Anda di halaman 1dari 15

A

L
A
M

Abortus
Definisi :
berakhirnya masa kehamilan sebelum anak dapat hidup didunia luar sebagai batasan
digunakan kehamilan kurang dari 20 minggu atau berat anak kurang dari 500 gram.
http://www.blogdokter.net/2009/02/17/preeklampsia-dan-eklampsia-pada-kehamilan/
Etiologi
1. Kelainan pertumbuhan hasil konsepsi. Kelainan inilah yang paling umum menyebabkan
abortus pada kehamilan sebelum umur kehamilan 8 minggu. Beberapa faktor yang
menyebabkan kelainan ini antara lain : kelainan kromoson/genetik, lingkungan tempat
menempelnya hasil pembuahan yang tidak bagus atau kurang sempurna dan pengaruh zat
zat yang berbahaya bagi janin seperti radiasi, obat obatan, tembakau, alkohol dan infeksi
virus.
2. Kelainan pada plasenta. Kelainan ini bisa berupa gangguan pembentukan pembuluh
darah pada plasenta yang disebabkan oleh karena penyakit darah tinggi yang menahun.
3. Faktor ibu seperti penyakit penyakit khronis yang diderita oleh sang ibu seperti radang
paru paru, tifus, anemia berat, keracunan dan infeksi virus toxoplasma.
4. Kelainan yang terjadi pada organ kelamin ibu seperti gangguan pada mulut rahim,
kelainan bentuk rahim terutama rahim yang lengkungannya ke belakang (secara umum
rahim melengkung ke depan), mioma uteri, dan kelainan bawaan pada rahim.
http://www.blogdokter.net/2009/02/17/preeklampsia-dan-eklampsia-pada-kehamilan/

Pato
Klasifikasi
1. Abortus Komplet
Seluruh hasil konsepsi telah keluar dari rahim pada kehamilan kurang dari 20 minggu.
2. Abortus Inkomplet
Sebagian hasil konsepsi telah keluar dari rahim dan masih ada yang tertinggal.
3. Abortus Insipiens
Abortus yang sedang mengancam yang ditandai dengan serviks yang telah mendatar,
sedangkan hasil konsepsi masih berada lengkap di dalam rahim.
4. Abortus Iminens
Abortus tingkat permulaan, terjadi perdarahan per vaginam, sedangkan jalan lahir masih
tertutup dan hasil konsepsi masih baik di dalam rahim.
5. Missed Abortion
Abortus yang ditandai dengan embrio atau fetus terlah meninggal dalam kandungan
sebelum kehamilan 20 minggu dan hasil konsepsi seluruhnya masih dalam kandungan.

A
L
A
M

6. Abortus Habitualis
Abortus yang terjadi sebanyak tiga kali berturut turut atau lebih.
http://www.blogdokter.net/2009/02/17/preeklampsia-dan-eklampsia-pada-kehamilan/

Manifest
Diagnosis
Penatalaksanaan
1. Abortus Komplet
Tidak memerlukan penanganan penanganan khusus, hanya apabila menderita anemia
ringan perlu diberikan tablet besi dan dianjurkan supaya makan makanan yang
mengandung banyak protein, vitamin dan mineral.
2. Abortus Inkomplet
Bila disertai dengan syok akibat perdarahan maka pasien diinfus dan dilanjutkan transfusi
darah. Setelah syok teratasi, dilakukan kuretase, bila perlu pasien dianjurkan untuk rawat
inap.
3. Abortus Insipiens
Biasanya dilakukan tindakan kuretase bila umur kehamilan kurang dari 12 minggu yang
disertai dengan perdarahan.
4. Abortus Iminens
Istirahat baring, tidur berbaring merupakan unsur penting dalam pengobatan karena cara
ini akan mengurangi rangsangan mekanis dan menambah aliran darah ke rahim.
Ditambahkan obat penenang bila pasien gelisah.
5. Missed Abortion
Dilakukan kuretase. Cuma kudu hati hati karena terkadang plasenta melekat erat pada
rahim.
http://www.blogdokter.net/2009/02/17/preeklampsia-dan-eklampsia-pada-kehamilan/

Komplikasi
infeksi, perforasi/robekan/lubang pada dinding rahim
http://www.blogdokter.net/2009/02/17/preeklampsia-dan-eklampsia-pada-kehamilan/
Pekanbaru(infobidannia) Macam-macam Abortus adalah:
1. Abortus spontan
2. Abortus yang disengaja

A
L
A
M

3. Abortus tidak aman
4. Abortus septik
Abortus spontan adalah penghentian kehamilan sebelum janin mencapai viabilitas (usia
kehamilan 22 minggu). Tahapan abortus spontan meliputi :
1. Abortus imminens (kehamilan dapat berlanjut).
2. Abortus insipiens (kehamilan tidak akan berlanjut dan akan berkembang menjadi
abortus inkomplit atau abortus komplit).
3. Abortus inkomplit (sebagian hasil konsepsi telah dikeluarkan).
4. Abortus komplit (seluruh hasil konsepsi telah dikeluarkan).
Abortus yang disengaja adalah suatu proses dihentikannya kehamilan sebelum janin mencapai
viabilitas.
Abortus tidak aman adalah suatu prosedur yang dilakukan oleh orang yang tidak
berpengalaman atau dalam lingkungan yang tidak memenuhi standar medis minimal atau
keduanya.
Abortus septik adalah abortus yang mengalami komplikasi berupa infeksi-sepsis dapat berasal
dari infeksi jika organisme penyebab naik dari saluran kemih bawah setelah abortus spontan atau
abortus tidak aman. Sepsis cenderung akan terjadi jika terdapat sisa hasil konsepsi atau terjadi
penundaan dalam pengeluaran hasil konsepsi. Sepsis merupakan komplikasi yang sering terjadi
pada abortus tidak aman dengan menggunakan peralatan.
Penanganan
____________
Jika dicurigai suatu abortus tidak aman terjadi, periksalah adanya tanda-tanda infeksi atau
adanya perlukaan uterus, vagina dan usus, lakukan irigasi vagina untuk mengeluarkan tumbuh-
tumbuhan, obat-obat lokal atau bahan lainnya.
Penanganan abortus imminens :
1. Tidak perlu pengobatan khusus atau tirah baring total.
2. Jangan melakukan aktifitas fisik berlebihan atau hubungan seksual.
3. Jika perdarahan :
- Berhenti : lakukan asuhan antenatal seperti biasa, lakukan penilaian jika
perdarahan terjadi lagi.
- Terus berlangsung : nilai kondisi janin (uji kehamilan atau USG). Lakukan
konfirmasi kemungkinan adanya penyebab lain. Perdarahan berlanjut,
khususnya jika ditemukan uterus yang lebih besar dari yang diharapkan,
mungkin menunjukkan kehamilan ganda atau mola.
4. Tidak perlu terapi hormonal (estrogen atau progestin) atau tokolitik (misalnya
salbutamol atau indometasin) karena obat-obat ini tidak dapat mencegah
abortus.

A
L
A
M

Penanganan abortus insipiens :
1. Jika usia kehamilan kurang 16 minggu, lakukan evaluasi uterus dengan aspirasi
vakum manual. Jika evaluasi tidak dapat, segera lakukan :
- Berikan ergometrin 0,2 mg intramuskuler (dapat diulang setelah 15 menit bila
perlu) atau misoprostol 400 mcg per oral (dapat diulang sesudah 4 jam bila
perlu).
- Segera lakukan persiapan untuk pengeluaran hasil konsepsi dari uterus.
2. Jika usia kehamilan lebih 16 minggu :
- Tunggu ekspulsi spontan hasil konsepsi lalu evaluasi sisa-sisa hasil konsepsi.
- Jika perlu, lakukan infus 20 unit oksitosin dalam 500 ml cairan intravena
(garam fisiologik atau larutan ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per
menit untuk membantu ekspulsi hasil konsepsi.
3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
Penanganan abortus inkomplit :
1. Jika perdarahan tidak seberapa banyak dan kehamilan kurang 16 minggu,
evaluasi dapat dilakukan secara digital atau dengan cunam ovum untuk
mengeluarkan hasil konsepsi yang keluar melalui serviks. Jika perdarahan
berhenti, beri ergometrin 0,2 mg intramuskuler atau misoprostol 400 mcg per
oral.
2. Jika perdarahan banyak atau terus berlangsung dan usia kehamilan kurang 16
minggu, evaluasi sisa hasil konsepsi dengan :
- Aspirasi vakum manual merupakan metode evaluasi yang terpilih. Evakuasi
dengan kuret tajam sebaiknya hanya dilakukan jika aspirasi vakum manual
tidak tersedia.
- Jika evakuasi belum dapat dilakukan segera, beri ergometrin 0,2 mg
intramuskuler (diulang setelah 15 menit bila perlu) atau misoprostol 400 mcg
per oral (dapat diulang setelah 4 jam bila perlu).
3. Jika kehamilan lebih 16 minggu :
- Berikan infus oksitosin 20 unit dalam 500 ml cairan intravena (garam fisiologik
atau ringer laktat) dengan kecepatan 40 tetes per menit sampai terjadi
ekspulsi hasil konsepsi.
- Jika perlu berikan misoprostol 200 mcg per vaginam setiap 4 jam sampai
terjadi ekspulsi hasil konsepsi (maksimal 800 mcg).
- Evaluasi sisa hasil konsepsi yang tertinggal dalam uterus.
4. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
Penanganan abortus komplit :
1. Tidak perlu evaluasi lagi.
2. Observasi untuk melihat adanya perdarahan banyak.
3. Pastikan untuk tetap memantau kondisi ibu setelah penanganan.
4. Apabila terdapat anemia sedang, berikan tablet sulfas ferrosus 600 mg per hari
selama 2 minggu. Jika anemia berat berikan transfusi darah.
5. Konseling asuhan pasca keguguran dan pemantauan lanjut.

A
L
A
M

Pemantauan Pasca Abortus
__________________________
Insidens abortus spontan kurang lebih 15% (1 dari 7 kehamilan) dari seluruh kehamilan.
Syarat-syarat memulai metode kontrasepsi dalam waktu 7 hari pada kehamilan yang tidak
diinginkan :
1. Tidak terdapat komplikasi berat yang membutuhkan penanganan lebih lanjut.
2. Ibu menerima konseling dan bantuan secukupnya dalam memilih metode
kontrasepsi yang paling sesuai.
Metode kontrasepsi pasca abortus :
1. Kondom
- Waktu aplikasinya segera.
- Efektivitasnya tergantung dari tingkat kedisiplinan klien.
- Dapat mencegah penyakit menular seksual.
2. Pil kontrasepsi
- Waktu aplikasinya segera.
- Cukup efektif tetapi perlu ketaatan klien untuk minum pil secara teratur.
3. Suntikan
- Waktu aplikasinya segera.
- Konseling untuk pilihan hormon tunggal atau kombinasi.
4. Implan
- Waktu aplikasinya segera.
- Jika pasangan tersebut mempunyai 1 anak atau lebih dan ingin kontrasepsi
jangka panjang.
5. Alat kontrasepsi dalam rahim
- Waktu aplikasinya segera dan setelah kondisi pasien pulih kembali.
- Tunda insersi jika hemoglobin kurang 7 gr/dl (anemia) atau jika dicurigai
adanya infeksi.
6. Tubektomi
- Waktu aplikasinya segera.
- Untuk pasangan yang ingin menghentikan fertilitas.
- Jika dicurigai adanya infeksi, tunda prosedur sampai keadaan jelas. Jika
hemoglobin kurang 7 gram/dl, tunda sampai anemia telah diperbaiki.
- Sediakan metode alternatif (seperti kondom).
Beberapa wanita mungkin membutuhkan :
1. Jika klien pernah diimunisasi, berikan booster tetanus toksoid 0,5 ml atau jika
dinding vagina atau kanalis servikalis tampak luka terkontaminasi.
2. Jika riwayat imunisasi tidak jelas, berikan serum anti tetanus 1500 unit
intramuskuler diikuti dengan tetanus toksoid 0,5 ml setelah 4 minggu.
3. Penatalaksanaan untuk penyakit menular seksual.
4. Penapisan kanker serviks.


A
L
A
M

Prognosis
Molahidatidosa
Definisi : tumor jinak ( benign) pada wanita dalam masa reproduksi yang umumnya pada wanita yang
hamil pada umur 45 tahun lebih
obstetric patologi FK UNPAD
Etiologi
Pato
Klasifikasi
Manifest
- Perdarahan
- Anemia
- Rahim lebih besar dari umur kehamilanyya
- Hiperemesis
- Preeklamsi eklamsi
- Tidak ada tanda adanya janin
- Kadar gonadotropin chorion tinggi
obstetric patologi FK UNPAD

Diagnosis
Diagnose pasti kalau melihat lahirnya gelembung2 mola
Pemeriksaan
Ro foto : rangka janin
Reaksi biologis : kadar gonadotropin chorion tinggi (reaksi Galli Mainini)
Percobaan sonde : mudah masuk karena tidak ada tahanan janin
Arteriografi : pengisian bilateral vena uterine yang dini
Suntikan zat kontras ke dalam uterus : gambaran sarang tawon
USG : gambaran badai salju
obstetric patologi FK UNPAD

A
L
A
M


Penatalaksanaan
1. Pengguguran dan curettage atau hysterektomi
2. Follow-up untuk mengawasi gejala chorionic carcinoma
obstetric patologi FK UNPAD

Komplikasi
- Perdarahan
- Perforasi (gelembung menembus dinding rahim)
- Infeksi
- Sepsis
- Choriocarsinoma
obstetric patologi FK UNPAD

Prognosis
Sering menyebabkan kematian karena ;
- Perdarahan
- Perforasi (gelembung menembus dinding rahim)
- Infeksi
- Sepsis
- choriocarsinoma
obstetric patologi FK UNPAD

Kehamilan ektopik
Definisi :
kehamilan dengan implantasi terjadi di luar rongga uterus.
http://botefilia.com/index.php/archives/2009/01/03/kehamilan-ektopik/
Etiologi

a. Infeksi saluran telur (salpingitis), dapat menimbulkan gangguan pada motilitas saluran
telur.
b. Riwayat operasi tuba.

A
L
A
M

c. Cacat bawaan pada tuba, seperti tuba sangat panjang.
d. Kehamilan ektopik sebelumnya.
e. Aborsi tuba dan pemakaian IUD.
f. Kelainan zigot, yaitu kelainan kromosom.
g. Bekas radang pada tuba; disini radang menyebabkan perubahan-perubahan pada
endosalping, sehingga walaupun fertilisasi dapat terjadi, gerakan ovum ke uterus
terlambat.
h. Operasi plastik pada tuba.
i. Abortus buatan.
http://astaqauliyah.com/2006/11/20/kehamilan-ektopik-terganggu/

Factor risiko
Patologi tuba atau suatu kondisi gangguan pada tuba:
Salpingitis
Kegagalan kontrasepsi
Hormonal
Kelainan embrional
http://botefilia.com/index.php/archives/2009/01/03/kehamilan-ektopik/
Pato
Prinsip patofisiologi yakni terdapat gangguan mekanik terhadap ovum yang telah dibuahi
dalam perjalanannya menuju kavum uteri. Pada suatu saat kebutuhan embrio dalam tuba
tidak dapat terpenuhi lagi oleh suplai darah dari vaskularisasi tuba itu. Ada beberapa
kemungkinan akibat dari hal ini (3,4,5):
1. Kemungkinan tubal abortion, lepas dan keluarnya darah dan jaringan ke ujung distal
(fimbria) dan ke rongga abdomen. Abortus tuba biasanya terjadi pada kehamilan ampulla,
darah yang keluar dan kemudian masuk ke rongga peritoneum biasanya tidak begitu
banyak karena dibatasi oleh tekanan dari dinding tuba.
2. Kemungkinan ruptur dinding tuba ke dalam rongga peritoneum, sebagai akibat dari
distensi berlebihan tuba.
3. Faktor abortus ke dalam lumen tuba.
Ruptur dinding tuba sering terjadi bila ovum berimplantasi pada ismus dan biasanya pada
kehamilan muda. Ruptur dapat terjadi secara spontan atau karena trauma koitus dan
pemeriksaan vaginal. Dalam hal ini akan terjadi perdarahan dalam rongga perut, kadang-
kadang sedikit hingga banyak, sampai menimbulkan syok dan kematian
http://astaqauliyah.com/2006/11/20/kehamilan-ektopik-terganggu/

A
L
A
M

Klasifikasi
Manifest
Tanpa gejala5%
Nyeri abdomen 90-100%
Amenorea 75-90%
Perdarahan pervaginam 50-80%
Riwayat infertilitas
Penggunaan kontrasepsi
Riwayat kehamilan ektopik
Nyeri tekan abdomen/adneksa 75-95%
Teraba massa 50%
Demam 5-10%
http://botefilia.com/index.php/archives/2009/01/03/kehamilan-ektopik/

Diagnosis
1. Anamnesis dan gejala klinis
Riwayat terlambat haid, gejala dan tanda kehamilan muda, dapat ada atau tidak ada
perdarahan per vaginam, ada nyeri perut kanan / kiri bawah. Berat atau ringannya nyeri
tergantung pada banyaknya darah yang terkumpul dalam peritoneum.
2. Pemeriksaan fisis
a. Didapatkan rahim yang juga membesar, adanya tumor di daerah adneksa.
b. Adanya tanda-tanda syok hipovolemik, yaitu hipotensi, pucat dan ekstremitas dingin,
adanya tanda-tanda abdomen akut, yaitu perut tegang bagian bawah, nyeri tekan dan
nyeri lepas dinding abdomen.
c. Pemeriksaan ginekologis
Pemeriksaan dalam: seviks teraba lunak, nyeri tekan, nyeri pada uteris kanan dan kiri.
3. Pemeriksaan Penunjang
a. Laboratorium : Hb, Leukosit, urine B-hCG (+).
Hemoglobin menurun setelah 24 jam dan jumlah sel darah merah dapat meningkat.
b. USG : Tidak ada kantung kehamilan dalam kavum uteri
- Adanya kantung kehamilan di luar kavum uteri
- Adanya massa komplek di rongga panggul
4. Kuldosentesis : suatu cara pemeriksaan untuk mengetahui apakah dalam kavum
Douglas ada darah.
5. Diagnosis pasti hanya ditegakkan dengan laparotomi.
6. Ultrasonografi berguna pada 5 10% kasus bila ditemukan kantong gestasi di luar
uterus.

A
L
A
M

http://astaqauliyah.com/2006/11/20/kehamilan-ektopik-terganggu/

Penatalaksanaan
EKSPEKTATIF
OPERATIF
LAPAROSKOPI/ LAPARATOMI
RADIKAL
KONSERVATIF
MTX, RU 486 (mefipristone), glukosahiperosmolar
Ekspektatif yaitu tidak dilakukan operasi, namun dengan syarat2 tertentu
Asimtomatik/tanpa gejala, kadang2 belum jelas benar apakah ini suatu kehamilan ektopik
atau bukan
Kadar awal BHCG bhcg<1000
Diameter massa< 30 mm
Penurunan BHCG
Operatif radikal : operasi ini dilakukan bila sudah terjadi robeknya tempat implantasi,
misalnya tuba sudah robek compang camping, sehingga tidak dipertahankan lagi keutuhan
tuba atau saluran telur
Salpingektomi
ovarektomi
Operatif konservatif jika tuba masih dapat dipertahankan
Salpingotomi
Salpingostomi
Fimbriektomi: angka rekuren ektopik tinggi (24%)
Salpingektomiparsial
http://botefilia.com/index.php/archives/2009/01/03/kehamilan-ektopik/
Penanganan kehamilan ektopik pada umumnya adalah laparotomi. Pada laparotomi
perdarahan selekas mungkin dihentikan dengan menjepit bagian dari adneksa yang
menjadi sumber perdarahan. Keadaan umum penderita terus diperbaiki dan darah dalam
rongga perut sebanyak mungkin dikeluarkan. Dalam tindakan demikian, beberapa hal
yang harus dipertimbangkan yaitu : kondisi penderita pada saat itu, keinginan penderita
akan fungsi reproduksinya, lokasi kehamilan ektopik. Hasil ini menentukan apakah perlu
dilakukan salpingektomi (pemotongan bagian tuba yang terganggu) pada kehamilan tuba.
Dilakukan pemantauan terhadap kadar HCG (kuantitatif). Peninggian kadar HCG yang

A
L
A
M

berlangsung terus menandakan masih adanya jaringan ektopik yang belum terangkat
Penanganan pada kehamilan ektopik dapat pula dengan transfusi, infus, oksigen, atau
kalau dicurigai ada infeksi diberikan juga antibiotika dan antiinflamasi. Sisa-sisa darah
dikeluarkan dan dibersihkan sedapat mungkin supaya penyembuhan lebih cepat dan harus
dirawat inap di rumah sakit
http://astaqauliyah.com/2006/11/20/kehamilan-ektopik-terganggu/
Komplikasi
- Pada pengobatan konservatif, yaitu bila kehamilan ektopik terganggu telah lama
berlangsung (4-6 minggu), terjadi perdarahan ulang, Ini merupakan indikasi operasi.
- Infeksi
- Sterilitas
- Pecahnya tuba falopii
- Komplikasi juga tergantung dari lokasi tumbuh berkembangnya embrio
http://astaqauliyah.com/2006/11/20/kehamilan-ektopik-terganggu/

Prognosis
Kematian karena kehamilan ektopik terganggu cenderung turun dengan diagnosis dini
dengan persediaan darah yang cukup. Hellman dkk., (1971) melaporkan 1 kematian dari
826 kasus, dan Willson dkk (1971) 1 diantara 591 kasus. Tetapi bila pertolongan
terlambat, angka kematian dapat tinggi. Sjahid dan Martohoesodo (1970) mendapatkan
angka kematian 2 dari 120 kasus.
Penderita mempunyai kemungkinan yang lebih besar untuk mengalami kehamilan
ektopik kembali. Selain itu, kemungkinan untuk hamil akan menurun. Hanya 60% wanita
yang pernah mengalami kehamilan ektopik terganggu dapat hamil lagi, walaupun angka
kemandulannya akan jadi lebih tinggi. Angka kehamilan ektopik yang berulang
dilaporkan berkisar antara 0 14,6%. Kemungkinan melahirkan bayi cukup bulan adalah
sekitar 50%
http://astaqauliyah.com/2006/11/20/kehamilan-ektopik-terganggu/

Plasenta previa
Definisi :
Plasenta yang ada didepan jalan lahir, implantasinya rendah sekali

A
L
A
M

obstetric patologi FK UNPAD

Etiologi
Endometrium kurang baik karena atrofi endometrium
Missal pada :
- Multipara yang jarak kehamilan pendek
- Myoma uteri
- Curettage yang berulang
obstetric patologi FK UNPAD

Pato
Klasifikasi
- Plasenta previa total : seluruh ostium internum tertutup oleh plasenta
- Plasenta previa lateralis : sebagian saja
- Plasenta previa marginalis : hanya pada pinggir ostium
obstetric patologi FK UNPAD

Manifest
1. Perdarahan tanpa nyeri
2. Kepala annak terlalu tinggi
3. Ukuran panjang rahim berkurang
obstetric patologi FK UNPAD

Diagnosis
- Pemeriksaan spekulo
- Pemeriksaan dalam
- Pemeriksaan fornices
obstetric patologi FK UNPAD

Penatalaksanaan
a. Terapi aktif
a. Cara vaginal ; tekanan pada plasenta
i. Pemecahan ketuban

A
L
A
M

ii. Versi Braxton-hickscunam willett
b. Section caesarea
b. Pengobatan ekspektatif bila kemungkinan janin hidup sedikit sekali
obstetric patologi FK UNPAD

Komplikasi
Prognosis

Solusio plasenta
Definisi
Pelepasan plasenta sebelum waktunya lebih dari 22 minggu kehamilan
obstetric patologi FK UNPAD

Etiologi
Diduga karena:
- Hypertensi essential atau preeklamsi
- Tali pusar yang pendek
- Trauma
- Tekanan oleh rahim yang membesar pada VCI
- Uterus yang sangat mengecil
obstetric patologi FK UNPAD

Pato
Klasifikasi
- Perdarahan keluar
- Perdarahan tersembunyi
- Perdarahan keluar dan tersembunyi
obstetric patologi FK UNPAD

Manifest
- Perdarahan dengan nyeri

A
L
A
M

- Anemia dan shock
- Rahim keras
- Fundus makin naik
- Bjj tidak ada
- Tuban yang tegang terus menerus
- Proteinuria
obstetric patologi FK UNPAD

Diagnosis
Berdasarkan perdarahan antepartum yang bersifat nyeri,, uterus tegang dan setelah plasenta
lahir atas adanya impressi ( cekungan) pada permukaan maternal plasenta akibat tekanan
haematom retroplacentair
obstetric patologi FK UNPAD

Penatalaksanaan
1. umum
a. pemberian darah yang cukup
b. pemberian oksigen
c. pemberian antibiotic
d. shock kortikosteroid
2. khusus
a. terhadap hypofibrinogenaemi
i. substitusi dg human fibrinogen 10gr atau darah segar
ii. menghentikan fibrinolysis dg trasiol
b. untuk merangsang dieresis: mannitol, mannit
3. obstetric
a. pemecahan ketuban
b. infuse pitocin
c. sc
d. hysterektomi
obstetric patologi FK UNPAD

Komplikasi
Prognosis
Buruk; kematian anak 90%

A
L
A
M

obstetric patologi FK UNPAD


Rupture uretra
Definisi :
Etiologi
Pato
Klasifikasi
Manifest
Diagnosis
Penatalaksanaan
Komplikasi
Prognosis

Anda mungkin juga menyukai