Langkah-langkah Epistemologi menurut alm. Prof. Soekardjono: 1. Informasi, merupakan kebutuhan yang mendasar bagi upaya pembuatan konsepsi. 2. Persepsi, anggapan awal, yang timbul sebagai hasil kerja daya nalar yang bekerja pada kesesuaian. 3. Responsi, reaksi atas informasi yang diterima yang akan sangat mempengaruhi konsep yang dihasilkan. 4. Browsi, memilah informasi, baik atau buruk, perlu atau tidak perlu. 5. Konsepsi, merupakan fokus yang hendak dicapai. 6. Deskripsi, menyatakan suatu gambaran atau nilai-nilai yang dicapai dalam konsepsi itu. 7. Preskripsi, rumusan, berupa ketentuan-ketentuan yang masih berupa hipotesa.
1. Informasi
Di sini penulis mengambil informasi dari sebuah forum diskusi di web. Di sana, sang pemberi informasi menuliskan artikel mengenai mengapa kapal laut bisa mengapung. Teks lengkapnya adalah sebagai berikut: Pernah tidak kita membayangkan, atau berpikir waktu melihat kapal feri, kapal tanker bahkan kapal titanic sekali pun, bagaimana bisa kapal tersebut dapat mengapung di laut. Mengingat bahwa kapal tersebut mangangkut beban berton-ton namun kapal tersebut dapat mengapung dan dapat mengarungi laut. Coba bandingkan dengan tubuh kita yang misalkan kita mempunyai berat 65 kg, di mana berat kita jauh lebih ringan dari kapal tersebut. Namun coba kita nyebur ke laut, apakah kita bisa mengambang? Atau malah tenggelam?? Pastinya saya bisa langsung jawab bahwa anda akan tenggelam. Prinsip dari itu semua adalah densitas atau massa jenis. Benda dapat mengapung apabila memiliki densitas yang lebih kecil. Sebagai contoh minyak memiliki densitas yang lebih kecil dari air, maka minyak akan selalu berada di permukaan air. Es batu terlihat mengapung pada air, hal ini disebabkan karena es batu tersebut memiliki densitas yang lebih rendah dari air. Namun kenapa, bukannya es batu merupakan air yang berbentuk padat, harusnya memiliki densitas yang sama? Memang betul sama-sama dari air, namun densitas merupakan fungsi suhu, sehingga apabila ada perubahan suhu maka terjadi perubahan densitas. Air memiliki densitas 1000 kg/m 3 , coba kita ambil bahan besi sebagai komponen utama dari kapal yang memiliki densitas 7900 kg/ 3 . Dari data tersebut sudah terlihat bahwa besi memiliki densitas yang jauh lebih besar dari air, artinya harusnya besi itu tenggelam di dalam air. Coba kita tulis kembali rumus densitas :
dengan = densitas ; m = massa; v = volume Dari rumus tersebut bisa terlihat bahwa densitas merupakan fungsi dari massa dan volume, apabila kita memperbesar volume benda namun massanya tetap, maka akan kita peroleh densitas yang lebih kecil. Apabila besi yang akan buat sebagai kapal kita buat dengan volume 10 kali lebih besar, maka akan kita peroleh densitas 790 kg/m 3 . Untuk lebih mudah memahaminya, coba kita ambil contoh drum kosong yang apabila kita tutup rapat, apabila kita masukkan ke air maka akan mengapung, dengan syarat tidak ada kebocoran sehingga air tidak dapat masuk ke dalam drum tersebut.
2. Persepsi Di sini penulis menangkap 2 poin yang disampaikan oleh pemberi informasi. Pertama, suatu benda bisa mengapung jika memiliki massa jenis lebih kecil dibanding zat cairnya. Kedua, agar bisa mengapung di air, besi kapal dibuat dengan volume lebih besar sehingga memiliki massa jenis lebih kecil daripada massa jenis air.
3. Responsi
Responsi didapat melalui komentar-komentar yang diberikan dalam forum diskusi tersebut. Komentar-komentar yang diberikan antara lain
hmmmm..... keren infonya... oya.... mengenai... perbesaran volume yg dilakukan, bukannya akan menambah massa? drum yang diletakkan di atas air, tidak tenggelam karena berlaku hukum archimedes... dimana, massax berkurang karena adanya udara di dalam drum.... sehinnga, massa jenisnya lebih ringan dari air.... ini disebabkan karena gaya apungnya....
Menurut saya penjelasan di atas harus lebih diperhatikan lagi. Pada keadaan ideal (anggap tidak ada perubahan suhu atau pengaruh lingkungan), massa jenis suatu benda relatif konstan. Walaupun anda memperbesar volume benda, tentu akan menambah material padanya sehingga massa benda juga naik yang menyebabkan massa jenis benda relatif konstan. Yang menyebabkan kapal tetap mengapung adalah karena adanya buoyant force (gaya apung) dari fluida kepada kapal yang disebabkan oleh adanya perpindahan massa air yang cukup besar akibat volume kapal yang besar sehingga hal ini menimbulkan gaya angkat yang besar pada kapal (ingat hukum archimedes, gaya ke atas benda disebabkan oleh perpindahan massa dan volume air yang sebanding dengan besarnya massa dan volume benda). Yang kedua, disebabkan karena bentuk kapal yang agak cekung sehingga lebih banyak permukaan air yang menyentuh dasar kapal. Coba saja bayangkan sebuah perahu kayu dan balok kayu, walaupun memiliki massa yang sama tetapi ketika diletakkan pada permukaan air maka perahu kayu akan terapung sedangkan balok kayu akan tenggelam. Adanya rongga udara juga mempengaruhi karena dengan volume yang sama dengan kapal pejal, akan menghasilkan massa jenis yang berbeda. Dimana kapal berongga tentu memiliki massa jenis yang lebih kecil ketimbang kapal pejal.
kalau gitu gimana caranya agar manusia memiliki densitas yang lebih kecil dari air tanpa alat apapun sehingga manusia dapat mengapung layaknya kapal laut? Kalau berenang dengan memakai pemberat di kepala, manusia akan mengapung secara terlentang,
Pernahkah anda berenang di laut? kalau anda perhatikan bahwa sebenarnya manusia tetap bisa mengapung di laut walaupun tidak memakai alat bantu sekalipun, asalkan ia tidak banyak gerak (aktifitas) yang sifatnya melawan buoyant force yang bekerja padanya. Tapi kenapa ada baju pelampung, tujuannya adalah agar orang-orang yang tidak bisa berenang, yang cenderung terlalu banyak gerak dalam air juga bisa tetap terapung. Alasannya yaitu dengan memakai baju pelampung, maka kita menambah volume yang besar pada tubuh kita, walaupun massa bertambah kecil karena massa udara yang kecil. Dari sini kita melihaat bahwa massa jenis kita bisa jadi lebih kecil ketimbang massa jenis kita sebelumnya. Mungkin juga bisa diaplikasikan ke helm khusus untuk tersebut. Semoga menjawab pertanyaan. Salam
Ada dua cara supaya benda mengapung di air yaitu memperkecil densitas total benda tersebut atau memperbesar densitas air di sekitarnya.
Memperbesar massa jenis air? Gimana caranya? Dengan mengurangi udara yang tersimpan dalam air kah?
dengan menambah kadat zat terlarut dalam air, misal kadar garam, kadar logam, atau lainnya.
4. Browsi
Komentar pertama banyak memiliki cacat dalam berbagai pernyataannya sehingga tidak dapat diandalkan. Namun, komentar ini berisi informasi yang penting menurut penulis bahwa benda dapat mengapung karena berlaku hukum Archimedes. Sayangnya tidak dijelaskan apa itu hukum Archimedes. Komentar kedua melengkapi catatan pada komentar pertama, yakni hukum Archimedes berbunyi gaya ke atas benda disebabkan oleh perpindahan massa dan volume air yang sebanding dengan besarnya massa dan volume benda. Kemudian juga terdapat informasi bahwa Yang menyebabkan kapal tetap mengapung adalah karena adanya buoyant force (gaya apung) dari fluida kepada kapal yang disebabkan oleh adanya perpindahan massa air yang cukup besar akibat volume kapal yang besar sehingga hal ini menimbulkan gaya angkat yang besar pada kapal. Yang kedua, disebabkan karena bentuk kapal yang agak cekung sehingga lebih banyak permukaan air yang menyentuh dasar kapal. Sedangkan untuk analogi balok kayu dan perahu kayu masih sulit dimengerti. Komentar ketiga tidak penting. Dan pernyataan mengenai pemberat di kepala sangat aneh dan sulit dimengerti. Pada komentar keempat penulis menangkap maksud yang sama dengan komentar kedua. Walaupun terdapat cacat pada pernyataan massa orang yang memakai pelampung bertambah kecil karena massa udara yang kecil. Pernyataan ini tidak bisa diterima karena dengan memakai pelampung seharusnya menambah massa walaupun massa yang ditambahkan sangat kecil. Mungkin maksud sang komentator adalah massa jenis orang yang memakai pelampung lebih kecil. Komentar lainnya memiliki maksud yang kurang lebih sama dengan komentar sebelumnya.
5. Konsepsi
Dalam permasalahan kali ini, penulis memiliki 1 fokus yaitu apa syarat suatu benda bisa mengapung di permukaan air atau fluida.
6. Deskripsi
Dengan mengatahui syarat-syarat sebuah benda bisa mengapung di permukaan air, maka akan diketahui juga bagaimana membuat sebuah benda yang notabene tenggelam dalam air seperti besi bisa menjadi terapung di air seperti kapal laut.
7. Preskripsi
Berdasarkan informasi-informasi yang didapatkan penulis dan setelah memilah-milah informasi-informasi tersebut, penulis menyimpulkan bahwa benda bisa terapung karena gaya apung air sama dengan berat benda. Besar gaya apung air ini sebanding dengan berat air yang dipindahkan oleh benda dengan kata lain berat air dengan volume yang sama dengan volume benda yang tercelup dalam air. Kapal laut bisa mengapung karena terdapat rongga udara dalam lambung kapal. Rongga udara ini menyebabkan volume air yang dipindahkan oleh bagian kapal yang tercelup sangat banyak sehingga gaya apung air bisa menyamai berat seluruh kapal beserta isinya termasuk udara didalamnya sebelum kapal tercelup seluruhnya.
Web Rujukan http://www.forumsains.com/fisika/artikel-forsa-bagaimana-kapal-laut-mengapung/