Anda di halaman 1dari 2

DARAH ADALAH

Laju endap darah kadang disebut pula kecepatan endap darah atau KED dan ESR dalam bahasa Inggris
Erithrocyte Sedimentation Rate. Laju Endap Darah merupakan suatu pengukuran kecepatan sel-sel
darah merah yang jatuh ke bagian dasar suatu tabung uji.
Proses pemeriksaan sedimentasi (pengendapan) darah ini diukur dengan memasukkan darah kita ke
dalam tabung khusus LED dalam posisi tegak lurus selama satu jam. Sel darah merah akan mengendap
ke dasar tabung sementara plasma darah akan mengambang di permukaan. Kecepatan pengendapan sel
darah merah inilah yang disebut LED. Atau dapat dikatakan makin banyak sel darah merah yang
mengendap maka makin tinggi Laju Endap Darah (LED)-nya
Tujuan pengujian ini adalah untuk mengetahui apakah ada penyakit infeksi / kolagen atau terjadi
keganasan. LED sering pula digunakan untuk membedakan jenis peradangan atau tingkat yang hampir
mirip dan sulit dibedakan. LED untuk mengukur kecepatan endap eritrosit (sel darah merah) dan
menggambarkan komposisi plasma serta perbandingannya antara eritrosit (sel darah merah) dan
plasma. LED dapat digunakan sebagai sarana pemantauan keberhasilan terapi, perjalanan penyakit,
terutama pada penyakit kronis seperti Arthritis Rheumatoid (rematik), dan TBC
proses pengendapan eritrosit terjadi? Ada 3 tahapan yang dilalui, yaitu:
1. Fase agregasi: terjadi pembentukan rouleaux (susunan seperti koin bertumpuk),
2. Fase sedimentasi: agregat eritrosit mengendap dengan kecepatan konstan
3. Fase pemadatan: kecepatan sedimentasi melambat karena agregat eritrosit memadat di
dasar tabung.
2,3

Nilai rujukan LED adalah sebagai berikut:
Laki-laki:
usia <50 tahun: <15 mm/jam
usia >50 tahun: <20 mm/jam
usia >85 tahun: <30 mm/jam
Perempuan:
usia <20 tahun: <20 mm/jam
usia >50 tahun: <30 mm/jam
usia >85 tahun: <42 mm/jam.
1

Pada orang yang lebih tua nilai Laju Endap Darah juga lebih tinggi.

Anak-anak (Metode Westergren):
Baru lahir = 0 2 mm/jam
Baru lahir sampai masa puber = 3 13 mm/jam

Aplikasi LED:
1. LED digunakan untuk mendapat gambaran adanya inflamasi dan/atau kerusakan jaringan,
tetapi tidak spesifik penyakit tertentu. Berbagai penyakit dapat meningkatkan LED,
antara lain:
2

1. Infeksi akut dan kronik
2. Sindrom koroner akut
3. Mieloma multipel
4. Osteomielitis
5. Pelvic inflammatory disease
6. Polymyalgia rheumatica
7. Tb paru
8. Demam reumatik
9. Reumatoid arthritis
10. Sistemik lupus eritematosus
11. Endokarditis bakterialis subakut
12. Makroglobulinemia Waldenstrom
2. LED serial dapat digunakan untuk pemantauan aktivitas penyakit, seperti reumatoid
arthritis, infeksi kronik, osteomielitis, penyakit kolagen, dan keganasan.
1

3. Pada pasien keganasan yang sudah metastasis, LED dapat meningkat hingga >100
mm/jam.
1

4. Hasil LED dapat tidak meningkat pada keganasan, penyakit jaringan ikat, dan infeksi
sehingga hasil dalam batas rujukan tidak menyingkirkan kemungkinan penyakit.
1

Catatan : Pipet Westergren/Westergreen Mikro yang digunakan harus betul-betul kering.
Tidak terkena sinar matahari langsung, tidak ada getaran, posisi pipet harus tegak (
2 ). Pengerjaan pemeriksaan dilakukan pada suhu 18-25 C. Tidak boleh terjadi
gelembung udara.

Anda mungkin juga menyukai