Anda di halaman 1dari 13

KATA PENGANTAR

Assalamu Alaikum Wr. Wb.


Puji dan syukur penyusun panjatkan kehadirat Allah SWT karena
berkat

rahmat

dan

karunia-Nyalah

sehingga

penyusun

dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik dan tepat pada waktunya.


Makalah ini berkaitan dengan Konsep Ilmu Pengetahuan yang bertujuan
untuk memenuhi tugas serta memberi tahu kepada pembaca mengenai
Konsep Ilmu Pengetahuan.
Tak ada gading yang tak retak, tak ada manusia yang sempurna.
Penyusun juga menyadari bahwa makalah ini tak luput dari kesalahan dan
kekurangan. Oleh karena itu, diharapkan saran dan kritik yang sifatnya
membangun

demi

kesempurnaan

makalah

selanjutnya.

Harapan

penyusun semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi kita semua.


Wassalamu Alaikum Wr. Wb

Gowa, 6 Oktober 2014

Penyusun

Konsep Ilmu Pengetahuan

DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...............................................................................

DAFTAR ISI...........................................................................................

BAB I. PENDAHULUAN........................................................................

A. Latar Belakang............................................................................
B. Rumusan Masalah......................................................................
C. Tujuan.........................................................................................

3
3
4

BAB II. PEMBAHASAN..........................................................................

A.
B.
C.
D.
E.

Konsep Ilmu dan Pengetahuan..................................................


Jenis Jenis Pengetahuan.........................................................
Fungsi Ilmu Pengetahuan...........................................................
Kriteria Ilmu Pengetahuan..........................................................
Unsur Unsur Pembentuk Ilmu Pengetahuan...........................

5
8
10
10
11

BAB III. PENUTUP................................................................................

12

A. Kesimpulan.................................................................................
B. Kritik/Saran.................................................................................

12
12

DAFTAR PUSTAKA...............................................................................

13

Konsep Ilmu Pengetahuan

BAB I
PENDAHULUAN
A. Later Belakang
Ilmu pengetahuan adalah suatu hal yang sangat diagungagungkan selama ini. Bahkan ilmu pengetahuan bisa menentukan derajat
seseorang

dalam

kehidupan

bermasyarakat.Dan

dengan

ilmu

pengetahuan pula seseorang bisa menciptakan perubahan untuk


kebaikan hidupnya. Namun pada kenyataannya sering terjadi seseorang
yang memiliki tingkat ilmu pengetahuan yang tinggi justru seakan menjadi
orang yang tak tahu apa-apa dengan kata lain, ia tak tau bagaimana cara
bersikap terhadap ilmu yang telah dimilikinya. Selain itu, sering juga kita
jumpai seseorang yang memiliki ilmu pengetahuan justru menjadi musuh
bagi orang yang mungkin ilmu pengetahuan yang lebih rendah dari pada
dirinya, baik itu nampak maupun tidak.
Melihat permasalahan di atas, maka kami mencoba mengkaji lebih
dalam mengenai hal tersebut. Selain dalam proses pencarian dan
pencapaian ilmu pengetahuan salah satu letak permasalahan nya adalah
pad pemahaman konsep ilmu dan pengetahuan itu sendiri. Untuk itu, kami
mencoba untuk membahas mengenai konsep ilmu dan pengetahuan
secara lanjut.

B. RUMUSAN MASALAH

Apa perbedaan antara ilmu dan pengetahuan?


Jenis-jenis pengetahuan.
Apakah fungsi ilmu pengetahuan?
Konsep Ilmu Pengetahuan

Kriteria ilmu pengetahuan.


Apa saja yang menjadi unsur-unsur pembentuk ilmu pengetahuan?
Sikap ilmiah.

C. TUJUAN
Tujuan Penyusunan makalah ini adalah memberikan penjelasan
mengenai konsep pengetahuan yang sebenarnya.

Konsep Ilmu Pengetahuan

BAB II
PEMBAHASAN
A. KONSEP ILMU DAN PENGETAHUAN
1. Pengertian
Pada

hakekatnya

pengetahuan

atau knowledge merupakan

segenap apa yang kita ketahui tentang sesuatu obyek tertentu termasuk
ke dalamnya adalah ilmu, sehingga ilmu dikatakan merupakan bagian
yang di ketahui oleh manusia. Pengetahuan adalah hasil dari tahu dan
terjadi

setelah

orang

melakukan

penginderaan

terhadap

objek

tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indera


penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba.Sebagian besar
pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo,
2003).Pengetahuan juga merupakan khasanah kekayaan mental yang
secara langsung atau tidak turut memperkaya kehidupan kita. Kriteria nagi
suasana mengetahui bagi segala yang kita tangkap dalam jiwa baik
mengenai benda, seperti buku, kursi, gelas, mengenai peristiwa yang
menyertai benda seperti melayang, mendidih, pasang, meledak, maupun
mengenai sifat dan keadaan benda seperti wangi,mahal, panas, gelap,
dan sebagainya.
Kita harus berhati-hati dalam menggunakan kata Pengetahuan dan
ilmu. Pengetahuan (knowledge) sudah puas dengan menangkap tanpa
ragu tentang kenyataan suatu hal, sedangkan ilmu (science) menghendaki
penjelasan lebih lanjut dari sekedar apa yang dituntut oleh pengetahuan.
Contoh perbedaan antara pengetahuan dan ilmu, misalnya si Rahmat
mengetahui bahwa gabus selalu terapung di air. Yang demikian adalah
pengetahuan. Manakala kemudian Rahmat mengetahui bahwa gabus

Konsep Ilmu Pengetahuan

selalu terapung di air karena berat jenis gabus lebih kecil dari pada berat
jenis air dan ini mengakibatkan gabus itu selalu terapung, maka hal
tersebut merupakan ilmu. Contoh lain seperti seorang nelayan tahu
betul saat-saat laut pasang dan surut sehingga ia dapat mengambil
manfaat dari kehidupannya, tetapi ia tidak pernah mencari tahu tentang
sebab terjadinya hal tersebut, yakni daya tarik bulan yang mengakibatkan
air laut di sebagian belahan bumi ini pasang. Maka selama itu pula ia
hanya merupakan pengetahuan baginya.
2. Fase perubahan Konsep Pengetahuan
Peter Drucker, bagawan manajemen tingkat dunia, khususnya
dalam buku Post Capitalist Society (1994) dan Managing in a Time of
Great Change (1997) membedakan perubahan pengetahuan manusia
dalam empat fase.
Pertama, sampai revolusi industri, pengetahuan diterapkan
kepada ada, being.Artinya, pengetahuan lebih bersifat kontemplatif,
yaitu mencari kebenaran demi kebenaran itu sendiri, bukan untuk tujuantujuan

yang

didasarkan

pada

kemanfaatan.Pengetahuan

tidak

mengandung arti kemampuan melakukan sesuatu.Kemanfaatan atau


kegunaan bukanlah pengetahuan, tetapi ketrampilan yang dalam bahasa
Yunani disebut sebagai techne.Manusia menjadi sempurna dengan
memiliki pengetahuan, yang merupakan perwujudan dari kebenaran.
Kedua, baru pada saat revolusi industri, pengetahuan menjadi
sumber perbuatan (doing).Pengetahuan ditujukan untuk hal yang
bermanfaat, yaitu menjadi sumber penciptaan alat-alat atau teknologi
sebagaimana

diawali

oleh

James Watt (1736

1819).Techne,

ketrampilan dikombinasikan dengan logos, yaitu pengetahuan yang


terorganisasi,

sistematik

dan

memiliki

tujuan,

sehingga

menjadi

teknologi. Pada fase ini, khususnya pertengahan abad ke 18, di Eropa

Konsep Ilmu Pengetahuan

muncul berbagai lembaga yang mengajarkan ketrampilan, antara


lain Ecole Polytechnique.
Pada fase berikutnya yang ketiga, pengetahuan tidak hanya
dikaitkan dengan tindakan, tetapi dikaitkan dengan kajian tentang
pekerjaan, analisis pekerjaan, dan rekayasa pekerjaan atau untuk
memperbaiki pekerjaan.Ini dirintis oleh Frederick Winslow Taylor (1856
1915)

dengan

karyanya Scientific

Management (1911).Dengan

ini

produktivitas menjadi meningkat.Dan mulai saat itu pelatihan menjadi


penting.Frederick Winslow Taylor ini juga disebut sebagai Bapaknya ilmu
Teknik Industri (Industrial Engineering).
Fase

terakhir terjadi

ketika

pengetahuan

diterapkan

pada

pengetahuan (knowledge is applied to knowledge). Jika sebelumnya


manajemen dimaksudkan sebagai pengetahuan untuk menemukan
bagaimana pengetahuan yang ada diterapkan sebaik mungkin untuk
memberikan hasil, kini pengetahuan juga diterapkan secara sistematik
dan

sengaja

untuk

mendefiniskan

pengetahuan

baru

apa

yang

dibutuhkan? Apakah itu feasible? Dan apa yang harus dilakukan untuk
menjadikan pengetahuan itu efektif? Dengan kata lain, pengetahuan
diterapkan pada inovasi sistematik. Dari sini Peter Drucker kemudian
mulai memperkenalkan istilah knowlede worker, yakni kelompok pekerja
yang memiliki pendidikan formal dan kemampuan untuk menerapkan
pengetahuan pengetahuan teoritik dan analitik serta mind set tertentu dan
lebih-lebih kebiasaan untuk belajar terus menerus. Untuk pertama
kalinya sejak revolusi industri, pengetahuan menjadi faktor produksi yang
penting seperti halnya tanah, tenaga kerja dan modal, pada masa era
kapitalisme. Faktor pengetahuan ini bahkan menjadi yang terpenting
karena secara fundamental berbeda dengan faktor produksi lainnya itu
dalam arti Ia (pengetahuan) tidak terikat pada suatu Negara, transisional,
dapat dibawa, dapat diciptakan dimanapun, secara cepat, mudah dan
murah.

Konsep Ilmu Pengetahuan

B. JENIS-JENIS PENGETAHUAN
Pengetahuan dibedakan menjadi 2 (dua) jenis, yaitu :
1. Pengetahuan Non Ilmiah
Pengetahuan non ilmiah atau dikenal dengan sains semu (pseudo
science) diperoleh terutama dengan mengandalkan dugaan, perasaan,
keyakinan dan tanpa diikuti oleh pemikiran yang cermat. Oleh karena itu,
pencarian pengetahuan dengan cara ini prosentase kebenarannya
rendah. Pengetahuan yang diperoleh mungkin benar namun mungkin
juga salah seperti pada prasangka dan intuisi, serta tidak efisien karena
harus mencoba-coba tanpa dasar dan kalaupun benar sering karena
kebetulan saja. Sampai saat ini belum ada metode tertentu atau khusus
yang dapat digunakan untuk mendekati kebenaran pengetahuan non
ilmiah namun umumnya manusia melakukan pendekatan terhadap suatu
hal melalui beberapa cara. Seperti mitos, prasangka, intuisi dan lain-lain.

2. Pengetahuan Ilmiah
Pencarian

pengetahuan

dengan

cara

ilmiah

dilakukan

berdasarkan pemikiran rasional, pengalaman empiris (fakta) maupun


referensi pengalaman sebelumnya. Pengetahuan yang diperoleh dengan
menggunakan cara atau metode ilmiah disebut ilmu.
Pengetahuan ilmiah atau ilmu pengetahuan atau ilmu, menurut para ahli
mempunyai pengertian sebagai berikut:

Ralph Ross and Ernest Van Den Haag dalam bukunya The fabric
of Society menulis bahwa science is empirical, rasional, general

Konsep Ilmu Pengetahuan

and cumulative and its all four at once. Artinya adalah ilmu memiliki
kriteria empiris, rasional, umum, kumulatif, dan keempat nya

serentak terpenuhi.
Ilmu pengetahuan dapat dirumuskan sebagai berikut:
Kumpulan

pengetahuan

mengenai

suatu

hal

tertentu

(objek/lapangan), yang merupakan kesatuan yang sistematis dan


memberikan

penjelasan

dipertanggungjawabkan

yang
dengan

sistematis
menunjukkan

yang

dapat

sebab-sebab

hal/kejadian itu.

Ilmu adalah susunan sistematik berdasarkan kaidah normatif


tertentu terhadap keterampilan, pengertian, pemahaman ataupun
pengetahuan. The Liang Gie memberikan pengertian ilmu adalah
rangkaian aktifitas penelaahan yang mencari penjelasan suatu
metode untuk memperoleh pemahaman secara rasional empiris
mengenai dunia ini dalam berbagai seginya, dan keseluruhan
pengetahuan sistematis yang menjelaskan berbagai gejala yang

ingin diketahui manusia.


V. afayanev dalam bukunya Marxist philosophy menyatakan
bahwa science is the systems of mans knowledge on nature,
society, and thought. It reflect the world in concepts, categories,
and laws, the correctness and truth of which are verified by
practical experience. Artinya bahwa Ilmu pengetahuan adalah
pengetahuan manusia tentang alam, masyarakat, dan pikiran. Ia
mencerminkan alam dalam konsep, kategori-kategori dan hukumhukum yang kebenaran dan ketepatannya dapat diuji dengan
pengalaman praktis.

Konsep Ilmu Pengetahuan

C. FUNGSI ILMU PENGETAHUAN


Fungsi ilmu pengetahuan di antaranya adalah :
Drs. R.B.S. FUDYARTANTA, dosen psikologi universitas gajah mada
menyebutkan 4 tujuan ilmu pengetahuan , yaitu :
(1) Fungsi deskriptif, menggambarkan ,melukiskan dan memaparkan
suatu obyek atau masalah sehingga mudah dipelajari
(2) Fungsi pengembangan, menemukan hasil ilmu yang baru
(3) Fungsi prediksi, meramalkan kejadian yang besar kemungkinan terjadi
sehingga dapat

dicari tindakan pencegahannya

(4) Fungsi Kontrol, mengendalikan peristiwa yang tidak dikehendaki.

D. KRITERIA ILMU PENGETAHUAN


Tidak semua pengetahuan dapat disebut ilmu, merupakan ilmu
pengetahuan apabila memenuhi syarat berikut :
1. Logis atau masuk akal
2. Objektif
3. Metodik
4. Sistematik
5. Berlaku umum atau universal
6. kumulatif berkembang dan tentative

E. UNSUR-UNSUR PEMBENTUK ILMU PENGETAHUAN


10

Konsep Ilmu Pengetahuan

Keberadaan ilmu pengetahuan terbentuk dari hukum secara


khusus dan teori yang lebih general. Baik dalam rumusan hukum maupun
teori melibatkan unsure konsep yang merupakan konstruksi mental dalam
menginterpretasikan hasil observasi. Konsep merupakan symbol-simbol
yang membantu untuk mengorganisasikan pengalaman. Hukum adalah
korelasi antara dua konsep atau lebih dekat kaitannya dengan hal-hal
yang terobsevasi. Hukum mencerminkan urutan sistematik

suatu

pengalaman dan berfungsi untuk memberikan pengalaman menurut pola


yang beraturan dan dapat dinyatakan dalam bentuk grafik., persamaan
atau ekspresi verbal tentang interrelasi antara konsep yang satu dengan
yang

lainnya.

Sedangkan

teori

adalah

kerangka

konsepsi

yang

terorganisasi menjadi suatu generalisasi yang dapat dijabarkan menjadi


hukum-hukum. Dibandingkan dengan hukum, teori memiliki generalisasi
yang jauh lebih luas dan komprehensif.
F. SIKAP ILMIAH
Dengan

memperhatikan

syarat

dan

kriteria

serta

langkah

operasional maka semua aspek hendaknya diperhatikan termasuk


pembentukan karakter seorang ilmuan, di antara sikap ilmiah yaitu:

Jujur
Terbuka
Toleran
Skeptic
Optimis
Pemberani
Kreatif dan Inovatif
Bertanggung jawab, dan lain lain.

BAB III PENUTUP

11

Konsep Ilmu Pengetahuan

A. KESIMPULAN

Ilmu dan pengetahuan adalah dua hal yang berbeda. Tidak semua
pengetahuan dapat dikategorikan sebagai ilmu. Namun, semua ilmu
dapat dikategorikan sebagai pengetahuan. Pengetahuan terbagi dalam
dua bagian yaitu pengetahuan non-ilmiah dan pengetahuan non ilmiah.
Dalam pengaplikasian konsep pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari
maka ada banyak hal yang kita perhatikan, dan yang terpenting adalah
sikap ilmiah sehingga ilmu pengetahuan bukan hanya untuk diri pribadi
tapi juga bagi orang lain serta dapat bertanggung jawab terhadap apa
yang telah kita ketahui baik itu sebagai ilmu maupun sebagai
pengetahuan.

B. SARAN / KRITIK
Semoga ilmu pengetahuan bukan hanya dipahami sebagai sesuatu
untuk memperoleh Sesutu bagi diri sendiri namun juga dapat bermanfaat
bagi orang lain dan tentunya dibarengi dengan sikap ilmiah yang selalu
ada dalam pengaplikasian konsep ilmu dan pengetahuan dalam
kehidupan sehari-hari.

DAFTAR PUSTAKA

Mundiri H. 2009. Logika .Raja Grafindo Persada: Jakarta.

12

Konsep Ilmu Pengetahuan

Tim Dosen Wawasan Ipteks. 2010. Wawasan Ipteks. UPT-MKU Unhas:


Makassar.

13

Konsep Ilmu Pengetahuan

Anda mungkin juga menyukai