(Organisasi garis, organisasi fungsional, organisasi garis dan staf)
Disusun oleh: NISAU RIZKA FAYOGI (16) XII IPS 2
ORGANISASI LINI (GARIS) Diciptakan oleh Henry Fayol, Organisasi lini adalah suatu bentuk organisasi yang menghubungkan langsung secara vertical antara atasan dengan bawahan, sejak dari pimpinan tertinggi sampai dengan jabatan-jabatan yang terendah, antara eselon satu dengan eselon yang lain masing-masing dihubungkan dengan garis wewenang atau komando. Organisasi ini sering disebut dengan organisasi militer. Organisasi Lini hanya tepat dipakai dalam organisasi kecil. Contohnya; Perbengkelan, Kedai Nasi, Warteg, Rukun tetangga. Memiliki ciri-ciri : Hubungan antara atasan dan bawahan masih bersifat langsung dengan satu garis wewenang. Jumlah karyawan sedikit. Pemilik modal merupakan pemimpin tertinggi. Belum terdapat spesialisasi. Masing-masing kepala unit mempunyai wewenang & tanggung jawab penuh atas segala bidang pekerjaan. Struktur organisasi sederhana dan stabil. Organisasi tipe garis biasanya organisasi kecil. Disiplin mudah dipelihara (dipertahankan). Keuntungan-keuntungan penggunaan organisasi tipe garis adalah : Ada kesatuan komando yang terjamin dengan baik. Disiplin pegawai tinggi dan mudah dipelihara (dipertahankan). Koordinasi lebih mudah dilaksanakan. Proses pengambilan keputusan dan instruksi-instruksi dapat berjalan cepat. Garis kepemimpinan tegas, tidak simpang siur, karena pimpinan langsung berhubungan dengan bawahannya sehingga semua perintah dapat dimengerti dan dilaksanakan. Rasa solidaritas pegawai biasanya tinggi. Pengendalian mudah dilaksanakan dengan cepat. Tersedianya kesempatan baik untuk latihan bagi pengembangan bakat-bakat pimpinan. Adanya penghematan biaya. Pengawasan berjalan efektif. Kelemahan-kelemahan organisasi garis : Tujuan dan keinginan pribadi pimpinan seringkali sulit dibedakan dengan tujuan organisasi. Pembebanan yang berat dari pejabat pimpinan , karena dipegang sendiri. Adanya kecenderungan pimpinan bertindak secara otoriter/diktaktor, cenderung bersikap kaku (tidak fleksibel). Kesempatan pegawai untuk berkembang agak terbatas karena sukar untuk mengabil inisiatif sendiri. Organisasi terlalu tergantung kepada satu orang, yaitu pimpinan. Kurang tersedianya saf ahli. Bentuk Organisasi Lini Bentuk ini memiliki ciri-ciri sebagai berikut. 1. Pada umumnya organisasinya kecil. 2. Jumlah karyawannya masih sedikit. 3. Pemilik organisasi biasanya menjadi pimpinan tertinggi dalam organisasi. 4. Hubungan kerja antara pimpinan dan bawahan pada umumnya masih bersifat langsung (face-to-face relationships). 5. Tingkat spesialisasi yang dibutuhkan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsi organisasi masih rendah. 6. Semua anggota organisasi masih kenal satu sama lain. 7. Tujuan yang hendak dicapai relatif masih sederhana. 8. Alat-alat yang dibutuhkan untuk melaksanakan kegiatan dalam rangka pencapaian tujuan belum terlalu beraneka ragam; 9. Susunan organisasi tidak rumit. 10. Produksi yang dihasilkan tidak atau belum beranekaragam (diversified).
Contoh bagan organisasi lini
ORGANISASI FUNGSIONAL
Menurut Dosen defenisi Organisasi Fungsional yaitu wewewnang pimpinan dilimpahkan pada bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan pada pelaksana yang mempunyai kemuliaan khusus Organisasi fungsional adalah suatu organisasi dimana wewenang dari pimpinan tertinggi dilimpahkan kepada kepala bagian yang mempunyai jabatan fungsional untuk dikerjakan kepada para pelaksana yang mempunyai keahlian khusus. Struktur organisasi fungsional diciptakan oleh F.W.Taylor. Struktur ini berawal dari konsep adanya pimpinan yang tidak mempunyai bawahan yang jelas dan setiap atasan mempunyai wewenang memberi perintah kepada setiap bawahan, sepanjang ada hubunganya dengan fungsi atasan tersebut. Setiap pegawai mempunyai pengawas lebih dari satu orang atasan yang berberda-beda. Didalam lembaga pendidikan khususnya di Indonesia, pada umumnya menggunakan struktur organisasi fungsional Struktur organisasi ini sangat cocok diterapkan karena dapat memudahkan melakukan pengawasan.
Ciri-ciri organisasi fungsional adalah sebagai berikut : Organisasi kecil Di dalamnya terdapat kelompok-kelompok kerja staff ahli Spesialisasi dalam pelaksanaan tugas Target yang hendak dicapai jelas dan pasti Pengawasan dilakukan secara ketat Tidak menjamin adanya kesatuan perintah Hemat waktu karena mengerjakan pekerjaan yang sama Kebaikan struktur organisasi fungsional diantaranya : Program terarah Anggaran, personalia, dan sarana tepat dan sesuai Kenaikan pangkat pejabat fungsional cepat
Keburukan struktur organisasi fungsional diantaranya : Pejabat fungsional bingung dalam mengikuti prosedur administrasi Koordinasi sulit dilaksanakan Pangkat pejabat fungsional lebih tinggi dibandingkan kepala unit sehingga inspeksi sulit dilaksanakan Sumber yang diambil: Struktur Organisasi Lini Struktur Organisasi Fungsional
Organisasi Staf & Lini-Staf December 31st, 2009 Karena organisasi adalah suatu hal yang dinamis yang harus pula mampu menyesuaikan diri dengan kedinamisan masyarakat, maka dewasa ini pada dasarnya dikenal empat macam bentuk organisasi. Ttentu masing-masing bentuk mempunyai kekuatan atau kebaikan dan kelemahan atau kekurangan sendiri-sendiri. Keempat bentuk organisasi itu adalah : 1. Organisasi lini (line organization). 2. Organisasi lini dan staf (line and staff organization). 3. Organisasi fungsional (functional organization). 4. Organisasi tipe panitia (Committee-type of organization). 1
Tetapi dalam pembahasan ini akan dibahas secara ringkas mengenai Organisasi Lini serta Organisasi Lini dan Staff, agar kiranya dapat relevan dengan judul di atas.
ORGANISASI LINI DAN STAFF A. Ciri-Ciri Organisasi Lini dan Staff Organisasi lini dan staf mempunyai ciri-ciri pokok sebagai berikut: 1. Organisasinya besar dan kompleks. 2. Jumlah karyawannya besar. 3. Hubungan yang bersifat langsung (face-to-face) tidak mungkin bagi seluruh anggota organisasi. 4. Terdapat dua kelompok besar karyawan dalam organisasi yaitu: a. Sekelompok orang yang melaksanakan tugas-tugas pokok organisasi dalam rangka pencapaian tujuan dan kelompok orang ini dikenal dengan predikat karyawan lini (line personnel). b. Sekelompok orang yang sifat tugasnya menunjang pelaksanaan tugas pokok, baik olkarena keahlian dan bersifat menasehati, maupun melalui pemberian jasa-jasa penunjang kepada unit- unit operasional dalam bentuk auxilliary services seperti di bidang kepegawaian, bidang keuangan, bidang perlengkapan, peralatan dan sebagainya. Kelompok orang ini biasanya dikenal dengan predikat karyawan staf (staff personnel) yang bertanggung jawab atas pelaksanaan fungsi-fungsi staf (staff functions). Kelompok staf ini digolongkan kepada dua jenis, yaitu mereka yang melaksanakan fungsi menasehati (advisory role) dan yang kedua adalah mereka yang tergolong sebagai ancillary personnel. Menggolongkan para karyawan dalam satu organisasi pada dua kelompok di atas sama sekali tidak berarti bahwa satu kelompok lebih penting daripada kelompok lainnya. Dilihat dari beratnya tanggung jawab masing-masing untuk menjamin tercapainya tujuan yang telah ditentukan dengan cara yang lebih efisien, efektif dan ekonomis, kedua kelompok ini mempunyai berat tanggung jawab yang seimbang. Hal ini perlu ditegaskan karena masih terdapat pendapat yang mengatakan bahwa peranan kelompok lini lebih penting daripada peranan kelompok staf. 5. Spesialisasi yang beraneka ragam diperlukan dan dipergunakan secara optimal. 5
B. Kebaikan Organisasi Lini dan Staf Adapun kebaikan-kebaikan dari bentuk organisasi lini dan staf antara lain adalah : 1. Adanya pembagian tugas yang jelas antara kelompok lini yang melaksanakan tugas pokok dan kelompok staf yang melaksanakan tugas penunjang. 2. Bakat yang berbeda-beda dari para anggota organisasi dapat dikembangkan menjadi satu spesialisasi. 3. Koordinasi mudah dijalankan dalam setiap kelompok kerja golongan karyawan. 4. Disiplin serta biasanya memiliki moral yang cukup tinggi karena tugas yang dilaksanakan oleh seseorang biasanya sesuai dengan bakat, pendidikan dan pengalamannya. 5. Penerapan prinsip the right man in the right place doing the right job at right time lebih mudah dijalankan. 6. Bentuk organisasi ini dapat dipergunakan oleh organisasi yang bagaimanapun besarnya, apapun tujuannya dan betapapun kompleksnya struktur organisasinya. 6
C. Kelemahan Organisasi Lini dan Staf Meskipun banyak kebaikan-kebaikan dari bentuk ini, namun tidak juga terlepas dari kelemahan- kelemahan tertentu, seperti: 1. Bagi para pelaksana tingkat operasional, sering tidak jelas mana yang datang dari atas - yang bersifat perintah dan mana pula yang bersifat nasehat-. Hal demikian sering timbul karena ada atasan yang telah ditentukan dalam line of command yang mempunyai wewenang komando (command authority), sedang di pihak lain para pelaksana operasional itu dihadapkan pula pada pimpinan staf yang meskipun hanya berhak memberikan nasehat -yang mana nasehat itu didasarkan atas wewenang furfgsional (functional authority)-. 2. Perintah dari kedua jenis hirarkhi ini tidak selalu seirama karena belum tentu kedua jenis hirarkhi itu memandang sesuatu hal dari kaca mata yang sama. Meskipun demikian, untuk organisasi modern sekarang ini bentuk organisasi lini dan staf dipandang sebagai bentuk yang paling cocok untuk dipergunakan. 7
Sumber: Peranan Staf Dalam Managemen, Sondang Siagin, cetakan VI Enka Parahiyangan Jakarta, Gunung Agung Jakarta.