Anda di halaman 1dari 15

Oleh : Satya Nagara

Pembimbing : dr. Junuda RAF, Sp.KJ. M,Kes.


Pendahuluan

Tepung sagu kaya dengan
karbohidrat (pati) namun
sangat miskin gizi lainnya.
Seratus gram sagu kering
setara dengan 355 kalori. Di
dalamnya rata-rata
terkandung 94 gram
karbohidrat, 0,2 gram
protein, 0,5 gram serat,
10 mg kalsium, 1,2 mg besi,
dan lemak, karoten, tiamin,
dan asam askorbat dalam
jumlah sangat kecil.
Serat pangan pada sagu memiliki
zat yang bisa berfungsi sebagai
pre-biotik, menjaga mikroflora usus,
meningkatkan kekebalan tubuh,
mengurangi resiko terjadinya
kanker usus.
Dalam bidang kedokteran jiwa,
beberapa penelitian menunjukkan
bahwa sagu baik dikonsumsi anak
autis dan dapat mencegah stress.
SAGU


Komponen yang sangat penting dari tepung sagu adalah
karbohidrat, kira-kira 92,5 persen dari bahan keringnya.

Tepung sagu pada kadar air 14,8 %mengandung protein 1,9 %,
lemak 0,3 %, karbohidrat 91,9 %, serat kasar 1,7 %.


Komposisi Kandungan Sagu

Sindroma yang ditandai dgn gangguan :
Komunikasi
Konsentrasi & Hiperaktif (ADHD)
Sosialisasi di Masyarakat
Yang biasanya terdapat pula perilaku yang
austik seperti bermain dalam dunia sendiri
dan tidak memperldulikan lingkungannya.

DSM IV
1. Terdapat salah satu dari ggn interaksi sosial,
berkomunikasi, pola minat perilaku terbatas
2. Perkembangan abnormal
3. Sebaiknya tidak dikelompokkan ke dalam
Rett Disorder, Childhood Integrative Disorder,
atu Asperger Syndrom
Penyebab Autisme
Gangguan
GIT
Virus
Ggn.
Fungsi
Imun
Genetik
Kelainan
organ
otak
Protein yang tidak tercerna sempurna mjd
peptide terserap ke dlm darah dan dapat
meracuni otak karena dapat berfungsi sbg false
transmitter tertangkap reseptor ditangkap
reseptor opioid berfungsi sbg opium atau
morfin.

Melimpahnya bahan yg bekerja sbg opium ke otak
terganggunya fungsi otak (persepsi, kognisi,emosi
dan perilaku)
Protein yang sulit dicerna dan sering diserap
sebagai peptide adalah :
Casein ( Protein yang berasal dr susu sapi)
Gluten, Protein gandum

- Casein bila diserap kedalam otak berubah menjadi
casomorphin
- Gluten berubah menjadi gliadinomorphin atau
gluteomorphin

- Penderita autisme kehilangan fungsi dari enzim
DDPIV (dipeptil-pepidase IV) yang bertanggung
jawab memecah peptida tersebut.



Sebagian besar penderita autis intoleransi terhadap casein dan gluten,
sehingga memerlukan diet bebas protein casein, gluten dan eliminasi gula
sederhana dilaporkan sering memberikan hasil yang menggembirakan
Gluten adalah protein lengket dan elastis yang terkandung di dalam beberapa
jenis serealia, terutama gandum, jewawut (barley), rye, dan sedikit dalam
oats. Jadi, gluten ada dalam roti, biskuit, pasta, sereal sarapan (breakfast
cereal), mi, dan semua jenis makanan yang terbuat dari tepung terigu.
Beras, Sagu dan jagung tidak mengandung gluten. Sehingga sagu baik
diberikan unuk anak penderita autisme sehingga tidak merangsang proses
alergi yang dapat memperberat gejala autisme.
Diet Bebas Gluten/Bebas Casein untuk
Autisme

adalah salah satu dari
beberapa pengobatan
alternatif untuk anak autis
penghapusan ketat semua
makanan yang
mengandung gluten dan
casein
banyak orangtua dari anak-anak autis masih memilih
untuk menawarkan diet BGBC . Diantara manfaatnya,
mereka melaporkan perubahan dalam ucapan dan
perilaku.
Bagaimana diet bebas gluten/bebas
casein untuk autisme bekerja?
Anak-anak dengan autisme , menurut teori , proses peptida
dan protein dalam makanan yang mengandung gluten dan
kasein berbeda dari orang lain. Secara hipotesis, perbedaan
ini dalam pengolahannya dapat memperburuk gejala autis .
Beberapa percaya bahwa otak memperlakukan protein ini
seperti bahan kimia seperti candu. Reaksi kimia ini , mereka
mengatakan , memimpin anak untuk bertindak dengan cara
tertentu .

Mungkin ada beberapa manfaat ilmiah untuk alasan di balik
diet bebas gluten/ bebas casein . Para peneliti telah
menemukan tingkat abnormal peptida dalam cairan tubuh
dari beberapa orang yang memiliki gejala autisme
Manfaat lain sagu dalam kedokteran
jiwa
Sebuah penelitian mengatakan bahwa Sago
palm, atau Metroxylon sagu, adalah tanaman
serbaguna yang mampu mentolerir banyak
tekanan, yang menunjukkan bahwa sebagian
besar transkrip gen sagu yang terlibat dalam
metabolisme dan Toleransi stress. Sehingga,
mengkonsumsi sagu dapat membantu
mencegah stress.
11

Anda mungkin juga menyukai