Assalamualaikum Wr. Wb. Alhamdulillahirabbilalamiin, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena rahmat dan karunia-Nya serta kerja keras, sehingga saya dapat menyusun makalah ini mengenai beberapa metode yang kami lakukan untuk mendapatkan informasi yang kami butuhkan, sebagai hasilnya dapat terselesaikan dengan lancar dan tepat waktu. Laporan ini disusun untuk memenuhi tugas kuliah semester I, yang berjudul Manusia dan Cinta Kasih. Terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu penyusun, semoga Allah SWT senantiasa membalas dengan pahala dan mohon maaf atas segala kesalahan-kesalahan yang pernah dilakukan selama menyusun laporan ini baik disengaja atau tidak disengaja. Penulis menyadari bahwa dalam menyusun laporan ini belum sempurna, untuk itu penulis mohon maaf sebesar-besarnya serta penulis membutuhkan kritikan dan saran yang sifatnya membangun adalah harapan pribadi penyusun guna kesempurnaan laporan ini. Harapan terakhir, semoga laporan ini dapat berguna bagi penulis khususnya dan bagi pembaca pada umumnya. Amin Yaa Robbalaalamin. Wassalamualaikum Wr. Wb.
3
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.......................................................................................................2 DAFTAR ISI.....................................................................................................................3 BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................4 1.1 Latar Belakang...........................................................................................4 1.2 Rumusan Masalah......................................................................................4 1.3 Tujuan Penulisan........................................................................................4 BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................5 2.1 Pengertian Cinta........................................................................................5 2.2 Cinta Menurut Ajaran Agama...................................................................8 2.3 Kasiih Sayang..........................................................................................10 2.4 Kemesraan...............................................................................................10 2.5 Pemujaan.................................................................................................10 2.6 Belas Kasihan..........................................................................................11 2.7 Cinta Kasih Erotis....................................................................................11 2.8 Pengalaman Cinta Kasih..........................................................................12 BAB III PENUTUP.........................................................................................................13 3.1 Kesimpulan..............................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14
4
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang Pada hakikatnya manusia dilahirkan kedunia sudah dianugerahkan cinta kasih oleh Tuhannya. Dalam menjalani kehidupan di dunia ini, manusia selalu memiliki perasaan cinta kasih dalam berbagai macam aspek kehidupan. Contoh, cinta kepada keluarga, cinta kepada teman, cinta kepada saudara, cinta kepada suatu pekerjaan, cinta kepada alam, dan lain-lain. Tidak ada manusia di dunia ini, yang tidak memiliki rasa cinta kasih, kecuali orang yang jiwanya telah menghilang (jiwanya telah mati). Cinta memang sangat erat terpaut dengan kehidupan manusia. Seecara sederhana Cinta adalah sebuah seni. Seperti hidup juga sebuah seni. Jika kita ingin mempelajari bagaimana seni mencinta, sebaiknya kita juga menggunakan proses yang sama saat kita mempelajari sebuah seni.
1.2 Rumusan Masalah Apakah pengertian cinta kasih ? Apa saja hubungan manusia dan cinta kasih ?
1.3 Tujuan Penulisan Pemenuh tugas pada semester pertama. Selain itu, untuk mengerti apa makna cinta kasih sesungguhnya, dan bagaimana manusia dapat menempatkan pada porsinya masing-masing. Sehingga manusia tidak salah dalam mewujudkan cinta kasihnya.
5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Cinta Kasih Menurut kamus umum bahasa Indonesia, cinta adalah rasa sangat suka (kepada) atau (rasa) sayang (kepada), ataupun (rasa) sangat kasih atau sangat tertarik hatinya. Sedangkan kata kasih artinya perasaan sayang atau cinta kepada atau menaruh belas kasihan. Dengan demikian arti cinta kasih hampir sama, sehingga kata kasih memperkuat rasa cinta. Karena itu cinta kasih dapat diartikan sebagai perasaan suka (sayang) kepada seseorang yang disertai dengan menaruh belas kasihan. Walaupun cinta kasih mengandung arti hampir bersamaan, namun terdapat perbedaaan juga antara keduanya. Cinta lebih mengandung pengertian mendalamnya rasa, sedangkan kasih lebih keluarnya. Dengan kata lain bersumber dari cinta yang mendalam itulah kasih dapat diwujudkan secara nyata. Cinta memegang peranan yang penting dalam kehidupan manusia, sebab cinta merupakan landasan dalam kehidupan perkawinan, pembentukan keluarga dan pemeliharaan anak, serta hubungan yang erat dimasyarakat dan hubungan manusiawi yang akrab. Demikian pula cinta adalah pengikat yang kokoh antara manusia dengan Tuhannya, sehingga manusia menyembah Tuhan dengan ikhlas, mengikuti perintahnya dan berpegang teguh pada syariat-Nya. Dalam bukunya seni mencinta, Erich Fromm menyebutkan bahwa cinta itu terutama memberi, bukan menerima. Dan memberi merupakan ungkapan yang paling tinggi dari kemampuan. Yang paling penting dari memberi adalah hal-hal yang sifatnya manusiawi, bukan materi. Cinta selalu menyatakan unsur-unsur dasar tertentu, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan. Pada pengasuhan contoh yang paling menonjol adalah cinta seorang ibu kepada anaknya, bagaimana seorang ibu dengan cinta kasihnya mengasuh anaknya dengan sepenuh hati. Sedang dengan tanggung jawab dalam arti benar adalah sesuatu tindakan yang sama sekali suka rela 6
yang dalam kasus hubungan ibu dan anak bayinya menunjukan penyelenggaraan atas hubungan fisik. Unsur yang ketiga adalah perhatian yang berarti memperhatikan bahwa pribadi lain itu hendaknya berkembang dan membuka diri sebagaimana adanya. Yang ke empat adalah pengenalan yang merupakan keinginan untuk mengetahui rahasia manusia. Dengan ke empat unsur tersebut, yaitu pengasuhan, tanggung jawab, perhatian dan pengenalan, suatu cinta dapat dibina secara lebih baik. Pengertian cinta dikemukakan oleh Dr.Sarlio.W.Sarwono. dikatakannya bahwa cinta memiliki tiga unsur yaitu keterikatan, keintiman dan kemesraan. Yang dimaksud dengan keterikatan adalah adanya perasaan untuk hanya bersama dia, segala prioritas untuk dia, tidak mau pergi dengan orang lain kecuali dengan dia. Kalau janji dengan dia harus ditepati. Unsur kedua adalah keintiman, yaitu adanya kebiasaan-kebiasaan dan tingkah laku yang menujukan bahwa antara anda dengan dia sudah tidak ada jarak lagi. Panggilan-panggilan formal seperti Bapak, ibu, saudara digantikan dengan sekedar memanggil nama atau sebutan sayang dan sebagainya. Makan minum dari satu piring- cangkir tanpa rasa risih, pinjam meminjam baju, saling memakai uang tanpa rasa berhutang, tidak saling menyimpan rahasia, dan lain sebagainya. Unsur yang ketiga adalah kemesraan, yaitu adanya rasa ingin membelai atau dibelai, rasa kangen kalau jauh atau lama tidak bertemu. Adanya ucapan-ucapan yang mengungkapkan rasa sayng dan seterusya. Selanjutnya Dr.Sarlito W.Sarwono mengemukakan, bahwa tidak semua unsur cinta itu sama kuatnya. Bila salah satu unsurnya ada yang tidak kuat, maka cinta seperti itu dinamakan cinta yang pincang. Lebih berat lagi bila salah satu unsurnya tidak ada, cinta yang demikian itu tidak sempurna, dan dapat disebut bukan cinta. Selain pengertian yang dikemukakan oleh Sarlito, lain halnya pengertian cinta menurut Dr.Abdullah Nasih Ulwan, dalam bukunya manajemen cinta. Cinta adalah perasaan jiwa dan gejolak hati yang mendorong seseorang untuk mencintai kekasihnya dengan penih gairah, lembut dan kasih sayang. Cinta adalah fitrah manusia yang murni, yang tak dapat terpisahkan dengan kehidupannya. Ia selalu dibutuhkan. Jika seseorang ingin menikmatinya dengan cara yang terhormat dan mulia, suci dan penuh taqwa, tentu ia akan mempergunakan cinta itu untuk mencapai keinginannya yang suci dan mulia pula. 7
Dalam kitab suci Al-quran, ditemui adanya fenomena cinta yang bersembunyi didalam jiwa manusia. Cinta memiliki tiga tingkatan : tinggi, menengah, dan rendah. Tingkatan tersebut berdasarkan firman Allah dalam surat At-taubah ayat 24 yang artinya sebagai berikut : Katakanlah: Jika bapak-bapak, anak-anak, saudara-saudara, istri-istri keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatirkan kerugiannya, dan rumah-rumah tempat tinggal yang kamu sukai adalah lebih kamu cintai daripada Allah dan Rasul-Nya dan berjihan dijalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya. Dan Allah tidak memberi petunjuk pada orang2 fasik. Cinta tingkat tertinggi adalah cinta kepada Allah. Rasulullah dan berjihad dijalan Allah. Cinta tingkat menengah adalah cinta kepada orang tua, anak, saudara, istri/suami dan kerabat, harta dan tempat tinggal. Bagi setiap orang islam yang bertaqwa, sudah menjadi keharusan bahwa cinta kepada Allah, pada Rasulullah, dan berjihad dijalan Allah adalah cinta yang tiada duanya. Hal ini merupakan konsekuensi iman dan merupakan keharusan dalam islam, bahkan itu pendorong utama didalam menunjang tinggi agama. Hakekat cinta menengah adalah suatu energi yang datang dari perasaan hati dan jiwa, ia timbul dari perasaan seseorang yang dicintainya, aqidah, keluarga, kekerabatan, atau persahabatan. Karenanya hubungan cinta, kasih sayang, dan kesetiaan diantara mereka, semakin akrab. Berangkat dari perasaan lembut yang ditanamkan oleh Tuhan dalam hati dan jiwa seseorang terhadap orang lain. Cinta tingkat terendah adalah cinta yang paling keji, hina dan merusak rasa kemanusiaan. Karena itu ia adalah cinta rendahan. Misalnya : 1. Cinta kepada sesuatu selain Tuhan. 2. Cinta berdasarkan hawa nafsu. 3. Cinta yang lebih mengutamakan kecintaan pada orang tua, anak, istri, perniagaan, dan tempat tinggal. 8
Hikmah cinta adalah sangat besar. Hanya orang yang telah diberi kepahaman dan kecerdasan oleh Allah sajalah yang mampu merenungkannya. Diantara hikmah- hikmah tersebut adalah : 1. Sesungguhnya cinta itu adalah merupakan ujian yang berat dan pahit dalam kehidupan manusia karena setiap cinta akan mengalami berbagai rintangan apakah seseorang menempuh cintannya dengan terhormat? Atau dengan cara rendah dan hina? Atau sekedar main-main saja? Semuanya dapat diketahui setelah ia mendapatkan rintangan dalam perjalananya. 2. Fenomena cinta yang telah melekat dalam diri manusia merupakan pendorong dan pembangkit yang paling besar di dalam melestarikan kehidupan lingkungan kalau bukan karna cinta manusia tidak akan terdorong untuk mewujudkan apa yang di cita-citakannya. Kalau bukan karna cinta juga tidak akan pernah ada pembangunan dan kemajuan. 2.2 Cinta Menurut Ajaran Agama Ada yang berpendapat bahwa etika cinta dapat dipahami dengan mudah tanpa dikaitkan dengan agama. Dalam kehidupan nyata manusia mendambakan tegaknya cinta dalam kehidupan ini dengan cinta yang didengungkan lewat lagu dan organisasi pedamaian dunia teetapi pada prakteknya kehidupan cinta sebagai dasar kehidupan jauh dari kenyataan. Atas dasar ini agama memberikan ajaran cinta kepada manusia. 1. Cinta Diri Cinta diri erat kaitannya dengan dorongan menjaga diri. Manusia senang untuk teteap hidup, mengembangkan pottensi dirinya , dan mengaktualisasikan diri ia juga mencintai segala sesuatu yang mendatangkan kebaikan pada dirinya. Sebaliknya ia membenci segala sesuatu yang mendatangkan rasa sakit, penyakit, dan marabahaya. Diantara gejala yang menunjukan kecintaan manusia terhadap dirinya sendiri ialah kecintaanya yang sangat terhadap harta, yang dapat merealisasikan semua keinginannya dan memudahkan baginya segala sarana untuk mencapai kesenangan dan kemewahan hidup. Sepatutnya cinta pada diri 9
sendiri diimbangi dengan cinta pada orang lain dan cinta berbuat kebajikan kepada mereka. 2. Cinta Kepada Sesama Manusia Agar Manusia Dapat hidup dengan penuh keserasian dan keharmonisan dengan manusia lainnya, ia harus membatasi cintanya pada diri sendiri dan egoismenya. Dan hendaknya ia menyeimbangkan cintanya dengan cinta dan kasih sayang pada orang-orang lain. Oleh karena itu allah memberikan isyarat tentang kecintaan manusia pada dirinya sendiri. Seperti yang tampak pada keluh kesahnya apabila ia tertimpa masalah dan usahanya yang terus menerus memperoleh kebaikan dan kebakhilan dalam memberikan karunia yang diperolehnya. Dan allah memberi pujian kepada orang-orang yang berusaha untuk tidak belebihan dalam cintanya kepada diri sendiri dan cara untuk menghindarinya adalah dengan keimanan, menegakannya shalat, memberikan zakat, dan bersedekah serta menjauhi segala larangannya . keimanan yang demikian ini dapat menyeimbangkan cinya kepada diri sendiri dan cinta kepada orann lain. 3. Cinta Seksual Cinta erat kaitannya dengan dorongan seksual. Sebab ialah yang bekerja dalam melestarikan kasih sayang, keserasian dan kerjasama antara suami dan istri. Ia merupakan faktor yang primer bagi kelangsungan hidup keluarga. Dorongan seksual melakukan suatu fungsi penting, yaitu melahirkan keturunan demi kelangsungan jenis. Lewat dorongan seksuallah terbentuk keluarga. Dari keluarga terbentuk masyarakat dan bangsa. Dengan demikian bumi pun menjadi ramai dan saling mengenal , kebudayaan dan ilmu pengetahuan semakin berkembang. Islam mengakui dorongan seksual dan tidak mengingkarinya. Lewat pemenuhan dorongan yang sah yaitu perkawinan. 4. Cinta Kebapakan Antara ayah dan anak-anaknya tidak terjalin oleh ikatan-ikatan fisiologis seperti yang menghubungkan si ibu dengan anak-anaknya. Dorongan kebapakan 10
merupakan dorongan psikis. Biasanya cinta kebapakan nampak dalam perhatian seorang bapak kepada anak-anaknya 5. Cinta Kepada Allah Puncak cinta manusia, yang paling bening, jernih dan spiritual ialah cintanya kepada allah dan kerinduan kepada-nya. Tidak hanya dalam shalat, pujian, dan doanya saja. Tetapi juga dalam semua tindakan dan tingkah lakunya. 2.3 Kasih Sayang Makna kasih sayang dalam kamus umum Bahasa Indonesia karangan W.J.S Purwodarmito, kasih sayang diartikan dengan perasaan sayang, perasaan cinta aatau perasaan suka kepada seseorang ada berbagai macam bentuk kasih sayang bentuk itu sesuai dengan kondisii penyanyang dan yang disayangi dalam kehidupan berumah tangga kasih sayang merupakan kunci kebahagiaan dalam kasih sayangdari masing- masih pihak di tuntut tanggung jawab, pengorbanan, kejujuran , saling percaya, saling pengertian, saling terbuka, sehingga keduanya merupakan kesatuan yang bulat dan utuh. 2.4 Kemesraan Kemesraan berasal dari kata dasar mesra, yang artinya perasaan simpati yang akrab. Kemesraan ialah hubungan yang akrab baik antara pria dan wanita yang sedang dimabuk asmara maupun yang sudah berumah tangga. Kemesraan pada dasarnya merupakan perwujudan kasih sayang yang mendalam. Bila seseorang mengobral cinta, maka orang itu merusak nilai cinta yang berarti menurunkan martabat dirinya sendiri. Cinta yang berlanjut menimbulkan pengertian atau kemesraan. Kemsraan adalah perwujudan dari cinta. 2.5 Pemujaan Pemujaann adalah salah satu manifestasi cinta kepada tuhannya yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi ritual. Kecintaan manusia kepada tuhan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan. Hal ini karena pemujaan kepada tuhan adalah inti nilai dan makna kehidupan yang sebenarnya. Apa sebab itu terjadi ialah karna tuhan pencipta alam semesta. Karna itu jelaslah bagi kita semua bahwa pemujaan kepada tuhan adalah 11
bagian hidup manusia karna tuhan pencipta semesta dan manusia itu sendiri, dan penciptaan semesta untuk manusia. 2.6 Belas Kasihan Dalam surat yohanes dijelaskan ada tiga macam cinta. Cinta agape ialah cinta manusia kepada tuhan. Cinta philia ialah cinta kepada ibu bapak (orang tua) dan saudara. Dan ketiga cinta amor/eros ialah cinta antara pria dan wanita. Beda antara cinta eros dan amor ini ialah cinta eros dan amor ini ialah cinya eros kodrati sebagai laki-laki dan perempuan. Sedangkan cinta amor karena unsur-unsur yang sulit dinalar, misalnya gadis normal yang cantik mencintai dan mau dinikahi seorang pemuda kerdil. Selain itu ada cinta kepada sesama diberi istilah Belas Kasihan untuk membedakan cinta kepada orangtua, pria dan wanita, cinta kepada tuhan diberi isitilah belas kasihan karena cinta disini karna cakapnya, kayanya , cantiknya, pandainya , melainkan karena penderitaanya. 2.7 Cinta Kasih Erotis Cinta kasih erotis yaitu kehausan akan penyatuan yang sempurna, akan penyatuan dengan seseorang lainnya. Pada hakikatnya cinta kasih tersebut bersifat eksklusif, bukan universal dan juga barang kali merupakan bentuk cinta kasih yang paling tidak dapat dipercaya. Cinta kasih erotis apabila ia benar-benar cinta kasih, mempunyai satu pendirian yaitu bahwa seseorang sungguh-sungguh mencintai dan mengasihi dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya dan menerima pribadi orang lain dengan jiwanya yang sedalam-dalamnya.
12
2.8 Pengalaman Cinta Kasih Cinta Kepada Orang Tua Setiap manusia yang dilahirkan kedunia pasti dianugerahkan cinta, terutama oleh Tuhannya. Kemudian diberi cinta oleh kedua orang tuannya, sejak ia dilahirkan, saat ia dirawat hingga dewasa. Bahkan ketika anaknya sudah menikah dan berkeluarga sekalipun. Cinta memang dibutuhkan oleh setiap manusia, termasuk diri saya sendiri yang sangat membutuhkan cinta sebagai landasan hidup saya. Cinta menjadi penguat hubungan kepada sesama. Seperti cinta kepada Allah, dengan cinta kepada Allah hidup saya jelas lebih terarah dalam hal yang positif seperti senantiasa melakukan segala sesuatu yang menjadi kewajiban yang sudah menjadi perintah-Nya. Dengan cinta, melakukan segala sesuatunya lebih menyenangkan. Ini tentang pengalaman cinta saya kepada kedua orang tua saya. Ketika saya lahir kedunia, ini menjadi bukti bahwa saya lahir dengan kasih sayang mereka. Saya hadir sebagai buah cinta mereka. Lalu saya dibesarkan dengan sepenuh hati, hingga menjadi seperti sekarang yang sudah berumur 17 tahun. Dan selama 17 tahun juga saya tidak pernah kehilangan perhatian-perhatian mereka. Saya lahir dari keluarga yang sederhana, bukan dari kemewahan harta. Saya anak ke-dua dari empat bersaudara. Ketiga saudara saya laki-laki dan saya anak perempuan satu-satunya dikeluarga ini. Dulu Ayah saya bilang kalau saya adalah anak yang mereka harap-harapkan. Karena saat itu mereka menginginkan anak perempuan, dan kemudian lahirlah saya. Ayah saya seorang pekerja keras, sedangkan ibu terkenal dengan ketegasannya dalam mengurusi kami berempat, terutama kepada saya. Mungkin karna saya perempuan satu-satunya. Saya selalu dimanjakaan oleh Ayah saya, dan ibu saya yang selalu mengendalikannya. Mereka tempat pertama yang memperkenalkan saya pada cinta, merasakan bagaimana rasanya disayangi dengan tulus. Ayah saya merupakan ayah yang tangguh, mengajarkan saya bagaimana caranya menghadapi masalah ketika saya mulai beranjak dewasa. Itu juga yang ia ajarkan kepada kakak saya. Serta mengajarakan bagaimana menunjukan cinta kepada Allah. Sedangkan ibu saya terkenal dengan sosok yang tegas dalam keputusannya. Ibu yang mengatur apa saja yang harus 13
dapatkan. Ibu juga yang mengajarkan saya kesabaran dalam menghadapi masalah. Saya merasakan betapa pentingnya kasih sayang yang mereka berikan. Ketika kita mulai dewasa terkadang kita mengabaikan perhatian-perhatian mereka karena adanya perhatian orang lain selain dari keluarga. Padahal sesungguhnya cinta yang paling tulus adanya adalah kasih sayang yang mereka berikan. Juga cinta kita kepada Allah Sang Pencipta. Cinta tak selalu tentang kebahagiaan, kasih juga tak selalu berwujud yang menyenangkan. Terkadang kita dihadapkan pada situasi yang menyedihkan. Seperti saya yang dihadapkan pada kesedihan ketika kenyataan yang saya harus hadapi adalah kehilangan Ayah saya yang sangat saya cintai luar biasa setelah cinta saya kepada Allah dan Ibu. Setelah itu Ibu saya menjadi lebih tangguh dari sebelumnya. Walau raga telah mati, cinta Ayah akan tetap ada pada jiwa kami, anak-anaknya. Karena cinta dan kasih sayang, keluarga kami masih tetap kokoh walau tanpa Ayah lagi dan tetap menjadi tempat yang paling teduh buat saya. Saya selalu mengingat apa yang Ayah saya ajarkan. Tentang mengasihi orang lain dan peduli terhadap sesama. Badai kehidupan tidak dapat dielak, tinggal bagaimana kita membangun benteng yang kuat melalui cinta dan kasih sayang.
BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan Cinta merupakan perasaan yang mendalam, dan kasih itulah merupakan wujud yang nyata dari cinta. Semua manusia yang bernyawa pasti mempunyai cinta, terkecuali manusia yang kehilangan jiwanya. Seperti pada bab sebelumnya yang sudah dijelaskan seharusnya kita mampu memahami dalam membagi cinta pada porsinya masing-masing dan tidak berlebihan. Agar manusia tidak salah dalam mewujudkan cinta kasihnya
14
DAFTAR PUSTAKA.
http://www.elearning.gunadarma.ac.id Prasetya, Joko Tri. 2013. Ilmu Budaya Dasar. Jakarta: Rineka Cipta