebut
ber*ak-ber*ak paltauf$ yang berwarna biru kemerahan.
Tes untuk tenggelam <
%e/eri;saan -ia&o/e
+mumnya diatome dikenal sebagai ganggang yang hidup di dalam air. 2etiap
jenis air memiliki keanekaragaman diatome tersendiri. 3iatome merupakan organisme
mikroskopik algae uniseluler yang autotropik di alam dan memiliki berbagai ma*am
jenis yang dapat ditemukan di air laut dan air tawar . 3iatome ini memiliki tulang sili*a
berbentuk dua "al"e. Pada diatome kelas Bacillariophyceae terbagi atas dua bagian
yaitu$*entral dan Pennales atas dasar kesimetritannya. )da sekitar 1$ jenis dan 1%4
jenis diatom$ mempunyai ukuran dan bentuk berbeda berkisar antara 1 ke ! Dm.
3iatoms biasanya ditemukan di dalam air seperti kolam$ danau$ sungai$ kanal dan lain
lain$ akan tetapi konsentrasinya dapat tinggi atau rendah di dalam air tertentu$ tergantung
pada musim. ,erdasarkan karakteristik lain yaitu kedalaman air tidak didapatkan bukti
adanya pertumbuhan diatom di bawah 1m.
#2$!&
Pada saat tenggelam berlangsung$ diatom masuk ke rongga paru-paru seseorang
yang terbuka ketika air terisap$ dan air yang masuk menekan rongga paru-paru dan
meme*ahkan al"eoli. 'elalui al"eoli yang pe*ah diatoms dapat masuk ke jantung$ hati$
ginjal$ sumsum tulang dan otak. Pada diameter dan ketebalan al"eoli paru-paru diketahui
sangat ke*il akan tetapi tidak mustahil semua diatom-diatom dapat masuk ke dalam
organ dan rongga paru-paru dimana dapat menembus melalui jaringan kapiler ini
disebut E 3rowning )sso*iated 3iatoms@ #3)3&.
#!&
)nalisa diatom yang berada di paru-paru$ hati$ limpa$ sumsum tulang dan darah
selama bertahun-tahun dilakukan sebagai tes konfirmasi di dalam kasus tenggelam.
'eskipun$ tes pada diatom menjadi kontra"ersi sejak beberapa kasus menghasilkan
negatif yang salah dan positif yang salah didokumentasikan. )nalisa diatom yang
saksama merupakan suatu yang dapat menentukan ya atau tidaknya kematian terjadi
akibat tenggelam. 2ebelum hasil diagnosa kematian dengan korban tenggelam haruslah
diketahui morfologi dan morphometri* suatu diatom dari korban tenggelam sebab
penetrasi suatu diatom di kapiler paru-paru tergantung atas kepadatan dan ukuran diatom
tersebut.
#!&
Pada forensik in"estigasi$ dalam meme*ahkan kasus tenggelam$ salah satu hal
termudah mendeteksi adanya diatom pada "is*era tubuh yang tenggelam$ Pada kasus
tenggelam ante mortem maka didapatkan diatom pada putati"e drowning medium. +ntuk
men*ari diatome$ paru-paru harus didestruksi dahulu dengan asam sulfat dan asam nitrat$
kemudian disentrifuse dan endapannya dilihat dibawah mikroskop. Paru-paru$ hati$
ginjal$ dan bone marrow telah di analisa dan kesimpulan telah diambil berdasarkan
ditemukannya atau tidak ditemukannnya organisme ini. 2aat ini penggunaan analisa
diatome *enderung digunakan pada sistem yang tertutup seperti sumsum tulang femur
atau kapsul ginjal dari tubuh yang belum membusuk. 3iagnosis pada kasus tenggelam
dari analisa diatome harusnya positif tenggelam bila ditemukan diatom minimal diatas
2 diatom 9 1 ul lapangan pandang ke*il #terdiri atas 1 *m dari sample paru-paru& dan
! diatom dari beberapa organ$ selanjutnya sebaiknya diatom yang ditemukan harusnya
*o*ok dari sumsum tulang dan tempat dimana tenggelam$ ini merupakan bukti yang kuat
yang dapat mendukung dan dapat menyimpulkan seseorang tenggelam pada saat masih
hidup atau tidak. Pada beberapa literature telah berusaha untuk mengembangkan
beberapa informasi penting tentang tipe diatom yang spesifik$ dimana umumnya masuk
pada berma*am organ dalam tubuh seorang yang tenggelam.
#1$2$!&
2ample air dari putati"e drowning memiliki beberapa ragam spesies diatom yang
berhubungan dengan tubuh korban yang tenggelam.
Tenggelam di air laut ditemukan Fragilaria, Synedra, Coscinodiscus, Actinoptychus
undulates, Thalassiothrix sp., Diploneis splendida, Navicula dan lainnya pada paru-
paru tubuh. Campylodiscus noricus, C. echenels pada dasar laut$ Actinocyclus
ehrenbergii and Achnanthes taeniata pada air laut yang dalam.
As&erionella sp. <+/a&o5leura sp.
<os=ino-is=us sp.
Tri=era&iu/ sp. >ellero=hea sp.
Melosira sp. 6Au?os5ores7 A/5hi5ro@a sp
Tenggelam pada air tawar seperti kolam$ danau$ sungai dan kanal ditemukan
Navicula pupula, N. cryptocephara, N. graciloides, N. meniscus, N. bacillum, N.
radiosa, N. simplex, N. pusilla, Pinnularia mesolepta, P. gibba, P. braunii, Nitscia
mesplepta, !astoglia smithioi, Cymbella cistula, Camera lucida, Cymbella
cymbi"ormis Cocconeis diminuta dan banyak spesies diatome lainya ditemukan pada
air tawar. Pinnularia borealis ditemukan pada air tawar yang dingin$ Pinnularia
capsoleta ditemukan pada air tawar yang dangkal. 2elama proses monitor air sungai
yang berterusan didapatkan adanya diatom pada air dan tisu sel yang mana diatom
yang paling sering ditemukan adalah Navicula, Diatoma, Nitschia, Stephanodicus,
Fragilaria, #omphonema, #yrosigma, !elosira, Achnanthes, Amphora,
Cocconeis, Cyclotella, -an Cymbella.
Achnanthes sp. Amphipleura sp.
Ano/oeneis sp.
>i--ul5hia s5. <+=lo&ella s5.
1urirella s5.
$unotia ditemukan di daerah yang p- air %-; .
$. lunaris ditemukan di daerah yang p- air !-8.
Penetrasi diatom pada kapiler al"eoli menggunakan Transmission Clektron
'ikroskop #TC'& dan 2C' #=unette$199;&. 2epanjang penemuan mereka$ mereka
menemukan 3iatoma 'aniliformis #yang dipenetrasi di distal dinding jalan napas&$
Fa"i*ula 2pe*ula #yang dipenetrasi pada khon1s pore&$ Tabularia fas*i*ulat #yang
dipenetrasi dari sebagian laserasi epitel dan endotel yang sejajar dari septum al"eolar
yang menegang&$ FitAs*hia palea*ea #yang dipenetrasi dari sebagian dinding al"eolar&$
'astogloia smithii #yang dipenetrasi dari dinding al"eolar dengan laserasi yang terlihat
bersih& dan )mphora deli*atissima$dll.
#!&
Pengetahuan tentang diatom berhubungan dengan tenggelam selalu berhubungan
dengan forensi* dalam mengdiagnosis pada kasus tenggelam. Pada penelitian yang lebih
lanjut tentang morfologi dan kehidupan diatom yang berbeda pada beberapa ma*am air di
daerah yang spesifik dapat juga membantu lebih baik meme*ahkan kasus tenggelam..
adanya diatome pada kasus tenggelam ante-mortem tergantung pada tipe$ ukuran dan
densitas diatom yang dilihat pada medium putati"e tenggelam. Tidak dapat disangkal
bahwa diatom-diatom ke*il seperti #Diatoma, Cyclotella, $pithemia dll.& mempunyai
peluang yang lebih tinggi untuk memasuki organ tubuh berbanding diatom dengan
ukuran yang lebih besar #Synedra& yang mana bisa juga ditemukan di dalam organ tubuh
jika mereka mempunyai kemampuan untuk berfragmentasi yang *ukup. 3iatom yang
sering dijumpai pada organ tubuh pada kasus tenggelam adalah Navicula, Nitschia,
Synedra ulna, Achnanthidium dan Cyclotella karena banyak terdapat di air dan
ukurannya yang optimum.
#!&
Organ &u0uh 15esies +ang sering -i&e/u;an
%aruA5aru
Achnanthes minutissima, Cyclotella cyclopuncta, Fragilaria
brevistriata, Navicula -ll
1u/su/ &ulang Stephanodicus parvus, Navicula, Diatoma and "ragments o"
Synedra ulna
Ha&i
Achnanthes minutissima, Cocconeis placentula, Fragilaria ulna
var. acus, Navicula lanceolata dll
GinBal Achnanthes biasolettiana, N. seminulum dll
La/0ung
Achnanthes minutissima, Cyclotella cyclopuncta, #omphonema
minutum dll
8sus
Asterionella Formosa, Cyclotella comensis, #omphonema
pumilum and Nitscia pura dll
Ge&&ler =hlori-e
2ejumlah tes telah dikembangkan dalam beberapa tahun untuk menentukan
korban tenggelam. Gang paling terkenal ialah tes >ettler *hloride$ dimana darah dianalisa
dari sisi kanan dan kiri jantung. :ika le"el *hloride kurang pada sisi kanan daripada sisi
kiri$ korban disangka telah tenggelam dalam air garam. :ika lebih tinggi pada sisi kanan
jantung daripada sisi kiri$ maka diperkirakan korban tenggelam dalam air tawar. Tes juga
dilakukan untuk elemen lain pada darah$ seperti membandingkan grafitasi spesifik darah
pada kanan dan kiri atrium. 2emua tes yang telah disebut di atas tidak pasti dan tidak
mendukung dalam menyimpulkan tenggelam.
#1$2&
3)6T)H P+2T)K)
1. 3imaio I$ 3imaio 3. 3eath by drowning in 6orensi* Pathology. 2e*ond edition. 5H5
press ==5. 21. Page 79!-47.
2. 'un1im ). Tenggelam. Pedoman Blmu Kedokteran 6orensik. Cdisi 1. ,inarupa )ksara.
:akarta. 199%. -al 1%;-1;9.
7. 5hada I. Kematiaan akibat asfiksia. Blmu 6orensik dan Toksikologi. ?idya 'edika.
:akarta. 199!. -al. 119-17!.
4. 2mith 2. 'ati terbenam9tenggelam. ,agaimana 3okter 'engetahui 2ebab Kematian.
'edi*al >roup. -al 81-89.
!. 2ingh H$ Kumar '$ ell. Drowning Associated Diatoms. 3epartment of 6orensi* 2*ien*e.
Punjabi +ni"ersity. J*ited 2; 'ar !K a"ailable from < http<99www.i*mft.org
8. 2heperd '2. Drowning. 3epartment of Cmergen*y 'edi*ine. -ospital of the +ni"ersity
of Pennsyl"ania. J*ited 2; 6eb 11K a"ailable from < http<99www.emedi*ine.*om
%. http<99en.wikipedia.org9wiki93rowning. J*ited 2; 6eb 1%K
;. http<99www.yahoo.*om9drowningLfks9matitenggelam.htm. J*ited 2; 6eb 19K
9. http<99www.google.*om9a**identalL*hild9inde(.htm. J*ited 2; 'ar 7K
1. http<99www.freewebs.*om9tenggelam9autopsi.htm. J*ited 2; 'ar 4K

Anda mungkin juga menyukai

  • Lusi
    Lusi
    Dokumen13 halaman
    Lusi
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Perawakan Pendek
    Perawakan Pendek
    Dokumen9 halaman
    Perawakan Pendek
    Herlina Elin
    Belum ada peringkat
  • 1.cover Print TB Ngaliyan
    1.cover Print TB Ngaliyan
    Dokumen6 halaman
    1.cover Print TB Ngaliyan
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan DM Leaflet
    Penyuluhan DM Leaflet
    Dokumen2 halaman
    Penyuluhan DM Leaflet
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • 1.cover Print TB Ngaliyan
    1.cover Print TB Ngaliyan
    Dokumen6 halaman
    1.cover Print TB Ngaliyan
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Impaksi
    Impaksi
    Dokumen2 halaman
    Impaksi
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • LeafletTBC Ngaliyan
    LeafletTBC Ngaliyan
    Dokumen3 halaman
    LeafletTBC Ngaliyan
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Case Ujian Edit 1
    Case Ujian Edit 1
    Dokumen15 halaman
    Case Ujian Edit 1
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • 1.cover Print TB Ngaliyan
    1.cover Print TB Ngaliyan
    Dokumen6 halaman
    1.cover Print TB Ngaliyan
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Cover Jurnal Conita
    Cover Jurnal Conita
    Dokumen1 halaman
    Cover Jurnal Conita
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Impaksi
    Impaksi
    Dokumen2 halaman
    Impaksi
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Dr. Erwin
    Jurnal Dr. Erwin
    Dokumen12 halaman
    Jurnal Dr. Erwin
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan
    Penyuluhan
    Dokumen2 halaman
    Penyuluhan
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Terje Mah
    Terje Mah
    Dokumen9 halaman
    Terje Mah
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Perawakan Pendek
    Perawakan Pendek
    Dokumen9 halaman
    Perawakan Pendek
    Herlina Elin
    Belum ada peringkat
  • GE
    GE
    Dokumen5 halaman
    GE
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • GE
    GE
    Dokumen5 halaman
    GE
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Penyuluhan Gilut
    Penyuluhan Gilut
    Dokumen9 halaman
    Penyuluhan Gilut
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • GE
    GE
    Dokumen5 halaman
    GE
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • LBM 2 THT - KL
    LBM 2 THT - KL
    Dokumen5 halaman
    LBM 2 THT - KL
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Sirosis Hepatis
    Sirosis Hepatis
    Dokumen25 halaman
    Sirosis Hepatis
    Vichacha Hasibuan
    Belum ada peringkat
  • LBM 2 SGD 22 Mata
    LBM 2 SGD 22 Mata
    Dokumen4 halaman
    LBM 2 SGD 22 Mata
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Demam Dengue
    Demam Dengue
    Dokumen9 halaman
    Demam Dengue
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • OPTIMASI DIURETIKA
    OPTIMASI DIURETIKA
    Dokumen5 halaman
    OPTIMASI DIURETIKA
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat
  • Contusio Serebri
    Contusio Serebri
    Dokumen17 halaman
    Contusio Serebri
    Henny Marcellina Wau
    Belum ada peringkat
  • Materi Imunisasi
    Materi Imunisasi
    Dokumen12 halaman
    Materi Imunisasi
    Marnia Sulfiana
    Belum ada peringkat
  • Osce
    Osce
    Dokumen8 halaman
    Osce
    Yuny Windasarie
    Belum ada peringkat