Anda di halaman 1dari 17

LAPORAN KASUS : Seorang Pemuda Dewasa dengan

Luka dan Memar

KELOMPOK X
STEPHANIE C. FERNANDEZ
030.10.260

030.10.274

SYARFINA ROSYADAH

VIVI NURVIANTI

030.10.262

030.10.276

TAHTAWI RIFAI RIDHO

WENNY WIJAYA

030.10.264

030.10.278

TIARA HANA KEISHA

YELSEN SUMALIM

030.10.266
030.10.268

TRI ARIYANI ASTUTI

030.10.270

030.10.272

030.10.280

YOSEPHINE WIRANATA

TOMMY
TRIAN SATRIO

ULLY AMRI SUHARYATI

030.10.282
YOSHUA ADHINUGRAHA M
030.10.284
YUDHIA PRATAMA

030.10.286

Universitas Trisakti
Grogol, Jakarta Barat
14 Juli 2011

BAB I
Pendahuluan
Dalam kehidupan sehar-hari, manusia sering mengalami luka, naik
itu disebabkan oleh tindakan tidak disengaja ataupun yang bersifat
kecelakaan, maupun yang bersifat disengaja. Dalam makalah
diskusi pertama MP 8 ini dibahas mengenai seorang pemuda dewasa
yang terlibat tawuran sehingga mengalami luka-luka pada sejumlah
bagian tubuhnya. Sebelum membahas dalam mengenai luka,
kelompok kami akan mendahului dengan penjelasan mengenai
tawuran. Tawuran atau tubir adalah istilah yang sering digunakan
masyarakat Indonesia,

khususnya

di

kota-kota

besar

sebagai

perkelahian atau tindak kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok


atau suatu rumpun masyarakat. Penyebab tawuran sangat beragam,
mulai dari hal sepele sampai hal-hal serius yang menjurus pada
tindakan bentrok. Biasanya pada tawuran dapat timbul korban lukaluka yang mengkin diakibatkan salah satu dari hal berikut: terkena
pukulan benda tumpul seperti batu atau batang kayu, luka sayatan
benda tajam, luka akibat tembakan, maupun luka-luka lainnya. Hal
ini selanjutnya membawa kelompok pada kasus pemuda tadi yang
mengalami luka-luka, dan pada pembahasan mengenai luka dan halhal lain seputar luka itu sendiri.

BAB II
Laporan Kasus
Seorang pemuda dewasa AB diantar oleh polisi ke PMT. Penderita
menderita:
1. Luka terbuka di lengan bawah kanan

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 3

2. Memar di belakang kepala


Polisi mengatakan akibat tawuran

warga

kampung

A.

Anda

kebetulan sedang jaga di PMT (UGD).

BAB III
Pembahasan
1) Luka
Luka atau vulnera adalah terjadinya gangguan kontinuitas
suatu jaringan, sehingga terjadi

pemisahan jaringan yang

semula normal.Berdasarkan etiologinya luka dapat disebabkan


oleh beberapa hal yaitu :
a. Trauma mekanis yang disebabkan karena tergesek,
terpotong, terpukul, tertusuk, terbentur, dan terjepit.
b. Trauma elektris dengan penyebab cedera listrik dan
petir.
c. Trauma termis disebabkan oleh panas dan dingin
d. Trauma kimia disebabkan oleh zat kimia yang bersifat
asam dan basa, serta zat iritatif dan korosif lainnya.

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 4

Jenis- jenis luka di bagi atas dua bagian , yaitu luka tertutup
( close wound) dan luka terbuka (open wound).

Luka tertutup yaitu ; luka dimana tidak terjadi hubungan


antara luka dengan dunia luar. Contohnya ; luka memar (
vulnus contusum) dan Vulnus traumaticum.
-Vulnus Contusum (luka memar/ kontusio)
disebabkan

oleh

trauma

tumpul.Akibat

trauma

tumpul yang cukup keras terjadi kerusakan jaringan


di

bawah

permukaan

permukaan
tetap

kulit,

utuh.

sedangkan

Jaringan

yang

kulit

di

rusak

di

sebelah dalam bervariasi, tergantung dari berapa


kerasnya

trauma

pembengkakan

yang

dan

dialami.Luka

nyeri.

Pembuluh-

ini

diikuti

pembuluh

darah kecil di kulit biasanya ikut rusak sehingga


darah keluar dari pembuluh darah ke jaringan.Daerah
ini kemudian bergerak ke arah permukaan kulit
sehingga

warna

kulit

berubah

dari

kemerahan

menjadi biru kehitaman, karena darah telah keluar


dari pembuluh darah itu mengandung sedikit oksigen.
- Vulnus Traumaticum
terjadi di dalam tubuh tetapi tidak tampak dari luar.
Bila jaringan yang rusak cukup banyak maka terjadi
suatu gumpalan yang berisi darah disebut hematom.
Bila

mengenai

organ

vital

maka

pasien

dapat

meninggal mendadak.Contoh luka ini pada benturan


di dada, perut, leher dan kepala yanag dapat
menyebabkan kerusakan organ-organ dalam.

Luka terbuka, yaitu : luka dimana terjadi hubungan


antara luka dengan dunia luar.Contohnya:
1. Vulnus Excortasio (luka lecet) : Luka yang paling
ringan dan paling mudah sembuh. Ter jadi karena
gesekan

tubuh

dengan

benda-benda

keras

dan

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 5

kasar.contohnya: semen dan aspal. Terjadi kehilangan


permukaan kulit yang paling luar
2.Vulnus Scissum/ Incisivum (luka sayat): Terjadi karena
tersayat benda tajam seperti pisau, silet dan lainlain.Sayatan ini akan memotong mulai dari kulit, otot di
bawah kulit, pembuluh-pembuluh darah dan saraf.Pinggir
luka tajam dan rata, dasarnya sempit.Bila memotong
pembuluh darah, maka darah akan sukar berhenti
karena sukar terbentuk cincin trombosit.
3.Vulnus Laceratum (Luka robek) : Biasanya disebabkan
benda-benda

tumpul,

tepi

luka

tidak

rata

dan

perdarahan sedikit karena mudah terbentuk cincin


trombosit akibat pembuluh darah yang memar dan
hancur.
4. Vulnus Punctum (luka tusuk): Luka ini disebabkan oleh
benda runcing memanjang,seperti : pisau, paku, dan
tombak.Dari
dalamnya

luar

luka

mungkin

ini

rusak

tampak
berat.

kecil,

tetapi

Derajat

di

bahaya

tergantung benda yang menusuk (besarnya, kotornya)


dan

daerah

yang

tertusuk.Luka

tusuk

di

daerah

abdomen atau thorax sering disebut Vulnus penetratum


(luka tembus).Terpenting pemeriksaan untuk mencari
organ yang terkena dan menentukan tingkat bahaya
kerusakan tersebut.Pada luka ini sebaiknya dilakukan
tindakan eksplorasi.
5. Vulnus Caesum ( Luka robek) : Luka ini disebabkan
oleh benda tajam yang besar seperti golok. Luka ini
biasanya

besar, tepi tajam dan rata, luka

sering

terkontaminasi oleh karena itu kemungkinan infeksi lebih


besar.
6. Vulnus Sclopetorum (luka tembak) : terjadi karena
tembakan, dan granat.Tepi luka tidak teratur.Corpus
alienum (benda asing) dapat dijumpai dalam luka,

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 6

misalnya pecahan granat, anak peluru.Kemungkinan


infeksi bakteri anaerob dan gangren gas lebih besar.
7.Vulnus Morsum (luka gigitan): disebabkan oleh gigitan
binatang

atau

manusia.Bentuk

luka

tidak

teratur

,tergantung dari bentuk penggigit.Luka akibat gigitan


manusia

lebih

mengandung

berbahaya

kuman

karena

patogen

mulut

seperti

manusia

:stafilokokus,

streptokokus, Clostridium tetani dan lain-lain.


Pembagian luka menurut Anglo-Saxon (Inggris):
1. Abrasi

Luka

paling

superfisial

dengan

sedikit

perdarahan. Bila tak terinfeksi, keropeng terjadi dalam


beberapa hari.Keropeng jaringan terganggu hingga
terjadi epitelisasi. Keropeng yang dibiarkan lepas
sendiri akan meminumumkan cacat luka (sikatriks).
2. Laserasi :bentuk luka tidak teratur, karena ditimbulkan
oleh benda-benda tumpul. Tepi luka bervariasi dari rata
hingga tidak teratur.
3. Penetrating Wound : Terjadi karena benda tajam atau
peluru.Luka dapat besar atau kecil, tergantung atas
benda penyebabnya.
4. Avulsi : Luka berbentuk flap bila sirkulasi flap baik
maka luka sembuh.Bila sirkulasi buruk maka mudah
terjadi nekrosis.
5. Open Crushing Injury : Gabungan dari keempat jenis
luka di atas.
Tanda- Tanda Luka di bagi atas :
1.Tanda-tanda Umum:
a. Shock : terjadi akibat kegagalan sirkulasi perifer
dengan tanda-tanda yaitu : tekanan darah turun hingga
tidak teratur, nadi kecil tidak teraba, keringat dingin dan
lemah, kesadaran menurun hingga tidak sadar.Shock
bisa disebabkan oleh rasa nyeri dan perdarahan.

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 7

b. Crushing Syndrome: terjadi akibat banyaknya daerah


yang hancur, misalnya otot-otot pada daerah luka,
sehingga mioglobion turut hancur dan menumpuk di
ginjal yang mengakibatkan kelainan yang disebut Lower
nephron

nephrosis.Tanda-tandanya

yaitu:

Urine

berwarna merah, Oliguria hingga anuria dan ureum


meningkat.
2. Tanda- tanda Lokal
a.

Rasa

nyeri

disebabkan

oleh

lesi

pada

sistem

saraf.Pada luka-luka besar sering terasa tidak nyeri


karena gangguan sensibilitas akibat shock setempat
pada jaringan tersebut.
b.Perdarahan : banyaknya perdarahan ini tergantung
atas vaskularisasi daerah luka dan banyak pembuluh
darah yang terpotong/ rusak. Jenis perdarahan ada 3
yaitu :
-Perdarahan parenkimatosa, yaitu perdarahan yang
berasal dari kapiler, tidak berbahaya, kecuali bila
terjadi pada organ-organ visera
-Perdarahan venosa, yaitu perdarahan yang berasal
dari vena,tidak terlalu berbahaya kecuali pada
daerah yang banyak varices.
-Perdarahan

arterial,

yaitu

Perdarahan

yang

berasal dari arteri, sifat perdarahannya memancar


dan seirama dengan denyut nadi penderita.Bila
tidak diatasi dapat menyebabkan shock hingga
kematian.
Pada kasus ini yang menjadi masalah adalah :penderita
tersebut memiliki luka terbuka di lengan bawah kanan dan
memar di belakang kepala.(1)
a. Jenis-jenis Jahitan Luka

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 8

Jenis

jahitan

dalam

pembedahan

banyak

sekali.Dikenal

beberapa jahitan sederhana ,yaitu jahitan terputus , jahitan


kontinu ,dan jahitan intradermal.
Jahitan Terputus
Terbanyak digunakan karena sederhana dan mudah.Tiap
jahitan disimpul sendiri.Dapat dilakukan pada kulit atau
bagian tubuh lain,dan cocok untuk daerah yang banyak
bergerak karena tiap jahitan saling menunjang satu
dengan lain.
Jahitan Kontinu
Sering disebut doorloven.Simpul hanya pada ujungujung jahitan,jadi hanya dua simpul.Bila salah satu
simpul

terbuka,maka

jahitan

akan

terbuka

seluruhnya.Jahitan ini jarang dipakai untuk menjahit


kulit.Secara kosmetik bekas luka jahitan seperti pada
jahitan terputus.Jahitan kontinu dapat dilakukan lebih
cepat dari jahitan terputus.
Jahitan Intradermal
Memberikan hasil kosmetik yang paling bagus(hanya
berupa satu garis saja).Tidak dapat dipakai untuk daerah
yang banyak bergerak.Paling baik untuk wajah.Terdapat
berbagai modifikasi jahitan intradermal ini.Diperlukan
banyak

latihan untuk

memahirkan cara penjahitan

intradermal ini.(2)
b. Pemeriksaan Luka
ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)
PRESENTASI KASUS
I.IDENTITAS PASIEN
Nama:
Alamat:
Umur:
Jenis kelamin:
ANAMNESIS (AUTOANAMNESIS)
A. K e l u h a n U t a m a : l u k a t e r b u k a d a n m e m a r d i b e l a k a n g
kepala.
.Keluhan Tambahan : Tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 9

Keadaan Umum :
K e s a d r
BB/TB
Tekanan darah

Nadi
Suhu
Pernafasan
Inspeksi dan palapasi luka
*jenis luka
*kedalaman luka
*fungsional

Untuk pemeriksaan pada luka terbuka setelah diketahui


jenis luka tersebut, mulai dilakukan pertolongan pertama
seperti menghentikan perdarahan apabila luka masih
mengeluarkan darah.
Pada trauma kepala dalam kasus ini kita utamakan
dengan

melihat

kesadaran

pasien

sendiri,

lalu

menanyakan keluhan pasien secara subyektif, apakah


terasa pusing, mual, atau rasa ingin muntah, dan dari
mana asal rasa sakitnya.
Pemeriksaan kesadaran pasien dengan menggunakan:
- Pengecekan Glasgow Coma Scale:
* motorik
* verbal
* mata
Reflek-reflek fisiologis dan pathologisnya.
Harus dilakukan penanggulangan apabila terjadi
kelainan seperti berikut:
- Bila
terjadi
gangguan

pada

airway

harus

ditanggulangi dengan pemberian intubasi


Breathing (diberi O2 sesuai kebutuhan).
Circulation (bila tekanan darah kurang dari 90 mmHg

harus dilakukan transfusi darah.


Disability (dengan mengecek GSC, luka, anamnesis,

dan reaksi patologis lainnya.


Untuk pemeriksaan lebih lanjut dapat dilakukan tes
laboratorium seperti :
- Darah

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 10

- Ureum kreatinin
- Tes V Slany
Untuk trauma kepala

pada

kasus

ini

dilakukan

pemeriksaan penunjang yaitu CT-scan untuk melihat ada


atau tidaknya perdarahan intracranial.
Selain memeriksa kesadaran pasien, harus diperiksa
juga tanda vital lainnya seperti tekanan darah sistol
yang tidak lebih dari 90 mmHg, suhu tubuh tidak
melebihi 38 derajat, napas lebih dari 20 x.(3)
c. Penatalaksanaan UGD
i. Mempertahankan

tanda

vital

dari

pasien

yaitu:
1. Respirasi (Pulmoner): memeriksa jalur pernapasan
(meningkat, menurun atau normal), penting
diperhatikan bila pada pasien terjadi kesulitan
bernapas.
2. Sirkulasi (Kardiovaskuler): memeriksa tekanan
darah dan denyut nadi
3. Antibiotika
4. ATS (Anti Tetanus Serum): Menetralkan toksin yang
dihasilkan oleh Clostridium tetani dan digunakan
untuk memberikan kekebalan pasif sementara
terhadap tetanus.
ii. Pengobatansegerauntukpasien:
1. Memperbaiki volume darah
2. Menghilangkan rasa nyeri: pemberian obat
analgesik
3. Pemberian antibiotika: mencegah timbulnya infeksi
bakteri pada trauma
4. ATS (Anti Tetanus Serum): memberi kekebalan
sementara terhadap tetanus
5. Oksigenisasi: memenuhi kebutuhan oksigen dalam
tubuh dengan cara melancarkan saluran masuknya
oksigen atau memberikan aliran gas oksigen (O2).
6. Menghentikan perdarahan.
7. Pemeriksaasn foto rontgen.
iii. Pengobatan definitif

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 11

Luka tertutup, umumnya tak diperlukan tindakan


bedah. Bila terjadi ruptura otot atau ligamentum,
maka diperlukan tindakan bedah. Pemeriksaan
fisik sangat penting untuk mengetahui adanya
ruptura organ dalam. Untuk mengetahui adanya
perdarahan interna dipakai tes Von Slany yang
dilakukan
dengan
memeriksa
hemoglobin,
hematokrit, dan leukosit.
Luka terbuka, prinsipnya adalah mengubah luka
terkontaminasi menjadi luka bedah yang bersih.
Pemeriksaan dilakukan dengan menarik tepi luka
dan membukanya lebar-lebar, kemudian dilihat
apakah terdapat organ di bawahnya yang
terpotong. Periksa pula keadaan luka (bersih,
kotor, terkontaminasi, ada benda asing). Bila ada
perdarahan hentikan dengan pembalut tekan,
tampon dengan obat vasokonstriksi, diklem lalu
ligasi atau diathermi/koagulasi (menggunakan alat
khusus). Luka-luka di kepala tak usah
diklem/diikat, sebab dengan penjahitan yang rapat
dan tepat, perdarahan akan berhenti sendiri.
d. Komplikasi
Komplikasi yang dapat terjadi akibat luka terbuka antara
lain:
1.

Infeksi
Normalnya, pada luka terkandung bakteri, bahkan luka
yang dapat yang sembuh sendiri pun terkandung bakteri
dalam jumlah terbatas. Namun, keberadaan bakteri
dapat membahayakan bila jumlah bakteri bertambah
yang pada akhirnya akan menyebabkan komplikasi

2.

berupa infeksi.
Selulitis

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 12

Selulitis merupakan peradangan yang terjadi pada kulit


dan jaringan bawah kulit. Infeksi bakteri yang terjadi
pada luka dapat menyebabkan peradangan tersebut
yang pada akhirnya dapat menimbulkan komplikasi
3.

selulitis.(4)
Pembentukkan jaringan parut
Ketika
jaringan
terluka,

terjadi

mekanisme

penyembuhan luka dalam tubuh manusia. Namun bila


tubuh manusia tidak dapat membentuk jaringan yang
baru,

proses

penyembuhan

luka

hanya

berfungsi

sebagai proteksi yaitu dengan memadatkan serat-serat


jaringan pada kulit dan pada akhirnya menimbulkan
4.

jaringan parut.(5)
Gangren merupakan kematian dari

sebagian

atau

seluruh jaringan organ akibat


penurunan perfusi dengan darah
atau kerusakan jaringan karena
5.

infeksi

akhirnya menimbulkan pembusukkan.(6)


Hemorrhagi
Hemorrhagi
merupakan
keluarnya

yang

pada

darah

yang

berlebihan dari peredaran darah. Pada luka terbuka yang


berat, darah akan terus keluar dan dapat mengakibatkan
kekurangan darah. Akibat menurunnya volume darah
dalam tubuh, dapat terjadi komplikasi-komplikasi yang
6.

lainnya.(7)
Sepsis
Bila infeksi

dari

luka

terbuka

berlangsung

terus-

menerus, dapat terjadi sepsis yang merupakan suatu

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 13

kondisi di mana bakteri telah menyebar melalui aliran


7.

darah. (8)
Tetanus
Tetanus disebabkan oleh infeksi Clostridium tetani yang dapat terjadi
pada luka terbuka terutama dengan jenis luka tertusuk karena pada luka
tertusuk kerusakan yang lebih parah pada bagian dalam daripada
bagian luarnya sehingga menimbulkan kondisi anaerob.(9)

e. Cedera Kepala
Gejala :
1. Pusing
2. Muntah
3. Bingung
4. Tidak ingat kejadian sebelumnya
5. Bila tulang tengkorak retak keluar darah dari hidung dan
telinga
6. Perdarahan pada kulit kepala
7. Tidak sadar
Penanggulangan:
1. Bersihkan jalan nafas pada hidung, mulut terutama kalau
ada darah
2. Baringkan penderita, miringkan kepala bila ada muntah
3. Atasi pendarahan
4. Balut dengan kain kassa steril
5. Bila henti nafas dan henti jantung, lakukan RJP
Memar pada otak termasuk kedalam luka tertutup (vulnus
contussum) yang disebabkan oleh trauma tumpul. Akibat
trauma tumpul yang cukup keras terjadi kerusakan jaringan
dibawah permukaan kulit, sedangkan kulit dipermukaan tetap
utuh.

Jaringan

yang

rusak

disebelah

dalam

bervariasi,

tergantung dari berapa kerasnya trauma yang dialami. Luka ini


diikuti dengan pembekakan dan nyeri. Pembuluh-pembuluh

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 14

daraj kecil di kulit biasanya ikut rusak sehingga darah keluar


dari pembulu darah ke jaringan. Darah ini kemudian bergerak
ke arah permukaan kulit sehingga warna kulit berubah dari
kemerahan menjadi biru kehitaman, karena darah yang keluar
itu mengandung sedikit oksigen.(10)

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 15

BAB IV
Manfaat Diskusi
Manfaat

yang

didapat

dari

pembuatan

makalah

ini

adalah

mahasiswa menjadi lebih mengerti mengenai tahu tentang luka


(antara lain: definisi luka, jenis-jenis luka, penyebab luka), jenis
jahitan,

pemeriksaan

pasien

dengan

luka

(terutama

luka

kecelakaan), perbandingan dan perbedaan luka terbuka dan tertutp,


penatalaksanaan UGD untuk korban luka kecelakaan, komplikasi dari
luka, dan mengenai cedera kepala. Semua itu berguna sebagai
dasar dalam pembelajaran mahasiswa pada Modul Pengantar agar
dapat memahami materi-materi yang lebih mendalam lagi pada
Modul Organ pada semester selanjutnya. Diharapkan melalui
pemahaman dasar-dasar ini mahasiswa dapat belajar materi-materi
yang berhubungan dengan hal tersebut dengan lebih baik lagi,
hingga pada akhirnya ketika lulus, di masa depan dan dalam praktik
sebenarnya dapat mengaplikasikan ilmu yang

telah dipelajari

dengan baik.
UCAPAN TERIMAKASIH
Kami mengucapkan terima kasih kepada Tuhan Yang Maha Esa,
orang tua kami yang telah menyediakan sarana dan prasarana
untuk pengerjaan makalah ini, dosen-dosen MP7 yang telah
mengajar dan membimbing kami dalam memahami materi-materi,
teman-teman sekelas yang telah mendukung kami dan banyak pihak
lainnya yang telah membantu dan tak dapat kami sebutkan satu
persatu.

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 16

BAB V
DAFTAR PUSTAKA
1. Karakarta S. Bedah Minor.in; Oswari J,editor. Vulnera
.Jakarta:hipokrates,1996:18-23.
2. Karakarta S. Bedah Minor.in; Oswari J,editor. Vulnera
.Jakarta:hipokrates,1996:35-6.
3. www.kesehatankompasiana.com/medis/2011/02/02/pendarahan
intrakranial/
4. MD

Guidelines.

Open

Wound:

Complication.

Available

http://www.mdguidelines.com/open-wound/complications.

at:

Accessed

on 2011 Jul 13.


5. Wisegeek.

What

is

scar

tissue?.

[Update

2011

May].

Available

at:

http://www.wisegeek.com/ what-is-scar-tissue.htm. Accessed on 2011 Jul 13.


6. WD. Gangrene: Intro. Available at:
http://www.wrongdiagnosis.com/sym/gangrene.htm. Accessed on 2011 Jul 13.
7. Merriam-webster.
Hemorrhage.
Available
at:
http://www.merriamwebster.com/dictionary/ hemorrhage. Accessed on 2011 Jul 13.
8. Emedicinehealth. Sepsis (Blood Infection). Available at: http://www.emedicinehealth.
com / sepsis_blood_ infection/article_em.htm. Accessed on 2011 Jul 13.
9. Emedicinehealth. Tetanus. Available at: http://www.emedicinehealth.com/tetanus
/article_em.htm. Accessed on 2011 Jul 13.
10. EMedicine from WebMD. Bedah Saraf. Trauma : Perdarahan Epidural.
[Update 2010 Mar 9]. Available at :
http://emedicine.medscape.com/article/248840-overview. Accessed
on 2010 Nov 30

Laporan Makalah Kasus 1 MP 8 | 17

Anda mungkin juga menyukai