Anda di halaman 1dari 50

1 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Mahaesa, atas
berkat dan rahmat-Nya, makalah ini dapat terselesaikan sesuai dengan waktu yang
telah ditentukan. Tujuan dari penulisan karya ilmiah ini tidak lain adalah untuk
memenuhi nilai akhir tugas Mata Pelajaran Kimia Teknik. Makalah ini berjudul
Unsur-unsur Golongan VI A. Dibuatnya makalah dengan judul tersebut, kami
mengharapkan agar elemen di lingkungan teknik elektro mengetahui bagaimana
unsur-unsur dalam golongan VI A.
Tidak lupa pula penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak
yang telah mendorong dan mendukung terselesaikannya makalah ini. Kesulitan
yang kami alami dapat teratasi berkat dukungan dan kerjasama kelompok, hingga
pada akhirnya karya tulis ini terselesaikan dengan cukup baik.
Kami berharap makalah ini dapat bermanfaat khususnya bagi kami dan
umumnya bagi pembaca, sehingga maksud dan tujuan kami dapat tersampaikan.
Sadar penulis masih dalam proses pembelajaran, makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan dan masih terdapat kekurangan, kami sangat mengharapkan
kritik dan saran yang sifatnya membangun, guna penulisan karya yang lebih baik
di masa yang akan datang.
Gowa , 20 September 2014

Penyusun
2 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A


DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN 5
A. Latar belakang 5
B. Rumusan masalah 6
C. Tujuan 6

BAB II PEMBAHASAN 7
Oksigen 7
A. Pengertian 7
B. Sifat fisik dan kimia 10
C. Reaksi Oksigen 11
D. Keberadaan di alam 16
E. Kegunaan 16

Belerang 17
A. Pengertian 17
B. Sifat fisik dan kimia 19
C. Reaksi Belerang 20
D. Keberadaan di alam 22
E. Kegunaan 23
3 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A


Selenium 24
A. Pengertian 24
B. Sifat fisik dan kimia 25
C. Reaksi Selenium 27
D. Keberadaan di alam 30
E. Kegunaan 30

Telurium 31
A. Pengertian 31
B. Sifat fisik dan kimia 33
C. Reaksi Telurium 35
D. Keberadaan di alam 37
E. Kegunaan 37

Polonium 38
A. Pengertian 38
B. Sifat fisik dan kimia 40
C. Reaksi Polonium 41
D. Keberadaan di alam 42
E. Kegunaan 43

Ununhexium 43
A. Pengertian 43
B. Sifat fisik dan kimia 47
C. Reaksi Ununhexium 48
D. Keberadaan di alam 50
4 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

E. Kegunaan 50
BAB III PENUTUP 52
A. Kesimpulan 52
B. Saran 53

DAFTAR PUSTAKA 54












5 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Golongan oksigen merupakan unsur-unsur golongan VI A dalam sistem
periodik. Unsur-unsur yang terdapat dalam golongan VI A (Oksigen) adalah
Oksigen, Belerang, Selenium, Telurium, Polonium dan Ununhexium. Golongan
VI A (Oksigen) merupakan suatu unsur yang sangat reaktif. Serta memiliki kulit
luar sebesar np4. Unsur-unsur pada golongan Oksigen memiliki elektron valensi
berjumlah 6. Titik didih dari unsur oksigen sampai dengan polonium yaitu
semakin besar. Serta titik lebur dari oksigen sampai dengan polonium semakin
besar. Dan juga memiliki massa jenis dari oksigen sampai polonium semakin
besar. Serta mempunyai biloks yang hampir sama yaitu -2, 4, dan 6.
Unsur-unsur golongan VI A (Oksigen) atau sering juga disebut golongan
kalkogen adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik IUPAC terletak pada
urutan ke 16. Golongan oksigen dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir
semua unsur lainnya. Pada Temperatur dan tekanan standar, unsur ini akan
berikatan berikatan. Golongan oksigen merupakan unsur paling melimpah ketiga
di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi.
Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup,
seperti protein, karbohidrat, dan lemak, hampir mengandung unsur-unsur yang
terdapat dalam golongan VI A (Oksigen). Demikian pula senyawa anorganik yang
terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan.
6 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

Unsur-unsur golongan VI A (Oksigen) banyak digunakan dalam produksi
baja, plastik, dan tekstil dan juga digunakan sebagai propelan roket, untuk tempi
oksigen, dan sebagai pendukung kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam,
penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.
Oleh karena itu untuk lebih jelasnya tentang golongan VI A (Oksigen) , dalam
makalah ini kami akan membahas tentang pengertian, sifat fisik dan kimia,
kegunaan dan keberadaan di alam.
B. Rumusan masalah
Berdasarkan latar belakang di atas maka yang menjadi rumusan masalah
dalam makalah ini yaitu apakah perbedaan pengertian, sifat fisik dan kimia,
keberadaan di alam dan kegunaan unsur-unsur golongan VI A (Oksigen)?
C. Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini yaitu :
1. Untuk memenuhi tugas mata kuliah Kimia Teknik.
2. Memberikan wawasan kepada mahasiswa teknik pada khususnya tentang
perbedaan pengertian, sifat fisik dan kimia, keberadaan di alam dan
kegunaan unsur-unsur golongan VI A (Oksigen).



7 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

BAB II
PEMBAHASAN
OKSIGEN
A.Pengertian
Oksigen atau zat asam adalah unsur kimia dalam sistem tabel periodik
yang mempunyai lambang O dan nomor atom 8. Oksigen merupakan unsur
golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi dengan hampir semua unsur
lainnya dan berubah menjadi oksida. Pada Temperatur dan tekanan standar, dua
atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan
rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau.
Oksigen ditemukan oleh Carl William Scheele (SE) pada tahun 1772. Asal
usul nama berasal dari kata Yunani yang berarti gen oxy asam dan membentuk
(asam mantan). Seorang ahli bernama Priestley dipuji karena penemuannya, meski
Scheele juga menemukan oksigen secara bebas.
Selama beberapa abad, para ahli terkadang menyadari bahwa udara terdiri
lebih dari satu komponen. Sifat oksigen dan nitrogen sebagai komponen udara
mengarah pada pengembangan teori flogiston pada proses pembakaran, yang
sering terpikir oleh para ahli kimia selama satu abad. Oksigen telah dibuat oleh
beberapa ahli, termasuk Bayen dan Borch, tetapi mereka tidak tahu cara
mengumpulkannya. Mereka juga tidak mempelajari sifat-sifatnya dan tidak
mengenali oksigen sebagai unsur dasar.
8 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

Dahulu bobot atom oksigen digunakan sebagai standar pembanding untuk
unsur yang lain, hingga pada tahun 1961, ketika IUPAC (International Union of
Pure and Applied Chemistry) menggunakan atom karbon 12 sebagai standar
pembanding yang baru.
Sifat dari oksigen yaitu tidak berbau, tidak berasa dan tidak berwarna.
Dalam bentuk cair dan padat, oksigen berwarna biru pucat dan merupakan
paramagnetik yang kuat. Oksigen sangat reaktif, adalah komponen ratusan ribu
senyawa organik dan dapat bergabung dengan kebanyakan unsur.
Oksigen memiliki 9 isotop. Oksigen alami adalah campuran dari 3 isotop.
Oksigen berbobot aatom 18 yang terdapat di alam bersifat stabil dan tersedia
untuk keperluan komersial, seperti dalam air (H2O dengan kandungan isotop 18
sebanyak 15%). Konsumsi oksigen komersial di Amerika Serikat diperkirakan
mencapai 20 juta ton per tahun dan diperkirakan akan terus meningkat.
Pemisahan udara (destilasi) menghasilkan gas dengan kemurnian 99%,
sedangkan elektrolisis hanya 1%. Bentkuk lain dari oksigen adalah Ozon (O3).
Merupakan senyawa yang sangat aktif, dihasilkan dari pelepasan muatan elektris
(kilat) atau penyinaran sinar Ultraviolet terhadap oksigen. Keberadaan ozon di
atmosfer (dengan jumlah yang sebanding dengan ketebalan lapisan 3 mm dengan
kondisi tekanan dan suhu yang luar biasa) mencegah sinar Ultraviolet yang
berbahaya dari matahari sebelum mencapai permukaan. Pencemaran udara di
atmosfer dapat merusak lapisan ozon ini. Ozon bersifat racun dan tidak boleh
terpapar dengan ozon melebihi kadar 0.2 mg/m (8 jam kerja rata-rata-40 jam per
9 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

minggu). Ozon yang masih pekat memiliki warna hitam kebiru-biruan dan ozon
padat berwarna hitam ungu.
B. Sifat fisik dan kimia
No. SIFAT NAMA UNSUR
Oksigen
1. Lambang O
2. Nomor atom 8
3. Nomor massa (amu) 15,99
4. Konfigurasi elektron 1s^2 2s^2
4p^4
5. Bentuk gas
6. Jari-jari atom () 152
7. Energi ionisasi (kJ/mol) 1313,9
8. Titik leleh (C) -218,4
9. Titik didih
(C) 183, 02
10. Warna tidak berwarna
10 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

11. Volum (cm^3/mol) 14
12. Kepadatan 1,429
13. Jumlah proton/ elektron 8
14. Jumlah neuron 8
15. Struktur kristal kubik
16. IUPAC 16
17. Golongan gbkyu
18. Periode 2
19. Klasifikasi non logam
20. Sifat megnetik paramagnetik
21. Elektronegatifas 3,44
22. Bilangan Oksidasi -2, -1
C. Reaksi Oksigen
Reaksi masing-masing Logam dengan Oksigen:

1. Lithium
Lithium akan terbakar dengan nyala merah terang jika dipanaskan di
udara. Logam ini bereaksi ini dengan oksigen dalam udara menghasilkan
11 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

lthium oksida yang berwarna putih. Jika bereaksi dengan oksigen murni,
nyala biasanya lebih terang.
2. Natrium
Potongan-potongan kecil natrium terbakar di udara dan sering
menimbulkan nyala yang sedikit lebih terang dari warna orange. Jika jumlah
natrium yang lebih besar digunakan atau jika dibakar di dalam oksigen maka
akan menghasilkan nyala orange yang cemerlang. Terbentuk campuran
padatan antara oksida dan natrium peroksida.
Persamaan reaksi untuk pembentukan oksida sederhana mirip dengan yang
terjadi pada lithium.
Persamaan reaksi peroksida adalah:

3. Kalium
Potongan-potongan kecil kalium yang dipanaskan di udara cenderung
hanya melebur dan dengan cepat kembali menjadi campuran kalium
peroksida dan kalium superoksida tanpa ada nyala yang terlihat. Jika
potongan-potongan kalium yang lebih besar dipanaskan, maka akan terbentuk
nyala berwarna pink kebiru-biruan.
Persamaan reaksi untuk pembentukan peroksida tepat seperti yang
terjadi pada natrium di atas:
12 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A


dan untuk superoksida, memiliki persamaan reaksi:
K + O
2
KO
2

4. Rubidium dan cesium
Kedua logam ini terbakar di udara dan menghasilkan superoksida yaitu
RbO2 dan CsO2. Persamaan reaksinya sama seperti persamaan reaksi untuk
kalium.
Beberapa sumber menyebutkan bahwa kedua superoksida ini berwarna
orange atau kuning. Salah satu situs utama menyebutkan superoksida
rubidium berwarna coklat tua pada salah satu halaman webnya dan berwarna
orange pada halaman web lainnya.
Nyala yang terbentuk saat reaksi terjadi belum dicermati lebih lanjut. Anda
tidak bisa memastikan bahwa nyala yang timbul dari pembakaran logam akan
sama dengan warna nyala dari senyawa-senyawanya.
5. Reaksi Oksida
Oksida-oksida sederhana, X2O
a. Reaksi dengan air
Oksida-oksida dasar yang sederhana jika bereaksi dengan air akan
menghasilkan hidroksida logam.
13 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

Sebagai contoh, lithium oksida bereaksi dengan air menghasilkan
larutan lithium hidroksida yang tidak berwarna.
b. Reaksi dengan asam-asam encer
Oksida-oksida sederhana ini semuanya bereaksi dengan asam
menghasilkan garam dan air. Sebagai contoh, natrium oksida akan
bereaksi dengan asam hidroklorat encer menghasilkan larutan natrium
klorida yang tidak berwarna dan air.
6. Peroksida, X2O2
a. Reaksi dengan air
Jika reaksi berlangsung pada suhu dingin (dan suhu dipertahankan
sehingga tidak meningkat walaupun reaksi-reaksi ini sangat bersifat
eksotermis), maka akan terbentuk hidroksida logam dan hidrogen
peroksida.

Jika suhu meningkat (sebagaimana yang akan terjadi kecuali jika
peroksida dimasukkan ke dalam air dengan sangat dan sangat perlahan),
maka hidrogen peroksida yang dihasilkan akan terdekomposisi menjadi air
dan oksigen. Reaksi ini bisa berlangsung sangat hebat.


14 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

b. Reaksi dengan asam-asam encer
Reaksi-reaksi peroksida dengan asam-asam encer lebih bersifat
eksotermis dibanding reaksi peroksida dengan air. Pada reaksi ini
terbentuk garam dan hidrogen peroksida. Hidrogen peroksida akan
terdekomposisi menghasilkan air dan oksigen jika suhu meningkat lagi-
lagi, peningkatan suhu ini hampir tidak bisa dihindari. Reaksi yang hebat
pun terjadi.
7. Superoksida, XO2
a. Reaksi dengan air
Reaksi superoksida dari Golongan 1 dengan air akan membentuk
hidroksida logam dan hidrogen peroksida, tapi gas oksigen juga
dilepaskan. Sekali lagi, reaksi-reaksi ini sangat eksotermis dan panas yang
dihasilkan tidak dapat dihindarkan mendekomposisi hidrogen peroksida
menjadi air dan oksigen. Lagi-lagi, reaksi ini berlangsung hebat.

b. Reaksi dengan asam-asam encer
Reaksi peroksida dengan asam-asam encer bahkan lebih bersifat
eksotermis dibandnig reaksinya dengan air. Pada reaksi ini terbentuk
sebuah larutan yang mengandung garam dan hidrogen peroksida bersama
dengan gas oksigen. Hidrogen peroksida kembali terdekomposisi
15 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

menghasilkan air dan oksigen apabila suhu meningkat. Reaksi ini
berlangsung hebat.
D. Keberadaan di alam
1. Oksigen dapat dihasilkan oleh tumbuhan dalam proses fotosintesis.
2. Dapat ditemukan berlimpah di sekitar matahari.
3. Merupakan unsur gas yang menyusun 21% volume atmosfer dan dapat
diperoleh dengan cara pencairan dan penyulingan bertingkat.
4. Terdapat dalam kandungan 49,2% berat pada lapisan kerak bumi.
5. Di dalam laboratorium, oksigen dapat dibuat dengan elektrolisis air atau
dengan memanaskan KClO3 dengan MnO2 sebagai katalis.
E. Kegunaan
1. Merupakan unsur utama yang diperlukan oleh makhluk hidup dalam
bernapas.
2. Penggunaan oksigen pada tungku peleburan baja merupakan penggunaan
tertinggi dalam jumlah yang banyak diperlukan pada proses pembuatan
gas ammonia, metanol, etilen oksida dan pengelasan oksi-asetilen.
3. Dapat digunakan sebagai alat bantu pernapasan bagi penderita asma.
4. Membantu dalam proses pembakaran.
5. Berperan dalam proses pertumbuhan dan perkembangan makhluk hidup.
16 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

6. Digunakan dalam produksi baja, plastik, dan tekstil,
7. Sebagai pendukung kehidupan pada pesawat terbang, kapal selam,
penerbangan luar angkasa, dan penyelaman.

BELERANG
A. Pengertian
Belerang atau sulfur adalah suatu unsur kimia dalam tabel periodik
yang memiliki lambang S dan nomor atom 16. Belerang merupakan Zat padat
(solid) serta memiliki Bentuk non logam yang tidak berbau dan multivalent.
Di alam belerang dapat ditemukan sebagai unsur murni atau sebagai
mineral-mineral sulfide dan sulfate.
Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut
dalam air tapi mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai
bentuk, baik gas, cair maupun padat, unsur belerang terjadi dengan bentuk
alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan bentuk yang berbeda-
beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat dan
bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.
Belerang telah ditemukan semenjak zaman prasejarah, namun hal
tersebut belum diketahui pada tahun berapa. Kemudian pada tahun 1975, ahli
kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer belerang
17 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama
sekali. Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.
Belerang dengan kemurnian 99.999+% sudah tersedia secara
komersial.Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan
dari kristal secara mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan
bahwa belerang amorf memiliki struktur helik dengan delapan atom pada
setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari bentuk cincin dengan
delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan pola
sinar X yang normal.
Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam,
tidak satupun yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat
halus, dikenal sebagai bunga belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.
Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium
sulfur, ammonium sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida
adalah beberapa senyawa di antara banyak senyawa belerang yang sangat
penting.
B. Sifat fisik dan kimia
No. SIFAT NAMA UNSUR
Belerang
1. Lambang S
18 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

2. Nomor atom 16
3. Nomor massa (amu) 32,06
4. Konfigurasi elektron [Ne]
1s^2 2s^2
4p^4
5. Bentuk Padat
6. Jari-jari atom () 105
7. Energi ionisasi (kJ/mol) 999,6
8. Titik leleh (C) 112,8
9. Titik didih
(C) 444,6
10. Warna kuning
11. Volum (cm^3/mol) 15,5
12. Kepadatan 2,07
13. Jumlah proton/ elektron 16
14. Jumlah neuron 16
15. Struktur kristal ortorombik
19 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

16. IUPAC 16
17. Golongan VI A
18. Periode 3
19. Klasifikasi non logam
20. Sifat megnetik diamagnetik
21. Elektronegatifas 2,58
22. Bilangan Oksidasi 2, 4, 6

C. Reaksi Belerang
1) Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan I A
2M (l) + N (l) M2N (l)
M merupakan unsur pada golongan I A dan N merupakan belerang.
2) Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan II A
M (l) + N (l) MN (l)
M merupakan unsur pada golongan II A dan N merupakan belerang.
3) Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan III A
2M (l) + 3N (l) M2N3 (l)
20 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

M merupakan unsur pada golongan III A dan N merupakan belerang.
4) Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan I B
2M (l) + N (l) M2N (l)
M (l) + N (l) MN (l)
M merupakan unsur pada golongan I B dan N merupakan belerang.
5) Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan II B
M (l) + N (l) MN (l)
2M (l) + 3N (l) M2N3 (l)
M merupakan unsur pada golongan II B dan N merupakan belerang.
6) Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan VI B
M (l) + N (l) MN (l)
2M (l) + 3N (l) M2N3 (l)
M merupakan unsur pada golongan VI B dan N merupakan belerang.

7) Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan VII B
2M (l) + 3N (l) M2N3 (l)
M (l) + N (l) MN (l)
21 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

M merupakan unsur pada golongan VII B dan N merupakan belerang.
8) Reaksi Belerang dengan unsur pada golongan VIII B
M (l) + N (l) MN (l)
2M (l) + 3N (l) M2N3 (l)
M merupakan unsur pada golongan VIII B dan N merupakan belerang.
D. Keberadaan di alam
1. Belerang dapat terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan
hutan tropis.
2. Belerang yang berbentuk Sulfir dapat tersebar di alam sebagai pirit,
galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan lain-lain.
3. Belerang dapat dihasilkan secara bebas dari sumber mata air hingga
endapan garam yang melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika
Serikat yaitu dengan menggunakan proses Frasch, ketika air yang
dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang,
lalu kemudian belerang tersebut terbawa ke permukaan.
4. Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah.



22 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

E. Kegunaan
1. Belerang dapat digunakan dalam pembuatann seperti : bubuk mesiu, korek
api, insektisida, pupuk fosfat, kertas sulfit, dan fungisida.
2. Digunakan dalam proses vulkanisasi karet alam
3. Merupakan bahan utama dalam pembuatan asa sulfat yaitu bahan kimia
yang sangat penting.
4. Untuk mensterilkan alat pengasap.
5. Untuk memutihkan buah kering.
6. Merupakan insultor yang baik.
7. Serta belerang adalah penyusun lemak, cairan tubuh dan mineral tulang,
dalam kadar yang sedikit.







23 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

SELENIUM
A. Pengertian
Selenium adalah suatu unsur Kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Se dan nomor atom 34. Selenium berbentuk zat padat (solid) yang
termasuk dalam bentuk non logam. Serta memiliki struktur kristal hexagonal.
Selenium ditemukan oleh Berzellius pada tahun 1817, yang menemukannya
bergabung bersama tellurium (namanya diartikan sebagai bumi.
Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal.
Selenium amorf bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam
bentuk seperti kaca).
Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal
tiga bentuk. Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun
kristal. Selenium amorf bisa berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam
(dalam bentuk seperti kaca). Selenium kristal monoklinik berwarna merah tua.
Sedangkan selenium kristal heksagonal, yang merupakan jenis paling stabil,
berwarna abu-abu metalik.
Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi
listrik, dan sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik
dengan meningkatnya cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika
terpapar cahaya dengan energi yang cukup). Sifat-sifat ini membuat selenium
sangat berguna dalam produksi fotosel dan exposuremeter untuk tujuan
fotografi, seperti sel matahari. Di bawah titik cairnya, selenium adalah
24 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan
elektronik .
Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang
penting dalam jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium
lainnya adalah racun, dan reaksi fisiologisnya menyerupai arsen.
Selenium di alam mengandung enam isotop stabil. Lima belas isotop
lainnya pun telah dikenali. Unsur ini termasuk dalam golongan belerang dan
menyerupai sifat belerang baik dalam ragam bentuknya dan senyawanya.
Asam selenida pada konsentrasi 1.5 ppm tidak boleh ada dalam tubuh
manusia. Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam
tanah, dapat memberikan dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan.
Terpapar dengan senyawa selenium di udara tidak boleh melebihi kadar 0.2
mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam seminggu).
B. Sifat fisik dan kimia
No. SIFAT NAMA UNSUR
Selenium
1. Lambang Se
2. Nomor atom 34
3. Nomor massa (amu) 78,94
4. Konfigurasi elektron [Ar]
3d^10 4s^2
25 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

4p^4
5. Bentuk padat
6. Jari-jari atom () 120
7. Energi ionisasi (kJ/mol) 975,2
8. Titik leleh (C) 217,01
9. Titik didih (C) 684,9
10. Warna abu-abu
11. Volum (cm^3/mol) 16,45
12. Kepadatan 4,79
13. Jumlah proton/ elektron 34
14. Jumlah neuron 45
15. Struktur kristal heksagonal
16. IUPAC 16
17. Golongan VI A
18. Periode 4
19. Klasifikasi non logam
20. Sifat megnetik diamagnetik
26 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

21. Elektronegatifas 2,55
22. Bilangan Oksidasi -2, 4, 6
C. Reaksi Selenium
1).Selenium dengan Kalkogen
Selenium bereaksi dengan unsur oksigen menghasilkan selenium dioksida
( SeO2):
Se + O2 8 SeO2
SeO2 dapat membentuk rantai polimer yang panjang. Selenium dioksida
dapat beraksi air untuk membentuk asam selenit, h2seo3.
SeO2 + H2O H2SeO3
Asam selenit dapat juga dibuat secara langsung dengan mereaksikan
selenium dengan asam nitrat:
3 Se + 4 HNO3 3 H2SeO3 + 4 NO
Selenium dioksida dapat bereaksi dengan basa:
SeO2 + 2 NaOH Na2SeO3 + H2O
Hidrogen Sulfida bereaksi dengan mengandung asam selenit menghasilkan
selenium disulfida:
H2SeO3 + 2 H2S SeS2 + 3 H2O
27 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

Selenium dioksida dapat beraksi hidrogen peroksida menghasilkan asam
selenat, H2SeO4 :
SeO2 + H2O2 H2SeO4
Asam selenat bersifat korosif sehingga mampu untuk merusak emas,
membentuk emas(III) selenat:
2Au + 6 H2SeO4 Au2(SeO4)3 + 3 H2SeO3 + 3 H2O
2). Reaksi Selenium dengan Halogen
Selenium bereaksi dengan fluorin untuk membentuk selenium
heksafluorida:
Se + 3F2 SeF6
SeF6 merupakan racun yang dapat mengiritasi paru-paru. hal tersebut
menyebabkan radang dingin (hipotermia) dan dapat menimbulkan iritasi yang
parah jika terkena kulit.
Selenium bereaksi dengan bromin untuk membentuk heksabromida
selenium:
Se(s) + 3Br2(g) SeBr6(g)
3) Reaksi Selenium dengan logam (Selenida)
28 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

Senyawa selenium dimana selenium mempunyai bilangan oksidasi 2.
Sebagai contoh, reaksi dengan aluminum membentuk aluminum selenida. Berikut
ini adalah reaksinya:
3Se + 2 Al Al2Se3
4) Reaksi Selenium dengan Logam Besi
Se + Fe(s) SeFe
Selenida yang lain yaitu timbal selenida ( PbSe), seng selenida ( ZnSe)
galium dan indium tembaga diselenide ( Cu(Ga,In)Se2). Galium indium tembaga
diselenida ( Cu(Ga,In)Se2) merupakan suatu semikonduktor.
Selenium tidak bereaksi secara langsung dengan hidrogen; untuk
mendapatkan hidrogen selenida. Maka selenium direaksikan dengan logam untuk
menghasilkan suatu selenida, dan kemudian direaksikan dengan air untuk
menghasilkan H2Se.
contohnya:
3 Se + 2 Al Al2Se3 dan Al2Se3 + 6 H2O 2 Al(OH)3 + 3 H2Se
5) Reaksi Selenium dengan senyawa lainnya
Selenium bereaksi dengan sianida untuk menghasilkan selenosianat.
Sebagai contoh:
KCN + Se KSeCN
29 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

D.Keberadaan di alam
1. Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti
kruksit dan klausthalit.
2. Selenium dapat dihasilkan dari debu cerobong asap yang tersisa dari
proses bijih tembaga sulfida.
3. Serta dapat dihasilkan dari pemurnian kembali logam anoda dari proses
elektrolisis tembaga.
4. Selenium juga dapat diperoleh dari memanggang endapan hasil elektrolisis
dengan soda atau asam sulfat, atau dengan meleburkan endapan tersebut
dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium nitrat).
E. Kegunaan
1. Selenium dapat digunakan dalam xerografi, hyaitu untuk memperbanyak
salinan dokumen, surat dan lain-lain.
2. Merupakan bahan utama yang digunakan oleh industri kaca untuk
membuat kaca.
3. Berperan dalam pembuatan lapisan email gigi yang berwarna rubi.
4. Juga digunakan sebagai tinta fotografi
5. Dan sebagai bahan tambahan baja tahan karat.

30 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

TELURIUM
A. Pengertian
Telurium adalah suatu unsur Kimia dalam tabel periodik yang memiliki
lambang Te dan nomor atom 52. Merupakan zat padat (solid) yang termasuk
dalam Metaloid dengan struktur kristal Hexagonal.
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan
murninya menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan
dengan mudah.
Telurium ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782 dan
diberi nama oleh Klaproth, yang telah mengisolasinya pada tahun 1798.
Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan
murninya menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan
dengan mudah. Telurium amorf ditemukan dengan pengendapan telurium dari
larutan asam tellurat. Apakah bentuk dari senyawa ini adalah amorf atau
terbentuk dari kristal, masih menjadi bahan pertanyaan. Telurium adalah
semikonduktor tipe-p, danmenunjukkan daya hantar yang lebih tinggi pada
arah tertentu, tergantung pada sfat kerataan atom.
Daya hantarnya bertambah sedikit ketika unsur ini terpapar dengan sinar
matahari. Telurium bisa diberi dopan perak, tembaga, emas, timah atau unsur
lainnya. Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru kehijau-hijauan,
31 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

membentuk senyawa dioksida. Telurium cair mengkorosi besi, tembaga dan
baja tahan karat.
Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani
dengan hati-hati. Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi
serendah 0.01 mg/m3, atau lebih rendah, dan pada konsentrasi ini telurium
memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang putih.
Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar
antara 108 hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan isotop.
B. Sifat fisik dan kimia
No. SIFAT NAMA UNSUR
Telurium
1. Lambang Te
2. Nomor atom 52
3. Nomor massa (amu) 127,6
4. Konfigurasi elektron [Kr]
4d^10 5s^2
5p^4
5. Bentuk Padat
32 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

6. Jari-jari atom () 140
7. Energi ionisasi (kJ/mol) 901,01
8. Titik leleh (C) 449,06
9. Titik didih (C) 989,8
10. Warna abu-abu
11. Volum (cm^3/mol) 20,5
12. Kepadatan 6,24
13. Jumlah proton/ elektron 52
14. Jumlah neuron 76
15. Struktur kristal Heksagonal
16. IUPAC 16
17. Golongan VI A
18. Periode 5
19. Klasifikasi semi logam
20. Sifat megnetik Diamagnetik
21. Elektronegatifas 2,1
22. Bilangan Oksidasi -2, 4,
33 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

C. Reaksi Telurium
1)Telurida
Telurida merupakan senyawa tellurium dimana telurium memiliki
bilangan oksidasi -2, contohnya seng telurida (ZnTe), dibentuk melalui
pemanasan telurium dengan seng.
Zn + Te ZnTe
ZnTe dapat bereaksi dengan asam klorida menghasilkan hidrogen
telurida (H2Te). Reaksinya yaitu:
ZnTe + 2 HCl ZnCl2 + H2Te
2) Halida
Telurium heksafluorida paling sering dibuat dengan mereaksikan
gas fluorin dengan telurium pada 150 C. Reaksinya yaitu:
Te + 3 F2 TeF6
Telurium heksafluorida adalah gas tidak berwarna yang sangat
beracun dengan bau seperti bawang putih.
3) Reaksi Telurium dengan Gas Klor
Reaksi antara tellurium dengan gas klor menghasilkan tellurium
tetraklorida.
Te + 2 Cl2 TeCl
34 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

Telurium tetraklorida adalah senyawa anorganik mudah menguap
pada 200 C pada tekanan 0,1 mm Hg.
Dalam keadaan Kristal memiliki struktur berikut, Telurium juga
dapat membentuk tetrahalida lainnya yaitu TeI4, dan TeBr4 dengan biloks
+4.
4) Telurium dengan oksigen
Telurium dioksida terbentuk dengan memanaskan telurium di
udara, menyebabkan telurium terbakar dengan nyala biru.
Te + O2 TeO2
Telurium dioksida bereaksi dengan air yang membentuk asam
tellurous (H2TeO3).
TeO2 + H2O H2TeO3
D. Keberadaan di alam
1. Telurium dapat ditemukan di alam bebas yaitu dengan bentuk sebagai
senyawa tellurida dari emas (kalaverit) dan bergabung dengan logam
lainnya.
2. Telurium didapatkan secara bebas dari lumpur anoda yang dihasilkan
selama proses pemurnian elektrolisis tembaga panas.

35 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

E. Kegunaan
1. Digunakan untuk warna keramik.
2. Dapat digunakan dalam produksi serat kaca untuk telekomunikasi.
3. Campuran dari selenium dan telurium digunakan dengan peroksida barium
sebagai oksidator dalam bubuk penundaan listrik ttutup peledak.
4. Serta dapat digunakan dalam karet yang divulkanisir dengan telurium.
Sehingga karet yang dihasilkan dengan cara ini menunjukkan resistensi
panas ditingkatkan.
POLONIUM
A. Pengertian
Polonium adalah suatu unsur Kimia dalam tabel periodik yang
memiliki lambang Po dan nomor atom 84.
Unsur radioaktif yang langka ini termasuk kelompok metaloid dengan
memiliki sifat kimia yang mirip dengan Telurium dan Bismut.
Polonium, juga dikenal sebagai Radium F, adalah unsur pertama yang
ditemukan oleh Mme. Curie pada tahun ketika sedang mencarip enyebab
radioaktivitas pada mineral pitchblende (mineral uranium) dari Joachimsthal,
Bohemia. Elektroskop menunjukkan pemisahannya dengan bismut.
Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah
menguap, dengan 50% polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu
36 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

55oC. Merupakan pemancar alpha dengan masa paruh waktu 138.39 hari.
Satu milligram memancarkan partikel alfa seperti 5 gram radium.
Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140
W/gram); dengan sebuah kapsul yang mengandung setengah gram polonium
mencapai suhu di atas 500oC. Kapsul ini juga menghasilkan sinar gamma
dengan kecepatan dosisnya 0.012 Gy/jam. Sejumlah curie (1 curie = 3.7 x
1010Bq) polonium mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di
sekitar gas.
Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut
dalam basa. Garam polonium dari asam organik terbakar dengan cepat; halida
amina dapat mereduksi nya menjadi logam.
Ada 25 isotop polonium yang diketahui, dengan massa atom berkisar
dari 194 218. Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop
dengan massa 209 (masa paruh waktu 103 tahun) dan massa 208(masa paruh
waktu 2.9 tahun) bisa didapatkan dengan menembakkan alfa, proton, atau
deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi proses ini terlalu mahal.
Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa
polonium dengan adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat.
Diketahui ada dua modifikasi alotrop.
Polonium-210 sangat berbahaya untuk ditangani meski hanya
sejumlah milligram atau mikrogram. Diperlukan peralatan khusus dan kontrol
37 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

yang ketat untuk menanganinya. Kerusakan timbul dari penyerapan energi
partikel alfa oleh jaringan makhluk hidup.
Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang
masih diizinkan hanya 0.03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat hanya
6.8 x 10-12 gram. Tingkat toksisitas polonium ini sekitar 2.5 x 1011 kali
daripada asam sianida. Sedangkan konsentrasi senyawa polonium yang
terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x 10-11 mikrocurie/cm3.
B. Sifat fisik dan kimia
No. SIFAT NAMA UNSUR
Polonium
1. Lambang Po
2. Nomor atom 84
3. Nomor massa (amu) 209,01
4. Konfigurasi elektron [Xe]
4f^14 5d^10
6s^2 6p^4
5. Bentuk padat
6. Jari-jari atom () 168
38 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

7. Energi ionisasi (kJ/mol) 841,7
8. Titik leleh (C) 254,02
9. Titik didih (C) 963,03
10. Warna belum diketahui
11. Volum (cm^3/mol) 22,23
12. Kepadatan 9,4
13. Jumlah proton/ elektron 84
14. Jumlah neuron 125
15. Struktur kristal monoklinik
16. IUPAC 16
17. Golongan VI A
18. Periode 6
19. Klasifikasi logam yang bersifat radioaktif
20. Sifat megnetik nonmagnetik
21. Elektronegatifas 2,01
22. Bilangan Oksidasi 2, 4

39 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

C. Reaksi Polonium
Polonium termasuk kedalam kelompok unsur radioaktif. Unsur
radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang
tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan
terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak. Ini
adalah sebuah proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan
sebuah atom.
Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif
adalah becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1 buah
kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut mempunyai
aktivitas 1 Bq. Karena biasanya sebuah sampel material radiaktif
mengandung banyak atom,1 becquerel akan tampak sebagai tingkat aktivitas
yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam orde gigabecquerels.
Oleh karena itu, unsur polonium sulit bereaksi dengan unsur lain,
sebab setiap satu menit unsur polonium berubah menjadi unsur lain.
D. Keberadaan di alam
1. Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Dalam bijih uranium
hanya mengandung sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya.
2. Ketersediaan polonium hanya sekitar 0.2% dari radium.
3. Para ahli menemukan bahwa ketika menembak bismut alam (209bi)
dengan neutron, diperoleh 210bi yang merupakan induk polonium.
40 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

4. Sejumlah milligram polonium dapat dihasilkan dengan menggunakan
tembakan neutron berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir.
E. Kegunaan
1. Polonium dapat digunakan sebagai sumber panas yang ringan yaitu seperti
sumber energi termoelektrik pada satelit angkasa.
2. Polonium dapat dicampur atau dibentuk alloy dengan berilium untuk
menghasilkan sumber neutron.
3. Serta dapat digunakan dalam peralatan untuk menghilangkan muatan statis
dalam pemintalan tekstil dan lain-lain.

UNUNHEXIUM
A. Pengertian
Pada tanggal 6 Desember 2000, para ilmuwan bekerja di Institut
Bersama untuk Penelitian Nuklir di Dubna, Rusia, bersama dengan para
ilmuwan dari Departemen Energi AS Lawrence Livermore National
Laboratory , mengumumkan penciptaan ununhexium. Mereka
menghasilkan ununhexium dengan membombardir atom curium -248
dengan ion kalsium -48. Ini ununhexium-292 diproduksi, sebuah isotop
dengan paruh sekitar 0,6 milidetik (0,0006 detik), dan empat bebas
neutron. Ununhexium paling stabil isotop , ununhexium-291, memiliki
41 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

waktu paruh sekitar 18 milidetik. Ini meluruh menjadi ununquadium -287
melalui peluruhan alfa .
Ununhexium adalah nama sementara dari sintetik elemen
superheavy dengan simbol Uuh sementara dan nomor atom 116. Tidak ada
nama yang diusulkan meskipun moscovium (setelah Moskow Oblast di
Rusia , di mana tempat penemuan, Dubna , terletak) telah dibahas di
media. Hal ini ditempatkan sebagai anggota terberat kelompok 16 (VIA)
meskipun isotop cukup stabil tidak diketahui pada saat ini untuk
memungkinkan percobaan kimia untuk mengkonfirmasi posisinya sebagai
homolog berat untuk polonium.
Ini pertama kali dideteksi pada 2000 dan sejak penemuan sekitar
30 atom ununhexium telah diproduksi, baik secara langsung atau sebagai
produk pembusukan ununoctium , dan berkaitan dengan meluruh dari
isotop tetangga empat dengan massa 290-293. Isotop yang paling stabil
sampai saat ini adalah ununhexium-293 dengan paruh dari ~ 60 ms. Pada
tanggal 19 Juli 2000, para ilmuwan di Dubna ( JINR ) mendeteksi
peluruhan tunggal dari sebuah atom ununhexium berikut iradiasi target
Cm-248 dengan ion Ca-48. Hasilnya diterbitkan pada bulan Desember,
2000. [1] Hal ini MeV 10,54 memancarkan alfa-kegiatan awalnya
ditugaskan untuk 292 Uuh karena korelasi dari putri untuk sebelumnya
ditetapkan 288 Uuq.
42 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

Namun, tugas yang kemudian diubah untuk 289 Uuq, dan karenanya
kegiatan ini diubah menjadi 293 Sejalan Uuh. Dua atom lanjut dilaporkan
oleh lembaga selama percobaan kedua mereka antara April-Mei 2001.
Dalam percobaan yang sama mereka juga mendeteksi sebuah rantai
peluruhan yang berhubungan dengan peluruhan diamati pertama
ununquadium dan ditugaskan untuk 289 Uuq. Kegiatan ini belum diamati
lagi dalam pengulangan reaksi yang sama. Namun, deteksi dalam
rangkaian percobaan menunjukkan kemungkinan peluruhan dari isomer
dari ununhexium, Uuh yaitu 293b, atau cabang peluruhan langka isomer
sudah ditemukan, 293a Uuh, di mana yang pertama partikel alpha itu
meleset.
Penelitian lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan positif
kegiatan ini. Tim mengulangi percobaan pada April-Mei 2005 dan
terdeteksi 8 atom ununhexium. Dalam menjalankan ini, tim juga
mengamati 292 Uuh dalam saluran 4n untuk pertama kalinya. Pada bulan
Mei 2009, Partai Joint Working melaporkan penemuan copernicium dan
mengakui penemuan isotop 283 Cn.
Ini penemuan tersirat de facto ununhexium, sebagai Uuh 291 (lihat
di bawah), dari pengakuan dari data yang berhubungan dengan Cn 283
cucu, meskipun percobaan penemuan yang sebenarnya dapat ditentukan
seperti yang diatas.
Pada tahun 2011, IUPAC mengevaluasi hasil tim Dubna dan
menerima mereka sebagai identifikasi yang dapat diandalkan unsur 116.
43 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

Ununhexium secara historis dikenal sebagai eka - polonium. Ununhexium
(Uuh) adalah sementara IUPAC nama unsur sistematik . Para ilmuwan
biasanya merujuk ke elemen yang hanya sebagai elemen 116 (atau E116).
Menurut rekomendasi IUPAC, penemu (s) dari sebuah elemen baru
memiliki hak untuk mengusulkan nama. Penemuan ununhexium diakui
oleh JWG IUPAC pada tanggal 1 Juni 2011, bersama dengan yang dari
ununquadium. Menurut wakil direktur-dari JINR, tim Dubna ingin nama
elemen 116 moscovium, setelah Moskow Oblast di mana Dubna terletak.
GSI adalah untuk menjalankan sebuah eksperimen (24 Juni-25 Juli, 2010)
untuk mempelajari pembentukan Uuh 293.292 dalam 248 Cm (48 Ca, xn)
reaksi sebagai langkah pertama dalam program masa depan mereka
dengan target 248 Cm, bertujuan menuju sintesis unbinilium. Tim di
Dubna telah mengindikasikan rencana untuk mensintesis ununhexium
menggunakan reaksi antara plutonium -244 dan titanium-50.
Percobaan ini akan memungkinkan mereka untuk menilai
kelayakan dari penggunaan proyektil dengan Z> 20 diperlukan dalam
sintesis unsur superheavy dengan Z> 118. Meskipun awalnya dijadwalkan
untuk tahun 2008, reaksi sintesis melihat residu penguapan belum
dilakukan sampai saat ini. Ada juga berencana untuk mengulangi Cm-248
reaksi pada energi proyektil yang berbeda dalam rangka untuk menyelidiki
saluran 2n, yang mengarah ke yang baru isotop Uuh 294. Selain itu,
mereka memiliki rencana masa depan untuk melengkapi fungsi eksitasi
44 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

dari produk saluran 4n, Uuh 292, yang akan memungkinkan mereka untuk
menilai efek stabilisasi dari shell = N 184 pada hasil residu penguapan.
B. Sifat fisik dan kimia
No. SIFAT NAMA UNSUR
Polonium
1. Lambang Po
2. Nomor atom 84
3. Nomor massa (amu) 209,01
4. Konfigurasi elektron [Xe]
4f^14 5d^10
6s^2 6p^4
5. Bentuk Padat
6. Jari-jari atom () 168
7. Energi ionisasi (kJ/mol) 841,7
8. Titik leleh (C) 254,02
9. Titik didih (C) 963,03
10. Warna belum diketahui
11. Volum (cm^3/mol) 22,23
45 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

12. Kepadatan 9,4
13. Jumlah proton/ elektron 84
14. Jumlah neuron 125
15. Struktur kristal Monoklinik
16. IUPAC 16
17. Golongan VI A
18. Periode 6
19. Klasifikasi logam yang bersifat radioaktif
20. Sifat megnetik nonmagnetik
21. Elektronegatifas 2,01
22. Bilangan Oksidasi 2, 4
C. Reaksi Ununhexium
Ununhexium termasuk kedalam kelompok unsur radioaktif. Unsur
radioaktif adalah kumpulan beragam proses di mana sebuah inti atom yang
tidak stabil memancarkan partikel subatomik (partikel radiasi). Peluruhan
terjadi pada sebuah nukleus induk dan menghasilkan sebuah nukleus anak.
Ini adalah sebuah proses acak sehingga sulit untuk memprediksi peluruhan
sebuah atom.
46 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

Satuan internasional (SI) untuk pengukuran peluruhan radioaktif
adalah becquerel (Bq). Jika sebuah material radioaktif menghasilkan 1
buah kejadian peluruhan tiap 1 detik, maka dikatakan material tersebut
mempunyai aktivitas 1 Bq. Karena biasanya sebuah sampel material
radiaktif mengandung banyak atom,1 becquerel akan tampak sebagai
tingkat aktivitas yang rendah; satuan yang biasa digunakan adalah dalam
orde gigabecquerels.
Oleh karena itu, unsur unuhexium sulit bereaksi dengan unsur lain,
sebab setiap satu menit unsur ununhexium berubah menjadi unsur lain.
D. Keberadaan di alam
1. Semua unsur dengan nomor atom lebih besar dari 92 kecuali
plutonium dan neptunium tidak ada yang ditemukan secara alami di
bumi. Kesemua unsur tersebut merupakan radioaktif dengan waktu
paruh lebih pendek dari umur bumi, sehingga atom-atom dari unsur-
unsur ini jika pernah ada di Bumi telah lama meluruh. Unsur termasuk
bahan radioaktif dan hanya ada selama satu detik sebelum berubah
menjadi atom-atom yang lebih ringan.
2. Unsur-unsur transuranium yang ditemukan di bumi sekarang ini
merupakan hasil sintesis melalui reaktor nuklir atau pemercepat
partikel.

47 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

E. Kegunaan
1. Dapat memantulkan sinar yang datang dengan panjang gelombang dan
frekuensi yang sama sehingga logam terlihat lebih mengkilat.
2. Dapat menghantarkan panas ketika dikenai sinar matahari, sehingga
logam akan sangat panas (terbakar). Energi panas diteruskan oleh
elektron sebagai akibat dari penambahan energi kinetik. Hal ini
menyebabkan elektron bergerak lebih cepat. Energi panas
ditransferkan melintasi logam yang diam melalui elektron yang
bergerak.
3. Meabilitas, yaitu kemampuan logam untuk ditempa atau diubah
menjadi bentuk lembaran.
4. Duktilitas yaitu kemampuan logam dirubah menjadi kawat dengan
sifatnya yang mudah meregang jika ditarik.
5. Dapat menimbulkan suara yang nyaring jika dipukul, sehingga dapat
digunakan dalam pembuatan bel atau lonceng.
6. Dapat ditarik magnet, sehingga logam disebut diamagnetik, misalnya
besi.



48 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil diskusi tentang unsur-unsur golongan VI A
(Oksigen), dapat disimpulkan bahwa :
1. Unsur-unsur pada golongan VI A atau disebut juga golongan Oksigen
adalah unsurnya memiliki elektron valensi berjumlah 6.
2. Titik didih unsur-unsur pada golongan VI A dari atas (oksigen) ke bawah
(polonium) yaitu semakin besar.
3. Titik lebur unsur-unsur pada golongan VI A atas (oksigen) ke bawah
(polonium) yaitu semakin besar.
4. Massa jenis unsur-unsur pada golongan VI A atas (oksigen) ke bawah
(polonium) yaitu semakin besar.
5. Unsur-unsur pada golongan VI A mempunyai biloks yang hampir sama
yaitu -2, 4, dan 6.
6. Unsur-unsur pada golongan VI A mempunyai berakhir pada kulit np4.
7. Unsur-unsur pada golongan VI A memiliki sifat dan karakteristik yang
berbeda-beda dalam aspek pengertian, sifat fisik dan kimia, keberadaan di
alam dan kegunaan.


49 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

B. Saran
Sebelum mengerjakan makalah ini, alangkah lebih baiknya terlebih
dahulu memahami tentang materi unsur-unsur pada golongan VI A agar lebih
mudah dalam proses pengerjaan makalah.
Buatlah sebuah peta konsep tentang unsur-unsur pada golongan VI A
agar lebih mudah dipahami.












50 | Un s u r - Un s u r G o l o n g a n VI A

DAFTAR PUSTAKA
http://www.chem-is-try.org/materi_kimia/kimia_anorganik1/unsur-
unsur_golongan_1/reaksi_unsur_unsur_golongan_1_dengan_oksigen_dan_klorin/
http://books.google.com.tr/books?id=8zpXwEokjcMC&pg=PT219&lpg=PT219&dq=reaksi
+oksigen+dengan+asam+encer&source=bl&ots=GqwlGz6lp4&sig=23v83OzIhfkAK3TRVE
DH8DcGqME&hl=id&sa=X&ei=rVEeVKjAIsagugTt24DoCg&ved=0CEQQ6AEwBQ#v=onepa
ge&q=reaksi%20oksigen%20dengan%20asam%20encer&f=false
http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen
http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/telurium/
http://www.chemicalelements.com/elements/po.html

Anda mungkin juga menyukai