Anda di halaman 1dari 5

C.

Perubahan psikososial masa neonatus


Pada bulan pertama kehidupan, orang tua dan bayi akan membangun ikatan kuat yang semakin dalam.
Bayi yang terjaga akan menghabiskan waktu dengan kegiatan makan, higine, dan menerima kasih sayang.
Saudara kandung juga harus diberikan kesempatan untuk terlibat dalam perawatan bayi.
Orangtua atau bayi yang mengalami komplikasi kesehatan setelah kelahiran dapat mengalami gangguan
pembentukan ikatan atau bonding.
Orangtua yang terlalu lelah atau sakit juga memiliki kesulitan menerjemahkan tingkah laku bayinya.
Bayi dengan kelainan congenital terlalu lemah untuk member respon terhadap orangtuanya dan
membutuhkan perawatan khusus, contihnya bayi dengan kelainan jantung akan sangay mudah lelah
selama menyusu.
D. Risiko Kesehatan
Hiperbilirubinemia adalah akumulasi bilirubin dalam darah yang menyebabkan kulit berwarna kuning,
disebut juga jaundice. Hal ini terjadi jika tubuh bayi tidak dapat mempertahankan keseimbangan antara
penghancuran sel darah merah dengan penggunaan atau pembuangan hasil sisanya. Keseimbangan ini
terganggu oleh prematuritas, menyusui, produksi bilirubin yang berlebihan, penyakit tertentu atau
gangguan hati. Penyebab tersering hiperbilirubinemia adalah jaundice fisiologis ringan, disebut ikterus
neonatorum, yang dimulai pada hari kedua atau ketiga kelahiran. Sebagian besar neonatus tidak menderita
jaundice sehingga tidak dibutuhkan terapi. Jaundice patologik muncul dalam 24 jam pertama kelahiran
dan membutuhkan fototerapi untuk menghancurkan bilirubin agar lebih muda diekskresikan.
E. Masalah Kesehatan
Skrining. Pemeriksaan darah membantu deteksi kelainan metabolisme saat lahir (inborn errors of
metabolism, IEM). Kelainan ini bersifat genetik dn disebabkan ketiadaan atau defisiensi substansi penting
dalam metabolism sel sehingga terjadi metabolism protein, karbonhidrat, atau lemak yang abnormal.
Substansi tersebut biasanya berupa enzim. Walaupun IEM jarang ditemukan, kelainan ini menyebabkan
masalah kesehatan yang cukup signifikan pada anak. Skrining neonatus dapat mendeteksi fenilketonuria
(PKU), hipotiroidisme, galaktosemia, dan penyakit lainnya sehingga dapat dilakukan dengan terapi yang
tepat untuk mencegah retardasi mental permanen maupun masalah kesehatan lainnya.
Sirkumsisi. Risiko prosedur ini berupa perdarahan, infeksi, adhesi luka, dan stenosis meatus.
Keuntungan prosedur ini adalah pencegahan kanker penis, infeksi saluran kemih, dan pemeliharaan citra
tubuh pria yang konsisten dengan kelompoknya (Hockenberry dan Wilson, 2007).

C. Perubahan Psikososial masa Infantil, usia 1 bulan sampai 1 tahun
Tahun pertama, bayi akan belajar membedakan dan membatasi dirinya dari dunia luar maka bayi akan
belajar memberikan respons kepada pihak lain.
Bayi usia 2 dan 3 bulan mulai tersenyum untuk memberikan respons dan bukan sekedar refleks.
Mengenali perbedaan antar-individu karena peningkatan kemampuan sensorik dan kognitif.
Bayi usia 8 bulan dapat membedakan orang asing dengan individu yang dikenal sehingga memberikan
respons yang berbeda pula.Bayi akan mencari pengasuh untuk memperoleh dukungan dan kenyamanan
jika ia stress.
Bayi usia 9 bulan telah ikut dalam permainan sosial sederhana seperti memasak dan ciluk-ba. Permainan
interaktif yang lebih kompleks seperti petak umpet yang melibatkan objek akan dijumpai saat bayi berusia
1 tahun.
Anak yang dirawat dirumahsakit sering kesulitan membangun batasan fisik karena adanya intervensi fisik
yang berulang disertai sensasi nyeri. Pemisahan orangtua dari anak yang terlalu lama dapat mempersulit
proses kedekatan dan meningkatkan jumlah pengasuh yang berinteraksi dengan anak tersebut. Jika
orangtua tidak hadir, batasi jumlah pengasuh yang berinteraksi dengan anak dan ikuti arahan orangtua
dalam pengasuhannya. Intervensi ini akan membantu pengembangan rasa kepercayaan pada anak.
D. Risiko Kesehatan
Pencegahan cedera. Cedera akibat kecelakaan kendaraan bermotor, aspirasi, tercekik, jatuh, atau
keracunan merupakan penyebab kematian pada anak berusia 6 sampai 12 bulan. Oleh Karena anak
mencapai perkembangan motorik dan menjadi lebih penasaran, dibutuhkan pengawasan lebih ketat dan
kontinu untuk mencegah cedera.
Penganiayaan anak mencakup kekerasaan fisik yang disengaja maupun tidak, kekerasan atau pengabaian
emosional, dan kekerasan seksual (Hockenberrydan Wilson, 2007). Anak berbagai usia daapat mengalami
penganiayaan, namun berusia paling muda lebih rentan. Banyak anak menderita akibat lebih dari satu
jenis penganiayaan.
E. Masalah Kesehatan
Dasar bagi persepsi anak mengenai kesehatannya diletakkan sejak awal kehidupan. Orangtua umunya
menganggap anak yang sakit pada awal kehidupannya sebagai anak yang lebih rentan dibandingkan
saudaranya sehingga hal ini dapat mempengaruhi persepsi anaktenteng kesehatannya. Perawat
bertanggung jawab untuk mendidik orangtua dan pengasuh lainnya mengenai tingkah laku promosi
kesehatan yang akan memengaruhi persepsi kesehatan dan diri secara positif.
Nutrisi. Kualitas dan kuantitas nutrisi sangat memengaruhi pertumbuhan dan perkembangan anak.
Perawat memiiki posisi unik untuk membantu orangtua memiliki diet yang bergizi baik untuk sang anak.
Pahami factor seperti dukungan, budaya, tuntutan peran, dan pengalaman sebelumnya akan memengaruhi
metode pemberian makan (Murray dan McKinney, 2006)
Alternatif pemberian makan. Menyusui sangat dianjurkan untuk bayi karena kandungan nutrisi ASI yang
dapat meningkatkan ketahanan terhadap infeksi. Tidak dianjurkan konsumsi susu murni, susu sapi 2%,
ataupun pilihan susu lainnya sebelum usia 12 bulan, karena kandungan pada susu sapi murni dapat
menimbulkan perdarahan usus, anemia, dan reaksi alergi (Hockenberry dan Wilson). Beberapa orangtua
menggunakan madu untuk member rasa manis pada air dan melapisi dot. Jangan berikan madu pada bayi
berusia dibawah 1 tahun karena adanya kemungkinan keracunan botulisme anak (Behrman, Kliegman,
dan Jenson 2000).
Suplementasi. Kebutuhan vitamin dan mineral bergantung pada diet bayi. Bayi aterm memiliki simpanan
zat besi yang cukup. Bayi yang menyusu memiliki absorpsi zat besi yang cukup dari ASI selama 4
sampai 6 bulan pertama. Setelah usia 6 bulan, sereal dengan fortifikasi zat besi dapat memberikan
persediaan yang cukup. Zat susu formula lebih sulit di serap dibandingkan ASI, sehingga bayi yang
memperoleh susu formula harus dengan fortifikasi zat besi selama tahun pertama. Konsentrasi fluoride
pada ASI tidak cukup banyak melindungi gigi dan kerusakan sehingga disarankan pemberian air yang
terfluoridasi atau suplemen fluorida. Tanyakan pada orangtua mengenai pengguanaan produk-produk
tersebut untuk memastikan keamanan anak (Hockenberry dan Wilson, 2007).
Seiring ditemukannya vaksin baru, jadwal pemberian imunisasi juga terus dikembaangkan dalam bidang
imunologi. Pastikan anda memperoleh informasi terbaru mengenai kebajikan yang ada dan orangtua
kepada pengasuh primer untuk mempelajari jadwal imunisasi anak.
Pola tidur anak memiliki variasi yang besar. Umumnya anak dapat tidur pada waktu siang maupun malam
sampai usia 3 atau 4 bulan. Pada usia 6 bulan, sebagian besar anak sudah memiliki pola tidur nocturnal
dengan masa tidur antara 9 sampai 11 jam di malam hari. Rerata tidur harian adalah 15 jam. Pada akhir
tahun pertama, bayi akan tidur siang sebanyak satu atau dua kali per hari. Banyak orangtua yang khawatir
dengan pola tidur anaknya, contohnya anak yang menolak tidur atau sering terbangun dimalam hari.
C.Perubahan Psikososial usia 1-3 tahun
Menurut Erikson (1963), rasa anatomi timbul pada usia 1 sampai 3 tahun. Anak berusaha mencapai
kemandirian dengan penggunaan ototnya untuk melakukan semua hal sendiri dan menjadi penguasa dari
fungsi tubuhnya.
Keinginan mereka yang kuat dapat menimbulkan tingkah laku negatif saat pengasuh berusaha
mengarahkan aksi mereka. Orangtua harus memberikan kebebasan bertingkat kepada sang anak agar
mereka dapat melakukan berbagai hal yang tidak membahayakan dirinya maupun oranglain. Sebagai
contoh anak yang ingin memegang cangkirnya sendiri dapat diberikan cangkit dengan dua gagang dan
alas baju dengan kantung tumpah.
Secara social, anak sangat dekat dengan orang tua nya an sangat takut jika terjadi perpisahan dari mereka.
Dengan adanya orangtua, anak merasa aman dan rasa ingin tahu meraka dapat dilihat saat mereak
menjelajahi lingkungan. Anaka terus melakukan permainan soliter selama 1 3 tahun dan berpartisipasi
dalam permainan paralel. Permaina ini akan mengembangkan kemampuan kognitif dan psikososial anak.
D. Risiko Kesehatan
Keracunan terjadi karena anak sering menempatkan objek ke dalam mulut untuk mengetahui benda
tersebut. Orang tua yang bijak akan menyimpan semua racun potensial, termasuk tumbuhan, substansi
pembersih dan obat- obatan. Tindakan ini akan menghasilkan lingkungan yang lebih aman untuk di
jelejahi anak.
Ketidaktahuan toddler tentang bahay air dan timbulnya keterampilan berjalan menyebabkan kecelakaan
terbenam sebagai penyebab utama kematian.
Kecelakaan kendaraan bermotor pada anak diakiatkan ana yang lepas adari pengawasan dan beberapa
lainnya disebabkan olehcedera yang di timbulkan karena tidak menggunakan sabuk pengaman sesuai
pedoman keselamatan (Hockenberry dan Wilson, 2007 )
Obesitas pada anak dan penyakit kronik yang berhubungan dengan nutrisi merupaka masalah penyedia
pelayanan kesehatan. Anak memperoleh kebiasaan makan pada masa anak- anak awal dan semakin
ditekankan pentingnya pilihan makan dan pengurangan stress. Anak memenuhi kebutuhannya melalui
makanan padat. Anak tidak di berikan susu rendah lemak sampai 2tahun karena mereka membutuhkan
lemak dalam pertumbuhan fisik dan inteligensianya. Jika orang tua kesulitan mengendalikan asupan diet
anak, dapat timbul masalah tingkah laku dan konflik. Sarankan orangtua untuk meyediakan berbagai
makanan bergizi saat makan. Makan dengan menggunakan tangan memungkinkan anak melakukan
kegiatan makan sendiri dan memuaskan keinginan untuk mandiri.

Stres merupakan bagian hidup yang dialami anak sehari-hari. Stres dalam jumlah kecil dapat membantu
anak mengembangkan keterampilan koping efektif, tetapi stres dalam jumlah besar akan membahayakan.
Perawat membantu orangtua dalam mengidentifikasi sumber stress potensil dan mengobservasi perilaku
yang mengisyaratkan stress diluar kemampuan kopingnya. Mengobservasi permainan anak dapat
mengingatkan orangtua akaan hadirnya sumber stres. Contohnya anak terlihat memukul boneka sambil
berkata, Pergi! Maka orangtua harus menyadari bahwa kelahiran saudara kandungnya berpeluang
menjadi sumber stress bagi anak tersebut (Hockenberry dan Wilson, 2007)
E.Masalah Kesehatan
Nutrisi. Masukan harian berkisar 1800 kalori. Orangtua sering mengkhawatirkan jumlah makanan yang
dikonsumsi anak, padahal kualitas makanan lebih berperan dibadingkan kuantias. Anak usia toodler suka
mencoba makanan baru. Sarankan orangtua mencatat masukan makanan harian dalam satu minggu
sehingga orngtua dapat menilai diet sang anak.
Anak usia toodler sering terjadi gangguan tidur. Gangguan ini dapat berupa sulit tidur, mimpi buruk, dan
melakukan ritual yang panjang sebelum tidur. Umumnya anak memiliki kegiatan dan stimulasi yang
berlebihan. Membiasakaan mereka untuk lebih tenang sebelum tidur akan menghasilkan kebiasaan tidur
yang lebih baik.
Skrining penglihatan. Pemeriksaan yang terpenting adalah mendeteksi adanya penglihatan yang tidak
binocular atau strabismus. Deteksi dan terapi dini sangat penting untuk mencegah ambliopia
(Hockenberry dan Wilson, 2007).

Anda mungkin juga menyukai