Tepung sagu kaya dengan karbohidrat (pati) namun sangat miskin gizi lainnya. Seratus gram sagu kering setara dengan 355 kalori. Di dalamnya rata-rata terkandung 94 gram karbohidrat, 0,2 gram protein, 0,5 gram serat, 10 mg kalsium, 1,2 mg besi, dan lemak, karoten, tiamin, dan asam askorbat dalam jumlah sangat kecil. Serat pangan pada sagu memiliki zat yang bisa berfungsi sebagai pre-biotik, menjaga mikroflora usus, meningkatkan kekebalan tubuh, mengurangi resiko terjadinya kanker usus. Dalam bidang kedokteran jiwa, beberapa penelitian menunjukkan bahwa sagu baik dikonsumsi anak autis dan dapat mencegah stress. SAGU
Komponen yang sangat penting dari tepung sagu adalah karbohidrat, kira-kira 92,5 persen dari bahan keringnya.
Tepung sagu pada kadar air 14,8 %mengandung protein 1,9 %, lemak 0,3 %, karbohidrat 91,9 %, serat kasar 1,7 %.
Komposisi Kandungan Sagu
Sindroma yang ditandai dgn gangguan : Komunikasi Konsentrasi & Hiperaktif (ADHD) Sosialisasi di Masyarakat Yang biasanya terdapat pula perilaku yang austik seperti bermain dalam dunia sendiri dan tidak memperldulikan lingkungannya.
DSM IV 1. Terdapat salah satu dari ggn interaksi sosial, berkomunikasi, pola minat perilaku terbatas 2. Perkembangan abnormal 3. Sebaiknya tidak dikelompokkan ke dalam Rett Disorder, Childhood Integrative Disorder, atu Asperger Syndrom Penyebab Autisme Gangguan GIT Virus Ggn. Fungsi Imun Genetik Kelainan organ otak Protein yang tidak tercerna sempurna mjd peptide terserap ke dlm darah dan dapat meracuni otak karena dapat berfungsi sbg false transmitter tertangkap reseptor ditangkap reseptor opioid berfungsi sbg opium atau morfin.
Melimpahnya bahan yg bekerja sbg opium ke otak terganggunya fungsi otak (persepsi, kognisi,emosi dan perilaku) Protein yang sulit dicerna dan sering diserap sebagai peptide adalah : Casein ( Protein yang berasal dr susu sapi) Gluten, Protein gandum
- Casein bila diserap kedalam otak berubah menjadi casomorphin - Gluten berubah menjadi gliadinomorphin atau gluteomorphin
- Penderita autisme kehilangan fungsi dari enzim DDPIV (dipeptil-pepidase IV) yang bertanggung jawab memecah peptida tersebut.
Sebagian besar penderita autis intoleransi terhadap casein dan gluten, sehingga memerlukan diet bebas protein casein, gluten dan eliminasi gula sederhana dilaporkan sering memberikan hasil yang menggembirakan Gluten adalah protein lengket dan elastis yang terkandung di dalam beberapa jenis serealia, terutama gandum, jewawut (barley), rye, dan sedikit dalam oats. Jadi, gluten ada dalam roti, biskuit, pasta, sereal sarapan (breakfast cereal), mi, dan semua jenis makanan yang terbuat dari tepung terigu. Beras, Sagu dan jagung tidak mengandung gluten. Sehingga sagu baik diberikan unuk anak penderita autisme sehingga tidak merangsang proses alergi yang dapat memperberat gejala autisme. Diet Bebas Gluten/Bebas Casein untuk Autisme
adalah salah satu dari beberapa pengobatan alternatif untuk anak autis penghapusan ketat semua makanan yang mengandung gluten dan casein banyak orangtua dari anak-anak autis masih memilih untuk menawarkan diet BGBC . Diantara manfaatnya, mereka melaporkan perubahan dalam ucapan dan perilaku. Bagaimana diet bebas gluten/bebas casein untuk autisme bekerja? Anak-anak dengan autisme , menurut teori , proses peptida dan protein dalam makanan yang mengandung gluten dan kasein berbeda dari orang lain. Secara hipotesis, perbedaan ini dalam pengolahannya dapat memperburuk gejala autis . Beberapa percaya bahwa otak memperlakukan protein ini seperti bahan kimia seperti candu. Reaksi kimia ini , mereka mengatakan , memimpin anak untuk bertindak dengan cara tertentu .
Mungkin ada beberapa manfaat ilmiah untuk alasan di balik diet bebas gluten/ bebas casein . Para peneliti telah menemukan tingkat abnormal peptida dalam cairan tubuh dari beberapa orang yang memiliki gejala autisme Manfaat lain sagu dalam kedokteran jiwa Sebuah penelitian mengatakan bahwa Sago palm, atau Metroxylon sagu, adalah tanaman serbaguna yang mampu mentolerir banyak tekanan, yang menunjukkan bahwa sebagian besar transkrip gen sagu yang terlibat dalam metabolisme dan Toleransi stress. Sehingga, mengkonsumsi sagu dapat membantu mencegah stress. 11